OLEH
Ny. J (49 tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas. Klien datang kiriman RS
PKU Karanganyar dengan observasi edema anasarka dan mengeluh sesak napas yang bertambah
parahjika klien banyak bergerak serta BAK sedikit dengan warna seperti teh. Klien nampak
lemah. Keluarga klien mengatakan kakinya mulai bengkak sekitar satu bulan sebelum masuk RS,
tetapi tidak diperiksakan karena tidak ada biaya. Sejak tiga hari sebelum masuk RS, klien
mengeluh sesak napas. Keluarga klien mengatakan sekitar satu tahun yang lalu (2016) klien
pernah dibawa ke rumah sakit karena nyeri pinggang, tetapi tidak mendapatkan penanganan
lebih lanjut karena permintaan keluarga. Jalan napas bersih, tidak ada suara stridor. RR 32
kali/menit, pernapasan cepat dan dangkal, suara napas ronkhi. Tekanan darah 180/100mmHg,
nadi 100 kali/menit, Capilerry refil 2 detik, suhu 36,4oC. Tingkat kesadaran apatis. Klien
mengalami edema anasarka. Keluarga klien mengatakan selama sakit klien tidak minum obat,
tetapi minum jamu yang dibeli di pasar. Wajah pucat dan edema. Mata simetris, pupil isokor,
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, terdapat edema pada palpebra. Ekspansi paru kanan dan
kiri simetris, napas cepat dan dangkal, fremitus vokal kanan dan kiri sama, menurun, perkusi
paru hipersonor, suara napas ronchi. Abdomen distensi, bising usus 10 kali/menit (normal 5-35
kali/menit), perkusi abdomen hipotimpanik. Kekuatan otot eluruh ekstremitas skala 5. Dokter
mendiagnosis klien dengan gagal ginjal akut dan mendapatkan terapi IVFd NaCl 20tpm mikro,
terapi oksigen 3L/menit, dan injeksi furisemide 40 mg/IV.
Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan b.d. gangguan
mekanisme regulasi. Perawat menetapkan tujuan keperawatan setelah dilakukan tindakan
keperawatan sela a 1x24 jam, kelebihan volume cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil klien
lebih tenang, keluhan sesak napas berkurang, edema teratasi.
Rencana tindakan yang disusun terdiri atas: (1) Monitor tanda-tanda vital, (2) Awasi
tingkat Natrium dan Kreatinin urin, Natrium serum, Hemoglobin, dan Hematokrit, (3)
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik sesuai indikasi.
Pada pukul 12.00 perawat melakukan monitoring tanda-tanda vital yang hasilnya
menunjukkan TD klien 180/100 mmHg, nadi 100 kali/menit, RR 32 kali/menit, suhu 36,5o.
Perawat kemudian melakukan pengambilan darah dan urin untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium pada pukul 12.10. Hasil pemeriksaan menunjukkan hemoglobin 10,5 g/dL (N: 13-
17 g/dL), Hematokrit 33% (N: 40-52%), Ureum 107 mg/dL (N: <71 mg/dL). Pada pukul 12.15,
perawat menghubungi dokter untuk pemberian obat diuretik. Hasilnya klien mendapatkan
furosemide 40 mg/IV yang telah diberikan.
Pada pukul 14.00 perawat melakukan evaluasi dan didapatkan data klien mengatakan
sesak napas sudah berkurang, klien sudah lebih tenang, dan edema sudah berkurang. Sehingga
perawat menyimpulkan bahwa masalah telah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan.
Lakukan dokumentasi pada format SOR dan POR yang telah disediakan
Tanda Tangan
Perawat
17 Januari 12.15 D Dilakukan terapi oksigen 3L/menit, dan
2017 WIB injeksi furisemide 40 mg/IV,direncanakan
tranfusi darah,direncanakan untuk pemberian
obat diuretik.
Tanda Tangan
Dokter
Tanda Tangan
Perawat
Sumber :
P : Perawat
D : Dokter
F : Fisioterapi
DAFTAR MASALAH MODEL POR