Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R
DENGAN PENYAKIT ACQUAIRED CYSTIC KIDNEY DISEASE (ACKD)
DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH
TANGGAL 18-21 DESEMBER 2017

Nama Mahasiswa : Ni Wayan Mujani


Tempat Pratek : Ruang Mawar RSUP Sanglah
Tanggal Pengkajian : 18 Desember 2017

I. Identitas Diri Klien


Nama : Ny. R
Tanggal Masuk RS : 14 Desember 2017
Tempat/Tanggal Lahir : Ketewel, 31 Desember 2017
Sumber Informasi : Anamnese dan CM pasien
Umur : 43 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Suku : Bali
Pekerjaan : Swasta
Lama Bekerja : 3 tahun
Alamat : Br. Tengah, Ketewel, Sukawati, Gianyar
Diagnosa Medis : ACKD ec Post Renal + Anemia Berat + Malnutrisi

KELUHAN UTAMA:
Pasien mengatakan mengalami mual muntah sejak 4 hari yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT:
Pasien mengatakan datang ke Poliklinik Interna RSUP Sanglah pada tanggal 14 Desember
2017 diantar oleh keluarganya. Pasien mengatakan datang ke rumah sakit pada pukul
09.00 WITA, sebelum datang ke rumah sakit pasien mengatakan mengalami mual muntah
kurang lebih selama 4 hari dan mengalami muntah setiap makan, lemas, nafsu makan
berkurang, mengalami kesulitan tidur malam, dan kaki pasien sempat membengkak sekitar
satu bulan yang lalu namun sudah menghilang setelah meminum obat dari dokter. Saat di
Poliklinik Interna dilakukan pemeriksaan diagnostik dan didapatkan Hb = 6, dan fungsi
ginjal menurun. Setelah itu pasien dirujuk untuk dirawat di Ruang Mawar RSUP Sanglah.
Selama mendapatkan perawatan di Ruang Mawar pasien mengatakan keadaannya mulai
membaik dan tidak mengalami susah tidur. Dan saat ini keluhan yang dirasakan oleh
pasien yaitu pasien mengatakan badannya lemas dan kurang nafsu makan. Diagnosa medis
pasien saat ini yaitu ACKD ec post renal + anemia berat + malnutrisi

1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (Tn. P (suami))


Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA .
Alamat : Br. Tengah Ketewel, Sukawati, Gianyar

2. Alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan,


minuman, maupun obat-obatan
Tipe :-
Reaksi :-
Tindakan :-

3. Kebiasaan : Merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum kopi di pagi
hari tetapi pasien sudah berhenti minum kopi sejak sakit.

4. Obat-obatan : Allopurinol 1x 500 mg, asam folat 2x2 mg


Lamanya : ± 1 bulan
Sendiri :-
Orang Lain (resep) : iya (dokter)

5. Pola Pernapasan
Kesulitan bernafas :-
Kesulitan dirasakan :-
Keluhan yang dirasakan : -
6. Pola nutrisi
Frekuensi/porsi makan :
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasanya makan 3 x sehari dengan komposisi
nasi, lauk dan sayur serta menghabiskan 1 porsi tanpa ada penurunan nafsu makan, pasien
minum air kurang lebih 5-7 gelas per hari (1500 cc – 2100 cc). Saat dikaji pasien
mengatakan tidak nafsu makan. Pasien makan 3 x sehari dengan komposisi bubur, lauk
dan sayur serta menghabiskan ½ porsi, pasien juga mengatakan hanya minum 1-2 gelas
per hari (300 cc - 600 cc)
Berat Badan : 45 kg Tinggi Badan: 154 cm IMT = 18.97 (gizi kurang)
Jenis makanan : Bubur
Makanan yang disukai : Pasien mengatakan tidak ada makanan yang terlalu ia sukai
Makanan tidak disukai : Pasien mengatakan pasien memakan apa makanan yang ada
Makanan pantangan : Pasien mengatakan pasien memiliki makanan pantangan yaitu
mangga, pisang, gorengan dan makanan tinggi garam. (diet
ginjal)
Nafsu makan :[ ] baik
[ ] sedang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
[ √ ] kurang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
Perubahan BB 3 bulan terakhir : Berkurang 10 kg dari 55 kg menjadi 45 kg

7. Pola eliminasi
a. Buang air besar :
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasanya buang air besar 1 x sehari
pada pagi hari, Saat MRS pasien mengatakan buang air besar 1 kali sehari pada pagi
hari.
Frekuensi : 1 x sehari Waktu : Pagi hari
Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Padat
Penggunaan Pencahar : -
Buang air kecil :
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien mengatakan biasanya buang air kecil 5-6 x
sehari tanpa ada kesulitan, saat MRS dengan pasien mengatakan buang air kecil 4 x
sehari tanpa ada kesulitan
Frekuensi : 4 x sehari Warna : kuning jernih
Bau : Khas urine
CM = 1300 cc CK = 1250 cc

8. Pola tidur dan istirahat :


Waktu tidur (jam) :
Pasien mengatakan sebelum MRS biasanya pasien mulai tidur pukul 22 WITA dan bangun
pukul 05.00 WITA, pasien mengatakan dapat tidur nyenyak dan jarang tidur siang. Saat
dikaji pasien mengatakan mengalami tidak kesulitan tidur malam dengan mulai tidur pukul
22.00 WITA dan bangun pukul 05.00 WITA.
Lama tidur/hari : 7 jam/hari
Kebiasaan pengantar tidur : Mematikan lampu saat tidur
Kebiasaan saat tidur :-
Kesulitan dalam hal tidur :-

9. Pola gerak dan aktivitas :


Sebelum MRS pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya ia lakukan sendiri tanpa
bantuan. Saat MRS pasien mengatakan aktivitas sehari-hari pasien beberapa dibantu oleh
orang lain seperti, toileting dan berpakaian.
a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Pasien mengatakan pasien hanya tiduran di atas tempat tidur dan terkadang pasien
duduk di tempat tidur
b. Olah raga :
Pasien mengatakan kurang gemar dalam berolahraga
c. Kegiatan di waktu luang :
Pasien mengatakan saat ada waktu luang di rumah sakit pasien hanya mengobrol
dengan keluarganya dan perawat
d. Kesulitan/keluhan dalam hal ini : [ ] pergerakan tubuh [ ] bersolek
[ ] mandi, berhajat [ √ ] mudah merasa lelah
[ ] mengenakan pakaian [ ] sesak nafas setelah mengadakan aktivitas
e. Skor ADL = 17

10. Pola Kerja


a. Jenis pekerjaan : Swasta
b. Jumlah jam kerja : Kurang lebih 5 jam/hari
c. Jadwal jam kerja : Mulai dari jam 10.00 WITA
d. Lain-lain (sebutkan ) : -

II. Riwayat Keluarga


Genogram :

Keterangan:
= Meninggal

= Laki-laki

= Perempuan

= Menikah
= Tinggal serumah
= Klien

Penjelasan genogram :
Dari genogram di atas dapat dijelaskan bahwa pasien merupakan terakhir dari empat
bersaudara. Kakak pasien yang pertama berjenis kelamin perempuan dan sudah menikah.
Kakak pasien yang kedua berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah. Kakak ketiga pasien
berjenis kelamin perempuan dan sudah menikah. Dari saudara-saudara pasien, kakak kedua
pasien dan pasien memiliki riwayat hipertensi yang diturunkan dari ayah. Namun, hanya pasien
yang menderita penyakit ACKD di keluarga pasien. Pasien dan suaminya sudah menikah dan
dikaruniani 2 orang anak. Anak pertama berjenis kelamin perempuan dan sudah berkerja,
sedangkan anak kedua berjenis kelamin laki-laki dan masih duduk dibangku sekolah menengah
pertama. Kedua anak pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi.
III. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan Lingkungan : Pasien mengatakan lingkungan rumah pasien cukup bersih
2. Bahaya : Pasien mengatakan tidak ada sesuatu yang membahayakan
keselamatan di dekat lingkungan rumah pasien
3. Polusi : Pasien mengatakan di rumahnya tidak terlalu terdapat polusi

IV. Aspek Psikososial


1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu
apapun
b. Kesulitan yang dialami : Tidak ada

2. Persepsi diri
a. Hal yang dipikirkan saat ini :
Pasien mengatakan memikirkan agar dirinya cepat sembuh, dan dapat kembali
beraktivitas dengan normal.
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien mengatakan dia mengharapkan semoga dirinya lekas sembuh dan kembali ke
rumah
c. Perubahan yang dirasakan setelah sakit :
Pasien mengeluh badannya lemas dan mengalami kesulitan tidur di malam hari.

3. Suasana hati :
Pasien mengatakan suasana hatinya baik-baik saja dan menerima penyakit yang ia derita.

4. Hubungan/komunikasi :
Pasien mengatakan dalam berhubungan/berkomunikasi dengan keluarga, petugas
kesehatan, maupun pasien lainnya tidak mengalami masalah apapun
a. Bicara
[V] jelas Bahasa utama : Indonesia
[V] relevan Bahasa daerah : Bali
[V] mampu mengekspresikan
[V] mampu mengerti orang lain

b. Tempat tinggal
[V] bersama orang lain, yaitu dengan suami dan anak
c. Kehidupan keluarga
- Adat istiadat yang dianut :
Pasien mengatakan pasien menganut adat Bali
- Pembuatan keputusan dalam keluarga :
Pasien mengatakan dalam membuat keputusan dakam keluarga dengan
musyawarah antar anggota keluarga
- Pola komunikasi : Terbuka (2 arah)
- Keuangan : [V] memadai
d. Kesulitan dalam keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan keluarga pasien

5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
[ ] fertilitas [ ] menstruasi
[ ] libido [ ] kehamilan
[ ] ereksi [ ] alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : Pasien merupakan seorang istri dan ibu dari
anak-anaknya.

6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
[ ] sendiri
[V] dibantu orang lain; suami dan anak
b. Yang disukai tentang diri sendiri :
Pasien mengatakan kurang tahu apa yang disukai dari dirinya
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan :
Pasien mengatakan hanya ingin keadaanya membaik
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
Pasien mengatakan saat stres pasien berusaha untuk memecahkan masalahnya dengan
cara mendiskusikan dengan keluarganya.
i. [V] pemecahan masalah [ ] cari pertolongan
ii. [ ] makan [ ] makan obat
iii. [ ] tidur

7. Sistem nilai – kepercayaan


a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan :
Pasien mengatakan Tuhan dan keluarganya sebagai sumber semangat untuk hidupnya
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
[V] ya [ ] tidak
c. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Sebutkan : Pasien mengatakan pasien sering sembahyang di rumahnya maupun di
pura
d. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
Sebutkan: pasien mengatakan ingin bisa berdoa walaupun hanya di tempat tidur

V. Pengkajian Fisik
A. Vital Sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,4 ◦ C
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
B. Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15
Eye :4
Verbal :5
Motorik : 6
C. Keadaan umum :
 Sakit/ nyeri : Tidak ada
 Skala nyeri : Tidak ada
 Nyeri di daerah : Tidak ada
 Status gizi : Normal
BB : 45 kg TB : 153 cm IMT : 18.97
 Sikap : Lemas
 Personal hygiene : Bersih
 Orientasiwaktu/ tempat/ orang : Baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
 Bentuk : Mesochepale
 Lesi/ luka : Tidak ada

2. Rambut
 Warna : Hitam
 Kelainan : Tidak ada

3. Mata
 Penglihatan : Normal
 Sklera : Ikterik
 Konjungtiva : Anemis
 Pupil : Isokor
 Kelainan : Tidak ada
 Data tambahan –

4. Hidung
 Penghidu : Normal
 Sekret/ darah/ polip : Tidak ada
 Tarikan caping hidung : Tidak ada

5. Telinga
 Pendengaran : Normal
 Skret/ cairan/ darah : 1. ada/tidak

6. Mulut Dan Gigi


 Bibir : Kering
 Mulut dan tenggorokan: Normal
 Gigi : Penuh/normal

7. Leher
 Pembesaran tyroid : Tidak
 Lesi : Tidak
 Nadi karotis : Teraba
 Pembesaran limfoid : Tidak

8. Thorax
 Jantung : 1. Nadi 80 x/ menit, 2. kekuatan: Kuat 3. irama : Teratur
 Paru : 1. frekwensi nafas : Teratur
2. kwalitas : Normal
3. Suara nafas : Vesikuler
4. Batuk : Tidak ada
5. Sumbatan jalan nafas: Tidak ada
 Retraksi dada : Tidak ada

9. Abdomen
 Peristaltik usus : Ada; 5 x/menit
 Kembung : Tidak
 Nyeri tekan : Tidak ada
 Ascites : Tidak ada
 Lain-Lain : Terdapat distensi kandung kemih

10. Genetalia
 Pimosis : Tidak ada
 Alat Bantu : Tidak ada
 Kelainan : Tidak ada

11. Kulit
 Turgor : Elastis
 Laserasi : Tidak ada
 Warna kulit : 1. normal (putih/sawo matang/ hitam)
2. pucat 3. cianosis 4. ikterik

12. Ekstrimitas 555 555

 Kekuatan otot : 555 555

 ROM : Penuh
 Hemiplegi/parese : Tidak
 Akral : Hangat
 Capillary refill time : < 2 detik
 Edema :-
 Lain-lain :-

VI. DATA PENUNJANG


a. Penghitungan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) pada tanggal 19 Desember 2017

GFR for male: (140 – age) x wt(kg) / [72 x Serum Creatinine]


GFR for female: GFR (females) = GFR(males) x 0.85

GFR for male = (140 - 43) x 45 / (72 x 14.60)


= 97 x 45 / 1051.2
= 4365 / 1051.2
= 4.152
GFR for female = 4.152 x 0.82
= 3.404
b. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan kimia klinik tanggal 19 Desember 2017
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS METODE
KIMIA KLINIK RUJUKAN
BUN 102.3 mg/dL 8.00-23.00 Tinggi Urease-GLDH
Kreatinin 14.60 mg/dL 0.50-0.90 Tinggi Enzymatic
colorimetri test
Natrium (Na) – 133 mmol/L 136-145 Rendah ISE
Serum
Kalium (K) – 4.56 mmol/L 3.50-5.10 ISE
Serum

Hasil pemeriksaan kimia klinik tanggal 16 Desember 2017


PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS METODE
KIMIA KLINIK RUJUKAN
BUN 108.0 mg/dL 8.00-23.00 Tinggi Urease-GLDH
Kreatinin 16.22 mg/dL 0.50-0.90 Tinggi Enzymatic
colorimetri test
Natrium (Na) – 135 mmol/L 136-145 Rendah ISE
Serum
Kalium (K) – 4.26 mmol/L 3.50-5.10 ISE
Serum

Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal 21 Desember 2017


PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS METODE
HEMATOLOGI RUJUKAN
Darah lengkap (CBC)
WBC 8.08 103/𝜇𝐿 4.1-11.0 Flowcytometri
 NE % 64.01 % 47-80 Flowcytometri
 LY % 21.07 % 13-40 Flowcytometri
 MO% 9.11 % 2.0-11.0 Flowcytometri
 EO % 4.91 % 0.0-5.0 Flowcytometri
 BA % 0.91 % 0.0-2.0 Flowcytometri
 NE # 5.17 103/𝜇𝐿 2.50-7.50 Flowcytometri
 LY # 1.70 103/𝜇𝐿 1.00-4.00 Flowcytometri
 MO # 0.74 103/𝜇𝐿 0.10-1.20 Flowcytometri
 EO # 0.40 103/𝜇𝐿 0.00-0.50 Flowcytometri
 BA # 0.07 103/𝜇𝐿 0.0-0.1 Flowcytometri
RBC 4.05 103/𝜇𝐿 4.0-5.2 Flowcytometri
HGB 10.27 g/dL 12.0-16.0 Rendah Flowcytometri
HCT 34.61 % 36.0-46.0 Rendah Flowcytometri
MCV 80.54 fL 80.0-100.0 Flowcytometri
ICH 25.35 Pg 26.0-34.0 Rendah Flowcytometri
MCHC 29.66 g/dL 31-36 Rendah Flowcytometri
RDW 12.65 % 11.6-14.8 Flowcytometri
PLT 296.30 103/𝜇𝐿 140-440 Flowcytometri
Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal 16 Desember 2017
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS METODE
HEMATOLOGI RUJUKAN
Darah lengkap (CBC)
WBC 7.66 103/𝜇𝐿 4.1-11.0 Flowcytometri
 NE % 53.33 % 47-80 Flowcytometri
 LY % 30.56 % 13-40 Flowcytometri
 MO% 7.79 % 2.0-11.0 Flowcytometri
 EO % 6.92 % 0.0-5.0 Tinggi Flowcytometri
 BA % 1.40 % 0.0-2.0 Flowcytometri
 NE # 4.09 103/𝜇𝐿 2.50-7.50 Flowcytometri
 LY # 2.34 103/𝜇𝐿 1.00-4.00 Flowcytometri
 MO # 0.60 103/𝜇𝐿 0.10-1.20 Flowcytometri
 EO # 0.53 103/𝜇𝐿 0.00-0.50 Tinggi Flowcytometri
 BA # 0.11 103/𝜇𝐿 0.0-0.1 Tinggi Flowcytometri
RBC 2.80 103/𝜇𝐿 4.0-5.2 Rendah Flowcytometri
HGB 6.78 g/dL 12.0-16.0 Critical Flowcytometri
Value
HCT 22.51 % 36.0-46.0 Rendah Flowcytometri
MCV 80.54 fL 80.0-100.0 Flowcytometri
ICH 24.25 Pg 26.0-34.0 Rendah Flowcytometri
MCHC 30.10 g/dL 31-36 Rendah Flowcytometri
RDW 12.65 % 11.6-14.8 Flowcytometri
PLT 296.30 103/𝜇𝐿 140-440 Flowcytometri

c. Pemeriksaan USG Abdomen Atas Bawah pada tanggal 20 Desember 2017


Pankreas: Ukuran normal, echoparencym normal, tak tampak SOL
Ginjal kanan: Ukuran normal, echocortex meningkat, batas sinus cortex tidak jelas,
pelviocalcyceal system tidak melebar, tak tampak batu/massa/kista
Ginjal kiri: Ukuran normal, echocortex meningkat, batas sinus cortex tidak jelas,
pelviocalcyceal system tidak melebar, tak tampak batu/massa/kista
Buli: Terisi urine cukup, dinding buli tak tampak menebal, tak tampak batu/massa
Kesan :
Chronic renal injury bilateral
Ascites
d. Program Terapi
 IVFD NaCl 8 tpm
 Tranfusi PRC s/d Hb 10 memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen (seperti
eritrosit), sehingga pada pasien gagal ginjal yang mengalami anemia dapat
ditingkatkan oksigenasi jaringan tanpa harus membebani tubuh dengan beban
volume yang berlebih.
 Alopurinol 100 mg tab (IO) @ 24 jam digunakan untuk menurunkan kadar asam
urat dalam darah
 Asam folat 1 mg tab (IO) @ 12 jam digunakan untuk anemia yang disebabkan
oleh asam folat
 Lisinopril 5 mg tab (IO) @ 24 jam berfungsi untuk menurunkan darah tinggi
(hipertensi)

A. ANALISA DATA

No. DATA FOCUS ANALISIS MASALAH MASALAH


1. DS : Kelebihan Volume Cairan Resiko kelebihan
- Pasien mengatakan volume cairan
kakinya membengkak Rentesi Na & H2O naik
sekitar sebulan yang lalu
namun sudah RAA turun
menghilang setelah
meminum obat dari Aliran darah ginjal turun
dokter.
DO :
- Ekstremitas bawah COP turun
pasien tidak tampak
membengkak Payah jantung kiri
- Hasil pemeriksaan
penunjang : Hipertrofi ventrikel kiri
HGB = 6.78 g/dL
HCT = 22.51 % Beban jantung naik
CM = 1300 cc
CK = 1250 cc Preload naik
BUN = 108.0 mg/dL
Edema

Vol. interstistial naik

Tekanan kapiler naik

Total CES naik

Rentensi Na

ACKD
2. DS : Nutrisi kurang dari Ketidakseimbangan
- Pasien mengeluh kurang kebutuhan Nutrisi : Kurang
nafsu makan karena dari Kebutuhan
mual yang dialaminya. Suplai nutrisi dalam darah Tubuh
- Pasien makan 3 x sehari menurun
dengan komposisi bubur,
lauk dan sayur serta Produksi Hb turun
menghabiskan ½ porsi,
pasien juga mengatakan Sekresi eritropoitis turun
hanya minum 1-2 gelas
per hari (300 cc - 600 cc) ACKD
DO :
- Pasien tampak kurus
- BB pasien mengalami
penurunan 10 kg
- IMT = 18.97 (gizi
kurang)
A = TB : 154 cm
BB : 45 kg
IMT : 18.97 (gizi
kurang)
B = HGB : 6.78 g/dL
HCT : 22.51 %
C = Mual
D = Diit ginjal
3. DS : PK Anemia PK Anemia
- Pasien mengeluh lemas
DO : Sekresi eretropoitis
- HGB : 6.78 g/dL menurun
- Konjungtiva anemis
- Pasien tampak pucat Produksi Hb menurun

ACKD

Kerusakan nefron ginjal

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Resiko kelebihan volume cairan dibuktikan dengan faktor gangguan mekanisme
regulasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
keinginan makan ditandai dengan pasien mengeluh kurang nafsu makan, pasien
tampak kurus dan mengalami penurunan BB 10 kg.
3. Problem kolaboratif anemia ditandai dengan pasien mengeluh lemas, Hb : 6.78
g/dL, konjungtiva anemis dan pasien tampak pucat.

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Tujuan Intervensi
Dx
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 NIC
jam diharapkan volume cairan pasien Fluid Management
seimbang dengan kriteria hasil : Hypervolemia Management
Cardiopulmonal Status  Memonitor TTV Pasien
 Tanda-tanda vital pasien dalam rentang  Kaji lokasi dan luasnya edema
normal  Memonitor intake dan output cairan
Fluid Balance  Memonitor hasil laboratorium yang relevan
 Intake dan output cairan seimbang dengan retensi cairan (BUN, Kreatinin,
 Membrane mukosa lembab Kalium serum, natrium serum, Hb, dan
 Kadar BUN, kreatinin, kalium serum, Hematokrit)
hemoglobin dan hematocrit dalam  Berikan diet rendah garam dan batasi
rentang normal. asupan cairan
 Kolaborasi pemberian cairan sesuai indikasi.
 Kolaborasi pemberian obat diuretik sesuai
indikasi
2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 NIC
jam diharapkan intake nutrisi pasien adekuat Nutrition Monitoring
dengan kriteria hasil : Nutrition Therapy
Nutritional Status Nutrution Management
 Intake makanan adekuat  Monitor adanya mual dan muntah
 Hematoktit dalam rentang normal  Monitor intake makanan/cairan pasien
Nutritional Status : Food and Fluid Intake  Anjurkan pasien makan dengan porsi sedikit
 Adanya peningkatan berat badan sesuai tetapi sering
dengan tujuan  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
kebutuhan kalori
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC
selama 3x 24 jam diharapkan anemia pasien  Pantau tanda anemia seperti pucat, dispne
dapat teratasi dengan kriteria hasil : saat bernafas
 Pasien tidak tampak pucat  Pantau/ catat kadar Hb, RBC, HCT, PLT
 Hasil lab hematologi (Hb, RBC, HCT)  Pemberian transfuse darah sesuai indikasi
dalam batas normal

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO.
NO TGL, JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX
1 Senin, 18 1,2,3 Mengobservasi keluhan pasien DS :
Desember Pasien mengatakan kakinya
2017 membengkak sekitar sebulan yang
Pukul lalu namun sudah menghilang
08.15 setelah meminum obat dari dokter,
WITA tidak nafsu makan karena merasa
mual.
DO :
Ekstremitas bawah pasien tidak
tampak membengkak, pasien
tampak lemas dan kurus, terjadi
penurunan berat badan sebanyak
10 kg selama pasien sakit. IMT =
18.97 (gizi kurang).
Hasil pemeriksaan penunjang :
HGB = 6.78 g/dL
HCT = 22.51 %
CM = 1300 cc
CK = 1250 cc
BUN = 108.0 mg/dL
Pukul 1 Mengkaji lokasi dan luasnya DS :
08.20 oedema Pasien mengatakan kakinya
WITA membengkak sekitar sebulan yang
lalu namun sudah menghilang
setelah meminum obat dari dokter.
DO :
Ekstremitas bawah pasien tampak
tidak membengkak.
Pukul 2 Mengkaji intake makanan dan DS :
08.25 minuman pasien Pasien mengatakan makan 3 x
WITA sehari dengan komposisi bubur,
lauk dan sayur serta menghabiskan
½ porsi, pasien juga mengatakan
hanya minum 1-2 gelas per hari
(300 cc - 600 cc)
DO :
Pasien tampak kurus dan lemah.
IMT = 18.97 (gizi kurang).
Pukul 3 Memantau tanda anemia DS :
08.30 Pasien mengeluh lemas
WITA DO :
Pasien tampak pucat
Konjungtiva anemis
Hb : 6.78 g/dL
Pukul 1 Memonitor tetesan infus pasien DS : -
08.35 8 tpm DO : Tampak infus terpasang 8
WITA tpm
Pukul 1 Memonitor TTV pasien DS : -
11.00 DO :
WITA TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36 ° C
RR : 20 x/menit
Pukul 2 Memonitor mual pada pasien DS :
11.10 Pasien mengatakan masih merasa
WITA mual ketika makan
DO :
Pasien tampak memegang perut
ketika diajak berbicara
Pukul 2 Menganjurkan pasien untuk DS :
11.15 makan dalam porsi kecil tetapi Pasien mengatakan mengerti dan
WITA sering akan makan dengan porsi kecil
tetepi sering
DO :
Pasien tampak serius
mendengarkan penjelasan dan
mengerti apa yang dijelaskan.
Pukul 1 Memonitor TTV pasien DS : -
18.00 DO :
WITA TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36 ° C
RR : 20 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
19.00 dokter dalam pemberian obat DO :
WITA Asam folat 1 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Pukul 1 Memonitor intake dan output DS :
21.00 cairan pasien DO :
WITA CM = 1300 ml
CK = 1200 ml
2. Selasa, 19 1 Memonitor TTV pasien DS : -
Desember DO :
2017 TD : 110/80 mmHg
Pukul N : 80 x/menit
06.00 S : 36 ° C
RR : 20 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
07.00 dokter dalam pemberian obat : DO :
WITA Allopurinol 100 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Asam folat 1 mg tab (IO)
Lisinopril 5 mg tab (IO)
Pukul 1,2,3 Mengkaji keluhan umum pasien DS :
08.00 Pasien mengatakan kakinya tidak
WITA membengkak dan masih kurang
nafsu makan tetapi sudah lebih
baik.
DO :
Pasien tampak kurus dan lemah
serta ekstremitas bawah pasien
tampak tidak membengkak.
Pukul 1 Mengkaji lokasi dan luasnya DS :
08.15 oedema Pasien mengatakan badannya tidak
WITA mengalami pembengkakan.
DO :
Badan pasien tidak tampak
membengkak
Pukul 2 Mengkaji intake dan output DS :
08.20 makanan dan minuman pasien Pasien mengatkan makan 3x sehari
WITA namun hanya menghabiskan ¾
porsi dengan komposisi bubur,
sayur dan lauk (diet ginjal)
DO :
Pasien tampak lemah dan kurus.
Pukul 3 Memantau tanda anemia DS :
08.25 Pasien mengeluh lemas
WITA DO :
Pasien tampak pucat
Konjuntiva anemis
Pukul 1 Memonitor tetesan infus pasien DS : -
08.30 DO : Tampak infus terpasang 8
WITA tpm
Pukul 1 Memonitor hasil laboratorium DS : -
11.00 yang relevan dengan retensi DO :
WITA cairan Hasil pemeriksaan kimia klinik
BUN : 102.3 mg/dL
Kreatinin : 14.60 mg/dL
Natrium (Na) – Serum : 133
mmol/L
Kalium (K) – Serum : 4.56 mmol/L
Pukul 1 Memonitor TTV pasien DS : -
12.00 DO :
WITA TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 ° C
RR : 18 x/menit
Pukul 2 Memonitor mual pada pasien DS:
12.10 Pasien mengatakan masih merasa
WITA mual namun sudah lebih baik.
DO :
Pasien tampak memegangi
perutnya.
Pukul 1 Memonitor TTV pasien DS : -
18.00 DO :
WITA TD : 130/80 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36,5 ° C
RR : 20 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
19.00 dokter dalam pemberian obat DO :
WITA Asam folat 1 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Pukul 1 Memonitor intake dan output DS :
21.00 cairan pasien DO :
WITA CM = 1000 ml
CK = 1050 ml
3. Rabu, 20 1 Memonitor TTV pasien DS : -
Desember DO :
2017 TD : 140/80 mmHg
Pukul N : 80 x/menit
06.00 S : 36 ° C
WITA RR : 20 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
07.00 dokter dalam pemberian obat : DO :
WITA Allopurinol 100 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Asam folat 1 mg tab (IO)
Lisinopril 5 mg tab (IO)
Pukul 1,2,3 Mengkaji keluhan umum pasien DS :
08.00 Pasien mengatakan tidak
WITA mengalami pembengkakan di
badannya dan sudah sedikit
memiliki nafsu makan.
DO :
Pasien tampak lemah dan badan
sedikit lebih berisi. Badan pasien
tampak tidak mengalami
pembengkakan.
Pukul 1 Mengkaji lokasi dan luasnya DS :
08.15 oedema Pasien mengatakan badannya tidak
WITA mengalami pembengkakan.
DO :
Badan pasien tidak tampak
membengkak
Pukul 2 Memonitor intake makanan dan DS :
08.20 minuman pasien Pasien mengatakan makan 3 x
WITA sehari namun hanya menghabiskan
¾ porsi dengan komposisi bubur,
sayur, dan lauk (diet ginjal)
DO :
Pasien nampak lemah, mukosa
bibir pasien agak lembab
Pukul 3 Memantau tanda anemia DS :
08.25 Pasien mengeluh lemas
WITA DO :
Wajah pasien tampak tidak terlalu
lesu
Pukul 1 Memonitor tetesan infus pasien DS : -
08.30 DO : Tampak infus terpasang 8
WITA tpm
Pukul 1 Memonitor TTV pasien DS : -
12.00 DO :
WITA TD : 130/80 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36 ° C
RR : 16 x/menit
Pukul 2 Memonitor mual pada pasien DS :
12.10 Pasien mengatakan sudah tidak
WITA mengalami mual ketika makan
DO :
Wajah pasien nampak lebih segar
dan tidak memegangi perutnya.
Pukul 1,2,3 Memberikan tranfusi darah PRC DS : -
13.35 kepada pasien DO :
WITA Darah masuk, pasien tidak alergi
Pukul 1,2,3 Memonitor TTV pasien DS : -
18.00 DO :
WITA TD : 130/80 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36 ° C
RR : 16 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
19.00 dokter dalam pemberian obat DO :
WITA Asam folat 1 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Pukul 1 Memonitor intake dan output DS :
21.00 cairan pasien DO :
WITA CM = 950 ml
CK = 1000 ml
4. Kamis, 21 1,2,3 Memonitor TTV pasien DS : -
Desember DO :
2017 TD : 140/80 mmHg
Pukul N : 80 x/menit
06.00 S : 36 ° C
WITA RR : 20 x/menit
Pukul 1,2,3 Melakukan kolaborasi dengan DS : -
07.00 dokter dalam pemberian obat : DO :
WITA Allopurinol 100 mg tab (IO) Obat masuk, pasien tidak alergi
Asam folat 1 mg tab (IO)
Lisinopril 5 mg tab (IO)
Pukul 1,2,3 Mengkaji keluhan umum pasien DS :
08.00 Pasien mengatakan badannya tidak
WITA mengalami pembengkakan, nafsu
makan pasien sudah membaik
DO :
Pasien tampak lebih segar, mukosa
bibir lembab
Pukul 1 Mengkaji lokasi dan luasnya DS :
08.15 oedema Pasien mengatakan badannya tidak
WITA mengalami pembengkakan.
DO :
Badan pasien tidak tampak
membengkak
Pukul 2 Memonitor intake makanan DS :
08.20 pasien Pasien mengatakan makan 3 x
WITA sehari 1 porsi habis dengan
komposisi bubur, lauk dan sayur
(diet ginjal)
DO :
Pasien tampak menghabiskan 1
porsi makanannya. IMT = 19.36
(gizi kurang)
Pukul 3 Memantau tanda anemia DS :
08.30 Pasien mengatakan lemasnya
WITA berkurang
DO :
Pasien tampak lebih segar
Konjungtiva tidak anemis
Hb : 10.27 g/dL

E. EVALUASI KEPERAWATAN

NO
TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
DX
1 Kamis, 21 S : Pasien mengatakan tidak mengalami
Desember pembengkakan di badannya.
2017 O : Badan pasien tidak tampak membengkak
Pukul Hasil pemeriksaan kimia klinik
10.00 BUN : 102.3 mg/dL
WITA Kreatinin : 14.60 mg/dL
Natrium (Na) – Serum : 133 mmol/L
Kalium (K) – Serum : 4.56 mmol/L
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 Kamis, 21 S : Pasien mengatakan nafsu makannya
Desember sudah membaik dan sudah tidak mual
2017 pasien mengatakan makan 3 x sehari dan
Pukul sudah menghabiskan 1 porsi makanan
10.00 yang disediakan
WITA O : Membran mukosa pasien lembab, IMT =
19.36 (gizi kurang)
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3. Kamis, 21 S : Pasien mengatakan lemasnya berkurang
Desember O : Pasien tampak lebih segar, konjungtiva
2017 tidak anemis, Hb = 10.27 g/dL
Pukul A : Masalah sebagian teratasi
10.00 P : Lanjutkan intervensi
WITA

LEMBAR PENGESAHAN

Denpasar, Desember 2017

Mengetahui,

Pembimbing Klinik/CI Mahasiswa

(………………………………) (………………………………)
NIP. NIM.

Anda mungkin juga menyukai