Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ASMA
DIRUANG KAMBOJA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
TANGGAL 14-16 JULI 2020

Oleh :
NI KETUT YULIANA
17.321.2686
A11-A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES WIRA MEDIKA BALI
2019/20220
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ASMA
DIRUANG KAMBOJA
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
TANGGAL 14-16 JULI 2020

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 54 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Maternital : Kawin
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Banjar Tengah
Tgl Masuk : 13 Juli 2020
Tgl Pengkajian : 14 Juli 2020
No. Register : 118818
DiagnosaMedis : Asma
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Y
Umur : 25 Tahun
Hub. Dgn Klien : Anak Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Banjar Tengah
2. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Saat MRS :
Pasien mengatakan sulit ketika bernafas, dadanya terasak sesak ketika bernafas,
bernafas dengan cepat dan merasa cepat kelelahan.
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan sesak nafas.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan sering merasa sesak sudah sejak kurang lebih 2 hari disertai
dengan dadanya yang terasa sesak, kesulitan bernafas serta sering terbangun
ketika malam hari akibat sesaknya dan seringnya merasa kelelahan.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan jika asmanya kambuh ia langsung berobat ke pelayanan kesehatan
atau ke dokter untuk memeriksakan asmanya dan untuk mendapatkan obat agar
asmmanya berkurang dan hilang.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma sejak umur 30 tahun.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di RSU Negara karena
menderita penyakit yang sama.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi, baik alergi terhadap obat-obatan,
makanan ataupun minuman.
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol/dll)
Pasien mengatakan tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang
sama seperti dirinya dan tidak ada penyakit keturunan.
d. Diagnosa Medis dan Therapy
Diagnosa Medis : Asma
Theraphy :
No
Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1. NaCl 15 tpm IV Pengganti cairan tubuh
2. Salbutamol 2 mg Oral Meringankan gejala asma
3. Nasal kanul 4 L/menit - Menangani gejala asma
4. Bisolvon 2 mg Oral Meredakan batuk
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit selalu berobat ke pelayanan kesehatan. Pasien
mempercayai sakitnya saat ini adalah penyakit medis.
b. Pola Nutrisi Metabolik
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk, dan sayur dengan
porsi 1 piring, minum 8 gelas/hari.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit nafsu makannya tidak ada masalah, 3x sehari
dengan nasi, lauk pauk dan sayur dengan porsi 1 piring dan minum 8 gelas/hari.
c. Pola Eleminasi
1) BAB
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kekuningan, bau khas feses.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kekuningan, bau khas feses.
2) BAK
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakn BAK 5-6x/hari dan warna urine kekuningan.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan BAK 5-6x/hari dengan warna urine kekuningan.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan
Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0 : mandiri, 1 : alatbantu, 2 : dibantu orang lain,
3 : dibantu orang lain dan alat, 4 : tergatung total
2) Latihan
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat beraktifitas secara mandiri dan normal.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur dan hanya dapat
melakukan aktifitas secara mandiri dan terbatas.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan sakitnya merupakan penyakit medis dan bukan karena hal yang
bersifat magis dan cobaan dari Tuhan.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Identitas diri : Pasien mengatakan namanya Tn. M dan berjenis kelamin laki-laki.
Ideal diri : Pasien mengatakan ingin sembuh.
Peran diri : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang kepala keluarga di
keluarganya.
Citra diri : Pasien mengatakan ketika sakit ia merasa tidak nyaman.
Harga diri : Pasien mengatakan tidak pernah malu dengan penyakit yang
dialaminya.

g. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan biasa tidur 8 jam/hari dari jam 21.00-06.00 WITA, pasien
jarang tidur siang karena harus bekerja.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur karena dadanya terasa sesak jika tidur
dadanya terasa tambah sesak.
h. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan ia merupakan sebagai kepala keluarga dikeluarganya, memiliki 3
orang anak dan 1 orang istri.
i. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah
j. Pola Toleransi Stress dan Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah biasa bercerita dengan anggota keluarganya.
k. Pola Nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu dan berdoa setiap hari sebelum beraktifitas tetapi
semenjak sakit pasien mengatakan hanya dapat berdoa dari tempat tidur.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum: Lemas
Tingkat Kesadaran : Komposmentis
GCS: Verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata: 4
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 90x/menit Suhu: 36,5°C TD: 110/60 mm/Hg
RR : 30x/menit.
c. Keadaan Fisik
a) Kepala dan Leher
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan.

2) Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, pasien tampak menggunakan otot
bantu pernafasan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan.
b) Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris antara mata kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak
ada secret pada tepi kelopak mata, anemis dan tidak ada infeksi, sclera
berwarna putih, konjungtiva merah muda.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada pembengkakan.
c) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, hidung bersih tidak ada kelainan, tidak
ada lesi dan tampak terpasang alat bantu pernafasan.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
d) Telinga
Inspeksi : Simetris antara telinga kanan dan kiri, pendengaran masih
normal, telinga bersih dan tidak ada lesi, tidak ada penumpukan
serumen, tidak ada alat bantu dengar.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
perdarahan.
e) Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi geligi lengkap,
lidah bersih dan fungsi perasa baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan tidak ada
pembengkakan.
f) Dada :
 Paru-Paru
Inspeksi : Tidak ada lesi, perkembangan antara paru kanan dan kiri simetris.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Suara paru-paru hipersonor.
Auskultasi : Suara nafas wheezing.
 Jantung
Inspeksi : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan, tidak ada pembengkakan.
Perkusi : Suara jantung pekak.
Auskultasi : Bunyi jantung I : S1 lup, bunyi jantung II : S2 : dup dan tidak
ada bunyi jantung tambahan.
g) Payudara dan Ketiak
Inspeksi : Bentuk payudara antara kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan tidak ada
perdarahan.
h) Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen normal, tidak ada luka atau lesi.
Auskultasi : Bissing usus 18 x/menit.
Perkusi : Suara abdomen timpani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kelainan, tidak ada perdarahan.
i) Ekstremitas
 Atas
Inspeksi : Tangan kanan dan kiri lengkap, panjang dan bentuk simetris, tidak ada
lesi atau luka.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembengkakan.
 Bawah
Inspeksi : Kaki kanan dan kiri lengkap, panjang dan bentuk simetris, tidak ada
lesi atau luka.
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan.
Perkusi : Refleks baik.
j) Genetalia
Tidak terkaji.
k) Integumen
Inspeksi : Turgor kulit elastic, warna kulit sawo matang, tidak ada jejas, tidak
ada luka, CRT < 2 detik
Palpasi : Akral kulit tidak teraba hangat, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan
dan tidak ada kelainan.
l) Neurologis
 Status mental dan emosi
Pasien mengatakan emosinya dapat terkontrol dengan baik.
 Pengkajian saraf cranial
Tidak terkaji.
 Pemeriksaan reflek
Tidak terkaji.
5. Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium yang berhubungan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
2) Pemeriksaan Radiologi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………
3) Hasil Konsultasi
Konsultasi dengan gizi dan dokter umum
4) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Lain
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………

A. ANALISA DATA
Tabel Analisa Data
MASALAH
DATA INTERPRETASI
KEPERAWATAN
DS :
- Pasien mengatakan Obstruksi proksimal dari Pola Nafas Tidak Efektif
mengeluh sesak bronkus pada tahap ekspirasi
nafas dan inspirasi
- Pasien mengatakan ↓
agak susah bernafas. Wheezing, sesak nafas

DO : Tekanan partial oksigen
- Pasien tampak dialveoli
menggunakan otot ↓
bantu pernafasan Penyempitan jalan nafas
- Terdengar suara ↓
nafas wheezing Peningkatan kerja otot
- RR : 30 x/menit pernafasan
- Pasien tampak ↓
menggunakan terapi Pola nafas tidak efektif
oksigen (simple
mask)

DS :
- Pasien mengatakan Kontraksi otot polos Gangguan Pola Tidur
sering merasakan ↓
sesak nafas pada Bronkospasme
malam hari. ↓
DO : Penyempitan saluran paru
- Pasien tampak tak ↓
nyaman. Sesak nafas
- Pasien idur kurang ↓
lebih hanya 5 jam / Gangguan pertukaran gas
hari ↓
- Gangguan pola tidur

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal Tanggal


. Keperawatan ditemukan Teratasi

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan 14 Juli 2020 17 Juli 2020


dengan obstruksi jalan nafas atau
ekspirasi yang tidak memberikan
ventilasi adekuat yang ditandai dengan
pasien mengeluh memiliki hambatan
upaya nafas dan depresi pusat
pernafasan.

2. Gangguan pola tidur berhubungan 14 Juli 2020 17 Juli 2020


dengan sesak nafas yang ditandai
dengan pasien mengeluh sulit tidur dan
C.mengeluh pola tidur yang berubah.

C. INTERVENSI
Diagnose Tujuan & Rencana
No Hari/Tgl/Jam Keperawatan Kriteria Hasil Tindakan Rasional

1. Selasa, 14 Pola nafas Setelah dilakukan 1. Posisikan 1. Posisi semi


Juli 2020 tidak efektif tindakan pasien untuk fowler
berhubungan keperawatan memaksimal- membantu
(16.00 dengan selama 3 x 24 jam. kan ventilasi pasien
WITA) obstruksi Diharapkan pola 2. Identifikasi memaksimalka
jalan nafas nafas tidak efektif pasien n ventilasi
atau pada pasien dapat perlunya sehingga
ekspirasi teratasi. Dengan dipasangkan kebutuhan
yang tidak kriteria hasil : alat bantu oksigen
memberikan - Mengajarkan pernafasan terpenuhi
ventilasi teknik 3. Memberikan melalui proses
adekuat yang akupresure obat herbal pernafasan.
untuk
ditandai ektrak jahe 2. Alat banttu
meredakan
dengan merah. pernafasan
sesak nafas
pasien membantu
yang terjadi
mengeluh organ
pada pasien.
memiliki - Mendemonstr
pernafasan
hambatan asikan batuk memenuhi
upaya nafas efektif, suara kebutuhan
dan depresi nafas yang oksigen
pusat bersih, tidak sehingga
pernafasan. ada sianosis oksigen yang
dan dyspneu diperlukan
(mampu
tubuh
mengeluarkan
terpenuhi.
sputum,
3. Dapat
mampu
mempermudah
bernafas
dengan pasien dalam
mudah, tidak mengeluarkan
ada pursed sekret yang
lips) sulit dilakukan
- Tanda-tanda
2. secara mandiri.
vital dalam
Selasa, 14
rentang
Juli 2020 Gangguan 1. Jelaskan
normal ( TD,
pola tidur pentingnya
S, N, RR )
(16.00 berhubungan tidur yang 1. Mengetahui
WITA) dengan sesak adekuat pentingnya
nafas yang 2. Fasilitas untuk tidur untuk
ditandai mempertahan pemulihan
Setelah dilakukan
dengan kan aktivitas kesehatannya
tindakan
pasien sebelum tidur 2. Pasien akan
keperawatan
mengeluh (membaca) mudah tidur
selama 3 x 24 jam.
sulit tidur 3. Ciptakan setelah
diharapkan
dan lingkungan melakukan
gangguan pola
mengeluh yang nyaman aktivitas
tidur pasien dapat
pola tidur 3. Lingkungan
teratasi. Dengan
yang yang nyaman
kriteria hasil :
berubah. dapat
- Jumlah tidur
mengurangi
dalam batas
beban pikiran
normal
pasien dan
- Pola tidur,
cepat tidur
kualitas dalam
batas normal
- Perasaan fresh
sesudah tidur
- Mampu
mengidentifika
si kan hal-hal
yang
meningkatkan
tidur

D. IMPLEMENTASI

No Hari/Tgl/Jam Tindakan Evaluasi Paraf


Dx Keperawatan Proses
1. Selasa, 14 Juli Melakukan pemeriksaan DS : -
2020 TTV DO : Pasien tambak
( 16.00 WITA ) mau dilakukan
pemeriksaan TTV
TD : 110/60
mm/Hg
S : 36,50C
N : 90 x/menit
RR : 30 x/menit
1. ( 17.00 WITA ) Pemberian oksigen
melalui nasal kanul DS : Pasien
4L/menit mengatakan mau
diberikan oksigen
melalui nasal kanul
DO : Pasien tampak
mau diberikan oksigen
melalui nasal kanul
1. ( 18.00 WITA ) Mengatur posisi pasien 4L/menit

DS : Pasien
mengatakan mau untuk
diatur posisinya
DO : Pasien tampak
dalam posisi semi
1. ( 18.30 WITA ) Mengajarkan teknik fowler
akupresure untuk
meredakan sesak nafas DS :Pasien
pada pasien mengatakan mau
diajarkan teknik
akupresure meredakan
sesak nafas.
DO : Pasien tampak
mau diajarkan teknik
akupresure meredakan
sesak nafas.
- Titik CV17 terletak
ditengah tulang
dada
- Titik LI4 terletak
diantara ibu jari dan
telunjuk ketika
disatukan.
- Titik GB20 terletak
dibawah pangkal
tengkorak (dibawah
lubang dikedua sisi)
- Titik LU5 terletak
disiku bagian dalam
- Titik LU7 terletak 1,5
cun diatas lipatan
pergelangan tangan.
- Titik T5 terletak
diatas lipatan
pergelangan tangan
atas paling menonjol.
- Titik UB11 terletak
1,5 BI dari garis
tengah tulang
belakang, 1 BI
dibawah tingkat garis
dengaan atas tulang
belikat.
- Titik UB17 terletak
1,5 BI dari garis
tengah tulang
belakang, sepanjang
garis imajiner ditarik
antara bagian bawah
tulang belikat
2. ( 19.45 WITA ) Mengkaji pola tidur (scapula)
- Titik ST36 terletak
dibawah tempurung
lutut.

DS : Pasien
mengatakan susah tidur
karena sesak.
DO : Pasien tampak
2. Rabu, 15 Juli Melakukan pemeriksaan
gelisah dan tidak
2020 TTV
nyaman.
( 09.00 WITA )

DS : -
DO : Pasien tampak
mau diukur TTV
TD : 110/70 mmHg
T : 36,0˚C
1. Mengatur posisi pasien
RR : 30 x/menit
( 11.00 WITA ) dan menganjurkan
N : 90 x/menit
teknik nafas dalam dan
batuk efektif

DS : Pasien
mengatakan mau untuk
mengatur posisi dan
teknik nafas dalam
serta batuk efektif.
DO : Pasien tampak
mengikuti anjuran yang
diberikan untuk
1. Pemberian obat oral mengatur posisi,
(12.00 WITA ) Salbutamol 2mg menarik nafas dalam
serta batuk efektif.

DS : Pasien
mengatakan mau
minum obat Salbutamol
DO : Pasien tampak
minum obat oral
2. Mengkaji pola tidur Salbutamol dengan
( 14.00 WITA ) dosis 2mg

DS : Pasien
mengatakan untuk
sekarang pola tidurnya
sudah lebih baik dan
sudah tidak terbangun
pada malam hari karena
sesak lagi.
DO : Pasien tidak
1. Melakukan pemeriksaan nampak mengalami
Kamis, 16 Juli TTV gangguan pada tidurnya
2020 karena sesak.
( 09.00 WITA )

DS : -
DO : Pasien tampak
mau dilakukan
pemeriksaan TTV
1.
TD : 120/90 mmHg
Membantu pasien T : 36,0˚C
( 11.45 WITA ) latihan teknik nafas RR : 26 x/menit
dalam dan batuk efektif N : 84 x/menit

DS : Pasien
2
mengatakan mau
Mengkaji pola tidur mengikuti latihan
( 13.00 WITA ) teknik nafas dalam dan
batuk efektif
DO : Pasien mengikuti
anjuran

DS : Pasien
1.
mengatakan mau
Memberikan obat oral minum obat herbal
( 13.00 WITA ) Bisolvon 2mg ekstrak jahe merah.
DO: Pasien tampak
mau minum obat herbal
ekstrak jahe dengan air
hangat 1gelas/hari.
DS : Pasien
mengatakan pola
1. tidurnya sudah tidak
Mengatur posisi pasien ada masalah lagi.
( 13.40 WITA ) dan menganjurkan DO : Pasien tampak
teknik nafas dalam dan tidur dengan tenang dan
batuk efektif tidak mengalami
gangguan pada malam
hari.

1.
DS : Pasien
Menganjurkan teknik mengatakan mau
( 14.00 WITA ) akupresure untuk minum obat oral
meredakan sesak nafas Bisolvon
DO : Pasien tampak
minum obat oral
Bisolvon 2mg

DS : Pasien
mengatakan mau untuk
mengikuti anjuran.
DO : Pasien tampak
mengikuti anjuran
untuk mengatur posisi
dan teknik nafas dalam
serta batuk efektif.

DS :Pasien
mengatakan mau
diajarkan teknik
akupresure meredakan
sesak nafas.
DO : Pasien tampak
mau diajarkan teknik
akupresure meredakan
sesak nafas.
- Titik CV17 terletak
ditengah tulang
dada
- Titik LI4 terletak
diantara ibu jari dan
telunjuk ketika
disatukan.
- Titik GB20 terletak
dibawah pangkal
tengkorak (dibawah
lubang dikedua sisi)
- Titik LU5 terletak
disiku bagian dalam
- Titik LU7 terletak 1,5
cun diatas lipatan
pergelangan tangan.
- Titik T5 terletak
diatas lipatan
pergelangan tangan
atas paling menonjol.
- Titik UB11 terletak
1,5 BI dari garis
tengah tulang
belakang, 1 BI
dibawah tingkat garis
dengaan atas tulang
belikat.
- Titik UB17 terletak
1,5 BI dari garis
tengah tulang
belakang, sepanjang
garis imajiner ditarik
antara bagian bawah
tulang belikat
(scapula)
- Titik ST36 terletak
dibawah tempurung
lutut.
E. EVALUASI

Diagnosa
No. Hari/Tgl/Jam Keperawatan Evaluasi
1. Kamis, 16 Juli Pola nafas tidak efektif S : Pasien mengatakan sesak
2020 berhubungan dengan berkurang.
( 14.00 obstruksi jalan nafas atau O : TD : 120/90 mmHg
WITA ) ekspirasi yang tidak RR = 26 x/menit
memberikan ventilasi T : 36,0˚C
adekuat yang ditandai N : 84 x/menit
dengan pasien mengeluh A : Masalah teratasi.
memiliki hambatan upaya P : Hentikan intervensi, pertahankan
nafas dan depresi pusat kondisi pasien.
pernafasan.

2. Gangguan pola tidur S : Pasien mengatakan bisa tidur pada


Kamis, 16 Juili berhubungan dengan sesak malam hari dan tidak pernah
2020 nafas yang ditandai dengan terbangun lagi karena sesak.
( 14.00 pasien mengeluh sulit tidur O : TD = 120/90 mmHg
WITA ) dan mengeluh pola tidur T = 36,0˚C
yang berubah. R = 26 x/menit
N = 80 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pertahankan
kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai