Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL CARE KALA IV

Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik maternitas

Dosen Pembimbing : Ns. Dhia Diana Fitriani, M.Kep

Disusun oleh :

Dita Herlina Ferdian : 191030100311

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA

2020/2021

Jl. Surya Kencana No.1 Kota Tangerang Selatan-Banten

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Intranatal Care Kala IV” tepat
waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ida Listiana, SST, M.Kes
selaku dosen pengajar keperawatan maternitas dan Ibu Ns. Dhia Diana Fitriani, M.Kep selaku
dosen pembimbing. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pamulang, 8 April 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………..……………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
C. Manfaat ........................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Persalinan ...................................................................................................................... 2


B. Etiologi............................................................................................................................................ 2
C. Faktor Risiko ................................................................................................................................... 3
D. Tahapan Persalin ............................................................................................................................. 5
E. Patofisiologi .................................................................................................................................... 7
F. Tanda Gejala Persalinan Normal .................................................................................................... 8
G. Penatalaksanaan ............................................................................................................................ 10
H. Asuhan Keperawatan .................................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiah
menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan
salah satu upaya efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaan
komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan. Dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu diantisipasi adanya keterbatasan
kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu.
Asuhan persalinan normal kala I, II, III dan IV memegang kendali penting pada ibu
selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah proses
persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan serta untuk
mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan
dalam proses persalinan.

B. Tujuan
1. Apa pengertian persalinan normal?
2. Apa etiologi dan faktor resiko dari persalinan normal?
3. Bagaimana patofisiologi persalinan normal?
4. Apa saja tanda gejala pada persalinan normal?
5. Bagaimana penanganan atau penatalaksanaan pada persalinan normal?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada persalinan normal?

C. Manfaat
Laporan Pendahuluan ini berguna untuk menambah wawasan dan sebagai bekal ilmu
bagi penulis untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat terkait
dengan masalah masalah yang tertentunya berhubungan dengan intranatal care.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persalinan
Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian kejadian
pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Ada beberapa pengertian
persalinan, yaitu sebagai berikut:
1. Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan
lahir (Moore, 2001).
2. Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang
diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat
pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana
proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).
4. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Prawirohardjo, 2002).
Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami
dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk
mengeluarkan bayi. Dari Pengertian diatas Persalinan adalah proses alamiah dimana
terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu.
(Mansjoer,2002) Sectio caesarea ialah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding parut dan dinding rahim.

B. Etiologi
Menurut muchtar (2002) beberapa teori mengemukakan etiologi dari persalinan
adalah meliputi:

2
1. Teori penurunan hormon, pada 1-2 minggu sebelum proses persalinan mulai
terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja
sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul kontraksi otot rahim bila kadar progesterone
menurun.
2. Teori plasenta menjadi tua, dengan semakin tuanya plasenta akan menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan progesterone yang menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim
3. Teori distensi rahim, rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter
4. Teori iritasi mekanik, dibelakang serviks terletak ganglion servikal (fleksus
frankenhauser), bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin,
akan timbul kontraksi rahim
5. Induksi partus, dengan jalan gagang laminaria, aniotomi, oksitosin drip dan sexio
caesarea.

C. Faktor Risiko

Menurut Dr. rinawati rohsiswatmo, SpAK, dokter spesialis anak dan ahli neonatologi
dari briwijaya women and children hospital, setiap proses kehamilan dan persalinan
memiliki faktor resiko. Sekitar 90% kehamilan dan persalinan adalah normal dan 10
% beresiko mengalami gangguan. Senada dengan dr. rina, spesialis kebidanan dan
kandungan Dr. ali sungkar, SpOG, juga memaparkan beberapa faktor penyebab yang
bisa mempengaruhi tingginya resiko terjadinya komplikasi selama kehamilan dan
persalinan.
1. Riwayat medis dan pembedahan
Riwayat medis atau Kesehatan yang dimiliki ibu sangat berpengaruh pada janin
selama hamil. Beberapa penyakit yang dialami ibu selama hamil seperti penyakit
jantun, tekanan darah tinggi, asma, kejang, sampai diabetes, akan sangat
mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan dan proses persalinan.
Penyakit-penyait tersebut akan berpotens menyebabkan pertumbuhan janin
abnormal, preatur, BBLR (berat badanlahir rendah), sampai ematian . penyakit
yang paling banyak menyebabkan komplikasi medis medis kehamilan adalah

3
tekanan darah tinggi. Beberapa obat penurun tekanan darah ternyata bisa
menyebabkan kontraindikasi pada kehamilan.
Sedangkan Riwayat pembedahan yang beresiko meningkatkan komplikasi
kehamilan adalah jika ibu pernah mengalami bedah Caesar. Proses pembedahan
yang pernah dialami akan berpengaruh pada proses persalinan selanjutnya.
Secara umum Caesar dibagi menadi 2 jenis, yaitu seksio sesarea klasik dan seksio
sesarea transperitonealis profunda (SCTP). Pada Caesar jenis klasik, peluang
untuk VABC (vaginal birth after caesarian, atau melahirkan normal setelah
pernah Caesar) akan sulit dilakukan. Karena, pada operasi jenis ini dokter
mmemberikan sayatan memanjang dibadan rahim ( korpus uretri) sepanjang 10
cm. jika VABC dilakukan pada perempuan yang pernah mengalami Caesar
klasik, ia akan beresiko mengalami rupture uretri (robek pada dinding rahim.
2. Riwayat obstetric
Riwayat obstetrik bisa di sebut Riwayat komplikasi kelahiran. Beberapa masalah
yang pernah dialami saat melahirkan, dan berpotensi menimbulkan komplikasi
anatara lain adanya perbedaan Rh (rhesus) ibu dan janin, Rh sensitive, pernah
mengalami perdarahan hebat, dan meahirkan prematur.
Selain itu, masalah yang berhubungan dengan plasenta seperti plasenta previa (
jalan lahir tertutup plasenta), atau solustio plasentae (seluruh atau Sebagian
plasenta lepas) yang pernah di alami juga akan mempengaruhi proses persalinan
dan kehamilan selanjutnya.
3. Riwayat ginekologi
Riwayat ginekologi bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan ibu hamil. Bumil yang pernah emiliki Riwayat kasus kehamilan etopik
(kehamilan yang terjadi diluar rongga rahim), kemungkinan besar akan Kembali
mengalaminya pada kehamilan selanjutnya. Cedera tuba ( cedera pada tuba
falopi, atau saluran telur) akan meningkatkan resiko terjadiya kehamilan ektopik.
Selain itu, ginekologi yang mempengaruhi terjadinya komplikasi adalah adanya
kejadian inkompetensia serviks (ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan
kehamilan), dan uterine anomalies (dinding rahim rusak) sehingga meningkatkan
resiko keguguran.
4. Usia
Usia 35 tahun keatas merupakan usia rawan untuk hamil. Hamil pada usia ini
akan mempengaruhi tingginya morbiditas (terjadi penyakitatau komplikasi) dan
4
juga mortalitas (kematian janin). Resiko komplikasi pada ibu hamil akan
meningkat drastis karena dipengaruhi faktor Kesehatan, obesitas dan perdarahan
sang ibu.

D. Tahapan Persalin
Pada proses persalinan menurut (mochtar, R, 2001) di bagi 4 kala yaitu :
1. Kala I : kala pembukaan
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (10 cm).
dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:
a. Fase laten
1) Dimulai sejak awal kontraksi yag menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap
2) Pembukaan kurang dari 4 cm
3) Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam
b. Fase aktif
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat ( kontraksi
adekuat/ 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik
atau lebih).
2) Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan 1 cim/lebih
perjam hingga pembukaan lengkap (10)
3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin
4) Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 fase, yaitu periode akselerasi,
dilatasi maksimal, dan deselerasi
2. Kala II : kala pengeluaran janin
Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengejan mendorongjanin
hingga keluar. Pada kala II ini memiliki ciri khas:
a. His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali
b. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin mengejan
c. Tekanan pada rectum, ibu merasaingin BAB
d. Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perinium
meregang, dengan his dan mengejan yang terpimpin kepala akan lahir dan diikuti
seluruh badan janin.

5
Menurut kismoyo (2014) lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda
yaitu:
a. Primipara kala II berlangsung sekitar 2jam
b. Multipara kala II berlangsung sekitar 1 jam
Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam letak berbaring,
merangkul ke2 pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku, kepala diangkat
sedikit sehingga dagu mengenai dada, mulut dikatup; dengan sikap seperti diatas,
tetapi badan miring kearah dimana punggung janin berada dan hanya satu kaki
yan dirangkul yaitu yang sebelah atas (JNPKR dan Depkes, 2002).

3. Kala III : kala uri


Yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi lahir kontaksi
rahim berhenti sebentar, uterus tearaba keras dengan fundus uteri setinggi pusat
dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat
kemudian timbul his pengeluaran dan pelepasan uri, dalam waktu 1-5 menit
plasenta terlepas terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan
sedikit dorongan ( brand androw) seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir. Dan pada pengeluaran plasenta biasanya disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200cc.
Tanda kala III terdiri 2 fase :
a. Fase pelepasan uri
Mekanisme pelepasan uri terdiri atas:
1) Schultze
Data ini sebanyak 80% yang lepas terlebih dahulu ditengah kemudian
terjadi reteroplasenterhematoma yang menolak uri mula-mula ditengah
kemudian seluruhnya, menurut car aini perdarahan biasanya tidak ada
sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
2) Dunchan
Lepasnya uri mulai dari pinggirnya, jadi lahir terlebih dahulu dari pinggir
20% darah akan mengalir semua antara selaput ketuban.
3) Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
b. Fase pengeluaran plasenta
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta yaitu:
6
1) Kustner
Meletakkan tangan dengan tekanan pada / diatas simfisis, tali pusat
diregangkan, bila plasenta masuk berarti belum lepas, bila tali pusat diam
dan maju berarti plasenta sudah terlepas.

2) Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat Kembali berarti
belum lepas, bila diam/turun berarti sudah lepas.
3) Strastman
Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti
belum terlepas, bila tidak bergetar berarti sudah lepas.
4) Rahim menonjol diatas simfisis
5) Tali pusat bertambah Panjang
6) Rahim bundar dan keras
7) Keluar darah secara tiba-tiba
4. Kala IV : kala pengawasan
Yaitu waktu setelah bayi lahir dan uri selama 1-2 jam dan waktu dimana untuk
mengetahui keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.
Pengawasan kala 4 ini dilakukan setelah ibu merasa nyaman. Pada 1 jam pertama,
dilakukan pemeriksaan TTV setiap 15 menit sekali, sedangkan pada 1 jam kedua
dilakukan setiap 30 menit sekali.

E. Patofisiologi
Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus. Pemeriksaan
pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban keluar dari
kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu karena jalan
janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry labour. Ibu akan
merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin lebih dahulu sebelum
gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita dan morbiditas perinatal.
Setelah ½ jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan spontan (partus lama) maka
persalinan diinduksi.

7
Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu:
1. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5 cm
dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif.
2. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit
4. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum.
(Taber, 1994)

F. Tanda Gejala Persalinan Normal


Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat yaitu;
1. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya
menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa
berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota
bawah.
2. Pollikasuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor, fundus
uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk ke
dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan
sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria.
3. False labor
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his
pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton
Hicks. His pendahuluan ini bersifat:
a. Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
b. Tidak teratur
c. Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila
dibawa jalan malah sering berkurang
d. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix

8
4. Perubahan cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa cervix
yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih lembut, dan
beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda
untuk masing-masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm
namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup.
5. Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum
persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena
tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi
yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya
seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan
rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi,
sehingga persalinan menjadi panjang dan sulit.
6. Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi,
mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem pencernaan.

Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah :


1. Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his
pembukaan yang mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
b. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin
besar.
c. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
d. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi uterus
yang mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi minimal 2 kali dalam 10
menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan pendataran, penipisan dan
pembukaan serviks.
2. Penipisan dan pembukaan servix
Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan adanya pengeluaran lendir dan
darah sebagai tanda pemula.
3. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir)

9
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai
dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput
janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah
terputus.
4. Premature Rupture of Membrane
Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini
terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau
pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan
merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada
pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan.
Walaupun demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air
ketuban keluar.

Gejala kontraksi menjelang persalinan


Kontraksi sebelum/menjelang melahirkan dapat terjadi kapan saja
antara minggu ke-20 dan ke-37 kehamilan. Kontraksi ini tidak bakal berhenti, dan
bisa semakin sering, semakin teratur, dan terus menerus. Gejala atau tanda-tanda
Kontraksi menjelang lahir yang harus diperhatikan:
1. Kram seperti menstruasi terasa sampai ke atas tulang kemaluan
2. Tekanan atau rasa gatal di bagian pinggul, paha, atau selangkangan
3. Rasa sakit di bagian belakang bawah, atau tekanan di bagian tulang belakang.
4. Kram/kesemutan di alat pencernaan atau diare
5. Meningkatnya cairan yang keluar lewat vagina
6. Keluar cairan encer warna agak pink, atau agak coklat atau bahkan darah dari
vagina
Kalau mengalami salah satu gejala semacam ini atau lebih dari empat
kontraksi dalam sejam, segera panggil bidan atau dokter, atau dokter. Anda mungkin
akan diperiksa, atau mungkin dokter Anda mengukur waktu kontraksi. Anda dapat
merasakan kontraksi (rahim mengeras dan kemudia relaks) dengan meletakkan jari-
jari Anda dengan kuat di perut Anda.

G. Penatalaksanaan
Asuhan Selama Persalinan Kala IV

10
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan awal yang kritis bagi ibu dan
bayi.kemungkinan perdarahan akibat tidak adanya kontraksi, uterus yang lelah karena
rahim ibu baru saja mengalami perubahan fisik. Rahim yang selama inii membesar akan
berangsur kembali seperti di luar hamil. Penolong harus tinggal bersama ibu untuk
memastikan kondisi fital sign, keadaan rahim. Asuhan kala IV meliputi :
a. Pemeriksaan fundus uteri tiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, pijat uterus sampai menjadi keras.
Apabila uterus berkontraksi, otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk
menghentikan perdarahan. Hal ini dapat mengurangi kehilangan darah dan
mencegah perdarahan pasca persalinan.
b. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada jam pertamadan setiap 30 menit selama jam kedua.
c. Menganjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi dan menawarkan ibu
makanan dan minuman yang disukainnya.
d. Membersihkan ibu, vulva, dan perineum. Kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
e. Membiarkan ibu beristirahat karna lelah melahirkan bayinya dan membantu ibu
pada posisi yang aman.
f. Membiarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan bayi dan ibu
sebagai permulaan dengan menyusui bayinya.
g. Segera seteslah bayi lahir adalah waktu yang tepat untuk memulai memberikan ASI
(Air Susu Ibu) karena menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
h. Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun dan dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atu pusing setelah persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil
dam 3 jam pasca persalinan.
i. Ajari ibu atauanggota keluarga tentang bagaimana merangsang kontraksi mengenal
tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.

H. Asuhan Keperawatan
1. Data Fokus
a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir dan rasanya ingin tidur
2) Badan terasa lungkrah
b. Data Objektif

11
1) Terdapat luka episiotemi sepanjang 3 cm
2) Dilakukan jahitan luka benang Cat gut dan Zide sebanyak 4
3) Pendarahan ± 50 cc
4) mm g mnt mnt
2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
NO DATA PENYEBAB DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS : Trauma perineum Ketidaknyamanan
1) Ibu mengatakan nyeri selama persalinan Pasca Partum
pada jalan lahirnya dan dan kelahiran
rasanya ingin tidur
2) Badan terasa lungkrah
DO :

1) Terdapat luka
episiotemi sepanjang 3
cm
2) Dilakukan jahitan luka
benang Cat gut dan
Zide sebanyak 4
3) Pendarahan ± 50 cc
mm g
mnt mnt

Diagnosa Keperawatan : Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perineum


selama melahirkan d.d mengeluh tidak nyaman
1. Rencana Keperawatan
LUARAN INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KEPERWATAN
1. Ketidaknyamanan Tujuan Luaran : Manajemen Nyeri :
Pasca Partum Luaran Utama : Observasi :
Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi lokasi,

12
selama 1x24 jam diharapkan karakteristik,
tingkat ketidaknyamaann durasi, frekuensi,
menurun dengan kriteria kualitas, intensitas
hasil : nyeri
- Keluhan tidak nyaman - Identifikasi skala
menurun nyeri
- Luka episiotomi - Identifikasi respon
menurun nyeri non verbal
Luaran tambahan : - Identfikasi
-Keluhan nyeri menurun pengetahuan dan
- Pola tidur membaik keyakinan tentang
nyeri
- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik :
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain).
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,

13
pencahayaan,
kebisingan).
- Fasilitas istirahat
dan tidur
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri.
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Anjurkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian analgetik
jika perlu.

2. Implementasi dan Evaluasi


N DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
O HARI/TGL
JAM

14
1. Ketidaknyam Kamis, 8 Manajemen Nyeri : S:
anan Pasca April 2021 Observasi : - Ibu
Partum Pukul 14.00 - mengidentifikasi mengatakan
WIB lokasi, perutnya jalan
karakteristik, lahirnya masih nyeri
durasi, frekuensi, - Ibu
kualitas, intensitas mengatakan rasanya
nyeri ingin tidur
- Mengidentifikasi - Badan
skala nyeri ibu terasa lungkrah
- Mengdentifikasi O:
respon nyeri non Terdapat luka
verbal episiotemi
- Mengidentfikasi sepanjang 3 cm
pengetahuan dan -
keyakinan tentang Pendar
nyeri ahan ± 50 cc
- Memonitor efek -
samping mm g
penggunaan m
analgetik m
Terapeutik : A:
- Memberikan Ketidaknyamanan
teknik non pasca post partum
farmakologis P: Rencana tindakan
untuk mengurangi 1 dilanjutkan, yaitu
rasa nyeri (mis. manajemen nyeri
TENS, hypnosis, aktifitasnya adalah:
akupresur, terapi Observasi:
music, -
biofeedback, terapi Identifi
pijat, aromaterapi, kasi skala nyeri
teknik imajinasi Terapeutik:

15
terbimbing, -
kompres membe
hangat/dingin, rikan teknik
terapi bermain). nonfarmakologis
- Mengontrol untuk mengurangi
lingkungan yang rasa nyeri (teknik
memperberat rasa berimajinasi
nyeri (mis. Suhu berbimbing)
ruangan, -
pencahayaan, mengo
kebisingan). ntrol lingkungan
- Memfasilitas yang memperberat
iistirahat dan tidur nyeri
- Mempertimbangka
n jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi :
- Menjelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri.
- Menjelaskan
strategi
meredakan nyeri
- Menganjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Menganjurkan
teknik
nonfarmakologis

16
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan merupakan serangkaian kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup
bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui
jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan. Persalinan Normal adalah
proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim
ibu dan dilalui dengan pembukaan utuk mengeluarkan bayi. Pada saat Persalinan
Normal, bayi dilahirkan melalui vagina.

Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Keduanya baru saja
mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal adalah 250
cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari 500 cc adalah perdarahan abnormal.
(Prawirohardjo, 2007)

B. Saran
Penulis harus mampu memberikan dan berfikir kritis dalam melakukan asuhan
keperawatan secara komprehensif pada klien, terutama klien dengan Intranatal Care
kala IV. Penulis juga harus menggunakan teknik komunikasi terapeutik yang baik lagi
pada saat pengkajian, tindakan, dan evaluasi agar terjalin kerjasama yang baik untuk
kesembuhan klien.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://cyber-chmk.net/siperpus/index.php?p=show_detail&id=1411&keywords=

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=12774

http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2796/142500077.pdf?sequence=1
&isAllowed=y

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/809/

iv

Anda mungkin juga menyukai