Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.

R DENGAN

DIARE AKUT DI RUANG PUNTADEWA

RS PERMATA BUNDA

Di Susun : ASTIN ASTIARA K


NIM : 62019040172

PROGRAM STUDI NERS KELAS PERBUN


UNIVERSITAS MUHAMMADYAH KUDUS
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. R DENGAN

DIARE AKUT DI RUANG PUNTADEWA

RS PERMATA BUNDA

Nama Mahasiswa : Astin Astiara


Nim : 62019040172
Hari / Tanggal : Senin, 15 Juni 2020
Tempat Praktek : Ruang Puntadewa

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An R
Umur : 8 Bulan
Jenis kelamin : Laki – laki
Tanggal Masuk Ra : Senin, 15 Juni 2020 jam 03.00 Wib
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jalan ahmadahlan no 8 Purwodadi
Tanggal masuk RS : 15 Juni 2020
Diagnosa Medis : Diare akut dan dehidrasi ringan
b. Identitas Penanggungjawab
Nama Ayah :A
Umur : 230Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jalan ahmadahlan no 8 Purwodadi
Hubungan dengan pasien : Ayah
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Bab cair sehari semalam lebih dari 6 x
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair lebih dari  6 kali di
rumah dan muntah 2  kali dan badannya panas sejak 2 hari, sebelum klien di
bawah ke RS orang tua klien mengatakan anaknya sudah dibawa ke dokter dekat
rumahnya tetapi bab cairnya tidak berkurang malah badannya tambah panas.
Karena khawatir akan kondisi anaknya orang tua klien memutuskan untuk
membawa klien ke RS Permata Bunda pada tanggal 15 Juni 2020, jam 03.00Wib.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah sakit, hanya panas setelah diimunisasi diberi obat
penurun panas sembuh.
d. Riwayat penyakit keluarga
Orang tua klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita
alergi makanan dan obat-obatan.
e. Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi obat atau makan.
f. Genogram
mpuan

Laki - laki

Pasien

3. POLA FUNGSIONAL ( MENURUT VIRGINIA HENDERSON)


a. Pola Pernafasan
Pernapasan tidak ada keluhan. Klien tidak sesak napas, penapasan 20 x / menit,
tidak ada suara napas tambahan, tidak ada ronkhi atau whezing.

b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien makan 3 x / sehari nasi tim kadang-
kadang bubur sun habis 1 porsi dan minum ASI serta air putih.
Setelah sakit keluarga mengatakan klien makan 3 x / sehari nasi tim / bubur sun
hanya habis ½ porsi terkadang muntah setelah makan.
c. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien bak 6-8 x sehari dengan warna dan bau
khas, bab 1-2 x sehari warna kuning khas dan lembek.
Setelah sakit keluarga mengatakan klien bak hanya 1-2 x sehari dengan warna dan
bau khas, bab 6-7 x sehari dan berbentuk cair dengan ampas sedikit.
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien tidur siang 3-4 jam dan tidur malam
10 – 11 jam dan tidur dengan nyenyak bangun sebentar kalau bak atau minta
menyusu.
Setelah sakit keluarga mengatakan sering menangis dan rewel harus digendong,
itupun tidak dapat nyenyak.
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Keluarga mengatakan sebelum sakit tidak pernah rewel dan mau digendong
keluarga dekat, selama sakit tidak mau diajak selain ibu dan ayahnya, dan setiap
kali didekati perawat menangis.
f. Kebutuhan berpakaian
Keluarga mengatakan sebelum dan setelah sakit tidak ada masalah, pada siang
hari dipakaikan baju tipis dan malam hari dipakaikan baju hangat.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Keluarga mengatakan sebelum dan setelah sakit tidak ada masalah, pada siang
hari dan panas dipakaikan baju tipis dan malam hari atau cuaca dingin dipakaikan
baju hangat.
h. Kebutuhan personal hygiene
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien dimandikan 2 kali sehari dan kramas 2
hari sekali tetapi selama di rumah sakit mandi hanya sibin 2 kali sehari dan belum
dikeramas.
i. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Keluarga mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah selama sakit tidak dapat
leluasa bergerak karena tangan kanan terpasang infus.
j. Kebutuhan komunikasi dengan orang lain
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien mau diajak oleh keluarga dan bila
diajak bicara tersenyum tapi selama sakit tidak mau dijak orang lain selain ibu dan
ayahnya saja dan bila didekati perawat menangis.
k. Kebutuhan spiritual
Keluarga mengatakan agama mengikuti agama yang dianut kedua orang tuanya.
l. Kebutuhan bekerja
Karena masih bayi jadi belum bekerja
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Keluarga mengatakan sebelum sakit mau diajak bermain kakaknya dan tersenyum
tetapi selama sakit tidak mau bermain dan sering menangis dan rewel.
n. Kebutuhan belajar
Keluarga mengatakan anaknya diajarkan untuk memegang makanan sendiri dan
latihan berdiri.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
c. Tanda – tanda vital
Suhu : 39,2 ° C
Nadi : 114 x / menit
RR : 20 x / menit
BB : 9 Kg.
d. Kepala
Bentuk kepala bronchiocepalus, tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada nyeri
tekan, rambut lurus hitam bersih.
e. Wajah
Tampak pucat, tidak ada oedema pada wajah
f. Mata
Kedua mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
reaksi pupil terhadap cahaya isokor, pelebaran pupil simetris kanan dan kiri, mata
agak cekung, tidak ada tanda-tanda peradangan pada konjungtiva, tidak ada
benjolan / massa dan penglihatan normal.
g. Hidung
Bentuk lubang hidung simetris kiri kanan, Tampak ada pengeluaran cairan dari
hidung, Mukosa hidung hiperemis, Tidak ada pernapasan kuping hidung, tidak
ada deformitas pada tulang hidung. Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak
ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, sinus edmodalis dan sinus frontalis, fungsi
penciuman baik
h. Mulut dan tenggorokan.
Selaput  mukosa mulut Nampak kering, Lidah tidak kotor, Fungsi mengecap dan
mengunyah baik,Tonsil tidak meradang, mukosa bibir lembab, Tidak ada massa
dan nyeri tekan.
i. Telinga
Tidak ada pengeluaran cairan dari telinga,Tidak ada tanda-tanda radang pada
telinga,Keadaan telinga luar bersih, serumen tidak ada, Membran tympani utuh.
Tidak teraba adanya benjolan / massa, tidak ada nyeri tekan pada tulang
mostoideus fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran pada leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
k. Dada
 Paru-paru

Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri kanan,Pengembangan dada


seimbang mengikuti alur nafas, Frekuensi pernafasan 20
x/menit, Jenis pernafasan dada,tidak ada retraksi dinding
dada.

Palpasi   : Tidak ada nyeri tekan,Tidak ada masa pada dinding dada.

Perkusi   : Terdengar bunyi sonor pada area paru-paru

Auskultasi      : Bunyi nafas vasikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
 Jantung
Inspeksi : Bentuk dada piquen chest, tidak ada pembesaran pada
salah satu dinding dada.
Auskultasi : Terdengar Bj I “ lup “ pada ICS 2 dan 3
Terdengar Bj II “ dup “ pada ICS 4 dan 5
Perkusi : Terdengar suara pekak pada area dada sebelah kiri.
Palpasi  : Teraba denyut jantung apeks pada ICS 5 dan 6
l. Abdomen
Inspeksi  :  Permukaan perut datar,Tidak ada lesi,Tidak ada hipo /
hiperpigmentasi kulit, Tidak nampak dalam keadaan acites.
Auskultasi : Peristaltik usus 24 x/menit, Bising usus (+).
Perkusi     : Terdengar bunyi hypertimpani
Palpasi      : Tidak terdapat nyeri tekan, Turgor kulit menurun ,Tidak
teraba adanya pembesaran limpa, Tidak teraba adanya massa.
m. Genetalia / anus
Anus tampak adanya iritasi
n. Kulit
Kulit kering, CRT > 4 dtk
o. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tangan kiri dapat digerakan dengan bebas. Sedangkan tangan kanan  terpasang
IVFD RL 28 Tpm, Jari-jari  kedua tangan lengkap kuku bersih tidak ada oedema
dan tanda sianosis,Lengan reflex bisep baik, trisep baik.
Tonus otot : 5 - 5
Ekstremitas Bawah
Kedua kaki dapat digerakan dengan bebas,Jari-jari kedua kaki lengkap,Tidak ada
sianosis,Tidak ada oedema maupun benjolan, Reflex KPR baik, aciles baik.
Tonus otot     : 5 - 5
5. DATA PENUNJANG
Tanggal pemeriksaan laboratorium : 15 Juni 2020
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
 Gol. Darah B - -
 Rhesus Positip - -
 Hemoglobin 11 14 – 18 g/dl
 Lekosit 13.450 4000 – 10.000 juta /u L
 Trombosit 200.000 150.000 - 450.000 /uL
 Hematokrit 35 40 – 48 /uL
 Hasil laboratorium Feses tgl 15 Juni 2020

Pemeriksaan Feses Rutin Hasil Normal Satuan


 Warna  Hijau -
 Konsistensi  Cair  Lembek
 Lendir  Positip  Negatip
 Eritrosit  2 -3  Negatip
 Lekosit  1–3  Negatip
 Telur cacing  T. Oxyuris +  Negatip
 Amoeba kista  Positip  Negatip
 Lemak  Positip  Negatip

Terapi yang diberikan, Tanggal 15 Juni 2020

Infus KA EN 4A 25 tetes / mnt micro

Ceftriaxon 2 x 200 mg

Pamol drip 70 mg

L Bio 1 x 1 saset

L Zine 1 x 1 saset

B. ANALISA DATA

N HARI / TGL JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


O ( DS & DO )
1 Senin, 15 Juni 2020 DS: Ibu pasien Diare Malabsorsi
Jam 14.00 Wib mengatakan anaknya
bab cair sehari 6 -7 x
DO : Bab cair 6 -7x
Peristaltik usus 24 x
Anak rewel
Lab feses :
- Lemak +
- Lendir +
- Amoeba kiste +
- Cacing oxyuris +

2 Senin, 15 Juni 2020 DS : Ibu pasien Hipertermi Dehidrasi


Jam 14.00 Wib mengatakan anaknya
rewel terus dan
badannya panas
DO : KU lemah,
Kulit kering CRT > 4
dtk, membran
mukosa kering, bak
1-2 x sehari, suhu
39,2°C
3 Senin, 15 Juni 2020 DS : Ibu pasien Kekurangan Kehilangan
Jam 15.00 Wib mengatakan anaknya volume cairan cairan aktif
rewel terus
DO : KU lemah,
Kulit kering CRT > 4
dtk, membran
mukosa kering, bak
1-2 x sehari, suhu
39°C

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan malabsorsi
2. Hipertermi berhubungan dengan adanya dehidrasi
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


DX KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

NOC NIC
I Diare berhubungan dengan Eliminasi usus 1. Manajemen diare  Untuk mengetahui
malabsorsi - Kontrok gerakan usus 0460 penyebab diare
- Warna feses normal - Tentukan riwayat diare  Untuk mengetahui
DS: Ibu pasien mengatakan - Feses lembut dan - Ajari keluarga pasien cara intake dan output
anaknya bab cair sehari 6 -7 x berbentuk penggunaan obat diare cairan .
- Suara bsing usus - Instruksikan keluarga
DO : Bab cair 6 -7x normal pasien untuk mencatat
Peristaltik usus 24 x - Tidak diare warna,volume, frekwensi
Anak rewel - Tidak ada lemak dlm dan konsistensi tinja
Lab feses : feses. - Berikan makanan dalam
- Lemak + porsi kecil dan lebih
- Lendir + Kontinensia usus sering dan tingkatkan
- Amoeba kiste + porsi secara bertahap.
- Cacing oxyuris + - Mengenali keinginan - Anjurkan pasien untuk
defekasi menghindari makanan
- Mempertahankan yang mengandung laktosa
kontrol pengeluaran - Monitor tanda dan gejala
feses diare
- Minum cairan secara - Amati turgor kulit secara
adekwat berkala
- Monitor kulit perineum
terhadap adanya iritasi

2. Manajemen Nutrisi  Untuk mengetahui


- Hindari makanan yang riwayat asupan
membuat alergi makan
- Hindari makanan yang sebelumnya
tidak bisa ditoleransi oleh apakah punya
klien alergi makan yang
- Kolaborasi dengan ahli gizi menyebabkan
- Berikan makanan secara diare
selektif
- Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan dan bagaimana
cara makannya.

2 Hipertermi berhubungan Termoregulasi Pengobatan Panas  Untuk mencegah


dengan adanya dehidrasi - Suhu normal 1. Monitor suhu sesuai jangan samlai
- Tidak ada sakit kepala kebutuhan terjadi kejang
DS : Ibu pasien mengatakan - Tidak ada sakit otot 2. Monitor IWL
anaknya rewel terus dan - Tidak ada dehidrasi 3. Monitor suhu dan warna
badannya panas kulit
4. Monitor tekanan darah, nadi
DO : KU lemah, Kulit kering dan respirasi
5. Monitor derajat penurunan
CRT > 4 dtk, membran mukosa kesadaran
kering, bak 1-2 x sehari, suhu 6. Monitor kemampuan
39°C aktivitas
7. Monitor leukosit, hematokrit
8. Monitor intake dan output
9. Dorong peningkatan intake
cairan
10. Berikan cairan intravena
11. Dorong atau lakukan oral
hygiene
12. Berikan obat antibiotic
untuk mengobati penyebab
demam
13.Kompres dingin
diselangkangan, dahi dan
aksila bila suhu badan  39˚C
atau lebih
14. Kompres hangat
diselangkangan, dahi dan
aksila bila suhu badan  <
39˚C
15. Anjurkan klien untuk tidak
memakai selimut 
16. Anjurkan klien memakai  
baju berbahan dingin, tipis
dan menyerap keringat

Mengontrol Infeksi
1. Anjurkan klien untuk
mencuci tangan sebelum  Agar tidak
makan terjadinya infeksi
2. Gunakan sabun untuk lebih parah lagi
mencuci tangan
3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan  kegiatan
perawatan 
4. Ganti tempat infuse dan
bersihkan sesuai dengan 
SOP
5. Dorong klien untuk cukup
istirahat
6.  Anjurkan koien minum
antibiotik sesuai advis
dokter                                      
                
3 Kekurangan volume cairan Hidrasi         Monitor Cairan  Untuk
berhubungan dengan        Hidrasi kulit adekuat 1. Tentukan riwayat jenis dan mengetahui
kehilangan cairan aktif        Nadi teraba banyaknya intake cairan dan kebutuhan cairan
       Membran mukosa kebiasaan eleminasi klien
DS : Ibu pasien mengatakan lembab 2. Tentukan faktor resiko yang
anaknya rewel terus        Turgor kulit normal menyebabkan
       Berat badan stabil dan ketidakseimbangan cairan
DO : KU lemah, Kulit kering dalam batas normal (hipertermi, diu-retik, kelainan
CRT > 4 dtk, membran mukosa       Kelopak mata tidak ginjal, muntah, poliuri, diare,
kering, bak 1-2 x sehari, suhu ce-kung diaporesis, terpapar panas,
39°C        Fontanela tidak infeksi)
cekung 3. Menimbang BB secara
       Urin output normal teratur
       Tidak demam 4. Monitor intake dan output
       Tidak ada rasa haus 5. Periksa serum, elektrolit dan
yang sangat membatasi  cairan bila
       Tidak ada napas diperlukan
pendek  / kusmaul 6. Jaga keakuratan catatan
intake dan output
     Balance Cairan 7. Monitor membrane mukosa,
        Nadi perifer teraba turgor kulit dan  rasa  haus
       Tidak terjadi 8. Monitor warna dan jumlah
ortostatik hypotension urin
       Intake-output 10. Monitor akses intravena
seimbang dalam 24 jam 11. Pertahankan aliran infuse
       Serum, elektrolit sesua advis dokter
dalam  batas normal.
       Hmt dalam batas
normal Manajemen Cairan
       Tidak ada suara 1.Timbang berat badan dan
napas  tambahan monitor ke-cenderungannya.
       BB stabil 2. Pertahankan keakuratan
       Tidak ada asites, catatan intake dan output
edema perifer 3. Monitor status hidrasi  Untuk
        Tidak ada distensi (kelembaban membrane mengetahui
vena leher mukosa, denyut nadi, tekanan kebutuhan cairan
       Mata tidak cekung darah) klien jangan
       Tidak bingung 6. Monitor vital sign
       Rasa haus tidak 7. Monitor tanda-tanda
berlebih-an overhidrasi / ke-lebihan cairan
       Membrane mukosa (krakles, edema perifer,
lem-bab distensi vena leher, asites,
       Hidrasi kulit adekuat edema pulmo)
8. Berikan cairan intravena
9. Monitor status nutrisi
10. Berikan intake oral selama
24 jam
11. Monitor respon pasien
terhadap terapi elektrolit
12. Kolaborasi dokter jika ada
tanda dan gejala kelebihan
cairan

Monitoring Elektrolit
1. Monitor elektrolit serum
2. Kolaborasi dokter jika ada
ketidak-seimbangan elektrolit
3. Monitor tanda dan gejala  Untuk
ketidak-seimbangan mengetahui
elektrolit (kejang, kram apakah klien
perut, tremor, mual dan kehilangan
muntah, letargi, cemas, elektrolit
bingung, disorientasi, kram
otot, nyeri tulang, depresi
pernapasan, gangguan ira-ma
jantung,  penurunan
kesadaran :   apa-tis, coma)

Manajemen Elektrolit
1. Pertahankan cairan infuse
yang me-ngandung elektrolit
2. Monitor kehilangan
elektrolit lewat suc-tion
nasogastrik, diare, diaporesis
3. Berikan diet makanan yang
kaya kalium
   4. Ajari klien dan keluarga  Untuk
tentang tipe, penyebab, dan mengantisipasi
pengobatan ketidakse- jangan sampai
imbangan elektrolit klien kekurangan
5. Kolaborasi dokter bila tanda elektrolit.
dan gejala ketidakseimbangan
elektrolit menetap.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

N Hari/Tgl Dx Kep Implementasi Keperawatan Respon TTD


O Jam
1 Senin/ Dx 1 - Menagajari keluarga pasien DS: Ibu pasien mengerti astin
cara penggunaan obat diare
dan mau melakukan
15 Juni - Menginstruksikan keluarga
pasien untuk mencatat anjuran perawat.
2020 warna,volume, frekwensi dan
DO: Ibu pasien mencatat
konsistensi tinja
16.00 - Memberikan makanan dalam warna feses kuning,
porsi kecil dan lebih sering dan
volume 100
tingkatkan porsi secara
bertahap. cc,Frekwensi
- Menganjurkan pasien untuk
6x,Konsistensi cair
menghindari makanan yang
mengandung laktosa Turgor kulit kering
- Memonitor tanda dan gejala
Perineum iritasi
diare
- Mengamati turgor kulit secara
berkala
- Memonitor kulit perineum
terhadap adanya iritasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi
- Memberikan makanan secara
selektif
17.00
DS : Ibu pasien
Dx 2 1. Memonitor suhu sesuai
kebutuhan mengatakan anaknya
2. Memonitor, nadi dan respirasi masih panas.
3. Memonitor suhu dan warna kulit
4. Memonitor dan laporkan tanda DO : S : 38.5 °C N:
dan gejala  hipertermi 104x/mnt
5. Menganjurkan intake cairan dan
nutrisi yang adekuat Obat pamol drip 70 mg
6. Mengajarkan klien bagaimana masuk
mencegah panas yang    tinggi
7. Memberikan obat antipiretik Obat Ceftriaxon 200 mg
pamol drip 70 mg masuk tidak ada alergi
8. Monitor intake dan output cairan
10. Melakukan kompres hangat
11. Memberikan obat antibiotik
ceftriaxon 2 x 200 mg
1. Tentukan riwayat jenis dan
banyaknya intake cairan dan
kebiasaan eleminasi DS : Ibu pasien
18.00 2. Tentukan faktor resiko yang
menyebabkan ketidakseimbangan mengatakan anaknya
Dx 3 cairan (hipertermi, diu-retik, pengin minum terus,
kelainan ginjal, muntah, poliuri,
diare, diaporesis, terpapar panas, kulit kering.
infeksi) DO : minum sehari 500
3. Menimbang BB secara teratur
cc, turgor kulit CRT>4´
Muntah 1 x, BB 9 kg
2 Selasa Dx 1 - Memonitor tanda dan gejala diare DS: Ibu pasien mengerti astin
- Mengamati turgor kulit secara
dan mau melakukan
16 Juni berkala
- Memonitor kulit perineum anjuran perawat dan
2020 terhadap adanya iritasi
anaknya masih lemah
- Berkolaborasi dengan ahli gizi
Jam - Memberikan makanan secara DO: Ibu pasien mencatat
14.00 selektif
warna feses kuning,
volume 200 cc,
Frekwensi
2x,Konsistensi lembek
Turgor kulit kering
Perineum iritasi

17.00 Dx 2 DS : Ibu pasien


1. Memonitor suhu sesuai
kebutuhan mengatakan panas
2. Memonitor, nadi dan respirasi anaknya sudah turun.
3. Memonitor suhu dan warna kulit
4. Memonitor dan laporkan tanda DO : S : 37.5 °C N:
dan gejala  hipertermi 104x/mnt
5. Menganjurkan intake cairan dan
nutrisi yang adekuat Obat pamol drip 70 mg
6. Mengajarkan klien bagaimana masuk
mencegah panas yang    tinggi
7. Memberikan obat antipiretik Obat Ceftriaxon 200 mg
pamol drip 70 mg masuk tidak ada alergi
8. Monitor intake dan output cairan
10. Melakukan kompres hangat
11. Memberikan obat antibiotik
ceftriaxon 2 x 200 mg

1. Tentukan riwayat jenis dan


banyaknya intake cairan dan DS : Ibu pasien
18.00 Dx 3
kebiasaan eleminasi mengatakan anaknya
2. Tentukan faktor resiko yang
menyebabkan ketidakseimbangan pengin minum terus,
cairan (hipertermi, diu-retik, kulit kering.
kelainan ginjal, muntah, poliuri,
DO : minum sehari 700
diare, diaporesis, terpapar panas,
infeksi) cc, turgor kulit CRT>3´
3. Menimbang BB secara teratur
Tidak muntah , BB 9 kg

3 Rabu/ Dx 1 - Memonitor tanda dan gejala diare DS: Ibu pasien mengerti
- Mengamati turgor kulit secara
dan mau melakukan
17 Juni berkala
- Memonitor kulit perineum anjuran perawat
2020 terhadap adanya iritasi
DO: Ibu pasien mencatat
- Berkolaborasi dengan ahli gizi
Jam - Memberikan makanan secara warna feses kuning,
14.00 selektif
lembek volume 100 cc,
Frekwensi
2x,Konsistensi lembek
Turgor kulit membaik
1. Memonitor suhu sesuai
15.00 Dx 2 kebutuhan DS : Ibu pasien
2. Memonitor, nadi dan respirasi
3. Memonitor suhu dan warna kulit mengatakan panas
4. Memonitor dan laporkan tanda anaknya sudah turun.
dan gejala  hipertermi
5. Menganjurkan intake cairan dan DO : S : 36.7 °C
nutrisi yang adekuat N: 104x/mnt
6. Mengajarkan klien bagaimana
mencegah panas yang    tinggi Obat pamol drip 70 mg
7. Memberikan obat antipiretik masuk
pamol drip 70 mg
8. Monitor intake dan output cairan Obat Ceftriaxon 200 mg
10. Melakukan kompres hangat masuk tidak ada alergi
11. Memberikan obat antibiotik
ceftriaxon 2 x 200 mg

1. Tentukan riwayat jenis dan


16.00 Dx 3 banyaknya intake cairan dan DS : Ibu pasien
kebiasaan eleminasi
2. Tentukan faktor resiko yang mengatakan anaknya
menyebabkan ketidakseimbangan sudah baik, kulit lembab.
cairan (hipertermi, diu-retik,
kelainan ginjal, muntah, poliuri, DO : minum sehari 700
diare, diaporesis, terpapar panas, cc, turgor kulit CRT 3´
infeksi)
3. Menimbang BB secara teratur Tidak muntah , BB 9 kg

Pasien pulang

F. EVALUASI KEPERAWATAN

NO Hari/TGL Dx Evaluasi TTD


Jam Kep
1 Selasa 1 S : Ibu pasien mengatakan diare anaknya sudah Astin
berkurang
16 Juni
O : Bab 2 x lembek volume 200 cc
2020
A : Masalah teratasi sebagian
20.00
P : Lanjutkan semua intervensi

S : Ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah


2 mulai turun
O : Suhu 37,5° C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan semua intervensi

S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai


3 tenang tidak rewel.
O : CRT >3´ dan kulit masih kering
A : masalah belum tertasi
P : Lanjutkan semua intervensi
2 Rabu 1 S : Ibu pasien mengatakan diare anaknya sudah astin
17 Juni berkurang
2020 O : Bab 2 x sudah berbentuk volume 100 cc
20.00 A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dirumah
Memberikan makanan secara selektif

S : Ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah


2
tidak panas
O : Suhu 36,7° C
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan pemberian obat oral dirumah sampai
obat habis.

S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai


tenang tidak rewel.
3
O : CRT 3´ dan kulit lembab
A : masalah tertasi
P : Hentikan intervensi
PASIEN PULANG

Anda mungkin juga menyukai