W DENGAN
G1P000 UK 38 MINGGU DI RUANG DARA RSUD WANGAYA
TANGGAL 26-27 September 2020
OLEH :
P07120018142
Tingkat 3.4
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia -Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya yang berjudul “Laporan Pendahuluan Asuhan
Keperawatan Pada Persalinan Normal (Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi)”.Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua danuntuk kepentingan proses belajar.
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini tentu jauh dari sempurna, oleh
karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan pendahuluan ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan di masa mendatang.
i
Made Wiwin Oktaviani
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................2
C. Manfaat......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................3
A. Defisini......................................................................................................................3
B. Penyebab....................................................................................................................4
C. Patofisiologi...............................................................................................................7
D. Penatalaksanaan.........................................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................................12
I. PENGKAJIAN.........................................................................................................12
II. ANALISA DATA ...................................................................................................20
III. RENCANA KEPERAWATAN ..............................................................................21
IV. IMPLEMENTASI ...................................................................................................22
V. EVALUASI ............................................................................................................23
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
dalam kehidupan. Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif
dari serviks, kelahiran bayi dan kelahiran plasenta merupakan proses
alamiah. Persalinan alamiah yang dialami perempuan merupakan
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup di luar kandungan
melalui beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks,
serta adanya kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa
adanya penyulit
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk
menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam
proses persiapan menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani
berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai persiapan
menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.Persalinan
dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka
dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara
lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi),
maupun kedua atau lebih (multi).
Wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa
rasa nyeri, Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu
merasa sakit dan merasa nyaman. Saat ini hingga 50% persalinan di
seluruh rumah sakit di Indonesia memilih melakukan operasi cectio
caesarea, tingginya operasi caesar disebabkan para ibu primigravida yang
hendak bersalin lebih memilih operasi cectio caesarea karena tidak kuat
1
dan tidak ingin mengalami nyeri persalinanpada saat kala 1 menurut
penelitian.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui konsep persalinan pada ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana proses persalinan pada ibu hamil
2. Untuk megetahui perawatan persalinan pada ibu hamil
C. Manfaat
a. Bagi penulis
Memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis memperluas
wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai studi pustaka dan bahan bacaan ilmiah dan
kerangka konsep perbandingan untuk pengembangan kualitas ilmu
kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan yang akhirnya menimbulkan kesadaran untuk
mendeteksi dini masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong murni.
d. Bagi Lahan Praktik / Nakes Meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kebidanan ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Defisini
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang
kita alami dalam tingkat yang berbeda. Bagi ibu hamil kecemasan
kerapkali datang menghampirinya, kecemasan tersebut beraneka ragamnya
tergantung dari individu tersebut.. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pengambilan keputusan, usia ibu
hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman
mendapat keguguran sebelumnya.
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu
hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan mudah cemas dapat
menyebabkan kelahiran premature yang mengakibatkan terjadinya
hambatan intelektual, perkembangan motorik, perkembangan bicara dan
perkembangan emosi. Untuk itu calon ibu yang cemas dalam keadaan
hamil maka harus dicari sumber kecemasannya agar tidak membebani.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ibu hamil yaitu faktor biologis
maupun psikis dimana keduanya saling mempengaruhi. Faktor biologis
meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta kelancaran dalam
melahirkan bayinya. Sedang faktor psikis meliputi kesiapanmental ibu
hamil selama kehamilannya sampai kelahiran dimana Ia dihadapkan pada
keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain seperti
masalah keguguran, penampilan, maupun masalah kemampuan melahirkan
3
Nyeri persalinan adalah pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2004). Terdapat
pernyataan yang sama dari Arifin (2008) bahwa nyeri persalinan
merupakan pengalaman subyektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin
selama persalinan.
Nyeri persalinan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain.
Nyeri persalinan adalah bagian dari proses normal, dapat diprediksi
munculnya 13 nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat
akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara
intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir.
B. Penyebab
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Pada awal bulan atau kisaran satu sampai hampir dua bulan biasanya
belum ada kecemasan yang muncul pada seorang ibu hamil, hal ini terjadi
karena mereka masih diliputi perasaan gembira karena kehamilannya,
namun ketika menginjak akhir bulan kedua sampai bulan ketiga mulailah
muncul kecemasan, kecemasan yang terjadi juga beragam ada yang karena
mendapat informasi baik dari media maupun dari orang lain bahwa
trimester pertama adalah rawan keguguran hal ini membuat mereka
menjadi cemas, mereka berpikir asupan gizi untuk janinnya kurang, dan
4
beragam kecemasan lain yang muncul di trimester pertama. Beberapa ibu
hamil yang berada pada trimester kedua mulai bisa menikmati
kehamilannya, sehingga jarang kecemasan yang muncul. Pada trimester
akhir khususnya menjelang persalinan kerapkali ibu mulai merasan
kecemasan lagi, gambaran dan pertanyaan seperti apakah calon bayinya,
sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang
sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini. Dengan
semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan pertama,
wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan pertama,
timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala sesuatunya adalah
pengalaman baru.
5
Rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi
rasa nyeri. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang
nyeri persalinan, karena ambang batas rangang nyeri setiap orang
berlainan dan subyektif sekali. Ada yang merasa tidak sakit hanya
perutnya yang terasa kencang. Adapula yang merasa tidak tahan
mengalami rasa nyeri. Beragam respon itu merupakan suatu
mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri yang dirasakan
6
robek pada rahim, leher rahim atau vagina, serta gangguan
pembekuan darah juga dapat membuat seorang wanita mengalami
perdarahan pascamelahirkan primer, yang terjadi dalam 24 jam
pertama pascamelahirkan.
C. Patofisiologi
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
7
dan menjadikan dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul
persalinan spontan dari persalinan spontan akan menimbulkan luka
yang disebut dengan luka episiotomy dan hal inilah yang akan
menimbulkan nyeri melahirkan
D. Penatalaksanaan
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Penatalasanaan yang dapat diberikan untuk mengurangi ataupun
mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu menjelang persalinan :
8
dicintai, dan diperhatikan.
2) Dukungan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
penerimaan pasien terhadap sakitnya.
3) Dukungan material untuk memberikan bantuan atau kemudahan
akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan pasien (Nursalam
&Kurniawati, 2013)
9
Penilaian kegawatdaruratan, tanda-tanda syok, dan pemberian oksigen
Memasang jalur intravena dengan menggunakan jarum besar (ukuran
16 G atau 18 G) untuk resusitasi
Pemberian cairan kristaloid atau normal saline. Dapat diberikan secara
bolus jika terdapat syok hipovolemik
Pada pasien PPH primer dengan perdarahan aktif yang masif atau
gejala hipovolemia pada PPH primer dan sekunder, dilakukan
pemeriksaan golongan darah, crossmatch dan darah lengkap, serta
transfusi sesuai protokol
Memasang kateter urin untuk memantau urine output
Pada PPH sekunder, persiapkan transfusi darah apabila Hb <8g/dL
atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
Pantau terus tanda-tanda vital pasien
Menentukan penyebab atau sumber perdarahan dan mulai dilakukan
tatalaksana khusus
Penatalaksanaan khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan
postpartum, yakni mnemonic 4T yaitu ( Tonus, trauma, tissue, thrombin)
1. Tonus
Pada keadaan gangguan tonus, pemijatan uterus dapat dilakukan untuk
membantu memperbaiki tonus dan menghentikan perdarahan. [19]
Selain itu, obat-obat uterotonika yang merangsang kontraksi uterus
juga dapat digunakan, seperti :
Oksitosin: Berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari
miometrium agar dapat berkontraksi dengan teratur dan dapat
mengkonstriksi arteri-arteri spiral serta menurunkan aliran darah ke
uterus. Dosis yang direkomendasikan 20 – 40 IU dalam 1 liter
normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10
menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam.
Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara
menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg
diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg diberikan per sublingual
10
atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia
oksitosin.
2. Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat
dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio
uteri dapat dilakukan reposisi uterus.
3. Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan
hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dapat dilakukan
eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan mengeluarkan
bekuan darah atau jaringan sisa.
4. Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat
diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor
pembekuan darah dan sel darah merah.
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITASPASIEN Penanggung Jawab
Nama : Ny. W Nama :Tn. S
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta Jenis kelamin :Laki–laki
StatusPerkawinan : Kawin Pekerjaan :Swasta
Agama : Hindu Alamat :Jln
Jempiring
no X
Suku : Bali Status perkawinan : Kawin
Alamat :Jln Jempiring no X Agama : Hindu
NoCM :882366
TanggalMRS : 26 September 2020
TanggalPengkajian :26 September 2020
Sumberinformasi : Ny.W, Suami Ny.W dan Rekam Medik
ALASAN KUNJUNGAN
a. Keluhan Utama : Klien datang dari rujukan bidan dengan keluhan nyeri
pada perutnya
12
b. Keluhan saat dikaji : Ibu klien mengatakan nyeri pada bagian perutnya
c. Riwayat keluhan
Ny. W G1P0A0 berusia 24 tahun hamil 38 minggu datang ke RSUD
Wangaya pada tanggal 25 September pukul 11.00 WITA dengan keluhan perut
mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan
mules dirasakan sejak 05.30 WITA. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : Kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit,
HR: 81 x/menit, Suhu: 37ºC. Hasil palpasi : Leopold I, TFU 34 cm teraba bokong,
Leopold II punggung kiri, Leopold III kepala sudah masuk PAP, dan Leopold IV
divergen. DJJ 144x/ menit. Hasil pemeriksaan dalam : portio tebal, selaput
ketuban utuh, pembukaan serviks 2 cm.
Pukul 22.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 30 detik, DJJ 141x/menit, nadi
80x/menit
Pukul 22.30 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 35 detik, DJJ 140x/menit, nadi
85x/menit
Pukul 23.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 40 detik, DJJ 141x/menit, nadi
88x/menit
Pukul 23.30 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit
13
Pembukaan serviks 7 cm, presentasi belakang kepala, penurunan kepala 2/5, tidak
ada penyusupan, ketuban utuh.
Pukul 01.00 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 140x/menit, nadi
88x/menit
Pukul 01.30 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit
Pukul 02.00 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 141x/menit, nadi
85x/menit
KALA II
Pukul 02.25 pasien mengeluh kontraksi semakin kuat, pasien tidak kuat
ingin meneran. Kontraksi 3 x dalam 10 menit selama 50 detik. DJJ: 162x/menit,
HR: 85x/menit. Pembukaan lengkap, presentasi belakang kepala, penyusupan
kepala molage berjauhan, kepala janin menonjol di perineum. Pasien dipersiapkan
untuk dipimpin meneran, pasien diposisikan litotomi
Pukul 03.00 seorang bayi laki laki lahir dengan berat 3500 gram, panjang
50 cm, lingkar kepala 35 cm, bayi menangis kuat AS 9/10
1. Pukul 03.25: TD: 100/70 mmHg, HR: 80x/menit, Suhu 36,60C. TFU setinggi
pusat. Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.
2. Pukul 03.40: TD: 110/80 mmHg, HR: 88x/menit. TFU setinggi pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.
14
3. Pukul 03.55: TD: 110/70 mmHg, HR: 82x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.
4. Pukul 04.10: TD: 120/70 mmHg, HR: 84x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal.
5. Pukul 04.40: TD: 110/80 mmHg, HR: 88x/menit, Suhu: 360C. TFU 2 jari
dibawah pusat. Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah
perdarahan pervaginam normal.
6. Pukul 05.10 TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah perdarahan
pervaginam normal. Perawat mendokumentasikan semua yang dilakukan dalam
partograf
No Thn Umur Penyul jenis penolong Penyul Lasera infeksi Perdarahan Jenis BB P
kehamila it it si Kelami j
n n
15
Status Obstetrikus :
G1P0A0H0 UK: 38 minggu
TP :26 September 2020
ANC kehamilan sekarang: 4 kali
Trimester I : 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan
Trimester II :1 kali pada bulan ke 6 kehamilan
Trimester III :2 kali pada bulan ke 8 dan 9 kehamilan
C. RIWAYATPENYAKIT
1. Klien : klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
atau penyakit menular apapun
2. Keluarga :klien mengatakan di keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit apapun
D. POLA KEBUTUHANSEHARI-HARI
1. Bernafas :Selama proses persalinan terjadi peningkatan frekuensi
pernafasan
2. Nutrisi(makan/minum) : Klien mengatakan setelah proses persalinan
selesai klien merasa sangat lapar dan haus
3. Eliminasi
- BAB : klien mengatakan BAB sebanyak 1 kali/ hari, dengan kosistensi
padat, warna kuning khas feses, dan tidak ada bercak darah
- BAK : klien mengatakan BAK sebanyak ± 7 kali/hari, warna kuning
jernih, bau khas
4. GerakBadan : Klien mengatakan enggan untuk bergerak karena merasa
nyeri pada perutnya dan klien merasa lemas
5. Istrirahattidur : klien mengatakan biasanya tidur siang selama 1 jam, dan
tidur malam hari selama 7-8 jam
6. Berpakaian : klien mengatakan mengganti pakaiannya 2 hari sekali
16
sedangkan pakaian dalamnya diganti setiap hari
7. RasaNyaman : Klien mengatakan merasa nyaman berada disamping suami
dan keluarganya
8. KebersihanDiri : klien mengatakan mandi 2 kali sehari setiap pagi dan
sore hari serta klien tampak bersih
9. RasaAman : klien mengatakan merasa aman saat suaminya ada didekatnya
10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain : klien mengatakan biasa
mengikuti arisan dan kegiatan PKK dan berbincang- bincang dengan
tetangga sekitar rumahnya
11. Ibadah : klien beragama hindu dan rajin bersembahyang setiap sore selesai
mandi sore
12. Produktivitas : Klien mengeluh perut mules dan berkontraksi, serta tidak
kuat ingin mengeran dan mengejan
13. Rekreasi : klien mengatakan setiap 2 minggu sekali sering diajak jalan-
jalan oleh suami dan keluarga
14. Kebutuhan belajar : klien mengatakan masih tetap belajar karena
profesinya sebagai guru yang menuntut pembaharuan ilmu
E. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum :
GCS : 15
Tingkatkesadaran : Compos Mentis
Tanda –tandavital : : TD : 130/90 mmHg, N : 92 x/ menit, RR : 25 x/
menit T : 370 C
BB : 60 Kg TB: 145 Cm LILA: 27 cm
Head toe toe:
Kepala
Wajah :simetris
Pucat (V)
Cloasma ( - )
sklera : ikterik
17
konjungtiva: anemis
pembesarankelenjartiroid: -
telinga :terdapat sedikit serumen
Dada
Payudara
Areola: hiperpigmentasi
Putting : (menonjol/tidak )
Tanda dimpling/retraksi : -
Pengeluaran ASI :Ibu klien mengatakan asi sudah keluar dan lancar
Jantung : normal Paru:normal
Abdomen
Linea: Nigra Striae : Lipide
Pembesaran sesuai UK : ( V )
Lukabekasoperasi :-
Ballottement : pada fundus teraba keras bundar melenting yang berarti
kepala
LeopoldI : Kepala / bokong/kosong TFU:
32cm
LeopoldII : Kanan : punggung/
bagian kecil/ bokong / kepala Kiri: punggung / bagian
kecil/bokong/kepala
LeopoldIII : Presentasi kepala /bokong/kosong
LeopoldIV : Bagian masuk PAP (konvergen/divergen/sejajar)
Penurunankepala (penurunan
bag.terbawahdenganmetode lima jari )
18
Kontraksi :Ada
DJJ : 142 x / menit Bising usus: 5 – 35x/ menit
Ekstremitas Atas
Oedema : -
Varises : -
Bawah :
Oedema : -
Varises : -
Refleks : baik
F. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboraturium :
19
Pemeriksaan USG :-
20
mmHg (90/80
mmHg – 120/80
mmHg)
21
memungkinkan sebagai akibat
c. Gunakan nada gejala fisik
suaralembutdeng kondisi juga
aniramalambatd reaksi lain
anberirama c. Agar pasien
d. Demonstrasikan merasa aman
dan latih teknik d. Untuk
relaksasi (mis. membantu
napasdalam, pasien
peregangan, atau melakukan
imajinasi teknik
terbimbing) relaksasi
secara
mandiri
22
dan suhu ruang, suamainya ada
nyaman, jika disampingnya
memungkinkan
DO: Klien
sudah tidak
gelisah
22.50 3. Menggunakan nada DS: -
suara lembut dengan
DO: Klien
irama lambat dan
tampak tenang
berirama
V. EVALUASI KALA I
Tgl / Jam No Evaluasi
Dx
27 1 S : Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang
September O : Klien sudah tidak gelisah, tegang dan pucat lagi
2020
A : Tujuan tercapai masalah teratasi sebagian
23.00
P : Lanjutkan itervensi ( a,b,d)
23
KALA II
A. DATA FOKUS KALA II
B. ANALISIS DATA KALA II
C. RENCANA KEPERAWATAN II
24
Nyeri keperawatan kualitas, kualitas,
Melahirk selama 1 x 1 intensitas nyeri intensitas nyeri
an jam 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
berhubun diharapkan skala nyeri rentang skala
gan tingkat nyeri 3. Identifikasi nyeri pasien
dengan menurun faktor yang 3. Mengetahui
pengelua dengan memperberat dan faktor yang
ran janin kriteria memperingan memperberat
dibuktika hasil: nyeri dan
n dengan 1. Keluhan 4. Monitor efek memperingan
klien nyeri samping nyeri
mengelu menuru penggunaan 4. Mengetahui
h nyeri n analgetik dampak
pada 2. Meringi samping
daerah s b. Terapeutik penggunaan
vaginany menuru 1. Berikan teknik analgetik
a, klien n non farmakologis terhadap nyeri
tampak 3. Gelisah untuk
meringis, menuru mengurangi rasa
b. Terapeutik
klien n nyeri ( mis.
1. Memberikan
tampak TENS, hipnosis,
tindakan
gelisah, akupresure,
pendukung
lemah Terapi musik,
dalam
dan biofeadback,
meredakan
pucat terapi pijat,
nyeri
aromaterapi,
2. Menjaga dan
teknik imajinasi
merawat
terbimbing,
keadaan
kompres
lingkungan
hangat/dingin,ter
pasien
api bermain)
3. Memberikan
kenyamanan
25
2. Kontrol terhadap pasien
lingkungan yang c. Edukasi
memperberat 1. Memberikan
rasa nyeri (mis. tindakan dalam
Suhu ruangan, meredakan
cahaya, nyeri
kebisingan) 2. Mengetahui
3. Berikan fasilitasi penyebab, lama
istirahat tidur dan pemicu
c. Edukasi respon nyeri
1. Jelaskan strategi 3. Mengajarkan
meredakan nyeri pasien cara
2. Jelaskan mengetahui
penyebab, respon nyeri
periode, pemicu secara mandiri
nyeri 4. Membantu
3. Anjurkan pasien
memonitor nyeri mengurangi rasa
secara mandiri nyeri
4. Anjurkan 5. Memberikan
menggunakan tindakan
analgetik secara pendukung atau
tepat latihan dalam
5. Anjurkan teknik meredakan rasa
nonfarmakologis nyeri
untuk
mengurangi rasa d. Kolaborasi
nyeri (teknik 1. Melakuakan
napas dalam) kolaborasi
dengan apoteker
dalam
d. Kolaborasi
pemberian obat
26
1. Kolaborasi analgetik
pemberian
analgetik, jika
perlu
D. IMPLEMENTASI KALA II
E. EVALUASI KALA II
27
Dx
27 1 S : Klien mengatakan rasa nyeri pada daerah vaginanya
September sudah berkurang
2020 O : Klien sudah tidak meringis, gelisah, lemas dan pucat
lagi
A : Tujuan tercapai masalah terarasi
P : Pertahankan kondisi pasien
KALA III
A. DATA FOKUS KALA III
B. ANALISIS DATA KALA III
28
- tekanan
darah
kembali
normal :120/
80 mmHg
(90/80
mmHg-
120/80
mmHg)
- denyut nadi
membaik : 80
x/ menit (60-
100x/menit)
29
ngan 10 menit , sebelum dan hematokrit/h
dengan maka setelah emoglobin
trauma tingkat kehilangan
jaringaN perdarahan darah
menurun b. Terapeutik b. Terapeutik
dengan 1. Pertahankan 1. Mengurangi
criteria bed rest selama terjadinya
hasil: perdarahan perdarahan
- Perdaraha 2. Batasi tindakan 2. Menghindari
n vagina invasif, jika terjadinya
menurun perlu perdarahan
- Hemoglob
in c. Edukasi
c. Edukasi
membaik 1. Jelaskan tanda
1. Pasien
- Kognitif gejala
memahami
meningkat perdarahan
tentang
2. Anjurkan
tanda dan
segera melapor
gejala
jika terjadi
perdarahan
perdarahan
2. Menghindari
bertambah
buruknya
perdaraha
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi
d. Kolaborasi
pemberian obat
1. Mengontrol
pengontrol
perdarahan
perdarahan
2. Menghindari
2. Kolaborasi
terjadinya
pemberian
kekurangan
produk darah
darah
30
D. IMPLEMENTASI KALA III
31
03.20 4. Anjurkan DS: -
segera melapor
DO: Klien tampak
kooperatif
32
KALA IV
A. DATA FOKUS KALA IV
B. ANALISIS DATA KALA IV
33
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Septe LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03.25 han
(L.02017) 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
WIT (D.0012)
Setelahdilak dan gejala tanda dan
A Resiko
ukanasuhan perdarahan gejala
perdarah
keperawatan 2. Monitor perdarahan
an
selama 1 x 2 hematokrit/ 2. Mengetahuini
berhubu
jam, hemoglobin lai
ngan
makatingkat sebelum dan hematokrit/he
dengan
perdarahan setelah moglobin
trauma
menurunden kehilangan
jaringaN
gankriteriah darah
asil: b. Terapeutik b. Terapeutik
- Perdaraha 3. Pertahankan 3. Mengurangi
n vagina bed rest selama terjadinya
menurun perdarahan perdarahan
- Hemoglob 4. Batasi tindakan 4. Menghindari
in invasif, jika terjadinya
membaik perlu perdarahan
- Kognitif
meningkat c. Edukasi
c. Edukasi
3. Jelaskan tanda
3. Pasien
gejala
memahami
perdarahan
tentang
4. Anjurkan
tanda dan
segera melapor
gejala
jika terjadi
perdarahan
34
perdarahan 4. Menghindari
bertambah
buruknya
perdaraha
d. Kolaborasi
5. Kolaborasi
d. Kolaborasi
pemberian obat
5. Mengontrol
pengontrol
perdarahan
perdarahan
6. Menghindar
6. Kolaborasi
i terjadinya
pemberian
kekurangan
produk darah
darah
D. IMPLEMENTASI KALA IV
35
kembali normal :
120/ 80 mmHg
(90/80 mmHg-
120/80 mmHg),
denyut nadi
membaik : 80 x/
menit (60-
100x/menit)
03.30 2. Pertahankan DS: -
bed rest selama
DO: Klien tampak
perdarahan
nyaman
36
E. EVALUASI KALA IV
37
Denpasar. ……………..2020…….
MengetahuiPembimbing
Klinik / CI Mahasiswa
Clinical Teacher / CT
NIP :197112281994022001
38
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Terdapat kala pada proses
persalinan antara lain Kala I ( Ansietas menjelang persalinan ), Kecemasan
adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan
kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami
dalam tingkat yang berbeda. Kala II ( Nyeri Melahirkan ), Nyeri
persalinan adalah pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan dan kelahiran. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan
Persalinan), Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal dari robekan
pada vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan
saat persalinan dan setelah keluarnya plasenta. Pada lembar pengkajian
dikaji sesuai teori, pada analisis data hasil pengkajian dikelompokkan
berdasarkan DS dan Do lalu dibulatkan menjadi suatu masalah sesuai
SDKI label, rencana keperawatan sesuai dengan SIKI label serta Tujuan
sesuai dengan SLKI label. Implementasi sesuai dengan pengkajian,
evaluasi pada laporan kasus ini tujuan tercapai masalah teratasi serta
tujuan tercapai masalah teratasi sebagaian.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang
paper diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bias untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
38
paper yang telah dijelaskan.
39