Anda di halaman 1dari 3

2.1.

1 Contoh kasus :
Nama Ny. S. Umur 26 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan,
pendidikan SLTA, pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan kawin, alamat
Desa Pedungan, no registrasi 178212, tanggal masuk 9 November 2012 jam 06.00
WITA diagnose section caecaesare, tanggal pengkajian 9 November 2012 jam 14.10
WITA. Penanggung jawab Tn. K. umur 30 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama
Islam, pendidikan SMP, pekerjaan swasta, hubungan dengan klien adalah suami.
Klien mengeluh nyeri pada luka post operasi perut bawah, nyeri bertambah saat
menggerakkan anggota badan dengan skala 7 – 8.

Pola fungsional menurut Gordon:


1. Persepsi tentang kesehatan
Persepsi klien tentang kesehatan dirinya, klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting
untuk dijaga dan jika sakit bai klien maupun keluarga selalu diperiksakan ke pelayanan
kesehatan terdekat.

2. Pola aktivitas dan latihan


Sebelum dirawat di rumah sakit (RS) dapat beraktivitas dengan baik sebagai ibu rumah
tangga. Setelah dirawat di RS klien hanya tiduran di tempat tidur karena bila untuk
beraktivitas nyeri semakin berambah. Aktivitas masih dibantu keluarga dan petugas, tangan
kiri terpasang infuse ringer lactate (RL) 20 tetes per menit dan dipasang kateter.

3. Pola istirahat tidur


Sebelum dirawat di RS klien dapat istiahat tidur selama 7 – 8 jam per hari tidur mulai 22.00
perhari sampai jam 05.00 WITA, kadang tidur siang selama 1 – 2 jam dalam sehari. Setelah
dirawat di RS klien dapat tidur malam kurang lebih selama 7 jam, dari jam 22.00 sampai jam
05.00 WITA dan tidak pernah tidur siang.

4. Pola nutrisi
Sebelum dirawat di RS makan 3 kali sehari dengan komposisi lauk, nasi, sayuran kadang
buah-buahan, minum 7 – 8 gelas per hari dengan air putih dan susu. Setelah dirawat di RS
pola makan tidak ada perubahan, 1 porsi habis, klien minum 6 – 7 gelas air putih perhari,
kadang teh hangat dan kacang hijau.

5. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat di RS klien buang air besar (BAB) 1 – 2 kalli sehari, konsitensi lembek,
c\buang air kecil (BAK) 6 – 7 kali perhari, warna kuning jernih, bau khas, setelah dirawat di
RS BAB baru 1 kali, konsitensi lembek, BAK terpasang Dower Cateter (DC) urine 200 ml,
warna kuning jernih, bau khas.

6. Pola Kognitif perseptual


Klien mengatakan sudah mengetaui tentang persiapan menyusui dan perawatan bayi, tetapi
klien masih bingung dengan perawatan luka post sectio caesareaaria karena persalinan
sebelumnya tidak dilakukan sectio caesareaaria.

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


a. Ideal diri
Klien mengatakan senang dengan persalinan sekarang karena melahirkan anak yang
dikehendaki dengan jenis kelamin laki-laki walaupun dengan jalan operasi yang penting
selamat bayi dan dirinya disamping itu klien dapat merawat anaknya yang lain.
b. Harga diri
Klien bersyukur karena diberi kesempatan untuk hamil dan melahirkan lagi walaupun
dengan jalan operasi.
c. Identitas diri
Klien mengatakan sudah dapat menerima perannya sebagai ibu karena kehamilan dan
persalinan kali ini merupakan yang kedua sehingga klien dapat beradaptasi sebagai ibu
dari anak-anaknya dan sebagai ibu rumah tangga.
d. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak malu dan percaya diri dengan keadaannya yang telah menjalani
tindakan pembedahan yaitu operasi section caesarea.
e. Peran diri
Sebelum sakit klien adalah seorang ibu dari seorang anak dan seorang ibu rumah tangga,
selama dirawat di rumah sakit selain seorang ibu dari seorang anak dan sebagai ibu rumah
tangga klien juga seoorang Klien yang telah mengalami tindakan pembedahan section
caesarea.

8. Pola Koping
Dalam menyelesaikan masalah klien selalu bermusyawarah dengan suami dan keluarganya.

9. Pola seksual dan reproduksi


Selama kehamilan klien dan suami dapat menjalankan aktivitas seksualnya dengan baik,
setelah persalinan sekarang klien dan suami tidak dapat menjalankan aktivitas seksualnya
dikarenakan klien dalam masa nifas dan suami dapat menerima keadaannya dengan
mengalihkan perhatiannya pada anak.

10. Pola hubungan social


Hubungan klien dengan keluarga baik sebelum dirawat di RS klien adalah seorang yang aktif,
mengikuti kegiatan di masyarakat misalnya pengajian, arisan dan lain – lain sehingga
hubungan klien dalam masyarakat dan lingkungan sekitar baik, selama di RS klien tampak
kooperatif terhadap perawat dan tim medis serta klien lainnya.

11. Pola nilai dan kepercayaan


Klien dan keluarga menganut agama Islam, klien taat dalam menjalankan ibadah lainnya.
Selama di RS klien belum dapat menjalankan ibadah sholat dan ibadah lainnya karena dalam
keadaan belum suci atau masih dalam masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai