OLEH:
NOOR HADIJAH
NPM. 2314901110042
E. Diagnosa Keperawatan
Diangnosa 1 : Hipertermia b.d penyakit (00007)
Diagnosa 2 : Hipotermia (00006)
Diangnosa 3 : Ketidakefektifan Termoregulasi (00008)
1. Diagnosa 1: Hipertermia
a) Definisi : Suhu inti tubuh di atas kisaran normal diurnal karena
kegagalan termoregulasi
b) Batasan karakteristik
- Postur normal
- Gelisah
- Kejang
- Kulit Terasa Hangat
c) Faktor yang berhubungan Penyakit
2. Diagnosa 2: Hipotermia
a) Definisi : Suhu tubuh berada dibawah kisaran normal
b) Batasan karakteristik
- Suhu tubuh di bawah kisaran normal
- Kulit dingin
- Pucat
- mengigil
c) Faktor yang berhubungan kerusakan hipotalamus
3. Diagnosa 3: Ketidakefektifan Termoregulasi
a) Definisi : fluktuasi suhu dianara hipotermi dan hipertermi.
b) Batasan karakteristik
- Fruktuasi suhu tubuh diatas dan dibawah kisaran normal
- Kulit kemerahan
- Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
- Sedikit menggigil, kejang
- Penurunan suhu tubuh dibawah kisaran normal
- Kulit dingin, kulit hangat
c) Faktor yang berhubungan penyakit
F. Perencanaan
1. Diagnosa 1: Hipertermia
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
Termoregulation
Kriteria Hasil :
- Suhu Tubuh dalam rentan normal
- Nadi dan RR dalam rentang normal
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
Pengurangan Kecemasan: berdasarkan NIC
- Monitor TTV
- Monitor IWL
- Monitor Warna dan suhu kulit
- Monitor intake dan output
- Lakukan tapid sponge
- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
2. Diagnosa 2: Hipotermia
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
Termoregulation
Kriteria Hasil :
- Suhu Tubuh dalamrentan normal
- Nadi dan RR dalam rentang normal
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
b) Peningkatan Tidur : berdasarkan NIC
- Pengaturan hemodinamik
- Manajemen elektrolit/cairan
- Terapi oksigen
- Monitor TTV
- Pengecekan Kulit
3. Diagnosa 3: Ketidakefektifan Termoregulasi
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
Hidration
Kriteria Hasil :
- Temperature stabil
- Tidak ada Kejang
- Tidak Perubahan warna Kulit
b) Koping : berdasarkan NIC
- Monitor suhu tubuh minimal tiap 2 jam
- Monitor TTV
- Monitor warna dan suhu kulit
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Berikan inti piretik jika perlu monitor tanda-tanda hipertemi dan hipotermi
G. Daftar Pustaka
Surinah dalam Hartini, 2015, Kompres Air Hangat Pada Daerah Aksila dan Dahi
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU
Muhammadiyah Kutoarjo.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Banjarmasin, 27 Oktober 2023