Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN NUTRISI

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 4
dosen pengampu Eva Supriatin, S.Kp., M.Kep.

Oleh :

Kelompok 1

Eva Kristiani Br Ginting (218011)

Ihda Al Husnayain (218015)

Noor Aziziyyah (218028)

Putri Hilda Octaviani (218030)

Rahmat Awaludin (218031)

Restu Widi Pamulya (218032)

Salma Haurani (218035)

Siti Rohmawati (218037)

Wulansari Kurniasih (218043)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR
BANDUNG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “NS”
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny NS
Umur : 35 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Gerokgak Gede, Tabanan
Tanggal masuk : 15/8/2011 , pukul 19:00 WITA
Tanggal pengkajian : 17/8/2011 , pukul 16:00 WITA
No. Register : 13 241 21
Diagnosa Medis : Thypoid Fever

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny SM
Umur : 50 th
Hubungan dgn pasien : Ibu kandung
Pekerjaan : Petani
Alamat : beng Tunjuk, Tabanan

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama
Saat MRS
- Pasien datang dengan keluhan suhu tubuh panas
Saat pengkajian

1
- Pasien mengatakan badannya panas
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
- Pasien berobat jalan dipuskesmas dan menggunakan obat tradisional
(jamu)
b. Status Kesehatan Masa lalu
1.Penyakit yang pernah dialami
Pasien pernah mengalami penyakit seperti : panas, pilek, batuk dan
maag.
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa dirinya belum pernah dirawat dirumah sakit
sebelumya
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik alergi terhadap
obat dan makanan
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien Mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan , seperti: Hipertensi , DM ,dan Jantung
5. Kebiasaan
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan minum kopi 2 x sehari

c. Diagnosa Medis dan Therapy


-Diagnosa Medis : Thypoid fever
-Therapy : -RL 20 tts/mnt
- PCT 3x350 mg mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik
dengan sedikit efek anti inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit
dan suhu tubuh yang tinggi
3. Pola Kebutuhan Dasar
a. Pola Bernafas
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan bernafas dengan normal
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak sesak
b. Pola Makan dan Minum
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x seharidengan menu nasi,
daging/ikan, dan sayur-sayuran. Pasien minum air putih±9 gelas/hari (1 gelas±
200cc)

2
- Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang sehingga pasien
hanya makan setengah porsi dengan bubur nasi atau bubur sumsum. Pasien
mengatakan mual muntah.
c. Pola Eliminasi
BAB
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari , pada pagi hari
dengan konsistensi lembek , berwarna kuning dan bau khas feses, tidak
terdapat darah dalam feses.
- Saat sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
dan berwarna kuning, baunya khas feses, tanpa darah dan lender.
BAK
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAK ± 4-6 kali dengan warna
kekuningan dan bau khas urine dengan jumlah urine tiap berkemih ± 300 ml
- Saat sakit : Pasien mengatakan sudah kencing sebanyak 5x dengan warna
kuning pekat, bau khas urine dan tidak terdapat darah dalam urine dengan
jumlah urine tiap berkemih ± 300ml
d. Pola Aktifitas dan Latihan
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa beraktifitas sehari-hari seperti pergi
kesawah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
- Saat sakit : Pasien mengatakan mampu untuk mobilitas di atas tempat tidur
berpindah dan mobilitas secara mandiri.
e. Pola Istirahat dan Tidur
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur± 10 jam /hari dgn kualitas baik
(nyenyak).
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidur hanya ± 5 jam /hari dgn kualitas tdk
nyenyak dan sering terbangun malam hari.
f. Pola Berpakaian
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mengganti baju 1x sehari, setelah
selesai mandi dan dilakukan secara mandiri
-Saat sakit : Pasien mengatakan tidak mampu mengganti pakaian sendiri dan
menggati baju 1x sehari dgn dibantu keluarga.
g. Pola Rasa Nyaman
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan nyaman tinggal dirumahnya karena
pasien tidak pernah mengalami masalah kesehatan yang serius.

3
- Saat sakit : Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena kepalanya sering
pusing dan sering terbangun dimalam hari.
h. Pola Kebersihan Diri
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mandi 1x sehari pada sore hari,
keramas 3 x sehari dan gosok gigi 1x sehari juga.
- Saat sakit : Pasien mengatakan hanya di lap dan dibantu oleh keluarganya
setiap pagi, keramas 1 x seminggu dan gosok gigi 1x sehari.
i. Pola Rasa Aman
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan aman tinggal bersama keluarganya
dirumah
- Saat sakit : Pasien mengatakan aman di RS karena selalu di tunggu oleh
keluarga.
j. Pola Komunikasi dan Hubungan dengan orang lain
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa berkomunikasi dengan baik dengan
teman, keluarga, dan tetangga. Pasien aktif dalam kegiatan dibalai banjar.
Pasien menggunakan bahasa bali
- Saat sakit : Pasien mengatakan berkomunikasi dengan keluarga dan rekan
medis dengan baik tanpa mengalami gangguan.
k. Pola Beribadah
- Sebelum sakit : Pasien menganut agama hindu, setiap sore pasien biasa
sembahyang di merajan dan pura
- Saat sakit : Pasien mengatakan biasa berdoa dalam hati, keluarga pasien biasa
sembahyang dan mebanten di Padmasana RS.
l. Pola Produktifitas
- Sebelum sakit : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan seorang petani.
Px belum menopause.
- Saat sakit : Pasien mengatakan tidak biasa mengerjakan tugas-tugas sehari-
hari dirumah dan pergi kesawah.
m. Pola Rekreasi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa mengobrol dengan tetangga-
tetangganya dan juga keluarga.
- Saat sakit : Pasien mengatakan agak jenuh tinggal di RS, tetapi untuk
menghilangkan jenuhnya pasien mengobrol dengan keluarga yang
menjenguknya.

4
n. Pola Belajar
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ingin tahu tentang kesehatan
- Saat sakit : Pasien mengatakan mendapatkan informasi tentang penyakitnya
dari dokter dan tim kesehatan lainnya. Dan sekarang pasien mulai ingin tahu
tentang kesehatan.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : E4 V5 M6
b. TTV saat pengkajian
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/mnt
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 39 C
c. Antropometri
BB sebelum sakit : 55 kg
BB saat sakit : 50 kg
TB : 160 cm
d. Keadaan Fisik
1. Kepala
Kulit kepala bersih tanpa ketombe, rambut rontok, tampak kusam dan kusut,
tidak terdapat benjolan pada kepala, rambut berwarna hitam dan tidak ada
nyeri tekan.
2. Mata
Bentuk mata simetris, sclera anicterik, konjungtiva anemis, pupil isokor,
terdapat kantong mata dikedua mata, mata tampak sayu.

3. Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih, penciuman baik dan tidak
terdapat sekret.
4. Telinga

5
Telinga pasien tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua
telinganya, pendengaran pasien baik dan tidak terdapat benjolan pada telinga
pasien.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, lidah pecah – pecah dan kotor, tonsil tidak membesar
dan terdapat stomatitis.
6. Leher
Tidak terdapat bendungan vena jugularis, tidak terjadi pembesaran limfe,
kulit leher tampak bersih dan tidak iritasi.
7. Thorak
Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi otot dada,luka tidak
ada,kemerahan tidak ada
8. Abdomen
Bentuk abdomen datar, tidak mengalami distensi, nyeri tekan ( - )
9. Genetalia
Tidak terkaji
10. Anus
Tidak terkaji
11. Ekstrimitas
Kekuatan otot
555 555
555 555

Pembengkakan (-), nyeri tekan (-), luka (-)


12. Integumen
Badan teraba panas, kulit terlihat kusam dan kotor, dan wajah nampak
kemerahan.

5. Pemeriksaan Penunjang pada tanggal 15/8/2011


a. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
- DL
- EKG

6
CBC RESULT LIMIT 1 UNIT
WBC 8,86 4,6 – 10,2 K/uL
NEU 6,36 2 – 6,9 K/uL
LYM 1,9 + 0,6 – 0,7 K/uL
MoNo 0,511 0 – 0,9 K/uL
EOS 0,009 0 – 0,7 K/uL
BASO 0,083 0 – 0,2 K/uL
RBC 5,34 4,04 – 6,13 M/uL
HGB 15,3 12,2 – 18,1 g/dL
HCT 47,6 37,7 – 53,7 %
MCV 89,1 80 – 97 FL
MCH 28,6 27 – 31,2 Pg
MCHC 32,1 31,8 – 35,4 g/dL
ROW 11,4 - 11,6 – 14,8 %
PLT 197 142 – 424 K/uL
MPV 6,93 0 – 99,9 FL

DIFFERENTIAL RESULT LIMIT 1 UNIT


NEU 71,8 37 – 80 %N
LYM 21,4 10 – 50 %L
MoNo 5,77 0 -12 %M
EOS 0,103 0-7 %E
BASO 0,938 0 - 215 %B

b. Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik

No Parameter Hasil Nilai Rujukan


1 GDP 74 – 105 mg/dL
2 GD 2JPP 70 – 120 mg/dL
3 GDS 70 – 110 mg/dL
4 SGOT/AST 140 * 15 – 37 mg/dL
5 SGPT/ALT 122 * 30 – 65 mg/dL

7
6 ALP 50 – 136 mg/dL
7 BUN 7 – 18 mg/dL
8 Kreatinin 0,6 – 1,3 mg/dL
9 Asam Urat 2,6 – 7,2 mg/dL
10 Cholesterol total 130 – 1200 mg/dL
11 Trigliserida 40 – 150 mg/dL
12 Anti HCV ( - ) nonnegative
13 HBS Ag ( - ) negative
14 Albumin 3,4 – 5,09 r/dL
15 Natrium ( Na + ) 136 – 145 mmol/dL
16 Kalium ( Ka + ) 3,5 – 5,1 mmol/dL
17 Clorida ( Cl + ) 98 – 109 mmol/dL
18 Calcuim ( Ca ) 8,5 – 10,1 mg/dL
19 Magnesium 1,6 – 2,3 mg/dL

6. Analisa Data

DATA ETIOLOGI/ANALISA MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Bakteri salmonella Hipetermi
- Pasien mengatakan badannya thypi
panas
DO : Makanan dan minuman
- Suhu 39 C
- Mukosa bibir kering Berkembang biak di
- Lidah pecah-pecah dan kotor usus
- Badan terasa panas
- Kulit terlihat kusam dan kotor Imunitas humoral
- Wajah nampak kemerahan (imunoglobuli A)
kurang baik

Menembus sel epitel

8
Berkembangbiak
dilamina propia

Ditelan/makrofag sel
fagosit

Plaques payeri

Kelenjar getah bening


masenterika

Sirkulasi darah

Bakteri II symtomatik

Metabolisme meningkat

Hipetermi
DS: Bakterimia II Ketidakseimbangan
- Sebelum sakit: pasien symtomatik nutrisi kurang dari
mengatakan makan 3x kebutuhan tubuh
sehari dengan menu Anoreksia mual, muntah
nasi, daging atau ikan,
dan sayuran. Pasien Ketidakseimbangan
minum air putih ±19 nutrisi kurang dari
perhari (1gelas ±200cc) kebutuhan tubuh
- Saat sakit: pasien
mengatakan nafsu
makan berkurang
sehingga pasien hanya
makan ½ porsi dengan
bubur nasi atau

9
sumsum.
- Pasien mengatakan
mual
DO:
- BB turun dari 55kg ke
50kg
- Mukosa bibir kering
- Lidah pecah dan kotor

DS: Bakterimia II Intoleransi aktivitas


- Pasien mengatakan symtomatik
tidak mampu
mengganti pakaian Nyeri otot & nyeri
sendiri dan mengganti kepala
baju 1x sehari dengan
dibantu keluarga Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan
hanya di lap dan
dibantu oleh
keluarganya setiap
pagi, keramas 1x
seminggu dan gosok
gigi 1x sehari
- Pasien mengatakan
tidak bisa mengerjakan
tugas-tugs sehari hari
dirumah dan pergi ke
sawah
DO:
-
DS: Bakteri salmonella Gangguan pola
- Psien mengatakan thypi tidur
tidurnya hanya 5

10
jam perhari dengan Makanan dan minuman
kualitas tidur yang
tidak baik dan Berkembang biak di
sering terbangun di usus
malam hari
DO: Imunitas humoral
- Terdapat kantung (imunoglobuli A)
mata di kedua kurang baik
matanya
- Mata tampak sayu Menembus sel epitel

Berkembangbiak
dilamina propia

Ditelan/makrofag sel
fagosit

Plaques payeri

Kelenjar getah bening


masenterika

Sirkulasi darah

Bakteri II symtomatik

Metabolisme meningkat

Hipetermi

Gelisah

Tidur terganggu
11
Gangguan pola tidur

12
Phatway

13
B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
a. Hipertermi b.d dehidrasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan diet kurang
c. Intoleran aktivitas b.d imobilisasi
d. Gangguan pola tidur b.d pola tidur yang tidak menyehatkan

C. Perencanaan
DX Tujuan Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan Perawatan Demam 1. Untuk
keperawatan 3x24 jam 1. Pantau suhu dan ttv mengetahu
diharapkan demam menurun lainnya i
Kriteria Hasil 2. Dorong kunsumsi cairan perkemban
- Pasien tidak menguluh 3. Kompres hangat gan
panas 4. Lembabkan bibir dan kesehatan
- Suhu normal mukosa hidung yang pasien dan
- Mukosa bibir tidak kering memudahk
kering an dalam
- Lidah tidak pecah-pecah pemberian
dan bersih terapi
- Kulit cerah dan tidak 2. Peningkata
kotor n suhu
- Wajah tidak kemerahan tubuh
meningkat
kan
pengupan
sehingga
perlu
diimbangi
dengan
asupan
cairan
yang

14
banyak
3. Pemberian
kompress
hangat
mampu
mendilatas
i pembuluh
darah,
sehingga
akan
memperce
pat
perpindaha
n panas
dari tubuh
ke kulit
4. Supaya
bibir
lembab
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Nutrisi 1.
keperawatan 3x24jam - Tentukan status gizi - untuk
diharapkan pasien mampu: pasien dan kemampuan mengetahui
- Nafsu makan pasien pasien untuk memenuhi asupan gizi
kembali normal kebutuhan gizi. pasien agar
- Tidak ada mual - Tentukan jumlah kalori gizinya
muntah dan jenis nutrisi yang terpenuhi
- BB kembali normal dibutuhkan untuk - untuk
Kriteria Hasil: memenuhi persyaratan memenuhi
1) Nafsu makan gizi kebutuhan
- Merasakan makanan dari - Pastikan makanan yang kalori pasien
skala 3-5 disajikan dengan cara Agar
- Intake makanan dari skala yang menarik dan pada merangsang
2-4 suhu yang paling cocok nafsu makan

15
- Rangasangan untuk untuk konsumsi secara pasien
makan dari skala 2-4 optimal Untuk
2) Status nutrisi - Monitor kalori dan mengetahui
- Asupan makanan dari asupan makanan. asupan
skala 2-4 2. Manajemen BB makanan dan
- Rasio BB atau TB dari - Diskusikan dengan kalori setiap
skala 2-4 pasien mengenai hari
3) Kesehatan mulut hubungan antara 2.
- Kebersihan mulut dari asupan makanan, - untuk
skala 2-5 olahraga, peningkatan mengetahui
- Kebersihan lidah dari BB, penurunan BB faktor yang
skala2-5 - Hitung penurunan BB mempengar
- Kelembaban mukosa pasien uhi
mulut dan lidah dari skala - Dorong pasien untuk penurunan
2-5 konsumsi air yang BB
cukup setiap hari - untuk
3. Monitor nutrisi mengetahui
- Timbang BB pasien BB ideal
- Identifikasi perubahan pasien
BB terakhir 3.
- Monitor adanya mual - untuk
dan muntah mengetahui BB
4. Manajemen gangguan pasien
makan - untuk
- Rundingkan dengan mengetahui
ahli gizi dalam penurunan BB
menentukan asupan pasien
kalori harian , yang - untuk
diperlukan untuk mengetahui
mempertahankan BB intake/output
yang ditentukan pasien setiap
- Monitor intake/asupan hari
cairan secara tepat 4.

16
- Monitor asupan kalori - agar
makanan harian memenuhi
status gizi dan
kalori pada
pasien agar BB
kembali normal
- untuk
mengetahui
intake cairan
pada pasien
setiap hari
- untuk
mengetahui
asupan kalori
makanan setiap
hari

3. Setelah dilakukan tindakan Terapi aktivitas 1. Supaya


keperawatan 3x24 jam 1. Pertimbangkan pasien
diharapkan pasien mampu kemampuan klien dalam mampu
bertoleransi terhadap aktivitas berpartisipasi melalui mengontrol
Kriteria Hasil: aktivitas spesifik aktivitas
- Melakukan aktivitas 2. Bantu klien untuk dengan
rutin dengan skala 2-4 meneksplorasikan tujuan pengawasan
- Aktivitas fisik dengan personal dari aktivitas keluarga.
skala 2-4 yang biasa dilakukan 2. Supaya
- Pemulihan energi setelah (misalnya bekerja) dan pasien bisa
istirahat dengan skala 34 aktivitas yang disukai melakukan
3. Intruksikan pasien dengan aktivitas
keluarga untuk secara
mempertahankan fungsi mandiri
dan kesehatan terkait dengan
peran dalam beraktivitas aktivitas

17
secara fisik, sosial, seperti dulu
spiritual, dan kognisi lagi.
4. Bantu klien dan kelurga 3. Supaya
memantau perkembangan kesehatan
klien terhadap pecapaian pasien dapat
tujuan terpantau oleh
keluarga
dengan
intruksi
perawat.
4. Untuk
mengetahui
perkembanga
n klien.
4. Setelah dilakukan tindakan Peningkatan tidur 1. Supaya
keperawatan 3x24 jam 1. Tentukan pola tidu atau pasien
diharapkan pasien mampu: aktivitas pasien tidak
- Bisa tidur nyenyak 2. Monitor atau catat pola terganggu
atau kembali normal tidur pasien dengan 2. Untuk
- Tidak terdapat jumlah jam tidur melihat
kantung mata 3. Anjurkan pasien untuk perkemban
memantau pola tidur gan pasien
Kriteria hasil: 4. Sesuaikan lingkungan 3. Untuk
(misalnya, cahaya, mengetahu
- Jam tidur dengan kebisingan, suhu, kasur, i nyenyak
skala 1-3 dan tempat tidur) untuk atau
- Pola tidur dengan meningkatkan kualitas tidaknya
skala 1-3 tidur tidur
- Mudah bangun pada 5. Bantu untuk pasien
saat yang tepat dengan menghilangkan situasi 4. Supaya
skala 2-3 stress sebelum tidur memberika
- Kualitas tidur dengan n
skala 2-4 kenyaman

18
an
terhadap
patenang
dalam
tidur

D. Implementasi
DX Intervensi Implementasi Evaluasi
1. 1. 1. Memantau suhu dan ttv
2. lainnya
3. - Inform konsen
4. - Bersihkan
termometer
menggunakan tissue
- Reset termometer
- Pasangkan
termometer pada
axila tunggu sampai
ada bunyi
- Lihat dan catat
hasilnya
- Hitung nadi
- Hitung respirasi rate
- Cek tekanan darah
2. Mendorong konsumsi
cairan dengan cara :
- Tingkatkan
mengkonsumsi air
putih
- Tingatkan konsumsi
sayur dan buah
3. Mengkompress

19
menggunakan air hangat
- Inform konsen
- Sediakan air hangat
- Sediakan handuk
- Masukan handuk ke
dalam baskom yang
berisi air hangat lalu
peras
- Lipat handuk dengan
rapi dan simpan di
kening pasien
- Lakukan prosedur tsb
beberapa kali
sehingga demam
pasien menurun
4. Melembabkan bibir dan
mukosa hidung yang
kering
- Memanfaatkan madu
dan gula. Cara
menggunakannya:
- Campurkan 1sendok
teh gula dengan 1
sendok teh madu
- Lalu oleskan scrub
alami tersebut ke
permukaan bibir
secara merata
- Setelah itu, bilas
dengan menggunakan
air hangat.
2. 1. - Kaji status nutrisi
2. pasien meliputi

20
3. ABCD dan TTV
- Identifikasi
perubahan BB
terakhir
- Lakukan atau bantu
pasien terkait
perawatan mulut
sebelum makan
- Anjurkan pasien
untuk makan sedikit
tapi sering
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk diet
yang tepat dengan
pasien dan dengan
dokter dalam
pemberian obat
antiemetik.
3. 1. 1. Ukur kemampuan
2. aktivitas klien untuk
3. pemenuhan aktivitas
4. 2. Berikan pasien
aktivitas yang sesuai
kemampuannya
seperti mandi, makan,
dan berpakaian
3. Anjurkan perawat dan
anggota keluarga
pasien untuk
mengecek kesehatan
pasien
4. Pantau dan cek
kondisi klien secara

21
teratur
4. 1. 1. Anjurkan pasien
2. memakai baju yang
3. menyerap keringat
4. tipis
2. Untuk mengevaluasi
apakah perencanaan
keperawatan berhasil
atau tidaknya
3. Anjurkan perhatian
kepada pasien
4. Berikan kunjungan,
tempat tidur, dan
aktivias pasien yang
bisa dilakukan oleh
pasien
5. Bantu dan pantau
pasien sebelum tidur

22

Anda mungkin juga menyukai