A
DENGAN PROLAPS UTERI DI RUANG ANGSA RSUD WANGAYA
TANGGAL 01 OKTOBER 2020
OLEH :
P07120018124
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Prolaps Uterina”. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas.
Saya menyadari betul bahwa baik isi maupun penyajian makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami meminta kritik dan saran sebagai
penyempurnaan makalah ini, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua mahasiswa.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan pembuatan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………….. 2
Daftar Isi………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang………………………………………………………….. 4
1.2. Tujuan……………………………………………………………...
…… 4
1.3. Manfaat…………………………………………………………….
..….. 4
2.1. Pengertian..
……………………………………………………………. 5
2.2. Penyebab…………………………………………………………
…….. 5
2.3. Patofisiologi…………………………………………………….
…….. 5
2.4. Penatalaksanaan……………………………………………...
…......... 5
3
3.5. Evaluasi…………………………………………………………….
…. 17
BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan…………………………………………………………
….. 18
4.2. Saran……………………………………………….
………………… 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
Prolaps uteri adalah turunnya uterus dari tempat yang biasa oleh
karena kelemahan otot atau fascia yang dalam keadaan normal
menyokongnya. Atau turunnya uterus melalui dasar-dasar panggul atau
genitalis (Wiknjosastro, 2007).
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
Ansietas menurut (SDKI 2016) adalah kondisi emosi dan
pengalaman subyektif individu terhadap obyek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk menghadapai ancaman.
2.2. Penyebab
Menurut SDKI (2016) penyebab dari ansietas adalah
krisissituasional, kebutuhan tidak terpenuhi, krisis maturasional, ancaman
terhadap konsep diri, ancaman terhadap kematian, kekhawatiran
mengalami kegagalan, disfungsi sistem keluarga, hubungan orang tua-
anak tidak memuaskan, faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi
sejak lahir), penyalahgunaan zat, terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin,
polutan, dan lain-lain), kurang terpapar informasi.
2.3. Petofisiologi
Kecemasan yang timbul pada ibu dengan uterina prolaps karena
pasien cemas akan penyakit yang dialami akan sembuh atau tidak , dan
takut akan tindakan pembedahan yang akan dialaminya.
2.4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ansietas menurut (SIKI,2018) adalah menggunakan
intervensi utama (Reduksi Ansietas) :
6
d. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkikan
e. Pahami situasi yang membuat ansietas
f. Dengerkan dengan penuh perhatian
g. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
h. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
i. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama klien
j. Anjurkan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
k. Latih teknik relaksasi
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITASPASIEN PENANGGUNG/SUAMI
Nama : Ny.A Nama : Tn.Y
Umur : 45 tahun Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : wiraswasta
Status perkawinan : Kawin Alamat : Subamia,
Tabanan
Agama :Hindu
Suku :Bali
Alamat :Subamia, Tabanan
No.CM :182319
Tangal MRS : 01 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 01 Oktober 2020
Sumber informasi : Wawancara dan RM
B. ALASANDIRAWAT
1. AlasanMRS
pasien datang ke RSUD Wangaya melalui UGD dengan keluhan nyeri perut pada
bagian bawah karena peranakan turun dan teraba benjolan pada kemaluan yang
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Peranakan turun setelah melahirkan anak
kedua. Peranakan turun mengeluarkan darah sampai tembus celana dalamnya, lalu
dibawa oleh suaminya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di UGD
pasien dinyatakan terdiagnosa penyakit Prolaps Uteri dan harus dirawat dirumah
sakit karena pasien harus di opersai untuk menangani penyakit yang dialami
pasien, setelah itu pasien dibawa ke ruang perawatan untuk mendapatkan tindakan
lebih lanjut.
8
operasi yang akan dijalaninya nanti.
b. Riwayat Pernikahan:
Menikah :1 kali Lama 28 tahun.
9
4. Gerak Badan : ibu mengatakan pergerakkannya terbatas
karena merasa nyeri saat bergerak
5. Istrirahat tidur : ibu mengatakan tidur kurang lebih 7-8
jam, dan tidur siang kurang lebih 1 jam perhari, dan kadang kadang
tidak bisa tidur karena cemas dengan operasi yang akandijalani
6. Berpakaian : ibu terlihat rapi dan bersih dalam berpakaian, ibu
mengatakan 1 hari mengganti baju sebanyak 2 kali
7. Rasa Nyaman : ibu mengatakan merasa nyaman ketika
bersama keluarganya
8. Kebersihan Diri : ibu tampak bersih dan rapi
9. Rasa Aman : ibu mengatakan merasa aman ketik bersama
suaminya
10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain : ibu
mengatakan tidak ada masalah saat akan berkomunikasi
11. Ibadah: ibu mengatakan setiap pagi dan sore selalu sembahyang
di merajan
12. Produktivitas : ibu mengatakan produktivitasnya menurun
karena penyakit yang dialami
13. Rekreasi : ibu mengatakan jarang berekreasi
14. Kebutuhan belajar : ibu mengatakan ingin belajar cara mengntrol rasa
cemasnya
E. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum
-GCS :15 E:4, V:5, M:6
-Tingkatkesadaran :compos mentis
-Tanda-tandafital :TD120/80 mmHg, N:90x/mnt RR:20x/mnt
T:36,70C
-BB :55 Kg TB:160 Cm LILA :24 Cm
Head to toe
Kepala Wajah
o Inspeksi :kepala mesochepalus, tidak ada edema, rambut pasien
rontok
oPalpasi :tidak terdapat nyeri tekan di area kepala
Leher
o Inspeksi :tidak terdapat lesi
oPalpasi :teraba nadi karotis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
oInspeksi ;pengembangan dada simetris
10
oPalpasi : tidak ada nyeri tekan
oPerkusi :terdengar nyeri pekak di kedua lapang paru
o Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 reguler, suara nafas vesikuler
Abdomen
oInspeksi:perut tampak tidak acites, tidak ada lesi
o Auskultasi :.bising usus 11x/mnt
oPerkusi :timpani
oPalpasi :ada nyeri tekan di perut bagian bawah
Genetalia
o Kebersihan :tampak bersih
o keputihan :.tidak ada
Ekstremitas :
Atas :-
Oedema :.Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT :< 2 detik
Bawah
Oedema :Tidak ada
Varises :Tidak ada
CRT :< 2 detik
PemeriksaanReflek :refleks patella +
F. DATAPENUNJANG
PemeriksaanLaboratorium: terlampir
Pemeriksaanradiologik : -
G. DIAGNOSAMEDIS
Prolaps uteri
H. PENGOBATAN
- IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm
II. ANALISADATA
11
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO :
Pasien mengatakan merasa
Pasien tampak gelisah, tampak
khawatir dengan tindakan
tegang, sulit tidur, merasa tidak
operasi yang akan dijalaninya
berdaya dengan pemeriksaan TTV
nnti. Pasien tampak gelisah,
:
tampak tegang, sulit tidur ,
Suhu : 36,7 °C
mengeluh pusing, merasa
Nadi : 95 x/menit tidak berdaya
Respirasi : 20 x/ menit
TD : 120/80 MmHg
Diagnosa keperawatan :
Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
dibuktikan dengan Pasien mengatakan merasa khawatir
dengan tindakan operasi yang akan dijalaninyai anti, pasien
mengeluh pusing. Pasien tampak gelisah, tampak tegang,
,merasa tidak berdaya dengan pemeriksaan TTV Suhu : 36,7
°C, Nadi : 95 x/menit, Respirasi : 20 x/ menit, TD : 120/80
MmHg
12
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan
jam Tujuan Intervensi Rasional
1. 1. 01/10/2 Ansietas SLKI LABEL SIKI LABEL SIKI LABEL
020 berhubungan Setelah
1. Identifikasi saat
07.00 dengan kurang dilakukan 1. Mengetahui
tingkat ansietas
terpapar informasi asuhan tingkat ansietas
berubah
dibuktikan dengan keperawatan
(mis.kondisi,
Pasien mengatakan selama 1x4 jam
waktu,stressor)
merasa khawatir diharapkan
2. Monitor tanda-
dengan tindakan tingkat ansietas 2. Mengetahui
tanda ansietas
operasi yang akan menurun , tanda-tanda
(verbal dan
dijalaninyai anti, dengan kriteria ansietas yang
nonverbal)
pasien mengeluh hasil : terjadi
pusing. Pasien 1. Verbalisasi
3. Ciptakan
tampak gelisah, kebingungan 3. Mempermudah
suasana
tampak tegang, menurun untuk
terapiutik untuk
,merasa tidak 2. Verbalisasi berkomunikasi
menumbuhkan
berdaya khawatir dan
kepercayaan
akibat kondisi mendapatkan
yang dihadapi informasi
menurn
4. Temani pasien
3. Perilaku 4. Memberikan
untuk
tegang rasa aman
mengurangi
menurun nyaman karena
kecemasan, jika
4. Perilaku ada yang
memungkikan
gelisah menemani
menurun 5. Agar bisa
5. Pahami situasi
memberi solusi
yang membuat
13
6. Memberikan
ansietas
rasa nyaman
6. Dengerkan
kepada pasien
dengan penuh
7. Menghilangkan
perhatian
perhatian
7. Memotivasi
pasien agar
mengidentifikas
tidak terlalu
i situasi yang
cemas
memicu
8. Memberika
kecemasan
rasa aman
8. Anjurkan
terhadap pasien
keluarga untuk
tetap bersama
9. Untuk
klien
mengalihkan
9. Anjurkan
perhatian
kegiatan yang
pasien dari rasa
tidak
cemasnya
kompetitif,
sesuai
10. Bisa
kebutuhan
memperagakan
10. Latih teknik
pengalihan
relaksasi
kecemasan
dengan teknik
relaksasi
14
IV.IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.Dx Implementasi Evaluasi Proses Paraf/Na
ma
01/10/ 1 Ds : cemas dan ras Ttd
1. Mengidentifikasi saat
2020 khawatir pada pasien
tingkat ansietas berubah
08.00 muncul saat kembli
(mis.kondisi,
memikirkan tentang
waktu,stressor)
tindakan operasinya
Do : pasien tampak
khawatir
Ttd
3. Menciptakan suasana Ds : pasien mengeluh
08 40 1 terapeutik untuk cemas dengan
menumbuhkan keadaannya
15
4. Menemani pasien untuk
Ttd
mengurangi kecemasan,
09.00 1 Ds : pasien mengatakan
jika memungkikan
berusaha untuk
mehilangkan
kecemasaannya
Do : pasien berusaha
untuk tenang
6. Medengarkan dengan
penuh perhatian
09.45
1 Ds : pasien mengatakan Ttd
dia cemas jika saat
operasi terjadi sesuatu
Do : pasien
menceritakan
kecemasannya
16
7. Memotivasi
1 Ds : pasien mengatakan Ttd
mengidentifikasi situasi
berusaha untuk tenang
10.20 yang memicu kecemasan
Do : pasien tampak
tenang
8. Mengajurkan keluarga
1 Ds : -
untuk tetap bersama
Do : pasien tampak Ttd
10.40 klien
rileks saat ditemani oleh
keluarganya
9. Menganjurkan kegiatan
1 Ds : pasien duduk di
yang tidak kompetitif, Ttd
11.30 taman didepan kamar
sesuai kebutuhan
rawatnya , mengobrol
bersama keluarganya
Do : pasien tampak
tenang
17
IV.EVALUASI
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Hasil
01/10/ 1 S:
2020 - pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi
12.30 - pasien mengatakan siap untuk melakukan tindakan operasi
- pasien mengatakan pusing menurun
O : pasien tampak tenang, sudah tidak khawatir lagi , gelisah (-),
tegang (-)
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik akibat antipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapai ancaman.
penyebab dari ansietas adalah krisissituasional, kebutuhan tidak terpenuhi,
krisis maturasional, ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap
kematian, kekhawatiran mengalami kegagalan, disfungsi sistem keluarga,
hubungan orang tua-anak tidak memuaskan, faktor keturunan (temperamen
mudah teragitasi sejak lahir), penyalahgunaan zat, terpapar bahaya lingkungan
(mis. Toksin, polutan, dan lain-lain), kurang terpapar informasi.
Kecemasan yang timbul pada ibu dengan uterina prolaps karena pasien
cemas akan penyakit yang dialami akan sembuh atau tidak , dan takut akan
tindakan pembedahan yang akan dialaminya.
4.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang paper diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan paper yang telah
dijelaskan.
19