Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Masalah Keperawatan
Pasien dengan masalah keperawatan dengan dangguan cairan dan elektrolit
B. Pengertian

Ketidakseimbangan cairan adalah isotonik dan osmolar. Kekurangan dan


kelebihan isotonik terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam proporsi yang
sama. Sebaliknya, ketidakseimbangan osmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja
sehingga konsentrasi (osmolalitas) serum dipengaruhi (Potter & Perry, 2006).

Kekurangan volume cairan adalah keadaan ketika seorang individu yang tidak
menjalani puasa mengalami atau berisiko mengelami dehidrasi vaskular, interstitial atau
intravaskular (Lynda Juall, 2007 : 168). Kekurangan volume cairan adalah penurunan
cairan intravaskuler, interstisial, dan/ atau intraseluler yang mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium (Nanda, 2012 : 264).
Kelebihan volume cairan adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami
atau berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial (Lynda Juall,
2007 : 172). Kelebihan volume cairan merupakan peningkatan retensi cairan isotonik
(Nanda, 2012 : 265).
Risiko ketidakseimbangan elektrolit merupakan berisiko mengalami perubahan
kadar elektrolit serum yang dapat mengganggu kesehatan (Nanda, 2012 : 262).

C. Gejala dan Tanda ( Data Mayor dan Data Minor )


a. Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)
1. Gejala dan Tanda Mayor
 Ortopnea
 Dispnea
 Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
 Edema anasarka atau edema perifer
 Berat badan meningkat dalam waktu singkat
 Jugular Venous Pressure (JVP) dan cental Venous Pressure (CVP)
meningkat
 Refleks hepatojugular positif
2. Gejala dan Tanda Minor
 Dispensi vena jugularis
 Terdengar suara nafas tambahan
 Hepatomegali
 Kadar Hb/Ht
 Oliguria
 Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif)
 Kongesti paru
b. Kekurangan Volume Cairan (Hipovolemia)
1. Gejala dan Tanda Mayor
 Frekuensi nadi meningkat
 Nadi teraba lemah
 Tekanan nadi menyempit
 Turgor kulit menurun
 Membran mukosa kering
 Volume urin menurun
 Hematrokit meningkat
2. Gejala dan Tanda Minor
 Merasa lemah
 Mengeluh haus
 Pengisian vena menurun
 Status mental berubah
 Suhu tubuh meningkat
 Konsentrasi urin meningkat
 Berat badan turun tiba-tiba
D. Pohon Masalah

Faktor Fisiologis Faktor Perkembangan Faktor Perilaku Faktor Lingkungan

Riwayat penyakityang berhubungan Bayia. Strees a. Temperatur lingkungan


Rasa dahaga Anak-anakb. Aktifitas
Antidiuretic hormone Remajatubuh
Aldosteron Dewasamudac. Gaya hidup dan pertengahand. Diet
Prostaglandin Lansia
Glukokortikoid
Organ
pengeluaran (ginjal,kulit, paru-paru,dan gastrointestinal)

Gangguan Pemenuhan
Cairan Dan Elektrolit

Hipervolemia Hipovelemia Resiko


Ketidakseimbangan
Cairan
E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan kadar elektrolit, kadar elektrolit serum diukur untuk menentukan status
hidrasi, konsentrasi elektrolit pada plasma darah.
2. Darah lengkap, suatu penetapan jumlah dan tipe sel darah putih dan sel darah merah per
milliliter kubik darah.
3. Berat jenis urin, mengukur derajat konsentrasi urine.
4. Kadar BUN, pemeriksaan masa perdarahan ini ditunjukkan pada kadar trombosit,
hemoglobin, eritrosit, limfosit, dll.
5. Kadar kreatinin darah, bermanfaat untuk mengukur fungsi ginjal

F. Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau penngobatan penyakit
dasar. Obat – obatan tersebut misalnya : prednison yang dapat mengurangi beratnya
diare dan penyakit.
2. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral serta
larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.
3. Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat – obatan tidak spesifik seperti
defenosiklat (lomotil) dan loperamit (imodium) juga diberikan untuk menurunkan
motilitas.
4. Preparat anti microbial diberikan bila preparat infeksius telah terindentifikasi atau bila
diare sangat berat.
5. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya untuk
anak kecil dan lansia.

G. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
a. Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, no CM, diagnose medis, sumber biaya.
b. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, status,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan pasien.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Alasan masuk rumah sakit
2) Keluhan utama
Yang biasa muncul pada pasien dengan ganguan kebutuhan
cairan dan elektrolit antara lain: nyeri abdomen, kram, bising usus
hiperaktif atau hipoaktif, anoreksia, borborigmi, distensi abdomen,
perasaan rektal penuh, fefes keras dan berbentuk, kaleatihan umum,
sakit kepala, tidak dapat makan, nyeri saat defekasi, mual, muntah,
konstipasi, inkontenensia defekasi, diare.
3) Kronologis keluhan
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ditanyakan:
1) Pengobatan saat ini dan masa lalu

2) Alergi terhadap obat dan makanan

3) Tempat tinggal / lingkungan


c. Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan :
1) Apakah ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien.
2) Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga

3. Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial – Spiritual


Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial – Spiritual menurut Virginia Handersonmeliputi:
bernapas, makan, minum, eleminasi, gerak dan aktivitas, istirahat tidur, kebersihan
diri, pengaturan suhu, rasa aman dan nyaman, sosialisasi dan komunikasi, prestasi
dan produktivitas, pengetahuan, rekreasi, dan ibadah.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum meliputi: kesan umum, kesadaran, postur tubuh, warna kulit,
turgor kulit, dan kebersihan diri.
b. Gejala Kardinal
Gejala cardinal meliputi: suhu, nadi, tekanan darah, dan respirasi.
c. Keadaan Fisik
Keadaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai ekstremitas bawah.

5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan kadar elektrolit : kadar elektrolit serum diukur untuk
menentukan status hidrasi, konsentrasi
elektrolit pada plasma darah.
b. Darah lengkap : suatu penetapan jumlah dan tipe sel darah
putih dan sel darah merah per milliliter
kubik darah.
c. Berat jenis urin : mengukur derajat konsentrasi urine.
d. Kadar BUN : pemeriksaan masa perdarahan ini
ditunjukkan pada kadar trombosit,
hemoglobin, eritrosit, limfosit, dll.
e. Kadar kreatinin darah : Bermanfaat untuk mengukur fungsi ginjal

H. Rencana Asuhan Keperawatan

Hipervolemia D.00022

Definisi
Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler
Penyebab
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan cairan
3. Kelebihan asupan natrium
4. Gangguan aliran balik vena
5. Efek agen farmakologis

Gejala dan tanda mayor


Subjektif Objektif

1. Ortopnea 1. Edema anarsaka dan/atau


2. Dispnea edema perifer
3. Paroxymal nocturnal dyspnea 2. Berat badan meningkat dalam
waktu singkat
(PND)
3. Jugular Venous Pressure (JVP)
dan/atau Central
Venous Pressure (CVP)
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif

Tidak tersedia 1. Distensi vena jugularis


2. Terdengar suara napas
tambahan
3. Hepatomegali
4. Kadar Hb/Ht turun
5. Oliguria
6. Intake lebih banyak dari output
(balance cairan positif)
7. Kongesti paru
Kondisi klinis terkait
1. Penyakit ginjal: gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik
2. Hipoalbuminemia
3. Gagal jantung kongestif
4. Kelainan hormone
5. Penyakit hati
6. Penyakit vena perifer

Keseimbangan Cairan L.03020`

Definisi
Ekuilibrium antara volume cairan di ruang intraseluler dan ekstraseluler tubuh

Ekspetasi Meningkat

Kriteria hasil
Cukup Cukup
Menurun Sedang Meningka Meningkat
Menurun
t
Asupan cairan 1 2 3 4 5
Haluaran urine 1 2 3 4 5
Kelembaban membrane
1 2 3 4 5
mukosa
Asupan makanan 1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun Menurun
Edema 1 2 3 4 5
Dehidrasi 1 2 3 4 5
Asites 1 2 3 4 5
Konfusi 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Cukup


Memburu Sedang Membaik
Membaik
k
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Denyut nadi radial 1 2 3 4 5
Tekanan arteri rata-rata 1 2 3 4 5
Membran mukosa 1 2 3 4 5
Mata cekung 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5

Manajemen Hipervolemia I.03114

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan volume cauran intravaskuler dan
ekstravaskuler serta mencegah terjadinya komplikasi

Tindakan
Observasi

- Periksa tanda dan gejala hypervolemia


DAFTAR PUSTAKA

Alimut, Hidayat A. Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep


dan Proses Keperawatan. Jakarta : Sabmba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah.2010.Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi
4.Salemba Medika : Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
:Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai