Anda di halaman 1dari 28

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S


DENGAN DIAGNOSA MEDIS ABDOMINAL PAIN
DI RUANG MELATI RSUD UNGARAN

Tanggal Pengkajian/ Jam : 29 Oktober 2019/ 14.00 wib


Ruang/RS : Ruang Melati RSUD Ungaran
Teknik Pengkajian : Autoanamnesa dan Aloanamnesa

A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Klien/Pasien
1) Tanggal masuk RS : 29 Oktober 2019
2) Identitas
Nama : An. S
Tgl lahir/ Umur : 05 Juli 2012/ 7 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Abdominal Pain
b. Orangtua / Penanggung jawab
Ibu
1) Nama : Ny. K
2) Umur : 34 tahun
3) Hub. Dengan klien : Ibu
4) Pendidikan : SMA
5) Pekerjaan : IRT
6) Suku : Jawa
7) Agama : Islam
8) Alamat : Kalongan RT 05/VIII Ungaran Timur
9) No.telp :-

1
Ayah
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 36 tahun
3) Hub. Dengan klien : Ayah
4) Pendidikan : SMA
5) Pekerjaan : Swasta
6) Suku : Jawa
7) Agama : Islam
8) Alamat : Kalongan RT 05/VIII Ungaran Timur
9) No.telp :-

2. Riwayat Klien
a. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya nyeri pada bagian perut
b. Riwayat Keperawatan Sekarang
Ibu An. S mengatakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit anaknya
tidak bisa BAB dan pada hari Selasa, 29 Oktober 2019 anaknya mengeluh
perutnya terasa nyeri, oleh ibunya tidak diberikan obat apa-apa dan sekitar
pukul 03.00 wib langsung dibawa ke IGD RSUD Ungaran sampai di IGD
pukul 03.25 wib dengan keluhan nyeri perut. Di IGD klien dilakukan
pemeriksaan TTV dengan hasil N: 93x/menit, S: 36,4ºC, RR: 20x/menit,
SPO2: 97%, diberikan terapi Inf As Ring 13 tpm, Inj. Omeprazole 20 mg,
Inj. Ceftriaxone 600 mg, Parasetamol 300 mg. Oleh dokter klien dianjurkan
dirawat inap untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, kemudian pada
pukul 06.00 wib klien dipindahkan ke ruangan Melati. Diruangan pada saat
dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri perut bagian bawah dan klien
tampak memegangi perutnya.
c. Riwayat Keperawatan Dahulu
Ibu An. S mengatakan anaknya pernah masuk RS pada waktu berusia 2
tahun karena diare dan dirawat selama 4 hari.

2
d. Riwayat alergi
Ibu An. S megatakan anaknya tidak memiliki riwayat alergi makanan
maupun obat.
e. Riwayat kehamilan
Ibu An.S mengatakan pada waktu hamil selalu rajin memeriksakan
kandungannya selama hamil 1 bulan sekali di puskesmas maupun di klinik
dan selama hamil tidak pernah mengalami masalah apapun.
f. Riwayat persalinan
Pada saat proses INC, ibu An. S melahirkan secara normal ditolong oleh
bidan.
g. Riwayat Imunisasi
Ibu An. S mengatakan anaknya telah mendapatkan imunisasi lengkap.
h. Riwayat pemakaian obat – obatan
Ibu An.S mengatakan obat-obat yang dipakai seperti obat parasetamol dan
obat flu yang dibeli sendiri untuk mengatasi demam dan batuk filek jika
anaknya sakit.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat penyakit dalam keluarga
Ibu An. S mengatakan tidak ada keluarganya yang mempunyai riwayat
penyakit keganasan seperti kanker, penyakit keturunan seperti hipertensi,
DM dan penyakit jantung serta penyakit menular seperti TB Paru.
b. Genogram

3
Ket: : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Hubungan Perkawinan
: Tinggal Serumah
: Klien (An. S)

4. Riwayat Penyakit Sekarang


Kesadaran : Compos Mentis
GCS :
Respon buka mata (Eye Opening, E) :4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) :6
1) Pemeriksaan tanda – tanda vital
TD : -
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,6oC
RR : 22 x/menit
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya baik, klien
makan dengan porsi 3x sehari dengan makanan yang dikonsumsi nasi
dan lauk pauk seadanya. Klien tidak mau makan buah dan sayur.
Klien minum air putih kurang lebih 800 ml/ hari dan minum susu satu
gelas (200 ml).
b. Pada waktu sakit
Ibu klien mengatakan pada saat sakit anaknya makan sehari 3x sesuai
dengan yang diberikan oleh rumah sakit yaitu bubur dan lauk pauk,
sayur dan buah sesuai dengan progam diit dari ahli gizi. Serta minum
air putih dalam sehari menghabiskan 500 ml. Klien terpasang infus As
Ring 500 cc 13 tpm.

4
A (Antropometri) :
 Berat Badan : 30 kg
 Tinggi Badan : 109 cm
B (Biochemical) : HB: 14.2 g/dl
HT: 42,23 %
C (Clinical sign) :
 Tugor kulit baik
 Rambut kering
 Konjungtiva anemis
D (Diet) : diit bubur dan tinggi serat
c. Istirahat tidur
a. Lama waktu tidur :
Sebelum sakit : saat malam ± 9 jam tidur pukul 21.00 wib, bangun
pukul 06.00 wib dan tidur siang ± 1 jam
Saat sakit: saat malam ± 8 jam tidur pukul 22.00 wib dan sulit tidur
siang
d. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit
Ibu klien mengatakan anaknya BAB 1 kali per hari dan BAK 5 kali per
hari tanpa dibantu oleh orang lain.
Fecal : Klien mengatakan warna feses kuning kecoklatan, berbau khas,
dengan konsistensi lembek
Urine : Ibu klien mengatakan warna urine kekuningan berbau khas dan
volumenya ± 1000 ml/ 24jam
Pada waktu sakit
Setelah sakit ibu klien mengatakan anaknya mengalami kesulitan dalam
BAB dan sudah 5 hari sebelum masuk RS tidak bisa BAB. Klien BAK
dengan frekuensi yaitu ± 4 kali per hari..
Urine : Ibu klien mengatakan warna urine kekuningan berbau khas,
volumenya ± 800 ml/ 24 jam

5
e. Pemenuhan Aktivitas dan Latihan
Klien mampu melakukan pemenuhan aktivitas secara mandiri tetapi
masih dengan bantuan keluarga karena badannya terasa lemah.
f. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Bentuk bulat, tidak ada lesi, tidak ada perlukaan, rambut
berwarna hitam lurus bersih
b. Mata : Letak mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik,
c. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada pernapasan
cuping hidung
d. Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies, tidak ada
perdarahan gusi, bibir kering,
e. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen pada
daun telinga
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
g. Dada
 Paru-paru
I : Simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada
P : fokal premitus intensitas dan kualitas sama kiri dan kanan,
tidak ada benjolan , tidak ada keluhan nyeri pada dada, tidak ada
nyeri tekan.
P : sonor kanan dan kiri
A : nafas teratur, suara napas vesikuler
 Jantung
I : bentuk simetris, IC = ics 4 mid clavicula kiri
P : denyut apeks ics 4
P : redup parasternal kanan hingga midclavicula kiri
A : BJ I&II regular, tidak ada bunyi jantung tambahan

6
h. Abdomen
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, dengan persepsi
nyeri:
P : konstipasi
Q : seperti tertusuk – tusuk
R : perut
S : skala 5
T : hilang timbul, nyeri hebat dirasakan bila ingin mengedan
Pemeriksaan abdomen:
I : tidak acites, tidak ada lesi, tidak ada luka
P : terdapat nyeri tekan dan teraba tegang pada bagian bawah
perut, tidak ada hepatomegali
P : timpani - redup
A : BU = 13 x / menit
i. Ekstremitas
- Atas : tidak terdapat oedema, tangan kanan terpasang
infus, CRT <2 detik
- Bawah : tidak terdapat oedem, CRT <2 detik
- Kulit : Turgor Kulit <2 detik, akral hangat
j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada keluhan
g. Psikososial anak dan keluarga
1) Respon hospitalisasi
- Orang tua pasien mengatakan akan mengikuti pengobatan yang
diberikan di RS demi kesehatan anak nya
- Orang tua mengatakan pasien masih beradaptasi dengan
lingkungan rumah sakit karena perbedaan suasana antara rumah
dan rumah sakit
2) Kecemasan (anak dan orang tua)
- Orang tua pasien mencemaskan kondisi kesehatan anaknya.

7
3) Koping pasien/keluarga dalam menghadapi masalah
- Keluarga mengatakan akan selalu mengupayakan yang terbaik
untuk pengobatan pasien
4) Pengetahuan orang tua tentang penyakit anak
- Orang tua pasien mengatakan anaknya mengalami susah BAB
- Orang tua pasien mengatakan tidak tahu penyebab anaknya bisa
sakit seperti saat ini

5) Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak


- Ibu dan ayah pasien kooperatif dan mandiri dalam merawat
pasien selama sakit
6) Adakah terapi lain selain medis yang digunakan
- Keluarga mengatakan saat ini pasien hanya menjalani
pengobatan di RSUD Ungaran dan hanya mengkonsumsi obat
dari Rumah Sakit

h. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 29 Oktober 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 14,2 g/dL 10,7-14,7
Lekosit 16,57 10^3/uL 4,5-13,5
Trombosit 373 10^3/dL 150 – 450
Hematokrit 42,23 % 31 – 43
Eritrosit 5,61 10^6/uL 3,7 – 5,7
Index Eritrosit:
MCV 75 fL 72 – 88
MCH 25,4 pg 23 – 31
MCHV 33,7 g/L 32 – 36
RDW- CV 14,5 % 11,5 – 14,5

Hitung Jenis (diff)


Granulosit 70,9 % 43,6 – 73,4
Limfosit 27,5 % 20 - 50
Monosit 1,6 % 1-6

8
SEROLOGI
Widal Paratyphi:
S. Typhi O 1/160 <1/160
S. Typhi H 1/160 <1/160
S. Typhi A H Negatif <1/160

URINE
Urine Strip: 6,5
pH/ Reaksi 1,020
Berat Jenis 1+ mg/dL
Protein Negatif mg/dL
Reduksi Trace /ul
Lekosit Esterase Negatif mg/dL
Bilirubin Normal mg/dL
Urobilinogen Negatif mg/dL
Nitrit Negatif mg/dL
Keton Negatif mg/dL
Blood (Hb/ Eri)

PROGRAM TERAPI
No Nama Dosis Rute Indikasi
1. Infus Asering 12 tpm Intra vena Sebagai sumber elektrolit dan air
500 cc untuk hidrasi
2. Omeprazole 20 mg/ Intra vena Mengurangi kadar asam
12 jam lambung
3. Ceftriaxon 600 Intra vena Mengobati berbagai macam
mg/ 12 infeksi bakteri dengan cara
jam menghambat pertumbuhan
bakteri
4. Lactulax 3x 1/2 Oral Mengobati konstipasi dengan
cup meningkatkan kadar air feses
dan melembutkan feses
5. Dulcolax 1x5 mg Oral Mengatasi sembelit atau susah
buang air besar
6. L-Bio 2x1 gr Oral Suplemen untuk membantu
menjaga kesehatan pencernaan

9
7. Parasetamol 3x 300 Oral Menurunkan demam, sakit
mg kepala, sakit gigi, dan nyeri
ringan lainnya

ANALISA DATA
No Tgl/Jam Data Fokus Masalah Etiologi
1. 29/10/2019 DS : Nyeri akut Agen
15.00 wib -Klien mengatakan nyeri cedera
pada perut bagian bawah biologis
-Ibu klien mengatakan
anaknya tidak bisa BAB
sejak 5 hari yang lalu
P : konstipasi
Q : seperti tertusuk – tusuk
R : perut
S : skala 5
T : hilang timbul, nyeri
hebat dirasakan bila ingin
mengedan

DO :
-Wajah klien tampak
meringis
-Tangan klien tampak
memegangi bagian perut
-N:90 x/menit
-RR: 22x/menit

10
2. 29/10/2019 DS: Konstipasi Asupan
15.00 wib -Ibu klien mengatakan serat
anaknya sudah 5 hari tidak kurang
BAB
-Ibu klien mengatakan
anaknya jarang makan
sayur dan buah
DO:
-Abdomen teraba keras
keras dan tegang
-Terdapat nyeri tekan pada
bagian bawah abdomen

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cedera biologis
2. Konstipasi b/d asupan serat kurang

11
Inisial Pasien : An. S
No. Reg. : 188965

RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/ Jam No Dx. Kep Tujuan Intervensi Rasionalisasi TTD
29/10/2019 1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan Anna. A
15.10 WIB b/d agen tindakan keperawatan umum klien.
cidera selama 3x24 jam 2. Observasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui skala nyeri dan
biologis diharapkan gangguan intervensi selanjutnys.
kebutuhan rasa aman 3. Berikan posisi senyaman 3. Untuk memberikan rasa nyaman
dan nyaman teratasi, mungkin pada klien. pada klien.
dengan kriteria hasil: 4. Ajarkan teknik relaksasi 4. Untuk menurunkan ketengangan
1. Keluhan nyeri nafas dalam dan dan melancarkan peredaran darah
berkurang. distraksi. hingga oksigen akan terpenuhi
2. Klien tidak dan mengurangi serta
menunjukkan mengalihkan rasa nyeri.
ekspresi wajah 5. Kolaborasi dengan tim 5. Analgetik akan membuat rasa
yang meringis. medis dalam pemberian nyeri menjadi berkurang.
3. Skala nyeri analgetik

12
menurun hingga 0.
4. TTV dalam
rentang normal,
yaitu:
TD: 120/80 mmHg
N: 60-100 x/menit
RR: 16-24 x/menit
S: 36,5oC – 37,5oC
30/09/2019 2 Konstipasi Setelah dilakukan 1. Identifikasi faktor-faktor 1. Mengetahui penyebab terjadinya Anna. A
08.15 WIB b/d asupan tindakan keperawatan yang menyebabkan konstipasi pada klien
serat selama 3x24 jam konstipasi
kurang diharapkan konstipasi 2. Anjurkan klien minum air 2. Minum air putih yang cukup dapat
pada klien dapat putih yang cukup membantu melunakkan feses
teratasi dengan sehingga mempermudah eliminasi.
kriteria hasil: 3. Anjurkan klien 3. Mengkonsumsi makanan tinggi
1. Pola BAB dalam mengkonsumsi makanan serat dan cairan membantu
batas normal yang tinggi serat melunakkan feses dan
2. Feses lunak mempermudah proses eliminasi
3. Cairan dan serat 4. Jelaskan pada klien 4. Meningkatkan pengetahuan klien

13
adekuat manfaat diet tinggi serat tentang manfaat diet yang
dan cairan terhadap dianjurkan
eliminasi
5. Kolaborasi dengan ahli 5. Membantu dalam pemenuhan
gizi dalam diet tinggi serat kebutuhan diit untuk klien dengan
dan cairan konstipasi
6. Kolaborasi dengan dokter 6. Laxative membantu untuk
dalam pemberian laxative melunakkan feses sehingga
mempermudah proses eliminasi

14
Inisial Pasien : An. S
No. Reg. : 188965

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor
Tgl/Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan TTD
Dx. Kep
29/10/2019
15.30 wib 1 1. Mengobservasi TTV S: - An. S kooperatif Anna. A
O: Hasil TTV: N : 88x/ menit
RR: 20x/ menit
S : 36,4ºC
SPO2: 98%

15.35 wib 1 2. Mengobservasi skala nyeri S: An. S mengatakan nyeri dengan:


P: konstipasi
Q: seperti ditusuk – tusuk
R: pada perut bagian bawah
S: skala 5
T: hilang timbul

15
O: Klien tampak meringis menahan nyeri

15.29 wib 1 3. Memberikan posisi semifowler kepada S: An. S mengatakan merasa nyaman
klien dengan posisi semifowler yang
diberikan
O: Klien tampak nyaman
15.40 wib 1 4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam S: -Klien mengatakan mengerti akan
dan distraksi dengan menonton kartun menarik napas jika terasa nyeri
-Klien mengatakan akan menonton
kartun
O: -Klien bisa mengikuti instruksi menarik
napas dalam
-An. S menonton kartun di HP orang
tuanya
18.00 wib 1 5. Berkolaborasi dalam pemberian obat oral S: Ibu klien mengatakan akan
Parasetamol 3x300 mg, L-Bio 2x1 gr, Inj. meminumkan kepada anaknya obat
Omeprazole 2x20 mg, Inj. Ceftriaxone yang diberikan
2x600 mg, O: -Klien meminum obat Parasetamol dan
L-Bio yang diberikan pada pukul 18.00

16
wib.
-Omeprazole 20 mg dan Ceftriaxone
600 mg di berikan melalui IV pada
pukul 18.00 wib
29/10/2019
15.38 wib 2 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak Anna. A
menyebabkan konstipasi mau makan buah dan sayur
O: Klien tampak tidak memakan buah
yang diberikan ibunya
15.31 wib 2. Menganjurkan klien minum air putih yang S: Ibu klien mengatakan akan
cukup mengingatkan anaknya untuk banyak
minum air putih
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan
15.32 wib 3. Menganjurkan klien mengkonsumsi S: Ibu klien mengatakan akan
makanan yang tinggi serat seperti pepaya mengusahakan anaknya untuk makan
buah dan sayur
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan

17
15.37 wib 4. Menjelaskan pada klien manfaat diet tinggi S: Ibu klien mengatakan mengerti manfaat
serat dan cairan terhadap eliminasi banyak minum air putih dan makan
tinggi serat
O: Keluarga mampu menyebutkan manfaat
banyak minum air putih dan makan
tinggi serat
17.30 wib 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam S: Ibu klien mengatakan akan
pemberian Lactulax 2x ½ cup meminumkan obat yang diberikan kepada
anaknya
O: Klien meminum obat Lactulax ½ cup
yang diberikan pada pukul 18.00 wib
30/10/2019
Anna.A
20.00 wib 1 1. Mengobservasi TTV S: - An. S kooperatif
O: Hasil TTV: N : 86x/ menit
RR: 19x/ menit
S : 36,1ºC
SPO2: 97%
20.02 wib 1 2. Mengobservasi skala nyeri S: An. S mengatakan nyeri dengan:
P: konstipasi

18
Q: seperti ditusuk – tusuk
R: pada perut bagian bawah
S: skala 4
T: hilang timbul
O: Klien tampak meringis menahan nyeri
06.00 wib 1 3. Berkolaborasi dalam pemberian obat oral S: Ibu klien mengatakan akan
Parasetamol 3x300 mg, L-Bio 2x1 gr, Inj. meminumkan kepada anaknya obat
Omeprazole 2x20 mg, Inj. Ceftriaxone yang diberikan
2x600 mg. O: -Klien meminum obat Parasetamol 300
mg dan L-Bio yang diberikan pada
pukul 06.00 wib.
- Omeprazole 20 mg dan Ceftriaxone
600 mg di berikan melalui IV pada
pukul 06.05 wib
30/10/2019
Anna.A
20.05 wib 2 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
menyebabkan konstipasi mau makan buah dan sayur
O: Klien tampak tidak memakan buah
yang diberikan ibunya

19
06.03 wib 2 2. Menganjurkan klien minum air putih yang S: Ibu klien mengatakan akan
cukup mengingatkan anaknya untuk banyak
minum air putih
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan
06.05 wib 2 3. Menganjurkan klien mengkonsumsi S: Ibu klien mengatakan akan
makanan yang tinggi serat seperti pepaya mengusahakan anaknya untuk makan
buah dan sayur
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan
06.07 wib 4. Berkolaborasi dengan dokter dalam S: Ibu klien mengatakan akan
pemberian Lactulax 2 x ½ cup meminumkan obat yang diberikan kepada
anaknya
O: Klien meminum obat Lactulax ½ cup
yang diberikan pada pukul 06.10 wib
31/10/2019
Anna.A
06.00 wib 1 1. Mengobservasi TTV S: - An. S kooperatif
O: Hasil TTV: N : 90x/ menit
RR: 20x/ menit

20
S : 36,6ºC
SPO2: 98%

06.05 wib 1 2. Mengobservasi skala nyeri S: An. S mengatakan nyeri dengan:


P: konstipasi
Q: seperti ditusuk – tusuk
R: pada perut bagian bawah
S: skala 2
T: hilang timbul
O: Klien tampak rileks

06.10 wib 1 3. Berkolaborasi dalam pemberian obat oral S: Ibu klien mengatakan akan
Parasetamol 3x300 mg, L-Bio 2x1 gr, Inj. meminumkan kepada anaknya obat
Omeprazole 2x20 mg, Inj. Ceftriaxone yang diberikan
2x600 mg. O: -Klien meminum obat Parasetamol dan
L-Bio yang diberikan pada pukul 06.12
wib.
-Omeprazole 20 mg dan Ceftriaxone
600 mg di berikan melalui IV pada

21
pukul 06.15 wib
31/10/2019
Anna.A
06.07 wib 2 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
menyebabkan konstipasi mau makan buah dan sayur
O: Klien tampak tidak memakan buah
yang diberikan ibunya
06.08 wib 2. Menganjurkan klien minum air putih yang S: Ibu klien mengatakan akan
cukup mengingatkan anaknya untuk banyak
minum air putih
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan
06.09 wib 3. Menganjurkan klien mengkonsumsi S: Ibu klien mengatakan akan
makanan yang tinggi serat seperti pepaya mengusahakan anaknya untuk makan
buah dan sayur
O: Klien dan keluarga kooperatif mau
mengikuti anjuran yang diberikan
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam S: Ibu klien mengatakan akan
pemberian Lactulax 2x ½ cup meminumkan obat yang diberikan kepada
anaknya

22
O: Klien meminum obat Lactulax ½ cup
yang diberikan pada pukul 06.00 wib

23
Inisial Pasien: An. S
No. Reg. : 188965

CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/Pukul Kode Dx Kep Evaluasi (SOAP) TTD
29/09/2019 1 S : Klien mengatakan perut bagian bawah masih nyeri Anna.A
20.00 WIB Pengkajian Nyeri
P : konstipasi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 5
T : hilang timbul
O : -Klien tampak meringis sesekali
Pemeriksaan TTV
N : 95x/ menit
RR : 22x/ menit
S : 36,2ºC
SPO2: 98%
A : Masalah nyeri akut belum teratasi

24
P : Lanjutkan intervensi:
1. Observasi TTV
2. Observasi skala nyeri
3. Berikan posisi senyaman mungkin pada klien.
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan musik.
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
29/10/2019 2 S : -Klien mengatakan masih belum bisa BAB Anna.A
20.10 WIB O : -Terdapat nyeri tekan pada abdomen klien
-Perut teraba tegang dan keras
A : Masalah konstipasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi
2. Anjurkan klien minum air putih yang cukup
3. Anjurkan klien mengkonsumsi makanan yang tinggi serat
4. Jelaskan pada klien manfaat diet tinggi serat dan cairan terhadap
eliminasi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam diet tinggi serat dan cairan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian laxative

25
30/10/2019 1 S : Klien mengatakan perut bagian bawah masih nyeri Anna.A
06.00 wib Pengkajian Nyeri
P : konstipasi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 4
T : hilang timbul
O : -Klien tampak meringis sesekali
Pemeriksaan TTV
N : 80x/ menit
RR : 18x/ menit
S : 36,1ºC
SPO2: 98%
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
1. Observasi TTV
2. Observasi skala nyeri
3. Berikan posisi senyaman mungkin pada klien.
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan musik.

26
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
30/10/2019 2 S : -Klien mengatakan mulai bisa BAB Anna.A
06.05 WIB O : -Distensi abdomen berkurang
A : Masalah konstipasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi
2. Anjurkan klien minum air putih yang cukup
3. Anjurkan klien mengkonsumsi makanan yang tinggi serat
4. Jelaskan pada klien manfaat diet tinggi serat dan cairan terhadap
eliminasi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam diet tinggi serat dan cairan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian laxative
31/10/2019 1 S : Klien mengatakan nyeri perut berkurang Anna.A
12.00 WIB Pengkajian Nyeri
P : konstipasi
Q : seperti ditekan
R : perut bagian bawah
S : skala 2
T : hilang timbul

27
O : -Klien tampak rileks
Pemeriksaan TTV
N : 90x/ menit
RR : 20x/ menit
S : 36,2ºC
SPO2: 98%
A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Hentikan intervensi klien pulang
31/10/2019 2 S : -Klien mengatakan sudah bisa BAB Anna.A
12.05 WIB O : -Tidak ada distensi abdomen
-Klien tampak rileks
A : Masalah konstipasi teratasi
P : Hentikan intervensi intervensi

28

Anda mungkin juga menyukai