R DENGAN
RS PERMATA BUNDA
Di Susun : SUCIATUN
NIM : N420184389
RS PERMATA BUNDA
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An R
Umur : 8 Bulan
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Sedayu RT 04 RW 03 Grobogan
Tanggal masuk RS : 1 April 2018
No. RM : 299384
Diagnosa Medis : Diare akut dan dehidrasi ringan
b. Identitas Penanggungjawab
Nama Ayah :P
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sedayu RT 04 RW 03 Grobogan
Hubungan dengan pasien : Ayah
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Bab cair sehari semalam lebih dari 6 x
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair lebih dari 6 kali di
rumah dan muntah 2 kali dan badannya panas sejak 2 hari, sebelum klien di
bawah ke RS orang tua klien mengatakan anaknya sudah dibawa ke bidan dekat
rumahnya tetapi bab cairnya tidak berkurang malah badannya tambah panas.
Karena khawatir akan kondisi anaknya orang tua klien memutuskan untuk
membawa klien ke RS Permata Bunda pada tanggal 1 April 2018, jam 10.00 Wib.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah sakit, hanya panas setelah diimunisasi diberi obat
penurun panas sembuh.
d. Riwayat penyakit keluarga
Orang tua klien mengatakan dulu adik dari ibunya pernah menderita berak-berak
namun tidak sampai di rawat di RS, orang tua klien juga mengatakan bahwa
dalam keluarganya tidak ada yang menderita alergi makanan dan obat-obatan.
e. Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi obat atau makan.
f. Genogram
Perempuan
Laki - laki
Pasien
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
c. Tanda – tanda vital
Suhu : 39 ° C
Nadi : 112 x / menit
RR : 20 x / menit
BB : 9 Kg.
d. Kepala
Bentuk kepala bronchiocepalus, tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada nyeri
tekan, rambut lurus hitam bersih.
e. Wajah
Tampak pucat, tidak ada oedema pada wajah
f. Mata
Kedua mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
reaksi pupil terhadap cahaya isokor, pelebaran pupil simetris kanan dan kiri, mata
agak cekung, tidak ada tanda-tanda peradangan pada konjungtiva, tidak ada
benjolan / massa dan penglihatan normal.
g. Hidung
Bentuk lubang hidung simetris kiri kanan, Tampak ada pengeluaran cairan dari
hidung, Mukosa hidung hiperemis, Tidak ada pernapasan kuping hidung, tidak
ada deformitas pada tulang hidung. Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak
ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, sinus edmodalis dan sinus frontalis, fungsi
penciuman baik
h. Mulut dan tenggorokan.
Selaput mukosa mulut Nampak kering, Lidah tidak kotor, Fungsi mengecap dan
mengunyah baik,Tonsil tidak meradang, mukosa bibir lembab, Tidak ada massa
dan nyeri tekan.
i. Telinga
Tidak ada pengeluaran cairan dari telinga,Tidak ada tanda-tanda radang pada
telinga,Keadaan telinga luar bersih, serumen tidak ada, Membran tympani utuh.
Tidak teraba adanya benjolan / massa, tidak ada nyeri tekan pada tulang
mostoideus fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran pada leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
k. Dada
Paru-paru
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,Tidak ada masa pada dinding dada.
Auskultasi : Bunyi nafas vasikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada piquen chest, tidak ada pembesaran pada
salah satu dinding dada.
Auskultasi : Terdengar Bj I “ lup “ pada ICS 2 dan 3
Terdengar Bj II “ dup “ pada ICS 4 dan 5
Perkusi : Terdengar suara pekak pada area dada sebelah kiri.
Palpasi : Teraba denyut jantung apeks pada ICS 5 dan 6
l. Abdomen
Inspeksi : Permukaan perut datar,Tidak ada lesi,Tidak ada hipo /
hiperpigmentasi kulit, Tidak nampak dalam keadaan acites.
Auskultasi : Peristaltik usus 24 x/menit, Bising usus (+).
Perkusi : Terdengar bunyi hypertimpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, Turgor kulit menurun ,Tidak
teraba adanya pembesaran limpa, Tidak teraba adanya massa.
m. Genetalia / anus
Anus tampak adanya iritasi
n. Kulit
Kulit kering, CRT > 4 dtk
o. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tangan kiri dapat digerakan dengan bebas. Sedangkan tangan kanan terpasang
IVFD RL 28 Tpm, Jari-jari kedua tangan lengkap kuku bersih tidak ada oedema
dan tanda sianosis,Lengan reflex bisep baik, trisep baik.
Tonus otot : 5 - 5
Ekstremitas Bawah
Kedua kaki dapat digerakan dengan bebas,Jari-jari kedua kaki lengkap,Tidak ada
sianosis,Tidak ada oedema maupun benjolan, Reflex KPR baik, aciles baik.
Tonus otot : 5 - 5
5. DATA PENUNJANG
Tanggal pemeriksaan laboratorium : 1 April 2018
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Gol. Darah AB - -
Rhesus Positip - -
Hemoglobin 10,6 14 – 18 g/dl
Lekosit 13.600 4000 – 10.000 juta /u L
Trombosit 185.000 150.000 - 450.000 /uL
Hematokrit 32 40 - 48 /uL
Ceftriaxon 2 x 200 mg
Pamol drip 70 mg
L Bio 1 x 1 saset
L Zine 1 x 1 saset
Cefixim 2 x ¼ tab
CTM 2 x ¼ tab
B. ANALISA DATA
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC NIC
I Diare berhubungan dengan Eliminasi usus 1. Manajemen diare Untuk mengetahui
malabsorsi - Kontrok gerakan usus 0460 penyebab diare
- Warna feses normal - Tentukan riwayat diare Untuk mengetahui
DS: Ibu pasien mengatakan - Feses lembut dan - Ajari keluarga pasien cara intake dan output
anaknya bab cair sehari 6 -7 x berbentuk penggunaan obat diare cairan .
- Suara bsing usus - Instruksikan keluarga
DO : Bab cair 6 -7x normal pasien untuk mencatat
Peristaltik usus 24 x - Tidak diare warna,volume, frekwensi
Anak rewel - Tidak ada lemak dlm dan konsistensi tinja
Lab feses : feses. - Berikan makanan dalam
- Lemak + porsi kecil dan lebih
- Lendir + Kontinensia usus sering dan tingkatkan
- Amoeba kiste + porsi secara bertahap.
- Cacing oxyuris + - Mengenali keinginan - Anjurkan pasien untuk
defekasi menghindari makanan
- Mempertahankan yang mengandung laktosa
kontrol pengeluaran - Monitor tanda dan gejala
feses diare
- Minum cairan secara - Amati turgor kulit secara
adekwat berkala
- Monitor kulit perineum
terhadap adanya iritasi
Mengontrol Infeksi
1. Anjurkan klien untuk Agar tidak
mencuci tangan sebelum terjadinya infeksi
makan lebih parah lagi
2. Gunakan sabun untuk
mencuci tangan
3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
perawatan
4. Ganti tempat infuse dan
bersihkan sesuai dengan
SOP
5. Dorong klien untuk cukup
istirahat
6. Anjurkan koien minum
antibiotik sesuai advis
dokter
3 Kekurangan volume cairan Hidrasi Monitor Cairan Untuk
berhubungan dengan Hidrasi kulit adekuat 1. Tentukan riwayat jenis dan mengetahui
Nadi teraba banyaknya intake cairan dan kebutuhan cairan
kehilangan cairan aktif Membran mukosa kebiasaan eleminasi klien
lembab 2. Tentukan faktor resiko yang
DS : Ibu pasien mengatakan Turgor kulit normal menyebabkan
anaknya rewel terus Berat badan stabil dan ketidakseimbangan cairan
dalam batas normal (hipertermi, diu-retik, kelainan
DO : KU lemah, Kulit kering Kelopak mata tidak ginjal, muntah, poliuri, diare,
CRT > 4 dtk, membran mukosa ce-kung diaporesis, terpapar panas,
kering, bak 1-2 x sehari, suhu Fontanela tidak infeksi)
39°C cekung 3. Menimbang BB secara
Urin output normal teratur
Tidak demam 4. Monitor intake dan output
Tidak ada rasa haus 5. Periksa serum, elektrolit dan
yang sangat membatasi cairan bila
Tidak ada napas diperlukan
pendek / kusmaul 6. Jaga keakuratan catatan
intake dan output
Balance Cairan 7. Monitor membrane mukosa,
Nadi perifer teraba turgor kulit dan rasa haus
Tidak terjadi 8. Monitor warna dan jumlah
ortostatik hypotension urin
Intake-output 10. Monitor akses intravena
seimbang dalam 24 jam 11. Pertahankan aliran infuse
Serum, elektrolit sesua advis dokter
dalam batas normal.
Hmt dalam batas
normal Manajemen Cairan
Tidak ada suara 1.Timbang berat badan dan
Untuk
napas tambahan monitor ke-cenderungannya.
mengetahui
BB stabil 2. Pertahankan keakuratan
kebutuhan cairan
Tidak ada asites, catatan intake dan output
klien jangan
edema perifer 3. Monitor status hidrasi
Tidak ada distensi (kelembaban membrane
vena leher mukosa, denyut nadi, tekanan
Mata tidak cekung darah)
Tidak bingung 6. Monitor vital sign
Rasa haus tidak 7. Monitor tanda-tanda
berlebih-an overhidrasi / ke-lebihan cairan
Membrane mukosa (krakles, edema perifer,
lem-bab distensi vena leher, asites,
Hidrasi kulit adekuat edema pulmo)
8. Berikan cairan intravena
9. Monitor status nutrisi
10. Berikan intake oral selama
24 jam
11. Monitor respon pasien
terhadap terapi elektrolit
12. Kolaborasi dokter jika ada
tanda dan gejala kelebihan
cairan
Monitoring Elektrolit
1. Monitor elektrolit serum Untuk
2. Kolaborasi dokter jika ada mengetahui
ketidak-seimbangan elektrolit apakah klien
3. Monitor tanda dan gejala kehilangan
ketidak-seimbangan elektrolit
elektrolit (kejang, kram
perut, tremor, mual dan
muntah, letargi, cemas,
bingung, disorientasi, kram
otot, nyeri tulang, depresi
pernapasan, gangguan ira-ma
jantung, penurunan
kesadaran : apa-tis, coma)
Manajemen Elektrolit
1. Pertahankan cairan infuse
yang me-ngandung elektrolit
2. Monitor kehilangan
elektrolit lewat suc-tion Untuk
nasogastrik, diare, diaporesis mengantisipasi
3. Berikan diet makanan yang jangan sampai
kaya kalium klien kekurangan
4. Ajari klien dan keluarga elektrolit.
tentang tipe, penyebab, dan
pengobatan ketidakse-
imbangan elektrolit
5. Kolaborasi dokter bila tanda
dan gejala ketidakseimbangan
elektrolit menetap.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pasien pulang
F. EVALUASI KEPERAWATAN