Anda di halaman 1dari 24

ASKEP GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “NS”


DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
BRSU TABANAN
Tanggal 15-27 Agustus 2011

A.    PENGKAJIAN
1.      Identitas
a.       Identitas Pasien
Nama                           :           Ny NS
Umur                           :           35 th
Agama                         :           Hindu
Jenis Kelamin              :           Perempuan
Status                          :           Menikah
Pendidikan                  :           SMP
Pekerjaan                     :           Petani
Suku Bangsa               :           Indonesia
Alamat                                    :           Gerokgak Gede, Tabanan
Tanggal masuk            :           15/8/2011 , pukul 19:00 WITA
Tanggal pengkajian     :           17/8/2011 , pukul 16:00 WITA
No. Register                :           13 241 21
Diagnosa Medis          :           Thypoid Fever

b.      Identitas Penanggung jawab


Nama                           :           Ny SM
Umur                           :           50 th
Hubungan dgn pasien :           Ibu kandung
Pekerjaan                     :           Petani
Alamat                                    :           beng Tunjuk, Tabanan

2.      Status  Kesehatan


a.    Status Kesehatan saat ini
1.      Keluhan utama
Saat MRS
-          Pasien  datang dengan keluhan suhu tubuh panas
Saat pengkajian
-          Pasien mengatakan badannya panas
2.      Upaya yang dilakukan  untuk mengatasi
-          Pasien berobat jalan dipuskesmas dan menggunakan obat tradisional (jamu)
b.    Status Kesehatan Masa lalu
1.      Penyakit yang pernah dialami
Pasien pernah mengalami penyakit seperti : panas, pilek, batuk dan maag.
2.      Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa dirinya belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumya
3.      Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik alergi terhadap obat dan makanan
4.      Riwayat Penyakit  Keluarga
Pasien Mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan , seperti:
Hipertensi , DM ,dan Jantung
5.      Kebiasaan
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan minum  kopi 2 x sehari

c.    Diagnosa Medis dan Therapy


-Diagnosa Medis         : Thypoid fever
py                      : -RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan ektraseluler abnormal
yang akut
- PCT 3x350 mg mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik dengan sedikit efek anti
inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit dan suhu tubuh yang tinggi

3.      Pola Kebutuhan Dasar


a)      Pola Bernafas
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan bernafas dengan normal
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak sesak
b)      Pola Makan dan Minum
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x seharidengan menu nasi, daging/ikan, dan sayur-sayuran. Pasien
minum air putih±9 gelas/hari (1 gelas± 200cc)
- Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang sehingga pasien hanya makan setengah porsi
dengan bubur nasi atau bubur sumsum. Pasien mengatakan mual muntah.
c)      Pola Eliminasi 
BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari , pada pagi hari dengan konsistensi lembek ,
berwarna kuning dan bau khas feses, tidak terdapat darah dalam feses.
- Saat sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning, baunya
khas feses, tanpa darah dan lender.
BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAK ± 4-6 kali dengan warna kekuningan dan bau khas urine
dengan jumlah urine tiap berkemih ± 300 ml
- Saat sakit : Pasien mengatakan sudah kencing sebanyak 5x dengan warna kuning pekat, bau khas urine dan
tidak terdapat darah dalam urine dengan jumlah urine tiap berkemih ± 300ml
d)     Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa beraktifitas sehari-hari seperti pergi kesawah dan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga
- Saat sakit : Pasien mengatakan mampu untuk mobilitas di atas tempat tidur berpindah dan mobilitas secara
mandiri.
e)      Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur± 10 jam /hari dgn kualitas baik (nyenyak).
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidur hanya ± 5 jam /hari dgn kualitas tdk nyenyak dan sering terbangun
malam hari.
f)       Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mengganti baju 1x sehari, setelah selesai mandi dan dilakukan secara
mandiri
-Saat sakit : Pasien mengatakan tidak mampu mengganti pakaian sendiri dan menggati baju 1x sehari dgn
dibantu keluarga.
g)      Pola Rasa Nyaman
Sebelum sakit : Pasien mengatakan nyaman tinggal dirumahnya karena pasien tidak pernah mengalami masalah
kesehatan yang serius.
- Saat sakit : Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena kepalanya sering pusing dan sering terbangun
dimalam hari.
h)      Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mandi 1x sehari pada sore hari, keramas 3 x sehari dan gosok gigi 1x
sehari juga.
- Saat sakit : Pasien mengatakan hanya di lap dan dibantu oleh keluarganya setiap pagi, keramas 1 x
seminggu dan gosok gigi 1x sehari.
i)        Pola Rasa Aman
Sebelum sakit : Pasien mengatakan aman tinggal bersama keluarganya dirumah
- Saat sakit : Pasien mengatakan aman di RS karena selalu di tunggu oleh keluarga.
j)        Pola Komunikasi dan Hubungan dengan orang lain
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa berkomunikasi dengan baik dengan teman, keluarga, dan tetangga.
Pasien aktif dalam kegiatan dibalai banjar. Pasien menggunakan bahasa bali
Saat sakit : Pasien mengatakan berkomunikasi  dengan keluarga dan rekan medis dengan baik tanpa mengalami
gangguan.
k)      Pola Beribadah
Sebelum sakit : Pasien menganut agama hindu, setiap sore pasien biasa sembahyang di merajan dan pura
- Saat sakit : Pasien mengatakan biasa berdoa dalam hati, keluarga pasien biasa sembahyang dan mebanten di
Padmasana RS.
l)        Pola Produktifitas
Sebelum sakit : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan seorang petani. Px belum menopause.
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak biasa mengerjakan tugas-tugas sehari-hari dirumah dan pergi kesawah.
m)    Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mengobrol dengan tetangga-tetangganya dan juga keluarga.
- Saat sakit : Pasien mengatakan agak jenuh tinggal di RS, tetapi untuk menghilangkan jenuhnya pasien
mengobrol dengan keluarga yang menjenguknya.
n)      Pola Belajar
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ingin tahu tentang kesehatan
- Saat sakit : Pasien mengatakan mendapatkan informasi tentang penyakitnya dari dokter dan tim kesehatan
lainnya. Dan sekarang pasien mulai ingin tahu tentang kesehatan.

4.      Pengkajian Fisik


a.       Keadaan umum
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS                      : E4 V5 M6
b.      TTV saat pengkajian
TD             : 110/80 mmHg
RR             : 20 x/mnt
Nadi          : 100 x/mnt
Suhu          : 39  C
c.       Antropometri
BB sebelum sakit  : 55 kg
BB saat sakit         : 50 kg
TB                         : 160 cm
IMT  = BB/TB(m)
         = 50/(1,6)
         = 50/2.56
         = 19.53 ( underweight )
d.      Keadaan Fisik
1.      Kepala
Kulit kepala bersih tanpa ketombe, rambut rontok, tampak kusam dan kusut, tidak terdapat
benjolan pada kepala, rambut berwarna hitam dan tidak ada nyeri tekan.
2.      Mata
Bentuk mata simetris, sclera anicterik, konjungtiva anemis, pupil isokor, terdapat kantong mata
dikedua mata, mata tampak sayu.
3.      Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih, penciuman baik dan tidak terdapat sekret.
4.      Telinga
Telinga pasien tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya, pendengaran
pasien baik dan tidak terdapat benjolan pada telinga pasien.
5.      Mulut
Mukosa bibir kering, lidah pecah – pecah dan kotor, tonsil tidak membesar dan terdapat
stomatitis.
6.      Leher
Tidak terdapat bendungan vena jugularis, tidak terjadi pembesaran limfe, kulit leher tampak
bersih dan tidak iritasi.
7.      Thorak
Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi otot dada,luka tidak ada,kemerahan tidak ada
8.      Abdomen
Bentuk abdomen datar, tidak mengalami distensi, nyeri tekan (  - )
9.      Genetalia
Tidak terkaji
10.  Anus
Tidak  terkaji
11.  Ekstrimitas
Kekuatan otot
 555           555
555            555 

Pembengkakan (-), nyeri tekan (-), luka (-)


12.  Integumen
Badan teraba panas, kulit  terlihat kusam dan kotor, dan wajah nampak kemerahan.

5.      Pemeriksaan Penunjang pada tanggal 15/8/2011


a)      Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
-          DL
-          EKG
CBC RESULT LIMIT 1 UNIT
WBC 8,86 4,6 – 10,2 K/uL
NEU 6,36 2 – 6,9 K/uL
LYM 1,9 + 0,6 – 0,7 K/uL
MoNo 0,511 0 – 0,9 K/uL
EOS 0,009 0 – 0,7 K/uL
BASO 0,083 0 – 0,2 K/uL
RBC 5,34 4,04 – 6,13 M/uL
HGB 15,3 12,2 – 18,1 g/dL
HCT 47,6 37,7 – 53,7 %
MCV 89,1 80 – 97 FL
MCH 28,6 27 – 31,2 Pg
MCHC 32,1 31,8 – 35,4 g/dL
ROW 11,4 - 11,6 – 14,8 %
PLT 197 142 – 424 K/uL
MPV 6,93 0 – 99,9 FL

DIFFERENTIAL RESULT LIMIT 1 UNIT


NEU 71,8 37 – 80 %N
LYM 21,4 10 – 50 %L
MoNo 5,77 0 -12 %M
EOS 0,103 0-7 %E
BASO 0,938 0 - 215 %B

b)      Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik

No Parameter Hasil Nilai Rujukan


1 GDP 74 – 105 mg/dL
2 GD 2JPP 70 – 120 mg/dL
3 GDS 70 – 110 mg/dL
4 SGOT/AST 140 * 15 – 37 mg/dL
5 SGPT/ALT 122 * 30 – 65 mg/dL
6 ALP 50 – 136 mg/dL
7 BUN 7 – 18 mg/dL
8 Kreatinin 0,6 – 1,3 mg/dL
9 Asam Urat 2,6 – 7,2 mg/dL
10 Cholesterol total 130 – 1200 mg/dL
11 Trigliserida 40 – 150 mg/dL
12 Anti HCV ( - ) nonnegative
13 HBS Ag ( - ) negative
14 Albumin 3,4 – 5,09 r/dL
15 Natrium ( Na + ) 136 – 145 mmol/dL
16 Kalium ( Ka + ) 3,5 – 5,1 mmol/dL
17 Clorida ( Cl + ) 98 – 109 mmol/dL
18 Calcuim ( Ca ) 8,5 – 10,1 mg/dL
19 Magnesium 1,6 – 2,3 mg/dL

6.      Analisa Data


DATA INTERPRETASI MASALAH
Ds : Px mengatakan badannya panas Hipertermi
Do : - Px terlihat lemas
-    Badan px teraba panas
-    TD : 110/80 mmHg
-    Suhu : 39  C
-    RR : 20 x/mnt
-    Nadi : 100 x/mnt

Ds : - Px mengatakan mual dan muntah Ketidakseimbangan


-    Px mengatakan tidak nafsu makan nutrisi kurang dari
-    Px mengatakan bahwa mampu kebutuhan tubuh
menghabiskan setengah porsi
Do : - BB sebelum sakit : 55 kg
BB saat sakit        : 50 kg

IMT : 19,53 ( underweight )


konjungtiva anemis
Ds : Px mengatakan sering terbangun Gangguan pola tidur
pada malam hari
Do : - Px hanya tidur + 5 jam
-    Terdapat kantong mata pada kedua
mata px
-    Mata tampak sayu
Konjungtiva anemis

Ds : Px mengeluh badannya lengket dan Difisit self care ; mandi


kulit terasa kotor
Do : - Px terlihat kusam dan kotor
Tercium bau badan

B. DAFTAR DIAGNOSAKEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN


PRIORITAS
No Tanggal,Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi Ttd
. ditemukan
1 17Agustus 2011 Hipertermi b/d proses penyakit
d/d badan teraba panas, kondisi
lemas, dan suhu tubuh menigkat
2 17 Agustus 2011 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan b/d tidak
mampu dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi
makanan karena faktor  biologis,
psikologi d/d mual, muntah
3 17 Agustus 2011 Gangguan pola tidur b/d suhu
tubuh tinggi d/d adanya kantong
mata, mata tampak sayu dan
konjungtiva anemis.
4 18 Agustus 2011  Difisit self care ; mandi b/d
penurunan motivasi d/d bau
badan, kulit kusam dan kotor.

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Hari/tgl NoD RENCANA KEPERAWATAN Ttd
x Tujuan & KH Intervensi Rasional
Rabu 1 Setelah dilakukan 1)     Observasi
1)      Sebagai informasi
17/8/201 asuhan keperawatan perubahan suhu px dasar untuk 
1 selama 3 x 24 jam 2)     Berikan kompres perencanaan awal
diharapkan suhu hangat dan validasi data
tubuh px kembali 3)     Anjurkan pasien 2)      Untuk menurunkan
normal dengan KH : untuk banyak suhu tubuh px
Px tidak terlihat lemas minum air putih 3)      Agar tidak
Badan px teraba 4)     Anjurkan kekurangan cairan
hangat memakai pakaian dan eletrolit
TD : 120/80 mmHg yang menyerap4)      Agar keringat tidak
RR : 20 x/mnt keringat mengendap dan
Nadi : 100 x/mnt 5)     Delegatif penguapan lebih
Suhu : 36  C pemberian cepat
antiperatik dan
5)      Untuk menurunkan
antiseptik panas serta
memperkuat
pertahanan  tubuh px
Rabu 2 Setelah dilakukan 1)      Kaji intake px 1)      Sebagai informasi
17/8/201 asuhan keperawatan 2)      Tingkatkan intake dasar untuk 
1 selama 3 x 24 jam makan melalui : perencanaan awal
diharapkan    Kurangi gangguan dan validasi data
pemenuhan dari luar 2)      Cara khusus
kebutuhan nutrisi    Jaga privasi px tingkatakan nafsu
px terpenuhi dengan    Sajikan makanan makan
KH : dalam 3)     
kondisi Memudahkan
      BB meningkat hangat makanan masuk
      Px tidak mual 3)      Selingi makan 4)      Mulut yang bersih
      Px tidak muntah dengan minum meningkatkan nafsu
      Nafsu makan px 4)      Jaga kebersihan makan
meningkat mulut px 5)      Meningkatkan intake
       IMT : 20 – 25 5)      Berikan makan makanan
      Px mampu sedikit tapi sering6)      Memberikan asupan
menghabiskan 6)      Kolaborasi diit yang tepat
makanan 1 porsi dengan ahli gizi
Rabu Setelah dilakukan 1)      Kaji masalah 1)      Memberikan
17/8/201 asuhan keperawatan gangguan tidur px, informasi dasar
1 selama 1 x 30 menit karakteristik dan dalam menentukan
diharapkan pola penyebab rencana keperawatan
tidur px kembali 2)      Bunyi hp/alarm 2)      Mengurangi
normal dengan KH : dikecilkan gangguan tidur
      Px dapat tidur + 3) 8       Lakukan 3)      Mengurangi
-10 jam massagepada gangguan tidur
      Px tidak terbangun daerah  belakang
pada malam hari leher, tutup
      Tidak terdapat jendela/pintu
kantong mata
      Konjungtiva
ananemis
Kamis 4 Setelah dilakukan 1)      Kaji kemampuan 1)      Memberikan
18/8/201 asuhan keperawatan px dalam informasi dasar
1 selama 1 x 20 menit perawatan diri ; dalam menentukan
diharapkan mandi rencana keperawatan
kebutuhan 2)      Berikan2)      Meningkatkan
perawatan diri ; penjelasan kepercayaan diri dan
mandi px terpenuhi sebelum tindakan motivasi
dengan KH : 3)      Lakukan mandi 3)      Untuk memenuhi
         Tidak tercium bau diatas tempat tidur kebutuhan perawatan
badan 4)      Jaga privasi dan diri ; mandi
         Px terlihat bersih keamanan 4)      Memberikan
         Kulit px bersih 5)      Observasi TTV px keamanan dan
         Px Nampak segar 6)       Berikan HE kenyamanan
tentang perawatan 5)      Mengecek
diri ; mandi, perubahan keadaan
memotong kuku, px
dann oral hygiene6)      Meningkatkan
pengethauan dan
motivasi dalam
perawatan diri
Obat-obat yang tersedia bebas misalnya antasid, histamine 2 antagonis seperti simetidin, fa-
motidin, dan ranitidine. Obat-obat kelompok antihistimine-antikolinergik seperti meclizine,
cyclizine, dimenhidrinat, dan difenhidramin, serta cairan fosforilat karbohidrat. Sedangkan obat
anti mual muntah yang bisa didapatkan dengan resep antara lain antihistamin-antikolinergik dan
fenotiazine. Kedua jenis obat ini umumnya efektif, meskipun dalam dosis dan frekuensi
pemberian yang kecil. Untuk kasus yang lebih rumit, disarankan mengkombinasikan obat.

PENGERTIAN NUTRISI
• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides).
• Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya
(Cristin dan Gregar 1985).
• Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan
pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses
tubuh.

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari
makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman


terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.
Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan
penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada
makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia
internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring
dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti
medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal
tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti
medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif
yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan
nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance
(ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga
membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah
dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit,
penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas
dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari
pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang
optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode
antropometri

NUTRIEN ESSENSIAL

• Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

• Jenis-jenis Nutrien
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak
dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.

2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem
berika n
9 kal/gr.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.

3. Perlindungan.
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6. Vitamin larut dalam lemak.
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
• Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
• Protein menghasilkan jaringan baru.
• Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
• Protein sebagai sumber energi.

4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus
ada didalam diet setiap harinya).

5. Mineral dan Air


Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian
besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan.
Tiga fungsi mineral :
1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3. Bahan dasar enzim dan protein.

MALNUTRISI
Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat
mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat
proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
• Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan
kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran
lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak
subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang
dibungkus kulit.
• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau
disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera
dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot,
anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH
1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang,
penurunan fungsi kognitif, kesulitan
pengambilan keputusan.
3. Sistem imun
Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.
4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya
kordinasi dan ketangkasan.
5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung,
pompa jantung turun.
6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan,
penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan
pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi
peristaltik.
8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam
amino, mengurangi sintesa protein.

PERENCANAAN MAKANAN
Hidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai
jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus
diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.
Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :
• Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda
mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.
• Mengurangi konsumsi gula.
• Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak
beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.
• Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil
olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.
• Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan
cara menggoreng dengan membakar atau merebus.

KEBUTUHAN NUTRISI BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN


Makanan Bayi
ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan
bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi
bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan
padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN


4-7 BULAN 6-8 BULAN 7-10 BULAN 10-12 BULAN
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI
atau susu formula.
Sereal dan roti Sereal
dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti
dan sereal
lainnya. Dilanjutkan dengan sereal
lainnya. Dilanjutkan dengan sereal
bayi sampai 18 bulan.
Buah dan
sayur dijus - Mulai dengan
jus 1
mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C.
Lu n a k. 1 mangkok
jus, buah
lunak dan
sayur yang
dimasak. Sayur dan
buah bisa diberikan 4 kali sehari
termasuk jus.
Daging dan sumber protein lain. - - Daging giling
dan daging
yang dipotong,
daging sapi,
telur, ikan,
kaca n g,
polong¬polongan,
kej u. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

Toodler dan Preschool


Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :
• Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas.
• Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
• Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1
potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur.
• Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-
kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran
hijau/kuning.
Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar
yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak
preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1
mangkok.
Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan
memberikan sayur dan buah.

Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang
keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
• Protein
• Calsium dan fosfor
• Magnesium 150 mg/hari
• Besi
• Iodine 175 mg/hari
• Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan
baru.
Midle Age Adult (Dewasa Tengah)
Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap
dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka
sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan
makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali
seminggu.
Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.
Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan
merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan
fisiologis lainnya
• Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
• Penurunan peristaltik
• Berkurangnya sirkulasi
• Menurunkan toleransi glukosa
• Menurunkan massa tulang
• BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab
1. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih
banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging
adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan
salad berminyak.
2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat
dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau
es krim.
3. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena
konsumsi makanan ini berkurang pada manula.
4. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti
roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan
yang banyak mengandung gula.
5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu
dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu
yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.
6. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium.
Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi
laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.
7. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.

8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi
akan meningkat.
9. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan
defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong,
sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah
dikunyah.
10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan
mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.
Makanan sebaiknya :
1. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.
2. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.
3. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.
4. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat
insomnia

PENILAIAN
Penilaian status gizi, perawat menggunakan ‘ABCD’ (Anthropometric Biokimia
Clinical sign Dietary history).
Pengukuran Anthropometrik
Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan
kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.
1. Lingkar pertengahan lengan atas
Untuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada
paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus
olecranon pada siku.
2. Lipatan kulit trisep
Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan
subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang,
ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di
bawah jari yang mencubit, baru diukur.
3. Lingkar otot lengan
Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan
lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).
Data Biokimia
Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur
nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang
adalah
• Indikator Hb dan Hematokrit
Hb turun " kekurangan Fe, anemia.
Hematokrit meningkat " dehidrasi.
• Albumin Serum
Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit,
transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator
kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin.
Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat.
Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan
ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin
hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
• Transferin

Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh.
Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan
kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat
terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak
diproduksi dalam hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi
rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang
menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka
bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa
transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan
Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena
lebih sensitif.
• Menghitung total Limfosit
Kurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem
imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.
• Keseimbangan Nitrogen
Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan
diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen
(BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24
jam. Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino.
Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk
diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi
oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di
hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan
untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi
juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan
penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh
rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan
berat.
• Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari
fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata
pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin
dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan
pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot.
Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin.
Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi
kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini
digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index
(CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-
kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.
Clinical Sign / Gejala klinis
ORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL TANDA-TANDA
ABNORMAL
Rambut Mengkilat, tidak kering /
berminyak Berminyak, kering, kusam,
jarang
Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam,
kasar, bersisik, memar /
pecah-pecah
Mata Cemerlang, bersih Kering, merah
Lidah Pink, basah Merah terbelah-belah,
ben g ka k
Membran mukosa Pink, merah, basah Merah, kering, retak
Kardiovaskuler HR dan TD normal, irama
jantung teratur HR dan TD naik, irama
jantung tidak teratur
Otot Pertumbuhan baik, kuat, tonus
baik, lemak di bawah kulit (+) Tonus buruk, gangguan
tingkat perkembangan
Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi
teratur dan normal Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare,
konstipasi
Tenaga Semangat, energik, dapat tidur
dengan baik Energi menurun, lelah,
apatis, kurng tidur
Neurologi Refleks normal, waspada,
perhatian (+), emosi stabil Refleks menurun, mudah
marah, perhatian menurun,
bingung, emosi labil
BB Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia > BB / < BB

Dietary History (latar belakang diet)


Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan,
pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin
dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk,
aktivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan
untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet
selama 24 jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu
minggu. Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat
membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan menentukan
apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang. Perawat mendapatkan sudut
pandang klien dari status nutrisinya

Anda mungkin juga menyukai