S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT B.D AGEN
PENCEDERA FISIOLOGIS (INFARKSI) PADA PASIEN STEMI DI RUANG
ALAMANDA RSMS MARGONO GERIATRI
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Prodi Profesi Ners
Stase KMB
Disusun oleh:
TINA AFRIYANTI
(202303097)
Disusun Oleh:
Tina Afriyanti
(202303097)
Pembimbing,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
C. Batasan Karakteristik
Menurut Tim Pokja SDKI DPP (2017), batasan karakteristik nyeri akut
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : Mengeluh nyeri
Objektif :
- Tampak meringis
- Gelisah
- Sulit tidur
a) Subjektif:-
b) Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
H. Intervensi Keperawatan
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Ruangan : ALAMANDA
Nomor RM :022xxxxx
Nama/Inisial :Ny. S
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Alamat : Kaligondang
Penanggungjawab : Sdr. A
Hubungan : Anak
Alamat : Kaligondang
2. Keluahan Utama
Klien mengatakan nyeri bagian dada menjalar hingga ke punggung
3. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada menjalar hingga punggung, keringat
dingin, mual, muntah, pusing dan leher sakit dirasakan sudah 1 minggu yang
lalu. P: nyeri muncul saat beraktifitas, Q: nyeri terasa teremas-remas, R: nyeri
dada kiri menjalar hingga ke punggung, S: skala nyeri 5, T: nyeri muncul
mendadak dan hilang timbul. Sebelumnya pasien mengatakan sudah berobat di
RS banyumas tetapi karena nyeri masih dirasakan sehingga dirujuk ke RS
Margono.
a. Pola oksigen
e. Pola aktivitas
j. Berkomunikasi
a. Pemeriksaan laboratorium
Hari/tgl : 31/03/2024
No. Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13.5 10.9-14.9
Leukosit 13410 5070-11100
Hematokrit 40.6 34-45
Eritrosit 4.69 4.11-5.55
Trombosit 380000 216000-451000
SGOT 234 < 31
Troponin 1 1.29 <0.04
b. EKG : TERLAMPIR
Hasil :
- Aortosklerosis dengan besar cor normal (inspirasi kurang & posisi supine)
- Corakan bronchovaskuler dalam batas normal (inspirasi kurang & posisi supine)
1. Analisa Data
Kelemahan
Intoleransi aktifitas
C. Intervensi Keperawatan
Hari/tgl SLKI SIKI Paraf
Selasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
02/04/2024 keperawatan 3x24 jam Observasi
diharapkan masalah - Identifikasi lokasi, karakteristik,
keperawatan nyeri akut b.d durasi, frekuensi, kualitas,
agen pencedera fisiologis intensitas nyeri
(infarksi) dapat teratasi dengan - Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil: - Identifikasi respon nyeri non
1. Keluhan nyeri 1 (meningkat) verbal
menjadi 4 (cukup menurun) - Identifikasi faktor yang
2. Meringis 1 (meningkat) memperberat dan memperingan
menjadi 4 (cukup menurun) nyeri
3. Kesulitan tidur 1 Terapeutik
(meningkat) menjadi 4 (cukup - Berikan teknik nonfarmakologis
menurun) untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan tekhnik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Selasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi
02/04/2024 keperawatan 3x24 jam Observasi
diharapkan masalah intoleransi
- Monitor kelelahan fisik dan
aktifitas b.d ketidakseimbangan emosional
antara suplai dan kebutuhan
- Monitor pola dan jam tidur
oksigen dapat teratasi dengan
kriteria hasil: - Monitor lokasi dan
ketidaknyamana selama
1. Kemudahan dalam
melakukan aktivitas
melakukan aktivitas
sehari-hari 1 (menurun) Terapeutik
menjadi 4 (cukup
meningkat) - Sediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
2. Keluhan lelah 1
(meningkat) menjadi 4 - Lakukan latihan rentang gerak
(cukup menurun) pasif dan/atau aktif
Hari/ Dx
Implementasi Respon Paraf
Tgl Kep
Selasa 1 DS : pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
Mengidentifikasi lokasi,
02/04/ P: nyeri muncul saat beraktifitas
karakteristik, durasi, frekuensi,
2024 Q: nyeri terasa tteremas-remas
kualitas, intensitas nyeri, skala
R: nyeri dada kiri menjalar hingga ke punggung
nyeri dan mengidentifikasi
S: skala nyeri 5
respon nyeri non verbal
T: nyeri muncul mendadak dan hilang timbul
DO:
Dx
Hari/Tgl Evaluasi Paraf
Kep
Kamis 1 S: pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, saat
04/04/2024 bergerak juga sudah berkurang nyerinya dapat tidur
dengan nyenyak
O:
- Meringis berkurang
- Dapat berjalan ke kamar mandi
A: Masalah keperawatan teratasi
P: hentikan intervensi
Persiapan pulang
- Jika nyeri timbul kembali dapat melakukan tarik
napas dalam dg posisi duduk/setengah duduk
Intervensi yang dilakukan pada dx keperawatan nyeri akut yaitu teknik relaksasi
nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah.
Pemberian relaksasi slow deep breathing membuat tubuh menjadi relaks, sehingga
seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan tenang dan
membuat pasien nyaman sehingga gejala nyeri berkurang (Ekowati,2023). hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan (Wahiddiyah dkk, 2021) yang menunjukan hasil sebelum
dilakukan slow deep breathing dengan skala nyeri sedang dan setelah dilakukan nyeri
berkurang dengan skala nyeri ringan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
(Hajati,2023) menunjukan bahwa pada karakter nyeri dada, kelompok studi menunjukan
peningkatan yang signifikan setelah penerapan teknik napas dalam pada 2 hari selama 15
menit dengan hasil menegaskan bahwa slow deep breathing berpengaruh pada penurunan
nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, S., & Lubis, V. H. (2018). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Aktivitas Fisik,
Aktivitas Kognitif Dengan Kejadian Demensia Pada Lansia Mandiri Di Panti Wherda Bina
Bhakti Tangerang Selatan Tahun 2018. Jurnal Kesehatan STIKES IMC Bintaro, 2(2), 174-
174.
KK, I. F. J., & Hajati, S. P. (2023). Pengaruh Terapi Benson Terhadap Pasien AMI (Acute
Mycardial Infark) di Ruang Rawat Inap. Lentera Perawat, 4(1), 47-52.
Nency, C., Surya, M. K., & Kurnia, A. (2023). Gagal Jantung Akut sebagai Komplikasi
Sindrom Koroner Akut. Cermin Dunia Kedokteran, 50(1), 30-35.
SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.).
SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.).
SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.).
Wahiddiyah, S., & Rizal, A. A. F. (2019). Analisa Praktik Klinik KeperawatanpadaPasien
Acute Coronary Syndrome (ACS) dengan Intervensi Inovasi Relaksasi Menggunakan
Teknik Relaksasi Bensonkombinasi Hand Foot Massase terhadap Penurunan Skala Nyeri
Dada di Ruang Intensif Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie.
Widaryati, W., Pratama, R. A., & Enaryaka, E. (2023). The Difference of Chest Pain in
Adult and Elderly Patients with Acute Myocardial Infarction. Dunia keperawatan: Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan, 11(1), 48-54.