Disusun Oleh:
Gilang Purnama
220112160050
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXII
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
A IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
1
IDENTITAS PASIEN
a
Nama
: Ny. A
Usia
: 38 tahun
Suku
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
Pekerjaan
: IRT
Diagnosa medis
: Koleliatis
Alamat
No. Medrec
: 0001556663
Tanggal Masuk
: 17 agustus 2016
: SMP
IDENTITAS KELUARGA
a
Nama
: Tn. C
Usia
: 41 tahun
Suku
: sunda
Agama
: islam
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: SMP
: Buruh
: Kec. Cibogo, Subang
B RIWAYAT KESEHATAN
1
KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri perut kanan atas yang disertai mual muntah.
NO
.
1.
AKTIVITAS
SEBELUM SAKIT
SETELAH MASUK
RUMAH SAKIT
Nutrisi
Makan
3 x sehari
1 porsi
3 x sehari
porsi
Frekuensi
Menu Rumah
Porsi
tempe, daging,
sakit
Jenis
ayam, jeroan
-
Lemak
Pantangan
8 gelas sehari
1000 ml
Minum
Air putih
2.
Eliminasi
BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
BAK
2 x sehari
kecoklatan
Padat, bau khas
4 x sehari
Kecoklatan
Padat, bau khas
feses
Di toilet
3 x sehari
Gelap & pekat
feses
kateter
2000 ml
Gelap dan pekat
2 x sehari
2x sehari
Klien hanya
Frekuensi
3.
Warna
Personal Hygiene
Mandi
Keramas
diwaslap.
Selama di RS
pernah keramas 1
x
4.
Tidur malam
Tidur siang
8 jam (20.0005.00)
1 jam
C PEMERIKSAAN FISIK
1
Kesadaran
TTV
: kompos mentis
HR
: 54 x/menit
RR
: 30 x/menit
TD
: 130/80 mmHg
Suhu
: 36,3 C
Antropometri
Klien mengatakan berat badannya turun selama sakit sekitar 4-5 kg.
BB
: 40 Kg.
TB
: 165 cm
BMI
: 14.8
4 Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a. Mata
Anisokor, konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik (+/+).
b. Telinga
Pendengaran baik, serumen (-), berdenging (-),
c. Hidung
Mukosa lembab, pembengkakan (-), klien mengatakan tidak
ada keluhan.
d. Mulut
Mukosa lembab, warna merah, bentuk simetris, karies (-).
2) Leher : Pembesaran kelenjar (-), Peninggian JVP 5 + 0 cm,
Pembesaran tyroid (-)
3) Trachea
Bentuk simetris, letak di tengah, tidak ada nyeri.
4) Dada : Bentuk simetris, benjolan (-), Lesi (-), Bunyi nafas
vesikuler.
5) Pulmuno.
Ronchi -/-, wheezing -/-. RR 30 x/menit.
6) Kardio
7) Tidak ada pembesaran vena jugularis (JVP = 5+2 cmH2O), konjungtiva
berwarna merah muda (tidak anemis), tidak ada sianosis, tidak ada nyeri
dada, irama reguler, saat palpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, CRT
(Capillary Refill Time) < 2 detik, kuku tidak tampak pucat, bunyi jantung
S1 dan S2 murni reguler (Lup-dup), tidak ada bunyi tambahan Gallop atau
Murmur. Tekanan darah=130/80 mmHg, nadi=54 kali/menit
8) Abdomen : Bentuk datar, benjolan (-), nyeri (+) skala 4.
9) Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, tonus otot baik.
10) Sistem Integumen
Kebersihan kulit cukup, turgor kulit normal, kuku pendek bersih, tekstur
lembut, suhu afebris. klien lebih banyak berbaring di tempat tidur dengan
posisi semi fowler.
11) Sistem Genitourinaria
Ginjal tida teraba, nyeri tekan ginjal tidak ada, nyeri tekan pada kandung
kemih tidak ada, frekuensi BAK 2000 ml per hari dengan warna urine
kuning cerah. Nyeri pada waktu BAK tidak ada. Tidak ada distensi
abdomen, blas tidak penuh.
Pada alat genitalia tidak ada keluhan. Tidak ada pembengkakan pada labia.
Data ini diambil secara subyektif.
12) Sistem Endokrin
Bentuk wajah simetris, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, distribusi dan
warna rambut merata, tidak mudah dicabut, tidak rontok, tremor tidak ada.
D PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan
Hasil ukur
Nilai rujukan
Hematologi
PT-INR
PT
17,1*
11-15
INR
APTT
Hematologi 8 parameter
Hb
Ht
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Indeks eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Imunoserologi
Ca
Kimia klinik
Kreatinin
Bilirubin total
Bilirubin direk
Albumin
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Ureum
Glukosa darah sewaktu
Na
K
Globulin
Protein total
Cl
Kalsium
E TERAPI OBAT
Ceftriaxon 1x2g
Ketorolax 3x50g
Ranitidine 2x50 mg
Metronidazol 3x500 mg
F ANALISIS DATA
1,36*
33,8
0,81-1,2
21-41
9,4*
26*
3600*
2,68*
149000*
12-16
35-47
4400-11300
3,6-5,8
150000-450000
97,4
35,1*
36
80-100
26-34
32-36
5,28*
9-19
0,44*
4,35*
1,5*
3,7
67*
26
15
120
133*
2,7*
3,3
7
99
3,03*
0,5-0,9
s/d 1
s/d 0,3
3,5-5,2
<31
<33
15-50
<140
135-145
3,6-5,5
<31
6,6-8,7
98-108
4,7-5,2
Data
DS :
Etiologi
kolelitiasis
distensi kandung
empedu
DO :
Bag. Fundus
menyentuh bag.
Abdomn kartilago
RR 30 x/m
HR 54 x/m
Wajah tampak
menjadi
meringis
saat
klien batuk
Masalah
Nyeri
merangsang ujung
saraf eferen simpatis
hasilkan subtansi p
Nyeri
DS : Klien mengeluh
mual, muntah dan
mengatakan
makan
jarang habis
DO :
Kolelitiasis
Menekan s.
parasimpatis
Ketidakseimbanagn
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Tampak
mengalami mual
BB 40 kg
Bmi 14,8
Penurunan peristaltik
Makanan tertahan di
lambung
rasa mual
muntah
G DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Nyeri akut
Setelah dilakukan
Perencanaan
Intervensi
1
Rasional
Relaksasi bisa
b.d. rusaknya
asuhan keperawatan
nonfarmakologis : teknik
menuru nkan
distensi
selama 3 x 24 jam,
ketegangan otot,
kandung
kompres hangat
empedu
melancarkan
Pasien mampu
bersama penggunaan
peredaran darah
mengontrol nyeri,
(vasodilatasi).
mampu
yang lain.
menggunakan
teknik non
Analgesik dapat
membantu
farmakologi untuk
mengurangi rasa
mengurangi nyeri
(analgesik).
nyeri selain
Pasien melaporkan
tindakan non
bahwa nyeri
farmakologi
berkurang dengan
untuk mengurangi
menggunakan
nyeri.
3
manajemen nyeri
-
ketidakefektifan
mengenali nyeri
intervensi,
(skala, intensitas,
sehingga dapat
dicapai.
segera
nyeri)
ditindaklanjuti
Menyatakan rasa
dengan intervensi
4
baru.
setelah dilakukan
nyeri berkurang
intervensi-intervensi diatas.
Ketidaksei
Setelah
dilakukan
1.
mbangan
asuhan
keperawatan
nutrisi
selama 3 x 24 jam,
kurang dari
klien
kebutuhan
status
nutrisi
tubuh
adekuat
dengan
berhubung
an dengan
intake
adekuat
2.
Peningkatan BB
BB ideal sesuai
dengan
yang tidak
-
Pemantauan
efektivitas
intervensi.
1.
Sebagai informasi
dasar untuk
perencanaan awal dan
validasi data
menunjukan
kriteria hasil:
-
Sebagai indikasi
Pasien mampu
nyaman setelah
2.
- Cara khusus
tingkatakan nafsu
makan
tinggi
badan
tidak terjadi mal
nutrisi,
Peningkatan
fungsi
pengecapan
-
klien meningkat3.
Porsi
makan
meningkatkan nafsu
makan
Mencegah mual
BB
yang berarti
IMPLEMENTASI
1. mengajarkan
EVALUASI
1. Pasien kooperatif,
Pada tanggal 6
penggunaan teknik
september 2016
nonfarmakologis :
teknik
kompres hangat
nonfarmakologis
yang diajarkan.
selama nyeri.
2. Berkolaborasi
dengan dokter :
2. Pasien kooperatif
untuk pemberian
dalam pemberian
nyeri (analgesik).
dikonsumsi sesuai
3. Menginstruksikan
kepada pasien untuk
menginformasikan
kepada perawat jika
PARAF
dilakukan.
1. Mengkaji intake
1.
klien
Klien
kooperatif
2. Meningkatkan intake
makan melalui :
2.
Menyajikan
pasien
terlihat lebih nafsu
makanan dalam
makan ketika
kondisi hangat
makanan dalam
kondisi hangat
Menjaga
kebersihan mulut
klien
memberikan
Pasien kooperatif
untuk menjaga
kebersihan mulut
sering
Mual berkurang
3. Mengkolaborasikan
dengan ahli gizi diet
dan makanan ringan
dengan tambahan
3.
Pasien
makanan yang
terlihat kooperatif
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnos
a
1
SOAP
f
S : Klien menyatakan nyeri masih dirasakan namun mulai
berkurang
O : HR 88 x/ m, RR 21 x/m
A : Masalah teratasi sebagian.
Para
P : lanjutkan intervensi
S : Klien masih terasa mual sedikit, namun nafsu
makan mulai meningkat
O : lebih rileks, porsi makan habis
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi