Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA PENDOKUMENTASIAN ASKEP BESERTA

KESALAHAN –KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM


PENDOKUMENTASIAN ASKEP
Tiara Rahel Tampubolon 181101046
tiaratampubolon200@gmail.com
Abstrak

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari


pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan. Mutu asuhan keperawatan
sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan dan bahkan sering menjadi salah satu
faktor penentu citra institusi palayanan di mata masyarakat. Untuk menilai kualitas pelayanan
keperawatan diperlukan adanya standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses
keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi. Pengetahuan merupakan salah satu faktor
yang erat kaitanya dengan efektifitas penerapan asuhan keperawatan.

Kata kunci : Perawat, Dokumentasi, kesalahan

LATAR BELAKANG Dalam penerapan proses


keperawatan pada asuhan keperawatan
Keperawatan adalah salah satu untuk klien merupakan salah satu wujud
profesi sebagai pelaku pemberi tanggung jawab dan tanggung gugat
pelayanan kesehatan, memiliki peranan perawat terhadap klien. Pada akhirnya,
penting dalam menentukan keberhasilan penerapan proses keperawatan ini akan
kesehatan secara keseluruhan. meningkatkan kualitas layanan
Pelayanan keperawatan merupakan keperawatan pada klien yang digunakan
pelayanan profesional sebagai bagian perawat untuk memenuhi kebutuhan
integral dari pelayanan kesehatan yang klien dalam mencapai atau
didasarkan ilmu dan kiat keperawatan . mempertahankan keadaan biologis,
Pengertian Dokumentasi yaitu setiap psikologis, sosial dan spiritual yang
penglihatan / bukti fisik dapat berupa optimal, melalui tahap pengkajian,
tulisan, foto, video klip, kaset dan lain- identifikasi diagnosis keperawatan,
lain, yang telah dilakukan dan dpat penentuan rencana keperawatan, serta
dikumpulkan / dipakai kembali evaluasi tindakan keperawatan.
( thyredot ) atau semua data. Otentik
yang dapat dibuktikan secara hukum
dan dapat dipertanggung jawabkan
sesuai dengan aturan dan dapat TUJUAN
digunakan untuk melindungi klien Adapun tujuan dari asuhan
( Infurmes Concent ). keperawatan adalah sebagai sarana
dokumentasi dengan fungsi membantu
pelaksanaan asuhan yang diberikan secara
team meningkatkan kecermatan dan
mengurangi kesalahan membantu
terwujudnya efektivitas dan efistensi waktu. PEMBAHASAN
dokumentasi legal, Sarana penelitia,
sebagai statistic, pendidikan, dan Keperawatan adalah salah satu profesi
pemeriksaan. Dengan dilakukannya sebagai pelaku pemberi pelayanan
dokumentasi Keperawatan dapat juga kesehatan, memiliki peranan penting
mencegah pengabaian dan dalam menentukan keberhasilan
penanggulangan yang tidak perlu, kesehatan secara keseluruhan.
mempermudah komunikasi, memberi Pelayanan keperawatan merupakan
fleksibilitas dalam memberi askep, pelayanan profesional sebagai bagian
mendorong partisipasi klien, memberi integral dari pelayanan kesehatan yang
kepuasaan kepada perawat, dan juga didasarkan ilmu dan kiat keperawatan .
dengan tersedianya metode yang
Pelayanan keperawatan atau sering
terorganisir dalam askep.
disebut Asuhan keperawatan merupakan
proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di
METODE berbagai tatanan pelayanan kesehatan
yang pelaksanaannya berdasarkan
Dalam memberikan asuhan
kaidah profesi keperawatan dan
keperawatan terdapat beberapa metode
merupakan inti praktik keperawatan. Di
pemberian asuhan keperawatan, yaitu
dalam asuhan keperawatan mutu asuhan
metode kasus, metode fungsional,
keperawatan sangat dipengaruhi oleh
metode tim, dan metode keperawatan
kualitas pelayanan kesehatan dan
primer.
bahkan sering menjadi salah satu faktor
penentu citra institusi palayanan di mata
HASIL
masyarakat.
Hasil yang dapat kita temukan
setelah mengetahui bagaimana Didalam melakukan asuhan keperawan
kemajuan mahasisawa dalam membuat terdapat tahap-tahap fase kerja perawat,
evaluasi dalam asuhan keperawatan kita adapun  langkah-angkahnya adalah
akan semakin paham mengenai pengkajian, diagnosa, perencanaan,
keperawatan dan semakin ingin impelemntasi dan evaluasi.
meningkatkan keperawatan terlebih Dokumentasi keperawatan , proses
dalam proses keperawatannya. Karena keperawatan yang meliputi metode
dengan demikian tercapai jugalah pemecahan masalah sistematis yang
proses asuhan keperawatan terhadap diterapkan dalam askep dan adanya
setiap pasien yang sedang kita tangani indentifikasi dalam pemecahan masalah
dan juga akan mempermudah kita kesehatan yang dihadapkan pada pasien.
dalam mengambil sebuah keputusan Didalam memberi asuhan keperawatan
dalam melakukan sebuah tindakan di pada klien, tidak dapat dipungkiri
dalam proses keperawatan. bahwa hal tersebut masih dapat terjadi
kesalahan dalam pelaksanaannya, diselatkan yang pada kondisi tertentu
kesalahan yang terjadi dapat embuat berisiko terhadap tuntutan hokum.
prinsip patient safety di rumah sakit Beberapa hal di bawah ini merupakan
menjadi terganggu. Dimana patient kesalahan umum dalam membuat dan
safety adalah konsep pasien yang menulis pernyataan diagnosa
sedang dalam pelayanan kesehatan keperawatan seperti:
dapat mencapai dampak yang 1.      Menggunakan diagnosa medis:
diharapkan. Dalam hal injury, patient a.       Pernyataan salah: kurang
safety didefinisikan sebagai terbebas mampu merawat diri yang
dari accidental injury dengan menjamin berhubungan dengan stroke
keselamatan pasien melalui penetapan b.      Pernyataan benar: kurang
sistem operasional, meminimalisasi mampu merawat diri yang
kemungkinan kesalahan, dan berhubungan dengan kerusakan
meningkatkan pencegahan agar neuromuscular.
kecelakaan tidak terjadi dalam proses 2.      Menghubungkan masalah dengan
pelayanan. Beberapa hal berikut situasi yang tidak dapat diubah.
merupakan faktor yang menyebabkan a.       Pernyataan salah: risiko tinggi
kesalahan dalam pemilihan diagnosa cidera yang berhubungan kebutaan
keperawatan seperti: b.      Pernyataan benar: risiko tinggi
cidera yang berhubungan dengan
1. Mengabaikan petunjuk, tanda tidak mengenal lingkungan sekitar.
penting tidak dipertimbangkan 3.      Mengacaukan etiologi atau tanda-
sebagai data penting sehingga gagal gejala untuk masalh
dalam mencegah masalah atau a.       Pernyataan salah: kongesti paru
menyelesaikan masalah. postoperative yang berhubungan
2. Membuat diagnosa dengan data dengan tirah baring.
dasar yang tidak memadai, b.      Pernyataan benar: bersihan
menyebabkan pada kesalahan arah, jalan napas tidak efektif yang
membuang waktu dan sumer yang berhubungan dengan kelemahan
sangat berharga. umum dan imobilitas.
3. Memberikan steriotipe, 4.      Penggunaan prosedur selain dari
mengarahkan semua pasien dengan “respon manusia”
cara yang sama dan meniadakan a.       Pernyataan salah: kateterisasi
sifat individualisasi. yang berhubungan dengna retensi
urin
Kesalahan umum dalam membuat b.      Pernyataan benar: retensi urin
dan menulis pernyataan diagnosa yang berhubungan dengan
keperawatan dapat juga terjadi lainnya. pembengkakan perineal
penarikan diagnosa yang tidak tepat 5.      Kurang spesifik
akan menimbulkan tujuan yang salah a.       Pernyataan salah: konstipasi
dan pembuatan intervensi tidak tepat. yang berhubungan dengan masukan
Akhirnya malasah pasien tidak dapat makanan
b.      Pernyataan benar: konstipasi 6.      Setelah menulis diagnosa,
yang berhubungan dengan masukan kemudian evaluasi apa yang sudah
makanan berserat dan cairan yang ditulis, khususnya diagnosis aktual.
tidak adekuat.
6.      Menggabungkan dua diagnosa
keperawatan PENUTUP
a.       Pernyataan salah:  cemas dan
Dengan mengetahui proses
takut yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan, kita dapat lebih
pisah dari orang tua. memahami makna mengenai
b.      Pernyataan benar: takut yang keperawatan ini dan lebih mahir di
berhubungan dengan pisah dari dalam pemberian asuhan keperwatan di
orang tua atau cemas sedang yang segala usia, seperti halnya juga kita
berhubungan dengan perubaahn dapat lebih mengerti bagaimana
pada lingkungan dan kebutuhan pemberian asuhan keperawatan untuk
mengenal masalah yang dialami dan
yang tidak dipenuhi. mengetahui dasar-dasar mengenai lansia
7.      Menggabungkan satu diagnosa satu seperti apa yang dimaksud dengan usia
keperawatan dengan diagnosa lainnya. lansia, tipe-tipe usia lansia sampai pada
a.       Pernyataan salah: koping asuhan keperawatan pada usia lanjut.
individu tidak efektif yang Dalam menangani pasien lansia, peran
berhubungan dengan cemas keluarga juga sangat penting sehingga
meningkatnya tingkat kesehatan pada
b.      Pernyataan benar: cemas berat
pasien lansia tersebut. Dan juga dengan
yang berhubungan dengan memeahami seberapa penting asuhan
perubahn fungsi peran dan status keperawatan ini terhadap pasien, maka
sosial ekonomi. sumber kesalahan-kesalahan yang
mungkin saja terjadi pada pasien dapat
Adapun cara untuk menghindari terhindar dengan baik.
kesalahan-kesalahan tersebut kita dapat
meakukan hal yang harus dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
agar terhindar dari kesalahan saat
membuat pernyataan diagnosa Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan
keperawatan adalah sebagai berikut : Keluarga; konsep teori, proses
1.      Hindari menulis diagnosa medis dan praktik keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
sebagai etiologi pada diagnosa aktual
atau risiko, Handayani, & Novianto. (2015).
2.      Jika diagnosis medis merupakan Hubungan antara peran keluarga
penyebab dari masalah, tuliskan dengan pemenuhan aktivitas fisik
setelah faktor berhubungan. lansia di desa Tomahalu
3.      Jangan gunakan tanda dan gejala Halmahera Utara tahun 2015.
sebagai etiologi. jurnal Ilmiah Farmasi , 5 (4), 9-8.
4.      Hindari menggunakan kata L, J., & R, L. (2017). Keperawatan
kebutuhan (need) sebagai etiologi. Keluarga Plus Contoh Askep
5.      Hindari tujuan sebagai etiologi.
Keluarga. Yogyakarta: Nuha Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Medika. Proses Keperawatan. Jember
University Press
Lolangkoe, M. (2013). Komunikasi
Keperawatan. Metode Berbicara Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Asuhan Keperawatan. dalam Keperawatan. Jember
Yogyakarta: Graha Ilmu. University Press

Maryam, R. S., & Ekasari, N. M.


(2010). Asuhan Keperawatan
pada Lansia. Jakarata: CV. Trans
Info Media

Mc Cabe, D. E. (2016). Student Self-


confidence with Clinical. Journal
of Nursing , 6, 52–58.

Patmawati, t. a., saleh, a., & syahrul, s.


(2018). Efektifitas Metode
Pembelajaran Klinik Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kepercayaan Diri. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah , 3
(2), 89-91.

Perry, p. &. (2017). buku ajar


fundamental keperawatan konsep,
proses, dan praktik. Jakarta: EGC.

Ridwan LF. Pengaruh Motivasi


Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik
Terhadap Kinerja Perawat Suatu
Kajian Literatur. Bandung:
Universitas Padjajaran; 2013.

Setyowati, s., & murwani, a. (2010).


Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer


dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan
Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan. Jurnal IKESMA,
Vol. 4, No. 2

Anda mungkin juga menyukai