MENINGITIS
DosenPengampu :Sri Mulyani
Disusunoleh :
1. Anggita Safitri (2019200042)
2. Anisa Sulistiani (2019200031)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan ilhamnya sehingga kam idapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun
dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Ibu Anindita selaku pengampu
materi Keperawatan Medikal Bedah.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pembuatan makalah yang diberi judul Asuhan Keperawatan pasien dengan Meningitis
ini karena ada dorongan atau motivasi pribadi saya yang ingin lebih tahu atau dengan
jelas dan detail tentang apa itu penyakit Meningitis, dengan harapan adanya penjelasan
lebih lanjut. Sumber-sumber yang kami dapat dari google sangat membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Sehingga untuk kedepannya bisa dimanfaatkan lebih lanjut.
b. Tujuan
PEMBAHASAN
Meningitis atau radang otak merupakan infeksi yang sering terjadi di sekitar otak dan
saraf tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri
ataupun jamur yang menyebar masuk ke dalam darah dan berpindah ke dalam cairan otak.
Terdapat beberapa penyebab yang terjadi pada masalah meningitis yaitu bakteri, faktor
predisposisi, faktor maternal, dan faktor imunologi. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan
meningitis (Haemophilus influenza (tipe B), streptococcus pneumonia, Neisseria
meningitis, hemolytic streptococcus, staphylococcus aureu, e. Coli). Pasien diduga
mengalami meningitis haruslah dilakukakn pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan
virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena
masing-masing akan mendapatkan terapi sesuai penyebabnya.
B. Patofisiologi
Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : durameter, aracnoid, dan piameter. Cairan
otak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak/mengalir mellalui sub arachnoid
dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui
villi aracnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan subarachnoid. Organisme
(virus/bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan otak melalui aliran
darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang
disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan
langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang masuk
dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang
patologis merupakan penyebab peradangan pada piameter, cairan otak dan ventrikel. Eksudat
yang dibentuk akan menyebar, baik ke karnial maupun ke saraf spinal yang dapat
menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan
sumbatan aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus
D. Pemeriksaan Penunjang
Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa
kerumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium yang meliputi tes darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta
darah lengkap), dan pemeriksaan X-Ray (rontgen) paru akan membantu dokter dalam
mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksan yang sangat penting apabila penderita telah
diduga meningitis adalah pemriksaan lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).
E. Penatalaksanaan
a. Pemberian cairan intravena. Pilihan awal yang bersifat isotonik seperti asering
atau ringer laktat dengan dosis yang dipertimbangkan melalui penurunan berat
badan anak atau tingkat degidrasi yang diberikan karena pada anak yang
menderita meningitis sering datang dengan penurunan kesadaran karena
kekurangan cairan akibat muntah, pengeluaran cairan melalui proses evaporasi
akibat hipertermia dan intake cairan yang kurang akibat kesadaran yang
menurun.
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas
A. Pasien
Nama: Ny. N
Umur/tgl lahir:22/ Wonosobo 11/08/1998
Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan: Kawin
Agama:Islam
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Alamat: maron rt22/09 garung, wonosobo
Tanggal masuk: 22 septtember 2020
Diagnosa medis: Gangguan perfusi jaringan, Resiko terjadi kejang ulang, Gangguan
rasa nyaman. Resiko terjadinya injuri.
B. Penanggung jawap:
Nama: Tn. B
Umur:25
Alamat: maron rt22/09 garung, wonosobo
Pekerjaan:Wiraswasta
Hubungan dengan pasien: Suami
Meningitis atau radang otak disebabkan oleh infeksi di sekitar otot, dan saraf tulang
yang di sebabkan oleh virus yang masuk melalui peredaran darah dan cairan otak.
Banyak bakteri yang mengakibatkan serangan mengintis, diantaranya adalah
stretococcur pneumonia dan masi banyak lai virus-virus yang bias mengakibatkan
penyakit meningitis. Gejala yang biasanya di tampakkan oleh penderita Meningitis
adalah sakit kepala, demam, sakit otot-otot, dll.
Daftar Pustaka