Anda di halaman 1dari 33

TERAPI KOMPLEMENTER JUS

Dosen pengampu :
Ns. Rizeki Dwi Fibriansari S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :
Mohammad Adi Prayitno 202303101070
Siti Mabruroh 202303101053
Wanti Rahayu 202303101131
Yurike Anita Wardani 202303101067
Faradhika Martatya salenda 202303101069
Riska Lailatul Amalia 202303101047
Hamidah sulistyowati 202303101055

KELAS 3C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG
2022
DAFTAR ISI

COVER............................................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Teorical Maping (Min. 5 Jurnal)..............................................................................3
2.1.1 Analisis Jurnal Terapi Jus Tomat Untuk Pasien Hipertensi..............................3
2.1.2 Analisis Jurnal Terapi Jus Jambu Untuk Pasien Hipertensi............................17
2.2 Standart Operasional Prosedure (SOP)..................................................................24
2.2.1 Standart Operasional Prosedure (SOP) Jus Tomat :......................................24
2.2.2 Standart Operasional Prosedure (SOP) Jus Jambu :......................................24
BAB III............................................................................................................................26
3.1 Definisi...................................................................................................................26
3.2 Klasifikasi..............................................................................................................26
3.3 Manfaat..................................................................................................................27
3.4 Kandungan.............................................................................................................28
3.5 Peran Dalam Keperawatan.....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi
modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan
kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya
dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai cosponsor dari program global 5+


sehari mempromosikan dimasukkannya setidaknya lima porsi buah dan sayuran sehari
(minimal 400 g buah-buahan dan sayuran setiap hari) sebagai elemen penting dalam diet
sehat (WHO, 2004). Buah-buahan, sayuran dan seratus persen (100%) jus buah
dianggap sebagai bagian integral dari 5+ hari program. Misalnya, Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA), dalam deskripsi MyPlate menyatakan bahwa 100% jus buah
dihitung sebagai bagian dari kelompok buah (http://www.choosemyplate.gov).
American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa, meskipun buah jus harus
dikonsumsi dalam jumlah sedang, 6 fl oz. jus (ca. 177 ml) dapat dihitung untuk satu
porsi buah (Amer. Acad. Pediatrics. 2001)
Minuman jus atau sari buah adalah suatu produk olahan buah-buahan yang kaya
akan kandungan gizi dan memiliki rasa yang menyegarkan. Minuman jus atau sari buah
biasanya dibuat hanya dengan menggunakan satu jenis buah-buahan atau dapat dibuat
dengan menggunakan dua jenis buah atau bahan tambahan lainnya yang dapat disukai
oleh konsumen. Sari buah atau jus (fruit juice) adalah cairan yang terdapat secara alami
dalam buah-buahan. Sari buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman. Sari
buah merupakan hasil pengepresan, penghancuran atau ekstraksi buah segar yang telah
masak melalui proses penyaringan. Buah yang digunakan sebagai sari buah harus dalam
keadaan matang dan mempunyai cita rasa yang menyenangkan dan banyak mengandung
asam.
2

Sari buah adalah cairan yang diperoleh dari pemerasan buah, disaring atau tanpa
disaring dan tidak mengalami fermentasi serta digunakan sebagai minuman segar yang
langsung dapat diminum. Sari buah merupakan cairan yang dikeluarkan dari bagian
buah yang dapat dimakan. Cairan tersebut akan terlihat keruh atau bening tergantung
pada jenis buah yang digunakan dan mungkin mengandung minyak atau pigmen
karotenoid yang berasal dari buah. (Satuhu, 1994)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian terapi komplementer jus?
2. Untuk mengetahui klasifikasi dan jenis terapi komplementer jus?
3. Untuk mengetahui manfaat terapi komplementer jus?
4. Untuk mengetahui peran dalam keperawatan?
BAB II
EVIDANCE BASED PRACTICE
2.1 Teorical Maping (Min. 5 Jurnal)
2.1.1 Analisis Jurnal Terapi Jus Tomat Untuk Pasien Hipertensi
NO Judul Jurnal Bahan dan metode
Latar belakang Hasil penelitian Kesimpulan
Penulis / Th Jenis Penelitian
1. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Hipertensi atau tekanan Dalam penelitian ini Hasil penelitian Konsumsi jus
Terhadap Penurunan Tekanan Darah darah tinggi adalah menggunakan desain menunjukkan bahwa tomat segar efektif
Sistolik Dan Diastolik Pada Pasien suatu kondisi di mana penelitian one group - terdapat pengaruh untuk membantu
Hipertensi seseorang mengalami pre-post test design (pra- antara pemberian jus penderita
peningkatan tekanan eksperimen) yang tomat terhadap hipertensi dalam
Penulis : Maria Fudji Hastuti1) , darah di atas normal merupakan metode penurunan tekanan pengendalian
Sunanto2) dalam jangka panjang. penelitian yang darah sistolik dan tekanan darah
Tanpa pengobatan, mengungkap hubungan diastolik pada pasien sistolik dan
Tahun/ Jenis : Published: August, hipertensi turut sebab akibat yang hipertensi, hasil uji diastolik.
30th, 2018 menyebabkan kematian melibatkan sekelompok statistik T-Test
ribuan orang lain karena subjek. Dalam metode Paired menunjukkan
ikutannya penyakit ini, kelompok subjek hasil p = 0,000
yang lebih berbahaya, diamati sebelum dengan α = 0,05
seperti stroke, serangan intervensi, dan kemudian adalah p = 0,05 atau
4

jantung, gagal jantung, diamati lagi setelah H1 diterima.


dan terminal gagal intervensi
ginjal, jantung koroner,
hipertensi, diabetes dan
hiperlipidemia. Selain
terapi farmakologi,
terapi komplementer
dengan mengkonsumsi
buah dan sayur segar.
Zat khasiat yang
terkandung dalam buah
dan sayuran akan lebih
baik jika buah atau
sayuran dalam makanan
dalam keadaan segar
tanpa dimasak atau
diminum dengan kata
lain disajikan dalam
bentuk jus. Salah satu
yang mengandung
5

potasium dan likopen


adalah tomat. Tujuan
dari penelitian ini
adalah Mengetahui
Pengaruh Terhadap
Penurunan Jus Tomat
pada Tekanan Darah
Sistolik dan Diastolik
pada Pasien dengan
Hipertensi di
Karangbong Pajarakan
Probolinggo.
2. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Hipotensi dan hipertensi Desain penelitian ini Pemberian jus tomat Intervensi
Terhadap Tekanan Darah Pada merupakan dua adalah quasy berpengaruh pemberian jus
Remaja Putri permasalahan dengan eksperimental dengan terhadap tekanan tomat selama 7
prevalensi yang terus rancangan one group pre sistol dan diastol hari berpengaruh
Penulis : Lulu’ Luthfiya1 , Kartika mengalami peningkatan test post test. Penelitian pada responden terhadap tekanan
Pibriyanti1 , Durrotun Nafisah1 , pada usia remaja dan dilaksanakan pada bulan dengan tekanan darah yaitu jus
Zid Amalia Khusniyati1 , Sayidatu salah satu buah dengan Agustus 2020 di Pondok darah rendah, yaitu tomat dapat
Ulinuha1 , Lola Zahro1 , Laila Sari kandungan likopen Pesantren Putri dengan setelah dilakukan menormalkan
6

Mawadati1 , Nuryuni Ekawidya tinggi yang berpengaruh populasi seluruh santri intervensi selama 7 tekanan darah.
Widodo1 terhadap tekanan darah. putri yang berusia 11-14 hari berturut turut Pada responden
Tahun /Jenis : Jurnal Kesehatan 14 tahun. Sampel penelitian dengan memberikan dengan hipertensi
(2) 2021, 178-183 masingmasing sebanyak jus tomat pemberian jus
23 responden baik pada menyebabkan tomat dapat
kelompok hipertensi dan erjadinya menurunkan
kelompok hipotensi yang peningkatan tekanan tekanan darah dan
dihitung dengan darah. Nasution pada responden
menggunakan rumus dalam penelitiannya dengan hipotensi
pengukuran sampel juga menunjukkan dapat
hypotesis testing for a bahwa pemberian jus meningkatkan
population mean. tomat dapat tekanan darah.
Responden diambil meningkatkan
dengan cara purpossive tekanan darah baik
sampling, yaitu sistol sebesar 3,148
responden remaja putri di kali, sementara pada
ukur tekanan darah tekanan diastol
dengan menggunakan mengalami
sphygmanomneter dan kenaikkan sebesar
tinggi badan dengan 2,121 kali. Jus tomat
7

menggunakan memiliki kandungan


microtoice. Hasil likopen, bioflavanoid
pengukuran kemudian dan kadar garam
dihitung dengan tinggi sehingga dapat
menggunakan pediatric meningkatkan
blood pressure calculator. tekanan darah
Responden yang (Nasution & Moona,
memiliki tekanan darah 2018).
sistol atau diastol tinggi
dan tekanan darah sistol
atau diastol rendah
dijadikan sebagai sampel
penelitian. Tahapan
penelitian dimulai
dengan pengukuran
tekanan darah kemudian
responden diberikan jus
tomat sebanyak 150 gram
dalam sehari dimana jus
tomat diberikan selama 7
8

hari berturut turut,


setelah itu tekanan darah
responden di ukur
kembali. Analisis data
yang menggunakan
software program
STATA 13.1. Analisis
univariat digunakan
untuk mendeskripsikan
varabel penelitian
sebelum dilakukan
analisis bivariat.
Untuk mengetahui
pengaruh pemberian jus
tomat terhadap tekanan
darah tinggi dan tekanan
darah rendah
menggunakan uji paired
T—Test dengan melalui
tahap uji normalitas
9

menggunakan spahiro
wilk.
3. Pemberian jus tomat untuk Prevalensi hipertensi Penelitian ini Hasil penelitian ini Pemberian
penurunan tekanan
di Indonesia pada merupakan diolah secara Jus tomat lebih
Darah hipertensi pada usia dewasa
umur ≥18 tahun eksperimental dengan univariat dan berpengaruh
Penulis : Nurrofawansri, Assyfa berdasarkan menggunakan quasy two bivariat. Univariat terhadap
Qoltsum, Par’i, Holil M,Judiono,
Novita, Rizki Amalia Riskesdas 2013 group experimental untuk karakteristik penurunan
sebesar 25,8 persen, design dengan sampel berdasarkan tekanan darah
Tahun/jenis : Jurnal Riset Kesehatan tertinggi di Bangka menggunakan pre test usia, jenis kelamin, sistolik pada
Piltekkes Kemenkes Bandung Vol
11, No 1, Tahun 2019 Belitung (30,9%), dan post test,membagi status gizi ,asupan asupan natrium
diikuti Kalimantan kelompok intervensi natrium, asupan kurang dari rata-
Selatan (30,8%), dan kalium, dan riwayat rata dibandingkan
Kalimantan Timur kelompok hipertensi. pada asupan
(29,6%) dan Jawa kontrol.Penelitian ini karakteristik sampel natrium yang
Barat (29,4%), dan akan dimulai dengan dapat dilihat bahwa lebih.Pemberian
terendah di Papua pengukuran tekanan sampel sebagian Jus tomat lebih
(16.8%) Peningkatan darah sistolik dan besar berada di berpengaruh
tekanan darah yang diastolik terhadap kisaran usia 46-59 terhadap
berlangsung dalam kelompok intervensi tahun, sebagian penurunan
jangka waktu lama dan kelompok kontrol. besar jenis kelamin tekanan darah
10

(persisten) dapat Pada kelompok sampel adalah sistolik pada


menimbulkan intervensi diberikan perempuan l, pada asupan
kerusakan pada ginjal intervensi berupa jus kelompok kalium yang
(gagal ginjal), tomat sebanyak 200 ml perlakuan sebagian lebih dari
jantung (penyakit dan juga penyuluhan besar sampel rata-
jantung koroner) dan mengenai diet memiliki status rata dibandingkan
otak (menyebabkan hipertensi. Sedangkan gizi gemuk, pada asupan
stroke) bila tidak kelompok kontrol sedangkan pada kalium yang
dideteksi secara dini hanya diberikan kelompok kontrol kurang.
dan mendapat penyuluhan mengenai sebagian besar Pemberian Jus
pengobatan yang diet hipertensi. sampel memiliki tomat lebih
memadai. Banyak Pemberian dilakukan status gizi normal, berpengaruh
pasien hipertensi untuk melihat pengaruh sebagian besar terhadap
dengan tekanan darah pemberian jus tomat sampel masih penurunan tekanan
tidak terkontrol dan dan penyuluhan diet mengonsumsi darah sistolik pada
jumlahnya terus hipertensi terhadap natrium secara orang yang tidak
meningkat.Faktor- tekanan darah sistolik berlebih,, sebagian memiliki riwayat
faktor yang dapat dan diastolic. besar sampel sudah hipertensi
menyebabkan Sampel yang memiliki asupan dibandingkan
terjadinya hipertensi dibutuhkan sebanyak kalium diatas rata- orang yang
11

dibagi menjadi 3 minimal 14 orang. rata pada memiliki riwayat


bagian, yaitu faktor Sampel dipilih kelompok hipertensi.
genetik; faktor dengan purposive perlakuan,
lingkungan yang sampling dengan kriteria sedangkan pada
meliputi keseimbangan inklusi sampel berusia kelompok kontrol
garam, obesitas, stress, 30-59 tahun, tekanan sebagian besar
kurang aktivitas dan darah sistolik >120 sampel masih
kurangnya asupan mmHg dan atau tekanan dibawah rata-rata,
kalium; dan adaptasi darah diastolik >80 dan sebagian besar
terhadap perubahan mmHg dan bersedia sampel memiliki
struktur pembuluh menjadi riwayat hipertensi
darah sampel. Sedangkan
kriteria ekslusi sampel
menderita penyakit
jantung, diabetes, ginjal,
stroke dan penyakit
penyerta lainnya, tekanan
darah sistolik
<120 mmHg dana tau
tekanan darah diastolik
12

<80 mmHg,
mengkonsumsi obat
antihipertensi, dan
mengkonsumsi alkohol.
Jenis data yang
dikumpulkan yaitu
tekanandarah sistolik
dan tekanan darah
diastolik pada sebelum
dan sesudah intervensi
yang diukur
menggunakan
sphygmomanometer
manual, asupan natrium
dan asupan kalium
setelah intervensi dengan
cara
melakukan wawancara
dengan metode SFFQ,
jenis kelamin dengan
13

melakukan wawancara,
riwayat hipertensi dengan
melakukan wawancara,
dan status gizi dengan
melakukan pengukuran
antropometri.

4. Pengaruh Pemberian Terapi Jus Penyakit tekanan darah Penelitian ini merupakan Rata – rata tekanan Terdapat pengaruh
Buah Tomat terhadap Penurunan tinggi adalah salah satu penelitian quasi darah responden penurunan tekanan
Tekanan Darah pada Penderita jenis penyakit experiental dengan sebelum dilakukan darah pada
Hipertensi Primer Stage 1 di Desa pembunuh paling pendekatan kuantitatif intervensi yaitu penderita
Monggot Kecamatan Geyer dahsyat didunia saat ini. dengan bentuk one group sistole 147,10 hipertensi primer
Kabupaten Grobogan Hipertensi tidak pre test – post test design. mmHG dan diastole stage 1 setelah
menunjukkan gejala Penelitian dilaksanakan 87,20 mmHg. Rata – diberikan terapi
Penulis : Wahyuni, Ferti Estri namun berpotensi pada bulan Februari - Juli rata tekanan darah jus buah tomat.
Suryani menimbulkan berbagai 2017 di Desa Monggot setelah dilakukan
penyakit diorgan Kecamatan Geyer intervensi terapi jus
Tahun/Jenis : Artikel Jurnal ISSN pembuluh darah. Kabupaten Grobogan. buah tomat systole
2407-9189 hal. 245 – 250 Tahun Hipertensi Pengambilan sampel menjadi 140, 50
14

2017 menyebabkan dengan cara purposive mmHg dan diastole


meningkatnya risiko sampling. Subyek 87,20 mmHg.
terhadap stroke, gagal penelitian Penderita Analisa bivariate
jantung,serangan Hipertensi Primer Stage 1 menunjukkan hasil
jantung dan kerusakan sejumlah 20 orang. p: 0,011 (p < 0,05).
ginjal. Diberikan terapi jus
tomat dengan dosis 150
gr tomat tanpa tambahan
apapun yang dihaluskan
dengan blender,
diberikan selama 7 hari.
Data dikumpulkan
melalui observasi
tekanan darah. Analisis
bivariat dengan
menggunakan uji
wilcoxon
5. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Hipertensi merupakan Penelitian ini Sebelum intervensi, Pemberian jus
(Solanum Lycopersicum) Terhadap penyakit sistem menggunakan metode rerata tekanan darah tomat (solanum
Tekanan Darah Pada Lansia kardiovaskuler yang kuantitatif, dengan quasi sistolik lycopersicum)
15

Penderita Hipertensi Stadium 1 sering dialami lansia. eksperiment. Desain 157,23±2,738 mmHg selama 7 hari
Hipertensi yang tidak penelitian ini adalah one dan rerata tekanan berpengaruh
Penulis : Linda Widyarani diobati menyebabkan group pre-post test design darah diastolik secara signifikan
komplikasi pada organ dengan teknik purposive adalah 96,33±1,398 menurunkan
Tahun/Jenis : Jurnal Kesehatan penting seperti jantung, sampling, Jumlah mmHg, sedangkan tekanan darah
Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 Tahun mata, ginjal dan otak, responden 30 orang. sesudah intervensi, sistolik dan
2019 sementara pengobatan Instrumen penelitian rerata tekanan darah diastolik pada
hipertensi termasuk menggunakan sistolik adalah lansia dengan
terapi non farmakologis lembar observasi dan 142,47±1,634 mmHg hipertensi stadium
dengan pengendalian sphigmanometer. dan rerata tekanan I.
diet harus dilakukan Analisis data pada darah diastolik
secara penelitian ini adalah 92,60±1,163
berkesinambungan menggunakan paired t mmHg. Terdapat
sepanjang hidup. Buah test. perbedaan yang
tomat (Lycopersicum signifikan antara
commune) merupakan tekanan darah
terapi non farmakologis sistolik dan diastolik
kaya kalium dan sebelum dan sesudah
likopein yang pemberian
mempunyai efek intervensi, besarnya
16

menurunkan tekanan nilai signifikan 0,000


darah, akan tetapi terapi (p<0,05).
non farmakologis
kurang mendapat
perhatian karena
dianggap kurang
efektif, padahal terapi
ini dapat
meminimalisir efek
samping pengobatan
jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui
pengaruh pemberian jus
tomat (solanum
lycopersicum) terhadap
tekanan darah pada
lansia penderita
hipertensi stadium I.
2.1.2 Analisis Jurnal Terapi Jus Jambu Untuk Pasien Hipertensi
17

Judul Jurnal Penulis/ Th Bahan dan Metode


NO Latar Belakang Hasil penelitian kesimpulan
Jenis penelitian
1 Pengaruh pemberian jus Hipertensi dikategorikan Penelitian ini bertujuan Berdasarkan hasil Dapat disimpulkan
jambu biji merah terhadap sebagai The silent killer untuk mengetahui penelitian setelah bahwa
tekanan darah Pada lansia karena penderita tidak pengaruh pemberian jus pemberian jus jambu dengan meminum jus
dengan hipertensi di panti mengetahui dirinya jambu biji merah terhadap biji merah didapatkan jambu biji merah secara
werdha sinar abadi mengidap hipertensi tekanan darah pada lansia nilai tekanan darah rutin dapat menurunkan
sebelum memeriksakan dengan hipertensi. Metode sistolik dengan nilai p tekanan darah.
Penulis :Susito, Nikki tekanan darahnya. Padahal penelitian yang digunakan value =0,002 (p Diharapkan jus jambu
Susanti, Dian Eka Sari bila terjadi hipertensi terus- adalah metode kuantitatif value<0.05) dan biji merah ini dapat
menerus bisa memicu dengan desain penelitian tekanan darah dijadikan alternatif
Tahun/ Jenis : Published : stroke, seiring dengan quasy experiment dengan diastolik dengan nilai pengobatan non
30 Agustus 2018 bertambahnya usia maka pre and post without p value =0,001 (p farmakologis dalam
tekanan darah akan control. Penelitian ini value<0,05) menangani kasus
bertambah tinggi, karena dilaksanakan di Panti hipertensi serta
pada lansia terjadi Werdha Sinar Abadi petugas kesehatan dapat
perubahan pada pembuluh Singkawang pada tanggal mensosialisasikan
darah yang menyebabkan 13-26 Februari 2017. kepada masyarakat
hipertensi. Analisa data menggunakan tentang manfaat jus
uji statistik Paired T test jambu biji merah.
18

dan Teknik pengambilan


sampel berupa purposive
sampling. Jumlah sampel
yang digunakan sebanyak
17 responden. B
2 Pengaruh jus jambu biji Hipertensi adalah kondisi : Diketahui perbedaan Hasil penelitian Ada perbedaan
dan jus apel hijau terhadap kronis dimana mengalami pengaruh jus jambu biji menunjukkan pengaruh jus jambu biji
penurunan kadar kolesterol peningkatan tekanan darah dan jus apel hijau terhadap perbedaan rata-rata dan jus apel hijau
pada dinding penurunan kadar kadar kolesterol pada terhadap penurunan
Penulis : Djunizar pembuluh darah. Salah satu kolesterol. kelompok jus jambu kadar kolesterol.
Djamaludin, Meilisa penyebab hipertensi yaitu Metode: Rancangan biji adalah Saran dari penelitian ini
Tabrani pola makan dengan kadar penelitian yang digunakan 17,25±17,019 mg/dl. diharapkan penderita
lemak tinggi. Kadar lemak adalah quasi experiment Sedangkan, pada kolesterol
Tahun/ Jenis : September tinggi menyebabkan terjadi dengan pendekatan non kelompok jus apel mengonsumsi jus apel
2020 endapan kolesterol. Cara equivalent hijau adalah hijau sebagai
mengatasi kelebihan control group design. 58,63±39,867 mg/dl. pengobatan
kolesterol dalam darah Sampel sebanyak 16 Hasil nilai t = 2,700 nonfarmakologi.
dengan orang. Pengambilan dan p value = 0,017 (p
farmakologi dan sampel menggunakan < 0,05).
nonfarmakologi. Cara teknik purposive
19

nonfarmakologi sampling. Analisis data


menurunkan kadar menggunakan uji
kolesterol dengan Independent T-Test
mengonsumsi jus
jambu biji dan jus apel hijau
3 Psidium Guajava sebagai
Antihipertensi dan
Antihiperlipidemia : Efek
pada Penurunan Darah Dan
Pengontrol Profil Lipid

Penulis : Novita Carolia,


Alima Mazaya Ghaisani

Tahun : Februari 2016

4. PENGARUH JUS JAMBU Jus jambu biji merah per Penelitian ini merupakan Rerata kadar Rerata kadar
BIJI MERAH DALAM 100 gram memiliki penelitian pre hemoglobin sebelum hemoglobin sebelum
MENINGKATKAN komposisi yang terdiri dari eksperimental dengan mengkonsumsi jus mengkonsumsi jus
KADAR HEMOGLOBIN vitamin C 228 mg, vitamin desain penelitian One jambu biji merah jambu biji merah adalah
E 0,73 mg, folat 49 µg, zat Group Pre test Post Test adalah 12,97 g/dl 12,97 g/dl sedangkan
20

besi 0,26 mg ; seng 0,23 mg Design dengan jumlah sedangkan rerata rerata kadar
Penulis : FP. Hardimarta; dan likopen 5204 µg. Selain sampel 30 orang kadar hemoglobin hemoglobin setelah
CA Yuniarti; Nur Annisa itu juga mengandung menggunakan teknik setelah mengkonsumsi mengkonsumsi jus
senyawa antioksidan seperti simple random sampling. jus jambu biji merah jambu biji merah adalah
Tahun : 2017 kuersetin, guajaverin, asam Setiap responden diberikan adalah 14,20 g/dl. 14,20 g/dl. Data
galat, leukosianidin dan perlakuan konsumsi jus selanjutnya dianilisa
asam elagat. Kandungan jus jambu biji merah 100 % dengan Paired T Test
jambu biji merah berpotensi dengan volume 3 ml/ dan menunjukkan
meningkatkan kadar kgBB/hari selama 7 hari. terdapat perbedaan
hemoglobin manusia. Pengukuran kadar signifikan kadar
Vitamin C menambah hemoglobin dilakukan 2 hemoglobin sebelum
keasaman sehingga kali yaitu sebelum dan sesudah konsumsi
membantu penyerapan zat mengkonsumsi jus jambu jus jambu biji merah.
besi dalam lambung dengan biji merah dan hari ke 8 Hal ini membuktikan
mereduksi ferri (Fe 3+) konsumsi jus jambu biji bahwa konsumsi jus
menjadi ferro (2+). Selain merah. jambu merah memiliki
itu senyawa flavonoid pengaruh terhadap
merupakan antioksidan peningkatan kadar
yang berperan dalam hemoglobin
meningkatkan membran
21

eritrosit menjadi tidak


mudah lisis yang
disebabkan oleh radikal
bebas.
5. Efek Jus Buah Jambu Biji Kolesterol ialah suatu zat Penelitian ini adalah Pada uji normalitas Dari penelitian ini di
Merah (Psidium Guajava lemak yang ada di dalam penelitian eksperimental Shapiro-Wilk, ternyata dapatkan
L.) Terhadap Kadar HDL darah, berwarna kekuningan dengan menggunakan didapatkan nilai pada penurunan kadar HDL
Pada Mahasiswa Fakultas seperti lilin di produksi desain one group only data pre-test dan post- pada pemberian jus
Kedokteran Universitas dalam hati dan sangat pret-test post-test design.. test masing-masing buah jambu biji merah
Muhammadiyah Sumatera penting bagi tubuh. adalah 0.705 dan (Psidium guajava L.)
Utara Kolesterol merupakan 0.609. Dalam uji sebanyak 250 ml/hari
golongan lipid yang tidak normalitas, data selama 14 hari.
Penulis : Nova Anggraini terhidrolisis dan merupakan dianggap terdistribusi
Dalimunte1, Shahrul sterol utama dalam tubuh. normal apabila
Rahman2 Kolesterol yang diproduksi didapatkan nilai
terdiri dari 2 jenis yaitu p>0.05. Pada uji t-test
kolesterol HDL, dan berpasangan, dapat
mempunyai sifat dilihat antara nilai
antioksidan sehingga dapat pretest dan post-test,
mencegah terjadinya memiliki nilai p
22

oksidasi LDL (High Density sebesar 0.0005


Lipoprotein) dan LDL (Low (p<0.05).
Density Lipoprotein).
23
24

2.2 Standart Operasional Prosedure (SOP)


2.2.1 Standart Operasional Prosedure (SOP) Jus Tomat :
Alat : Bahan :
 Blender  Tomat 150 gram
 Pisau  Gula 50 gram
 Saringan
 Gelas Ukur
 Gelas
Prosedur :
1. Cuci bersih tomat di air mengalir
2. Potong tomat menjadi 4 bagian
3. Masukkan tomat kedalam blender
4. Masukkan Gula 50 gram
5. Masukan air 200 ml
6. Nyalakan blender hingga halus dan tercampur rata
7. Matikam blender
8. Tuang jus tomat kedalam gelas dan saring
9. Jus tomat siap untuk di minum
2.2.2 Standart Operasional Prosedure (SOP) Jus Jambu :
Alat : Bahan :
 Blender  Buah jambu biji merah (Psidium
 Saringan Guajava .L) sebanyak 200 gram
 Talenan  Air matang 250 cc
 Wadah plastik yang memiliki
penutup
Prosedur :
1. Timbang 200 gram buah jambu biji merah segar yang terpilih memiliki kualitas
yang bagus kemudian bersihkan dengan air mengalir, lalu kupas kulitnya bersihkan
dengan air mengalir, lalu kupas kulitnya.
1 Selanjutnya belah buah jambu biji merah segar menjadi dua bagian sama besar.
25

2 Setelah itu iris tipis-tipis buah jambu biji merah segar. Setelah itu iris tipis-tipis
buah jambu biji merah segar.
3 Blender buah jambu biji merah yang sudah disiapkan dengan menambahkan air
sebanyak 250 cc selama 1-2 menit.
4 Saring jus jambu biji merah yang sudah di blender menggunakan saringan.
5 Masukkan jus jambu biji kedalam wadah plastik yang memiliki penutup dan praktis
untuk dibawa.
6 Jus jambu biji merah siap disajikan dan dikonsumsi.
7 Konsumsi sebanyak 2 kali sehari dalam seminggu
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Terapi komplementer jus merupakan pengobatan herbal yang memanfaatkan buah-
buahan dan sayuran untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Terapi jus tidak
menimbulkan efek samping dan sangat mudah untuk dilakukan karena praktis dan dapat
dilakukan sendiri dirumah.
Ada banyak sekali buah-buahan dan sayuran yang bisa digunakan sebagai jus untuk
menyembuhkan berbagai penyakit berikut cara memilih bahan herbal untuk digunakan
sebagai terapi komplementer jus seperti warna merah mengandung antioksidan seperti
strobery, jambu biji, kol merah, manfaatnya untuk mengatur kadar gula darah,
meminimalisir terjadinya serangan kanker dll. Warna kuning atau orange mengandung
betakaroten, iten, likopen, vitamin c, seperti wortel, jeruk, mangga, pepaya, nanas.
Manfaatnya membantu menghalau virus, bakteri jahat, mencegah munculnya kangker,
meminimalkan munculnya stroke dan serangan jantung. Warna hijau mengandung zat
besi, belerang, kalsium, karotenoid, klorofil contohnya melon, apel hijau, bayam,
kangkung, brokoli dll, manfaatnya untuk menetralisir racun baik untuk organ
pencernaan, menekan sel yang mnyebabkan kanker. Warna biru atau unggu
mengandung zat antioksidan seperti terong, anggur, kol ungu yang mmeilihi manfaat
memulihkan kondisi setelah sakit berat, mempercepat proses peremajaan kulit sehingga
lebih awet muda. Waan putih banyak mengandung mineral, seperti pisang, bengkuang,
bawang putih, lobak, toge yang memiliki manfaat untuk mengatasi stres dengan cara
mengkontrol sistem saraf, menjaga kondisi tubuh, membunuh sel kanker.

3.2 Klasifikasi
1. Jus tomat (solanium lycopersicum) merupakan salah satu buatan dari buah tomat,
jus tomat dinilai memiliki kandungan yang cukup efektif untuk menurunkan
tekanan darah sehingga menjadikan tomat sebagai mencegah meningkatnya tekanan
darah baik sistolik maupun diatolik. Kandungan kalium di 100 gr tomat
mengandung 235 mg kalium. Kalium berguna untuk mencegah meningkatnya
tekanan darah dengan cara vasodilator dapat mengakibatkan pengurangan retensi
perifer dan menaikkan cardiac output, selain itu kalium bertugas menjadi diuretik
27

sehingga penyingkiran natrium dan cairan menjadi bertambah. Kemudian


bermanfaat juga sebagai membatasi pembebasan pada renin, sehingga dapat
memperbaiki kegiatan renin angiotensin dan bermanfaat juga untuk memerintah
saraf perifer pada sentral sehingga dapat mengakibatkan perubahan nilai tekanan
darah. Serta tomat memiliki kandungan likopen yang dinilai efektif sebagai
menurunkan tekanan darah, tomat sedikit memiliki natrium dan lemak (Hidayah,
Utomo dan Denys, 2018).
2. Jus Jambu dapat menurunkan tekanan darah meningkatkan gula darah karena
mengandung potasium yang berfungsi tingkatkan detak jantung dengan mantap,
aktifkan kontraksi otot, mengatur suplai nutrisi ke sel-sel tubuh, serta menurunkan
kolesterol total dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu jambu Biji merah
mengandung vitamin B, tinggi serat, mengkonsumsi jambu biji merah sangat baik
untuk penderita darah tinggi karena jambu biji merah diuretik lemak, khususnya
jambu biji merah dapat merangsang produksi urin. Sangat baik untuk tubuh Anda
ginjal, racun, dan natrium dalam jumlah berlebihan yang ada di ketika tubuh
mengeluarkan melalui urin.

3.3 Manfaat
Terapi komplementer menggunakan jus memiliki manfaat banyak sekali seperti
meningkatkan jumlah energi serta mampu meredakan kelelahan, kandungan serat yang
berada dalam buah dan sayur berguna untuk pencernaan, terapi jus bisa digunakan
untuk mnyembuhkan berbagai penyakit, dan kandungan antioksidan yang terdapat
didalam jus mempercantik kulit secara alami.
1) Jus Tomat memiliki manfaat menurunkan tekanan darah karena tomat mengandung
likopen. Terdapat 4,6 mg likopen dalam 100 gram tomat segar (Aiska etal, 2014).
Selain untuk masakan , tomat juga dikonsumsi mentah dalam bentuk jus. Penelitian
yang dilakukan oleh Fadilatur (2020) menyebutkan bahwa konsumsi jus tomat yang
berasal dari 150 gram tomat mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar
11,76% (kurang lebih 7,276 mmHg) dan diastolik sebesar 8,82% (sebesar 3,321
mmHg) (Basith, 2013. Tomat mengandung antioksidan kuat yang menghambat
penyerapan oksigen reaktif terhadap endotel yang mengganggu dilatasi pembuluh
28

darah, sehingga menyebabkan hipertensi, ini yang menjadi salah satupatofisiologi


mengapa tomat dapat menurunkan tekanan darah.
2) Jus Jambu mengandung vitamin C tertinggi yang berguna untuk menurunkan kadar
kolesterol dan trigliserida, meningkatkan HDL-C, memperlancar pencernaan,
menyintesis kolagen, dan memperkuat peranan vitamin A untuk menghalangi
penyumbatan pembuluh darah.Selain vitamin C, Psidium guajava juga mengandung
likopein yang memberikan efek protektif untuk kanker, diabetes mellitus,
kardiovaskular, stres oksidatif, aterosklerosis, hipertensi, dan lainnya.Flavonoid
atau biofcavonoid berperan sebagai antioksidan potensial pencegah pembentukan
radikal bebas, perlengketan sel darah merah, dan kerusakan HDL-C.

3.4 Kandungan
1) Jus Tomat memiliki kandungan antioksidan kuat yang menghambat penyerapan
oksigen reaktif terhadap endotel yang mengganggu dilatasi pembuluh darah,
pigmen lycopene antioksidan yang melumpuhkan radikal bebbas serta
menyeimbangkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Mengandung GABA
(Gamma Amino Butyric Acid) untuk menurunkan tekanan darah
2) Jus Jambu Biji memiliki kandungan yang sangat kaya yaitu mengandung kalium
(417 mg/ 100 g), flavonoid, antioksidan, likopen, karetenoid,dan vitamin C

3.5 Peran Dalam Keperawatan


Peran yang dapat diberikan perawat dalam terapi komplementer atau alternatif
dapat disesuaikan dengan peran perawat yang ada, sesuai dengan batas kemampuannya.
Pada dasarnya, perkembangan perawat yang memerhatikan hal ini sudah ada. ebutuhan
masyarakat yang meningkat dan berkembangnya penelitian terhadap terapi
komplementer menjadi peluang perawat untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan
masyarakat. Perawat dapat berperan sebagai konsultan untuk klien dalam memilih
alternatif yang sesuai ataupun membantu memberikan terapi langsung.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan
langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi
tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun
29

sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi


pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di
Australia dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor,
2001). Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai
penelitian yang dikembangkan dari hasil-hasil evidence-based practice.
30

DAFTAR PUSTAKA
Sinurat, S., Saragih, I. S., & Simanullang, M. S. D. (2021). Pelaksananaan Terapi
Komplementer Jus Tomat untuk Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(3), 219-224.
Sinurat, S., & Dewi, M. S. (2021). Pelaksananaan Terapi Komplementer Jus Tomat
Terhadap Penururnan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Upt Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Binjai Tahun 2020. Jurnal Penerapan IPTEKS, 2(2), 1-6.
Novianti, R., & Astuti, W. (2020). Efektifitas Pemberian Jus Jambu Biji Terhadap
Perubahan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Nurul Jadid
Kumpai Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa, 6(1), 16-21.
Carolia, N. dan U. M. Ghaisani. 2004. Psidium guajava sebagai antihipertensi dan
antihiperlipidemia : efek pada penurunan tekanan darah dan pengontrol profil lipid
psidium guajava as anti-hypertensive and anti-hyperlipidemia : effect on lowering
blood pressure and controlling lipid profile. Lampung University. 5(1):134–139.
Sagiman, S., & Asnindari, L. N. (2015). PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI
TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI
PUNDUNG NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOYAKARTA (Doctoral
dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai