Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENINGITIS
DosenPengampu :Sri Mulyani

Disusunoleh :
1. Anggita Safitri (2019200042)
2. Anisa Sulistiani (2019200031)

PROGRAM DIII KEERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAIS AL QUR’AN JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan ilhamnya sehingga kam idapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun
dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Ibu Anindita selaku pengampu
materi Keperawatan Medikal Bedah.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Wonosobo,14 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. ii


Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. iv
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................... v
C. Rumusan Masalah ............................................................................................. v
BAB II . PEMBAHASAN
A. Definisi Meningitis........................................................................................ 1
B. Patofisiologis................................................................................................. 3
C. Tanda dan Gejala ............................................................................................... 5
D. Tes Diagnostik...................................................................................................
E. Penatalaksanaan ................................................................................................
BAB III. PENUTUP
A. Asuhan Keperawatan .........................................................................................
B. Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

  Pembuatan makalah yang diberi judul Asuhan Keperawatan pasien dengan Meningitis
ini karena ada dorongan atau motivasi pribadi saya yang ingin lebih tahu atau dengan
jelas dan detail tentang apa itu penyakit Meningitis, dengan harapan adanya penjelasan
lebih lanjut. Sumber-sumber yang kami dapat dari google sangat membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Sehingga untuk kedepannya bisa dimanfaatkan lebih lanjut.

 b.    Tujuan

1. Agar mengetahui definisi dari pada penyakit meningitis,


2. Agar mengetahui tanda dan gejala dari penykit meningitis,
3. Agar mengetahui cara-cra pengobatan dari penykit meningitis.

 c.    Rumusan masalah

1. Apa saja tanda dan gejala penyakit meningitis?


2. Bagaimana cara penyembuhannya?
3. Vaccine apa saja yang digunakan untuk pencegahan penyakit meningitis?
BAB II

 PEMBAHASAN

A.     Definisi Meningitis

            Meningitis atau radang otak merupakan infeksi yang sering terjadi di sekitar otak dan
saraf tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri
ataupun jamur yang menyebar masuk ke dalam darah dan berpindah ke dalam cairan otak.
Terdapat beberapa penyebab yang terjadi pada masalah meningitis yaitu bakteri, faktor
predisposisi, faktor maternal, dan faktor imunologi. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan
meningitis (Haemophilus influenza (tipe B), streptococcus pneumonia, Neisseria
meningitis, hemolytic streptococcus, staphylococcus aureu, e. Coli). Pasien diduga
mengalami meningitis haruslah dilakukakn pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan
virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena
masing-masing akan mendapatkan terapi sesuai penyebabnya.

B.     Patofisiologi

    Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : durameter, aracnoid, dan  piameter. Cairan
otak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak/mengalir mellalui sub arachnoid
dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui
villi aracnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan subarachnoid. Organisme
(virus/bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan otak melalui aliran
darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang
disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan
langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang masuk
dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang
patologis merupakan penyebab peradangan pada piameter, cairan otak dan ventrikel. Eksudat
yang dibentuk akan menyebar, baik ke karnial maupun ke saraf spinal yang dapat
menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan
sumbatan aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus

C. Tanda dan Gejala

1. Pada fase akut gejala yang muncul antara lain :


a. Lesu
b. Mudah terangsang
c. Hipertermia
d. Anoreksia
e. Sakit kepala
2. Peningkatan tekanan intrakranial. Tanda-tanda terjadinya tekanan intrakranial:
a. Penurunan kesadaran
b. Muntah yang sering proyektil (menyembur)
c. Tangisan yang merintih
d. Sakit kepala
3. Kejang baik secara umum maupun lokal
4. Kelumpuhan ekstremitas (paresis atau paralisis)
5. Gangguan frekwensi dan rama pernafasan (cepat dengan irama kadang
dangkal dan kadang dalam)
6. Munculnya tanda-tanda rangsangan meningeal seperti ; kaku kuduk, regiditas
umum, refleksi Kernig dan Brudzinky positif.

D.    Pemeriksaan Penunjang

            Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa
kerumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium yang meliputi tes darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta
darah lengkap), dan pemeriksaan X-Ray (rontgen) paru akan membantu dokter dalam
mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksan yang sangat penting apabila penderita telah
diduga meningitis adalah pemriksaan lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).

            Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka


pemberian antibiotik secara infuse (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin
kesembuhan serta mengurangi atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan
kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.

E.     Penatalaksanaan

a. Pemberian cairan intravena. Pilihan awal yang bersifat isotonik seperti asering
atau ringer laktat dengan dosis yang dipertimbangkan melalui penurunan berat
badan anak atau tingkat degidrasi yang diberikan karena pada anak yang
menderita meningitis sering datang dengan penurunan kesadaran karena
kekurangan cairan akibat muntah, pengeluaran cairan melalui proses evaporasi
akibat hipertermia dan intake cairan yang kurang akibat kesadaran yang
menurun.

b. Pemberian diazepam apabila anak mengalami kejang. Dosis awal diberikan


diazepam 0,5 mg/Kg BB/kali pemberian melalui intravena. Setelah kejang
dapat diatasi maka diberikan fenobarbital dengan dosis awal pada neonates
30m, anak kurang dari 1 tahun 50 mg sedangkan anak yang lebih dari 1 tahun
75 mg. Untuk rumatannya diberikan fenobarbital 8-10 mg/Kg BB/ di bagi
dalam dua kali pemberian diberikan selama dua hari. Sedangkan pemberian
fenobarbital dua hari berikutnya dosis diturunkan menjadi 4-5 mg/Kg BB/
dibagi dua kali pemberian. Pemberian diazepam selain untuk menurunkan
kejangjuga diharapkan dapat menurunkan suhu tubuh karena selain hasil
toksik kumanpeningkatan suhu tubuh berasal dari kontraksi otot akibat kejang.

c. Pemberian antibiotik yang sesuai dengan mikroorganisme penyebab.


Antibiotik yang sering dipakai adalah ampisilin dengan dosis 300-400
mg/KgBB dibagi dalam enam dosis pemberian secara intravena
dikombinasikan dengan kloramfenikol 50 mg/KgBB dibagi dalam empat dosis
pemberian. Pemberian antibiotik ini yang paling rasional melalui kultur dari
pengambilan cairan serebrospinal melalui pungsi lumbal.

d. Penempatan pada ruang yang minimal rangsangan seperti rangsangan suara,


cahaya dan rangsangan polusi. Rangsangan yang berlebihan dapat
membangkitkan kejang pada anak karena peningkatan rangsang depolarisasi
neuron yang dapat berlangsung cepat.
e. Pembebasan jalan napas dengan menghisap lendir melalui suction dan
memposisikan anak pada posisi kepala miring hiperekstensi. Tindakan
pembebasan jalan napas dipadu dengan pemberian oksigen untuk mendukung
kebutuhan metabolism yang meningkat selain itu mungkin juga terjadi depresi
pusat pernapasan karena peningkatan tekanan intracranial sehingga peril
diberikan oksigen bertekanan lebih tinggi yang lebih mudah masuk ke saluran
pernapasan. Pemberian oksigen pada anak meningitis dianjurkan konsentrasi
yang masuk bisa tinggi melalui masker oksigen.
BAB III

A. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas
A. Pasien
Nama: Ny. N
Umur/tgl lahir:22/ Wonosobo 11/08/1998
Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan: Kawin
Agama:Islam
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Alamat: maron rt22/09 garung, wonosobo
Tanggal masuk: 22 septtember 2020
Diagnosa medis: Gangguan perfusi jaringan, Resiko terjadi kejang ulang, Gangguan
rasa nyaman. Resiko terjadinya injuri.

B. Penanggung jawap:
Nama: Tn. B
Umur:25
Alamat: maron rt22/09 garung, wonosobo
Pekerjaan:Wiraswasta
Hubungan dengan pasien: Suami

11. Riwayat Kesehatan

A. Keluhan utama saat masuk Rs


Pada tanggal 22 September 2020 pasien datang di antar oleh keluarganya dengan
keluhan sakit kepala, sakit pada otot dan demam, Adanya disfungsi pada syaraf
III, IV, VI,Photofobia apbila ada cahay diarahkan pada mata pasien,N : 20
B. KESIMPULAN

Meningitis atau radang otak disebabkan oleh infeksi di sekitar otot, dan saraf tulang
yang di sebabkan oleh virus yang masuk melalui peredaran darah dan cairan otak.
Banyak bakteri yang mengakibatkan serangan mengintis, diantaranya adalah
stretococcur pneumonia dan masi banyak lai virus-virus yang bias mengakibatkan
penyakit meningitis. Gejala yang biasanya di tampakkan oleh penderita Meningitis
adalah sakit kepala, demam, sakit otot-otot, dll.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai