Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN PADA Ny.

W DENGAN
G1P000 UK 38 MINGGU DI RUANG DARA RSUD WANGAYA
TANGGAL 26-27 September 2020

OLEH :

MADE WIWIN OKTAVIANI

P07120018142

Tingkat 3.4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia -Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya yang berjudul “Laporan Pendahuluan Asuhan
Keperawatan Pada Persalinan Normal (Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi)”.Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua danuntuk kepentingan proses belajar.

Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini tentu jauh dari sempurna, oleh
karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan pendahuluan ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan di masa mendatang.

Denpasar, 28 September 2020

i
Made Wiwin Oktaviani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................2
C. Manfaat......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................3
A. Defisini......................................................................................................................3
B. Penyebab....................................................................................................................4
C. Patofisiologi...............................................................................................................7
D. Penatalaksanaan.........................................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................................12
I. PENGKAJIAN.........................................................................................................12
II. ANALISA DATA ...................................................................................................20
III. RENCANA KEPERAWATAN ..............................................................................21
IV. IMPLEMENTASI ...................................................................................................22
V. EVALUASI ............................................................................................................23
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................38

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
dalam kehidupan. Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif
dari serviks, kelahiran bayi dan kelahiran plasenta merupakan proses
alamiah. Persalinan alamiah yang dialami perempuan merupakan
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup di luar kandungan
melalui beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks,
serta adanya kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa
adanya penyulit
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk
menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam
proses persiapan menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani
berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai persiapan
menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.Persalinan
dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka
dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara
lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi),
maupun kedua atau lebih (multi).
Wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa
rasa nyeri, Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu
merasa sakit dan merasa nyaman. Saat ini hingga 50% persalinan di
seluruh rumah sakit di Indonesia memilih melakukan operasi cectio
caesarea, tingginya operasi caesar disebabkan para ibu primigravida yang
hendak bersalin lebih memilih operasi cectio caesarea karena tidak kuat

1
dan tidak ingin mengalami nyeri persalinanpada saat kala 1 menurut
penelitian.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui konsep persalinan pada ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana proses persalinan pada ibu hamil
2. Untuk megetahui perawatan persalinan pada ibu hamil

C. Manfaat
a. Bagi penulis
Memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis memperluas
wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai studi pustaka dan bahan bacaan ilmiah dan
kerangka konsep perbandingan untuk pengembangan kualitas ilmu
kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan yang akhirnya menimbulkan kesadaran untuk
mendeteksi dini masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong murni.
d. Bagi Lahan Praktik / Nakes Meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kebidanan ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Defisini
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang
kita alami dalam tingkat yang berbeda. Bagi ibu hamil kecemasan
kerapkali datang menghampirinya, kecemasan tersebut beraneka ragamnya
tergantung dari individu tersebut.. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pengambilan keputusan, usia ibu
hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman
mendapat keguguran sebelumnya.
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu
hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan mudah cemas dapat
menyebabkan kelahiran premature yang mengakibatkan terjadinya
hambatan intelektual, perkembangan motorik, perkembangan bicara dan
perkembangan emosi. Untuk itu calon ibu yang cemas dalam keadaan
hamil maka harus dicari sumber kecemasannya agar tidak membebani.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ibu hamil yaitu faktor biologis
maupun psikis dimana keduanya saling mempengaruhi. Faktor biologis
meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta kelancaran dalam
melahirkan bayinya. Sedang faktor psikis meliputi kesiapanmental ibu
hamil selama kehamilannya sampai kelahiran dimana Ia dihadapkan pada
keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain seperti
masalah keguguran, penampilan, maupun masalah kemampuan melahirkan

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )


Nyeri melahirkan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang
berhubungan dnegan persalinan

3
Nyeri persalinan adalah pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2004). Terdapat
pernyataan yang sama dari Arifin (2008) bahwa nyeri persalinan
merupakan pengalaman subyektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin
selama persalinan.
Nyeri persalinan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain.
Nyeri persalinan adalah bagian dari proses normal, dapat diprediksi
munculnya 13 nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat
akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara
intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir.

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )


Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal dari robekan pada
vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan saat persalinan.
Selain itu, perdarahan juga bisa terjadi selama proses pelepasan plasenta.
Sesaat setelah bayi lahir, kontraksi pada rahim akan memicu lepasnya
plasenta.

B. Penyebab
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Pada awal bulan atau kisaran satu sampai hampir dua bulan biasanya
belum ada kecemasan yang muncul pada seorang ibu hamil, hal ini terjadi
karena mereka masih diliputi perasaan gembira karena kehamilannya,
namun ketika menginjak akhir bulan kedua sampai bulan ketiga mulailah
muncul kecemasan, kecemasan yang terjadi juga beragam ada yang karena
mendapat informasi baik dari media maupun dari orang lain bahwa
trimester pertama adalah rawan keguguran hal ini membuat mereka
menjadi cemas, mereka berpikir asupan gizi untuk janinnya kurang, dan

4
beragam kecemasan lain yang muncul di trimester pertama. Beberapa ibu
hamil yang berada pada trimester kedua mulai bisa menikmati
kehamilannya, sehingga jarang kecemasan yang muncul. Pada trimester
akhir khususnya menjelang persalinan kerapkali ibu mulai merasan
kecemasan lagi, gambaran dan pertanyaan seperti apakah calon bayinya,
sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang
sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini. Dengan
semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan pertama,
wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan pertama,
timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala sesuatunya adalah
pengalaman baru.

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )

Rasa nyeri saat persalinan merupakan hal yang normal terjadi.


Penyebabnya meliputi faktor fisiologis dan psikis
a. Faktor fisiologis
Faktor psikologis yang dimaksud adalah kontraksi. Gerakan
otot ini menimbulkanrasa nyeri karena saat itu otot-otot rahim
memanjang dan kemudian memendek. Serviks juga akan melunak,
menipis dan mendatar, kemudian tertarik. Saat itulah kepala janin
menekan mulut rahim dan membukannya. Jadi, kontraksi
merupakan bagian dari upaya membuka jalan lahir.
Intensitas rasa nyeri dari pembukaan satu sampai
pembukaan sepuluh akan bertambah tinggi san semakin sering
sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan bayi terhadap
struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan jalan lahir
bagian bawah. dari tak ada pembukaan sampai pada pembukaan 2
bisa berlangsung sekitar 8 jam. Rasa sakit pada pembukaan 3 cm
sampai selanjutnya rata-rata 0,5-1cm perjam.
Maka lama dan frekuensi nyeri makin sering dan makin
bertambah kuat sampai mendekati proses persalinan.
b. Faktor Psikis

5
Rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi
rasa nyeri. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang
nyeri persalinan, karena ambang batas rangang nyeri setiap orang
berlainan dan subyektif sekali. Ada yang merasa tidak sakit hanya
perutnya yang terasa kencang. Adapula yang merasa tidak tahan
mengalami rasa nyeri. Beragam respon itu merupakan suatu
mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri yang dirasakan

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )

Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat


penyebab, yaitu:

 Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat


berkontraksi atau disebut atonia uteri, menyebabkan darah yang
keluar dari uterus tidak dapat berhenti secara alamiah. Hal ini
menyebabkan darah yang keluar semakin banyak dan harus
mendapatkan pertolongan.
 Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu
besar, atau karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak
sesuai dengan aturan dapat menyebabkan kontraksi terlalu kuat dan
robeknya jalan lahir.
 Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus
dapat menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir.
 Faktor pembekuan darah, perdarahan yang banyak dapat
menyebabkan hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk
membantu penutupan luka. Selain itu, pengidap kelainan hemofilia,
yaitu ketika darah sukar membeku menyebabkan kelainan
perdarahan pasca melahirkan.

Selain itu perdarahan persalinan juga dapat disebabkan oleh 2 faktor:

 Perdarahan pascamelahirkan primer lebih banyak disebabkan otot


rahim yang lemas (atonia uteri). Selain itu, retensi plasenta, luka

6
robek pada rahim, leher rahim atau vagina, serta gangguan
pembekuan darah juga dapat membuat seorang wanita mengalami
perdarahan pascamelahirkan primer, yang terjadi dalam 24 jam
pertama pascamelahirkan.

 Sementara perdarahan pascamelahirkan sekunder, yaitu perdarahan


yang terjadi setelah 24 jam setelah persalinan, lebih banyak
disebabkan karena peradangan pada rahim (endometritis).
Penyebab ini yang paling banyak mengakibatkan kematian
ibu pada hari kedua hingga kesepuluh pascamelahirkan. Di
samping endometritis, retensi plasenta juga dapat menyebabkan
perdarahan pascamelahirkan sekunder. Selain plasenta, kantong air
ketuban yang masih tersisa dalam rahim dapat menyebabkan
perdarahan pascamelahirkan. Sebagian plasenta atau kantong air
ketuban yang masih tersisa di dalam rahim tersebut membuat
rahim tidak bisa berkontraksi secara normal untuk menghentikan
perdarahan.

C. Patofisiologi
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )

Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan


penurunan kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot
– otot rahim yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus
dan menjadikan dilatasi atau penipisan pada serviks, hal inilah yang
menyebabkan nyeri bagian perut pada ibu hamil cukup bulan dimana
nyeri akan langsung menyebar kebagian punggung dan paha lalu hal
tersebutlah yang akan menjadi factor pencetus kecemasan pada ibu
hamil dan keluarganya

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )

Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan


penurunan kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot
– otot rahim yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus

7
dan menjadikan dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul
persalinan spontan dari persalinan spontan akan menimbulkan luka
yang disebut dengan luka episiotomy dan hal inilah yang akan
menimbulkan nyeri melahirkan

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )

Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan


penurunan kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot
– otot rahim yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus
dan menjadikan dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul
persalinan spontan dari persalinan spontan akan dilanjutkan dengan
pengeluaran plasenta, jika terjadi masalah dalam pengeluaran plasenta
bias menyebabkan atonia uteri sehingga uterus tidak dapat berkontraksi
setelah persalinan dan pengeluaran plasenta maka hal inilah yang
menyebablan resiko perdarahan pada persalinan

D. Penatalaksanaan
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Penatalasanaan yang dapat diberikan untuk mengurangi ataupun
mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu menjelang persalinan :

a. Memfasilitasi pasien dengan menggunakan strategi koping berupa :


1) Teknik kognitif yang berupa upaya untuk membantu penyelesaian
masalah, memberikan harapan yang realistis, dan mengingatkan
pasien agar bisa bersyukur atas keadaan yang dialami.
2) Teknik perilaku yang dilakukan dengan cara mengajarkan perilaku
yang mampu mendukung kesembuhan pasien, seperti dengan
control dan mematuhi minum obat secara teratur, mengonsumsi
nutrisi secara seimbang, istirahat dan aktivitas teratur, dan
menghindari konsumsi atau tindakan yang dapat menambah parah
penyakitnya.
b. Memberikan dukungan social antara lain :
1) Dukungan emosional agar pasien merasakan nyaman, dihargai,

8
dicintai, dan diperhatikan.
2) Dukungan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
penerimaan pasien terhadap sakitnya.
3) Dukungan material untuk memberikan bantuan atau kemudahan
akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan pasien (Nursalam
&Kurniawati, 2013)

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )

Penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi adalah metode yang


tidak menggunakan obat serta tidak memerlukan instruksi medis.
Transmisi nyeri dapat di modifikasi atau di blok oleh
counterstimulation. Stimulasi tersebut dapat dilakukan oleh perawat
atau bidan dengan keterampilannya yang dimilikinya. Penatalaksanaan
bias dilakukan dengan, yaitu
a. Teknik relaksasi Prinsip dari teknik ini adalah meningkatkan relaksasi
klien. Relaksasi adalah menjadi dasar dari semua metode termasuk
metode farmakologi.
b. Stimulasi cutaneus di daerah punggung akan menstimulasi
mekanoreseptor yakni neuron beta-A suatu neuron yang lebih tebal,
dan lebih cepat melepaskan neurotransmitter penghambat impuls nyeri.
Beberapa teknik stimulasi cutaneus yakni: self massage (effleurage),
massage dengan bantuan (counter pressure, rubbing, deep back),
stimulasi termal (kompres panas/dingin, mandi dengan shower, mandi
rendam), transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
c. Komponen dari stimulasi mental terdiri dari: imagery, distraksi,
meditasi, aromaterapi. Kegiatan ini merupakan upaya untuk
melepaskan endorphin. Pengeluaran endorphin alami dari tubuh
berlangsung disaat tubuh mengalami rileks

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )

Penatalaksanaan secara umum pada perdarahan postpartum meliputi

9
 Penilaian kegawatdaruratan, tanda-tanda syok, dan pemberian oksigen
 Memasang jalur intravena dengan menggunakan jarum besar (ukuran
16 G atau 18 G) untuk resusitasi
 Pemberian cairan kristaloid atau normal saline. Dapat diberikan secara
bolus jika terdapat syok hipovolemik
 Pada pasien PPH primer dengan perdarahan aktif yang masif atau
gejala hipovolemia pada PPH primer dan sekunder, dilakukan
pemeriksaan golongan darah, crossmatch dan darah lengkap, serta
transfusi sesuai protokol
 Memasang kateter urin untuk memantau urine output
 Pada PPH sekunder, persiapkan transfusi darah apabila Hb <8g/dL
atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
 Pantau terus tanda-tanda vital pasien
 Menentukan penyebab atau sumber perdarahan dan mulai dilakukan
tatalaksana khusus
Penatalaksanaan khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan
postpartum, yakni mnemonic 4T yaitu ( Tonus, trauma, tissue, thrombin)
1. Tonus
Pada keadaan gangguan tonus, pemijatan uterus dapat dilakukan untuk
membantu memperbaiki tonus dan menghentikan perdarahan. [19]
Selain itu, obat-obat uterotonika yang merangsang kontraksi uterus
juga dapat digunakan, seperti :
 Oksitosin: Berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari
miometrium agar dapat berkontraksi dengan teratur dan dapat
mengkonstriksi arteri-arteri spiral serta menurunkan aliran darah ke
uterus. Dosis yang direkomendasikan 20 – 40 IU dalam 1 liter
normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10
menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam.
 Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara
menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg
diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg diberikan per sublingual

10
atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia
oksitosin.
2. Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat
dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio
uteri dapat dilakukan reposisi uterus.
3. Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan
hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dapat dilakukan
eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan mengeluarkan
bekuan darah atau jaringan sisa.
4. Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat
diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor
pembekuan darah dan sel darah merah.

11
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN PADA Ny.W DENGAN


G1P000 DI RUANG DARA RSUD WANGAYA
TANGGAL 26-27 September 2020

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITASPASIEN Penanggung Jawab
Nama : Ny. W Nama :Tn. S
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta Jenis kelamin :Laki–laki
StatusPerkawinan : Kawin Pekerjaan :Swasta
Agama : Hindu Alamat :Jln
Jempiring
no X
Suku : Bali Status perkawinan : Kawin
Alamat :Jln Jempiring no X Agama : Hindu
NoCM :882366
TanggalMRS : 26 September 2020
TanggalPengkajian :26 September 2020
Sumberinformasi : Ny.W, Suami Ny.W dan Rekam Medik

ALASAN KUNJUNGAN

a. Keluhan Utama : Klien datang dari rujukan bidan dengan keluhan nyeri
pada perutnya

12
b. Keluhan saat dikaji : Ibu klien mengatakan nyeri pada bagian perutnya
c. Riwayat keluhan
Ny. W G1P0A0 berusia 24 tahun hamil 38 minggu datang ke RSUD
Wangaya pada tanggal 25 September pukul 11.00 WITA dengan keluhan perut
mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan
mules dirasakan sejak 05.30 WITA. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : Kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit,
HR: 81 x/menit, Suhu: 37ºC. Hasil palpasi : Leopold I, TFU 34 cm teraba bokong,
Leopold II punggung kiri, Leopold III kepala sudah masuk PAP, dan Leopold IV
divergen. DJJ 144x/ menit. Hasil pemeriksaan dalam : portio tebal, selaput
ketuban utuh, pembukaan serviks 2 cm.

Pukul 21.30 dilakukan pemeriksaan kembali, didapatkan hasil : kesadaran


compos mentis, TD: 100/70 mmHg, RR: 20x/menit, HR: 87x/menit, Suhu:
36,8℃. Hasil palpasi : kontraksi uterus (+) 3x dalam 10 menit selama 25 detik;
TFU 32 cm; DJJ 139x/menit. Hasil pemeriksaan dalam: portio tebal, lunak,
ketuban utuh, pembukaan 5 cm, presentasi belakang kepala, penurunan kepala
3/5, tidak ada penyusupan.

Pukul 22.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 30 detik, DJJ 141x/menit, nadi
80x/menit

Pukul 22.30 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 35 detik, DJJ 140x/menit, nadi
85x/menit

Pukul 23.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 40 detik, DJJ 141x/menit, nadi
88x/menit

Pukul 23.30 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit

Pukul 24.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ


145x/menit, nadi 85x/menit 10. Pukul 00.30 pasien mengeluh mulesnya semakin
kuat, wajah tampak meringis dan mengatakan tidak tahan nyeri dan ingin
meneran. Hasil pemeriksaan TD: 130/90 mmhg, HR: 102x/menit, RR: 24x/menit,
suhu: 37ºC. Kontraksi 3x dalam 10 menit selama 45 detik. DJJ : 143x/menit.

13
Pembukaan serviks 7 cm, presentasi belakang kepala, penurunan kepala 2/5, tidak
ada penyusupan, ketuban utuh.

Pukul 01.00 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 140x/menit, nadi
88x/menit

Pukul 01.30 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit

Pukul 02.00 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 141x/menit, nadi
85x/menit

KALA II

Pukul 02.25 pasien mengeluh kontraksi semakin kuat, pasien tidak kuat
ingin meneran. Kontraksi 3 x dalam 10 menit selama 50 detik. DJJ: 162x/menit,
HR: 85x/menit. Pembukaan lengkap, presentasi belakang kepala, penyusupan
kepala molage berjauhan, kepala janin menonjol di perineum. Pasien dipersiapkan
untuk dipimpin meneran, pasien diposisikan litotomi

Pukul 03.00 seorang bayi laki laki lahir dengan berat 3500 gram, panjang
50 cm, lingkar kepala 35 cm, bayi menangis kuat AS 9/10

Dilakukan penatalaksanaan Kala III dengan memberikan oksitosin 1


ampul via IM. Plasenta lahir 03.10 WIB. Tidak terdapat laserasi dan perkiraan
perdarahan ±150cc

Observasi Kala IV:

1. Pukul 03.25: TD: 100/70 mmHg, HR: 80x/menit, Suhu 36,60C. TFU setinggi
pusat. Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.

2. Pukul 03.40: TD: 110/80 mmHg, HR: 88x/menit. TFU setinggi pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.

14
3. Pukul 03.55: TD: 110/70 mmHg, HR: 82x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.

4. Pukul 04.10: TD: 120/70 mmHg, HR: 84x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.

5. Pukul 04.40: TD: 110/80 mmHg, HR: 88x/menit, Suhu: 360C. TFU 2 jari
dibawah pusat. Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah
perdarahan pervaginam normal.

6. Pukul 05.10 TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal. Perawat mendokumentasikan semua yang dilakukan dalam
partograf

B. RIWAYAT OBSTETRI DANGINEKOLOGI


a. Riwayat Menstruarsi:
 Menarche :umur 13tahun Siklus: teratur (V) tidak ()
 Banyaknya: 2 kali ganti pembalut/ hari Lama : 3-7 hari
 Keluhan : Biasa nyeri pada hari pertama haid
 HPHT :19 Desember 2019
b. Riwayat pernikahan
 Menikah: 1 kali Lama : 1 tahun
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak

No Thn Umur Penyul jenis penolong Penyul Lasera infeksi Perdarahan Jenis BB P
kehamila it it si Kelami j
n n

d. Riwayat kehamilaan saat ini

15
Status Obstetrikus :
 G1P0A0H0 UK: 38 minggu
 TP :26 September 2020
 ANC kehamilan sekarang: 4 kali
Trimester I : 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan
Trimester II :1 kali pada bulan ke 6 kehamilan
Trimester III :2 kali pada bulan ke 8 dan 9 kehamilan

e. Riwayat keluarga berencana


a. AkseptorKB :- Jenis: - Lama: -
b. Masalah :-

C. RIWAYATPENYAKIT
1. Klien : klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
atau penyakit menular apapun
2. Keluarga :klien mengatakan di keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit apapun
D. POLA KEBUTUHANSEHARI-HARI
1. Bernafas :Selama proses persalinan terjadi peningkatan frekuensi
pernafasan
2. Nutrisi(makan/minum) : Klien mengatakan setelah proses persalinan
selesai klien merasa sangat lapar dan haus
3. Eliminasi
- BAB : klien mengatakan BAB sebanyak 1 kali/ hari, dengan kosistensi
padat, warna kuning khas feses, dan tidak ada bercak darah
- BAK : klien mengatakan BAK sebanyak ± 7 kali/hari, warna kuning
jernih, bau khas
4. GerakBadan : Klien mengatakan enggan untuk bergerak karena merasa
nyeri pada perutnya dan klien merasa lemas
5. Istrirahattidur : klien mengatakan biasanya tidur siang selama 1 jam, dan
tidur malam hari selama 7-8 jam
6. Berpakaian : klien mengatakan mengganti pakaiannya 2 hari sekali

16
sedangkan pakaian dalamnya diganti setiap hari
7. RasaNyaman : Klien mengatakan merasa nyaman berada disamping suami
dan keluarganya
8. KebersihanDiri : klien mengatakan mandi 2 kali sehari setiap pagi dan
sore hari serta klien tampak bersih
9. RasaAman : klien mengatakan merasa aman saat suaminya ada didekatnya
10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain : klien mengatakan biasa
mengikuti arisan dan kegiatan PKK dan berbincang- bincang dengan
tetangga sekitar rumahnya
11. Ibadah : klien beragama hindu dan rajin bersembahyang setiap sore selesai
mandi sore
12. Produktivitas : Klien mengeluh perut mules dan berkontraksi, serta tidak
kuat ingin mengeran dan mengejan
13. Rekreasi : klien mengatakan setiap 2 minggu sekali sering diajak jalan-
jalan oleh suami dan keluarga
14. Kebutuhan belajar : klien mengatakan masih tetap belajar karena
profesinya sebagai guru yang menuntut pembaharuan ilmu

E. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum :

 GCS : 15
 Tingkatkesadaran : Compos Mentis
 Tanda –tandavital : : TD : 130/90 mmHg, N : 92 x/ menit, RR : 25 x/
menit T : 370 C
 BB : 60 Kg TB: 145 Cm LILA: 27 cm
Head toe toe:
 Kepala
Wajah :simetris

Pucat (V)
Cloasma ( - )
sklera : ikterik

17
konjungtiva: anemis

pembesaran limphe node: -

pembesarankelenjartiroid: -
telinga :terdapat sedikit serumen
 Dada
Payudara
Areola: hiperpigmentasi
Putting : (menonjol/tidak )
Tanda dimpling/retraksi : -
Pengeluaran ASI :Ibu klien mengatakan asi sudah keluar dan lancar
Jantung : normal Paru:normal

 Abdomen
Linea: Nigra Striae : Lipide
Pembesaran sesuai UK : ( V )

GerakanJanin :gerakan janin sudah bisa dirasakan

Kontraksi : Ada ( abdomen)

Lukabekasoperasi :-
Ballottement : pada fundus teraba keras bundar melenting yang berarti
kepala
LeopoldI : Kepala / bokong/kosong TFU:
32cm
LeopoldII : Kanan : punggung/
bagian kecil/ bokong / kepala Kiri: punggung / bagian
kecil/bokong/kepala
LeopoldIII : Presentasi kepala /bokong/kosong
LeopoldIV : Bagian masuk PAP (konvergen/divergen/sejajar)

Penurunankepala (penurunan
bag.terbawahdenganmetode lima jari )

18
Kontraksi :Ada
DJJ : 142 x / menit Bising usus: 5 – 35x/ menit

 Genetalia dan perineum:


Kebersihan : Bersih
Pengeluaran : lendir dari jalan lahir Karakteristik : lendir bercampur
darah
Hasil VT :2 cm
Hemoroid : -

 Ekstremitas Atas

 Oedema : -

 Varises : -

 CRT : kembali < 2 detik

 Bawah :

 Oedema : -

 Varises : -

 CRT : kembali < 2 detik

 Refleks : baik

F. DATA PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboraturium :

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Hematotologi
Darah Perifer
Lengkap
1. Hameoglobin 10,6 10 – 18 g/dl
2. Leukosit 12,1 4,0 – 11,0 103/ul
3. Trombosit 231 150 – 450 103/ul
4. Hematokrit 33,0 31 – 55 %
5. Eritrosit 4,38 4,76 – 6,95 103/ul
6. Golongan darah B

19
 Pemeriksaan USG :-

G. DIAGNOSA MEDIS (-)


G1P000, Uk 38 minggu
H. PENGOBATAN
1. Oksitosin
Digunakan untuk menginduksi persalinan atau memperkuat kontraksi
persalinan ketika melahirkan, dan untuk mengendalikan perdarahan
setelah melahirkan.
2. RL 500 ml 20 Tpm
Diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh.

II. ANALISA DATA KALA I


DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Klien mengatakan Hospitalisasi Ansietas
merasa cemas terhadap
persalinannya karena ini
yang pertama dan takut
Kekhawatian
mengalami kegagalan
mengalami kegagalan
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tegang
Ansietas
- Klien tampak pucat
- Suara klien bergetar
- Frekuensi napas Merasa Tampak
khawati gelisah
meningkat :25 r
x/menit (12-
20x/menit)
- tekanan darah
meningkat : 130/90

20
mmHg (90/80
mmHg – 120/80
mmHg)

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan

III. RENCANA KEPERAWATAN I


No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL:
Septe LABEL LABEL: Terapi Relaksasi Terapi
mber : Tingkat (I.09326) Relaksasi
2020 Ansietas a. Identifikasi (I.09326)
Ansietas
(L.09093) penurunan a. Agar pasien
21.30 (D.0080)
Setelahdilak tingkat energi, dapat
WIT Ansietas
ukanasuhan ketidakmampua mengetahui
A berhubu
keperawatan n hal apa yang
ngan
selama 1x 2 berkonsentrasi, dapat
dengan
jam, atau gejala lain membuatnya
kekhawa
makatingkat yang cemas
tiran
ansietasmen mengganggu b. Indicator
mengala
urundengan kemampuan derajat
mi
kriteriahasil: kognitif ansietas
kegagala
b. Ciptakan misalnya
n
lingkungan pasien dapat
tenang dan tanpa merasa tidak
gangguan terkontrol di
dengan rumah, kerja/
pencahayaan dan masalah
suhu ruang, pribadi. Stress
nyaman, jika dapat terjadi

21
memungkinkan sebagai akibat
c. Gunakan nada gejala fisik
suaralembutdeng kondisi juga
aniramalambatd reaksi lain
anberirama c. Agar pasien
d. Demonstrasikan merasa aman
dan latih teknik d. Untuk
relaksasi (mis. membantu
napasdalam, pasien
peregangan, atau melakukan
imajinasi teknik
terbimbing) relaksasi
secara
mandiri

IV. IMPLEMENTASI KALA I


Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Paraf
dx Proses /
Nama
26 1 1. Mengidentifikasi DS: -
September penurunan tingkat
DO: Klien
2020 energi, ketidakmampuan
tampak lebih
berkonsentrasi, atau
21.30 tegang
gejala lain yang
mengganggu
kemampuan kognitif

22.00 2. Menciptakan lingkungan DS: Klien


tenang dan tanpa mengatakan
gangguan dengan akan merasa
pencahayaan dan suhu tenang jika

22
ruang, nyaman, jika suamainya
memungkinkan ada
disampingnya
DO: Klien
sudah tidak
gelisah
22.50 3. Menggunakan nada DS: -
suara lembut dengan
DO: Klien
irama lambat dan
tampak tenang
berirama

23.00 4. Memonstrasikan dan DS: klien


latih teknik relaksasi mengatakan
(mis. napas dalam, akan
peregangan, atau melakukan
imajinasi terbimbing) latihan lebih
sering
DO: Klien
tampak
kooperatif

V. EVALUASI KALA I
Tgl / Jam No Evaluasi
Dx
27 1 S : Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang
September O : Klien sudah tidak gelisah, tegang dan pucat lagi
2020
A : Tujuan tercapai masalah teratasi sebagian
23.00
P : Lanjutkan itervensi ( a,b,d)

23
KALA II
A. DATA FOKUS KALA II
B. ANALISIS DATA KALA II

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Klien mengatakan Proses Persalinan Nyeri
nyeri pada area vaginanya Melahirkan
DO : Pengeluaran Janin
- Klien tampak
meringis
Nyeri Melahirkan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemas
Mengelu Klienta
- Klien tampak pucat
hnyeri mpakm
eringis

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri Melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin

C. RENCANA KEPERAWATAN II

No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan


Jam Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL: SIKI LABEL:
Septe LABEL LABEL: Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
mber : Tingkat (I.08238) (I.08238)
2020 Nyeri: a. Observasi a. Observasi
Nyeri
(L.08066) 1. Identifikasi 1. Untuk
02.30 Melahir
Setelah lokasi, mengetahui
kan
diberikan karakteristik, lokasi, durasi,
(D.0079)
asuhan durasi, frekuensi, frekuensi,

24
Nyeri keperawatan kualitas, kualitas,
Melahirk selama 1 x 1 intensitas nyeri intensitas nyeri
an jam 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
berhubun diharapkan skala nyeri rentang skala
gan tingkat nyeri 3. Identifikasi nyeri pasien
dengan menurun faktor yang 3. Mengetahui
pengelua dengan memperberat dan faktor yang
ran janin kriteria memperingan memperberat
dibuktika hasil: nyeri dan
n dengan 1. Keluhan 4. Monitor efek memperingan
klien nyeri samping nyeri
mengelu menuru penggunaan 4. Mengetahui
h nyeri n analgetik dampak
pada 2. Meringi samping
daerah s b. Terapeutik penggunaan
vaginany menuru 1. Berikan teknik analgetik
a, klien n non farmakologis terhadap nyeri
tampak 3. Gelisah untuk
meringis, menuru mengurangi rasa
b. Terapeutik
klien n nyeri ( mis.
1. Memberikan
tampak TENS, hipnosis,
tindakan
gelisah, akupresure,
pendukung
lemah Terapi musik,
dalam
dan biofeadback,
meredakan
pucat terapi pijat,
nyeri
aromaterapi,
2. Menjaga dan
teknik imajinasi
merawat
terbimbing,
keadaan
kompres
lingkungan
hangat/dingin,ter
pasien
api bermain)
3. Memberikan
kenyamanan

25
2. Kontrol terhadap pasien
lingkungan yang c. Edukasi
memperberat 1. Memberikan
rasa nyeri (mis. tindakan dalam
Suhu ruangan, meredakan
cahaya, nyeri
kebisingan) 2. Mengetahui
3. Berikan fasilitasi penyebab, lama
istirahat tidur dan pemicu
c. Edukasi respon nyeri
1. Jelaskan strategi 3. Mengajarkan
meredakan nyeri pasien cara
2. Jelaskan mengetahui
penyebab, respon nyeri
periode, pemicu secara mandiri
nyeri 4. Membantu
3. Anjurkan pasien
memonitor nyeri mengurangi rasa
secara mandiri nyeri
4. Anjurkan 5. Memberikan
menggunakan tindakan
analgetik secara pendukung atau
tepat latihan dalam
5. Anjurkan teknik meredakan rasa
nonfarmakologis nyeri
untuk
mengurangi rasa d. Kolaborasi
nyeri (teknik 1. Melakuakan
napas dalam) kolaborasi
dengan apoteker
dalam
d. Kolaborasi
pemberian obat

26
1. Kolaborasi analgetik
pemberian
analgetik, jika
perlu

D. IMPLEMENTASI KALA II

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Proses Paraf /


dx Nama
26 1 1) Mengidentifikasilokasi, DS: Klien
karakteristik, durasi,
Septembe mengatakan
frekuensi, kualitas,
r 2020 intensitasnyeri nyerinya berada di
02.30 daerah vagina,
nyeri yang
dirasakan seperti
terbakar dan perih
DO: Klien tampak
lebih tegang
02.35 2) Memberikan teknik DS: -
non farmakologis
DO: Klien tampak
untuk mengurangi rasa
kooperatif dengan
nyeri ( mis. Teknik
mengikuti teknik
nafas dalam )
yang diberikan
02.40 3) Menjelaskan strategi DS: -
meredakan nyeri
DO: Klien tampak
kooperatif
02.50 4) Memberikanfasilitasiist DS: -
irahattidur
DO: Klien tampak
nyaman

E. EVALUASI KALA II

Tgl / Jam No Evaluasi

27
Dx
27 1 S : Klien mengatakan rasa nyeri pada daerah vaginanya
September sudah berkurang
2020 O : Klien sudah tidak meringis, gelisah, lemas dan pucat
lagi
A : Tujuan tercapai masalah terarasi
P : Pertahankan kondisi pasien

KALA III
A. DATA FOKUS KALA III
B. ANALISIS DATA KALA III

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Klien Retensi Plasenta Risiko Perdarahan
mengeluh tremor
pada kaki dan
menggigil Komplikasi pasca partum ( retensi
plasenta )
DO :
- klien kelihangan
darah normal
250 ml
Risiko perdarahan
- keluar darah
berwarna hitam
pada saat
Klien klienkelihangan
plasenta keluar darah normal
mengeluh
- tampak tali pusat 250 ml,
tremor pada keluardarahber
memanjang pada warnahitampada
kaki dan
muara vagina saatplasentakelu
menggigil ar
- tekanan darah
kembali normal :
120/ 80 mmHg
(90/80 mmHg-

28
120/80 mmHg)
- denyut nadi
membaik : 80 x/
menit (60-
100x/menit)

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi pasca partum (retensi
plasenta)

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA III

No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan


Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Septe LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03. han
(L.02017) 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
10 (D.0012)
Setelah dan gejala tanda dan
WIT
Resiko
dilakukan perdarahan gejala
A
perdarah
asuhan 2. Monitor perdarahan
an
keperawatan hematokrit/ 2. Mengetahui
berhubu
selama 1 x hemoglobin nilai
ngan
10 menit , sebelum dan hematokrit/h
dengan
maka setelah emoglobin
trauma
tingkat kehilangan
jaringaN
perdarahan darah
menurun b. Terapeutik b. Terapeutik
dengan 1. Pertahankan 1. Mengurangi
criteria bed rest selama terjadinya
hasil: perdarahan perdarahan

29
- Perdaraha 2. Batasi tindakan 2. Menghindari
n vagina invasif, jika terjadinya
menurun perlu perdarahan
- Hemoglob
in c. Edukasi
c. Edukasi
membaik 1. Jelaskan tanda
1. Pasien
- Kognitif gejala
memahami
meningkat perdarahan
tentang
2. Anjurkan
tanda dan
segera melapor
gejala
jika terjadi
perdarahan
perdarahan
2. Menghindari
bertambah
buruknya
perdaraha
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat d. Kolaborasi
1. Mengontrol
pengontrol
perdarahan
perdarahan
2. Menghindari
2. Kolaborasi
terjadinya
pemberian
kekurangan
produk darah
darah

D. IMPLEMENTASI KALA III

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Proses Paraf /


dx Nama
26 1 1. Monitor tanda dan DS: -
September gejala perdarahan
DO:klien

30
2020 kelihangan
03. 10 darah normal
250 ml, keluar
darah berwarna
hitam pada saat
plasenta keluar,
tampak tali
pusat
memanjang
pada muara
vagina, tekanan
darah kembali
normal :120/ 80
mmHg (90/80
mmHg- 120/80
mmHg), denyut
nadi membaik :
80 x/ menit (60-
100x/menit)
03. 16 2. Pertahankan bed rest DS: -
selama perdarahan
DO: Klien
tampak nyaman
03. 18 3. Batasi tindakan DS: -
invasif, jika perlu
DO: Klien
tampak
kooperatif
03.20 4. Anjurkan segera DS: -
melapor
DO: Klien
tampak
kooperatif

31
E. EVALUASI KALA III

Tgl / Jam No Evaluasi


Dx
27 1 S : Klien mengatakan rasa nyeri pada daerah vaginanya
September sudah berkurang
2020 O : Klien sudah tidak meringis, gelisah, lemas dan pucat
03.20 lagi, klien kelihangan darah normal 250 ml, keluar darah
berwarna hitam pada saat plasenta keluar, tampak tali
pusat memanjang pada muara vagina, tekanan darah
kembali normal :120/ 80 mmHg (90/80 mmHg- 120/80
mmHg), denyut nadi membaik : 80 x/ menit (60-
100x/menit)
A : Tujuan tercapai masalah terarasi
P : Pertahankan kondisi pasien

32
KALA IV
A. DATA FOKUS KALA IV
B. ANALISIS DATA KALA IV

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : klien mengeluh Atonia Uterus Risiko
haus Perdarahan
DO : klien kelihangan Komplikasi pasca partum (atoni
darah normal 300 ml, uterus )
rahim tampak
berkontraksi, tekanan
darah kembali
Risiko perdarahan
normal :120/ 80
mmHg (90/80 mmHg-
120/80 mmHg),
denyut nadi membaik :
Klien klienkelihan
80 x/ menit (60- mengeluh gandarah
100x/menit) haus normal 300
ml, rahim
tampak
berkontraksi

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Resiko Perdarahan berhubungan dengan komplikasi pasca partum ( atoni
uterus )
C. RENCANA KEPERAWATAN IV

33
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Septe LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03.25 han
(L.02017) 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
WIT (D.0012)
Setelahdilak dan gejala tanda dan
A Resiko
ukanasuhan perdarahan gejala
perdarah
keperawatan 2. Monitor perdarahan
an
selama 1 x 2 hematokrit/ 2. Mengetahuini
berhubu
jam, hemoglobin lai
ngan
makatingkat sebelum dan hematokrit/he
dengan
perdarahan setelah moglobin
trauma
menurunden kehilangan
jaringaN
gankriteriah darah
asil: b. Terapeutik b. Terapeutik
- Perdaraha 3. Pertahankan 3. Mengurangi
n vagina bed rest selama terjadinya
menurun perdarahan perdarahan
- Hemoglob 4. Batasi tindakan 4. Menghindari
in invasif, jika terjadinya
membaik perlu perdarahan
- Kognitif
meningkat c. Edukasi
c. Edukasi
3. Jelaskan tanda
3. Pasien
gejala
memahami
perdarahan
tentang
4. Anjurkan
tanda dan
segera melapor
gejala
jika terjadi
perdarahan

34
perdarahan 4. Menghindari
bertambah
buruknya
perdaraha
d. Kolaborasi
5. Kolaborasi
d. Kolaborasi
pemberian obat
5. Mengontrol
pengontrol
perdarahan
perdarahan
6. Menghindar
6. Kolaborasi
i terjadinya
pemberian
kekurangan
produk darah
darah

D. IMPLEMENTASI KALA IV

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Proses Paraf /


dx Nama
26 1 1. Monitor tanda dan DS: -
September gejala perdarahan
DO: klien
2020 kelihangan
03.25 darah normal
300 ml, rahim
tampak
berkontraksi,
klien
kelihangan
darah normal
300 ml, rahim

35
tampak
berkontraksi,
tekanan darah
kembali normal
:120/ 80 mmHg
(90/80 mmHg-
120/80 mmHg),
denyut nadi
membaik : 80 x/
menit (60-
100x/menit)
03.30 2. Pertahankan bed rest DS: -
selama perdarahan
DO: Klien
tampak nyaman
03. 35 3. Batasi tindakan DS: -
invasif, jika perlu
DO: Klien
tampak
kooperatif
03.40 4. Jelaskan tanda gejala DS: Klien
perdarahan mengatakan
sudah mengerti
tantang tanda
dan gejala
perdarahan
yang dijelaskan
DO: Klien
tampak
kooperatif
03. 50 5. Anjurkan segera DS: -
melapor
DO: Klien
tampak
kooperatif

36
04.00 6. Kolaborasi DS: -
pemberian obat
DO: Klien
pengontrol
tampak
perdarahan
kooperatif

E. EVALUASI KALA IV

Tgl / Jam No Dx Evaluasi


26 1 S : klien mengatakan sudah mengerti dengan
september penjelasan yang diberikan petugas
2020 O : klien kelihangan darah normal 300 ml, rahim
04. 00 tampak berkontraksi, klien kelihangan darah
normal 300 ml, rahim tampak berkontraksi,
tekanan darah kembali normal :120/ 80 mmHg
(90/80 mmHg- 120/80 mmHg), denyut nadi
membaik : 80 x/ menit (60-100x/menit), klien
tampak bahagia dengan kelahiran anaknya
A : tujuan tercapai masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

37
Denpasar. ……………..2020…….

MengetahuiPembimbing

Klinik / CI Mahasiswa

(………………………..) (Made Wiwin Oktaviani)

NIP : NIM : P07120018142

Clinical Teacher / CT

(Suratiah, S.Kep. Ners. M.Biomed.)

NIP :197112281994022001

38
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Terdapat kala pada proses
persalinan antara lain Kala I ( Ansietas menjelang persalinan ), Kecemasan
adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan
kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami
dalam tingkat yang berbeda. Kala II ( Nyeri Melahirkan ), Nyeri
persalinan adalah pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan dan kelahiran. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan
Persalinan), Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal dari robekan
pada vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan
saat persalinan dan setelah keluarnya plasenta. Pada lembar pengkajian
dikaji sesuai teori, pada analisis data hasil pengkajian dikelompokkan
berdasarkan DS dan Do lalu dibulatkan menjadi suatu masalah sesuai
SDKI label, rencana keperawatan sesuai dengan SIKI label serta Tujuan
sesuai dengan SLKI label. Implementasi sesuai dengan pengkajian,
evaluasi pada laporan kasus ini tujuan tercapai masalah teratasi serta
tujuan tercapai masalah teratasi sebagaian.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang
paper diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bias untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan

38
paper yang telah dijelaskan.

39

Anda mungkin juga menyukai