PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
Johnson: Behavior Syastem Model, Anne Boykin & Savina O.S.: Nursing as
Caring : A Model for Transforming Practice,
Salah satu teori keperawatan yang dapat di terapkan oleh perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari Martha E. Rogers
tentang “Unitary Human Beings”. Menurut Roger dalam teorinya berpendapat
bahwa manusia merupakan individu yang holistik, saling memberikan timbal
balik dengan individu yang lain dan lingkungan disekitarnya. Rogers, memandang
keempat konsep dalam paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan merupakan satu kesatuan yang utuh dan
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Perawat sebagai pemberi layanan
keperawatan seyogyanya mampu memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif, disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu yang dirawat
maupun lingkungan yang mempengaruhi individu tersebut.
Perawat harus mempunyai landasan teori keperawatan yang memadai agar
dapat memilih dan menerapkan teori yang tepat dan sesuai dengan kondisi
lingkungan di Instansi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka
kelompok akan menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar
perawat dapat menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan
kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh karena itu Teori Martha E. Rogers serta
penerapannya di lapangan sangat diperlukan dibahas dan disajikan, sehingga pada
akhirnya perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan pada suatu teori
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil sebagai dasar dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
“Bagaimana model dan konsep keperawatan menurut teori the unitary human
being by Rogers 1970?”
2
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat
dapat menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan
kepada pasien berdasarkan teori ini
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah adalah:
a. Menganalisa teori model konseptual keperawatan Martha E. Roger
”The Unitary Human Being ”.
b. Membahas asumsi theorists terhadap konsep-konsep sentral disiplin
ilmu keperawatan.
c. Memaparkan hubungan konsep Rogers sesuai masa dan orientasi
theorist.
d. Menggunakan teori Rogers sebagai pendekatan aplikatif dalam
asuhan keperawatan.
D. Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis dan menyusun
makalah ini adalah metode studi pustaka yaitu sebuah metode penulisan karya
tulis dengan mencari informasi dari berbagai jenis referensi, mulai dari literatur
buku, internet, televisi, dan jenis referensi lainnya.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Makalah ini diawali dengan halaman judul, kata pengantar, dan
daftar isi.
2. BAB I yang merupakan pendahuluan dibagai menjadi beberapa sub-
bab seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
3
3. BAB II yang merupakan pembahasan dibagi menjadi beberapa sub-
bab seperti biografi Martha E. Rogers, konsep teori rogers, asumsi teori,
hubungan teori dengan pendidikan dan praktik keperawatan, serta
kelemahan teori.
4. BAB III yang merupakan penutup dibagi menjadi beberapa sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran-saran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979
beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret
1994.
B. Konsep Teori Martha E. Rogers
Pertama kali diperkenalkan oleh rogers pada tahun 1970, model rogerian
adalah sistem abstrak dari ide-ide untuk mendekati asuhan keperawatan manusia
kesatuan. Dalam model ini, manusia dikonseptualisasikan sebagai bidang energi
dinamis, terus berkembang daripada sebagai makhluk homeostatis. Variasi
diharapkan dan dianut dalam perspektif homeodinamik ini. Ilmu manusia
kesatuan (suhb), abstrak di alam, menjadi dasar bagi pengembangan teori yang
membahas sifat spesifik keperawatan dalam merawat manusia kesatuan.
6
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung. (Tomey & Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual,
dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi.
(McEwen & Wills, 2011).
Model Roger berpendapat bahwa manusia dan lingkungan adalah medan
energi yang tak dapat direduksi dan sama dengan lebih dari jumlah bagian
mereka. Manusia kesatuan dan lingkungan adalah integral dan oleh karena itu
dipandang secara keseluruhan (Fawcett, 2005). Penting untuk memahami bahwa
manusia tidak menjadi utuh, atau mencapai keutuhan; mereka utuh (Cowling,
2005). Fokus keperawatan adalah perawatan orang-orang dalam proses kehidupan
mereka dan pengalaman hidup, dan tujuan keperawatan adalah untuk
mengidentifikasi dan memeriksa fenomena yang menjadi pusat perhatiannya,
manusia kesatuan. Keperawatan berkaitan dengan perubahan inovatif dan
beragam berkelanjutan yang melekat pada kehidupan. Keperawatan bertujuan
untuk menemani orang-orang sementara mereka mencapai potensi kesehatan
maksimal mereka. Pemeliharaan dan promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
diagnosis keperawatan, intervensi, dan rehabilitasi terdiri dari ruang lingkup
keperawatan (Rogers, 1970). Menurut Rogers, "praktek profesional dalam
keperawatan berusaha untuk mempromosikan interaksi simfonik antara manusia
7
dan bidang lingkungan, untuk memperkuat integritas bidang manusia, dan untuk
mengarahkan dan mengarahkan pola bidang manusia dan lingkungan untuk
realisasi potensi kesehatan maksimum" (p . 122).
Proses kehidupan manusia kesatuan adalah salah satu keutuhan dan
kontinuitas serta perubahan dinamis dan kreatif. Dalam model rogerian, konsep
kesehatan dan penyakit dipandang sebagai manifestasi pola. Kesehatan bagi
manusia kesatuan menandakan manifestasi pola lapangan manusia tak tereduksi
(Rogers, 1986). Manifestasi kesehatan muncul dari proses pola manusia dan
lingkungan bersama yang saling simultan. Manifestasi ini adalah ekspresi dari
proses kehidupan sebagaimana didefinisikan oleh individu dan budaya mereka
(Rogers, 1970). Karena itu apa yang kita ketahui sebagai kesehatan dan penyakit
adalah ekspresi terus menerus dari proses kehidupan. Praktik keperawatan
menyertai umat manusia dalam gerakan menuju pola kesehatan maksimum. Klien
mendefinisikan kesehatan untuk mereka dan perawat membantu gerakan mereka
menuju tujuan itu.
8
Bidang Energi
Keterbukaan
Pola
Pandimensionalitas
9
Kesatuan Manusia
Lingkungan
1. Resonansi
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara
manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola
gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi
terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan
2. Helicy
10
3. Keterpaduan
11
1. Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human
Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain
yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan
keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan
seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk
menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit,
dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek
professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang,
hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan
perasaan mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
2. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh
budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan
diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers
memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia
dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall,
1986).
3. Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi
yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik.
Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh
bangunan manusia. (Meleis 2007)
4. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu
berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau
sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang
mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).
12
E. Kegunaan Prinsip Rogers dalam Keperawatan
13
Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan beberapa
pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan. Harus diingat bahwa
tanggapan klien merupakan cerminan suatu titik tertentu dalam ruang-waktu.
Akibatnya, pola yang diidentifikasi ini tidak statis tetapi terus berubah,
mencerminkan perubahan waktu dan menambahkan pengalaman masa lalu. Bukan
berarti pertanyaan-pertanyaan ini memuat semua, tetapi menggunakan mereka
sebagai referensi akan membantu memberikan perawat dengan melihat klien
seutuhnya. Ini akan mengidentifikasi perbedaan individu dan pola pertukaran
bagian-bagian secara berurutan dalam proses kehidupan. Penilaian keperawatan
adalah penilaian dari seluruh keadaan manusia dan bukan penilaian yang hanya
berdasarkan fisik atau status mental. Ini merupakan penilaian potensi sehat dan
sehat secara mandiri dan bukan penilaian dari suatu penyakit atau proses penyakit.
Hasilnya ialah bahwa kemandirian memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan
penyakitnya.
Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang
kemandirian. Kesimpulannya adalah diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam
proses keperawatan, dan itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama,
pola, keanekaragaman, interaksi, dan variasi proses kehidupan terlihat dengan
jelas. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengetahui pola pertukaran bagian-
bagian tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup hubungan manusia-
lingkungan (Roger, 1970). Meskipun tidak sempurna, diagnosa keperawatan
berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang lebih besar
kegunaannya dengan kerangka Roger karena cenderung mencerminkan
pandangan yang lebih tentang keutuhan individu. Mengingat bersifat statis dan
kehilangan tradisi sepanjang diagnosa, sehingga penggunaannya dalam sistem
abstrak dinamis bahkan mungkin tidak tepat (Smith, 1988).
Dengan membuat diagnosis keperawatan, mengarahkan perawat memberikan
asuhan keperawatan. Fokus pada perkembanagn yang membutuhkan
implementasi dalam lingkungan maupun di dalam individu. Diharapkan bahwa
perubahan yang satu ini akan terkait dengan perubahan simultan lainnya. Karena
integrasi individu dengan lingkungan, masalah kesehatan tidak dapat dipisahkan
14
dari penyakit sosial di dunia. Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa ditangani
dengan efektif dengan cara yang umumnya diterima secara umum, transisi,
tindakan penyakit berorientasi (Rogers, 1992). Dibutuhkan daya imajinasi dan
kreatifitas.
Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena
proses kehidupan manusia merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa
mengembalikan individu ke tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat
membantu individu bergerak maju ke tingkat yang lebih tinggi lebih beragam
eksistensi.
Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan penerimaan perbedaan
individu sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan
partisipasi dan aktif dari klien dalam asuhan keperawatannya. Kesehatan tidak
hanya tercapai dengan mempromosikan homeostasis dan keseimbangan,
melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dinamika dan
keragaman dalam individu
15
Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang cukup akan
menilai manusia dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut,
kemampuan menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah hampir
tidak mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk cukup menggunakan atau
menguji sistem yang membuat kesuksesan mengimplementasikan kesulitan
keperawatan. Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di
dalamnya adalah totalitas terbatas. (George, Julia B.1995:241)
16
mengembalikan individu ke tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat
membantu individu bergerak maju ke tingkat yang lebih tinggi lebih beragam
eksistensi. Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan penerimaan
perbedaan individu sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan
partisipasi aktif dari klien, kesehatan tidak dapat tercapai dengan mempromosikan
homeostasis dan keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan dinamika dan keragaman dalam individu. (Christensen,1995)
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh,
sehingga pengkajian didasarkan pada lima asumsi dasar dan prinsip-prinsip
hemodinamik Rogers dan yang merupakan bagian dari Building Blocks.
H. Hubungan Teori Rogers dalam Pendidikan Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa
keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh
pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh
pendidikan dalam keperawatan.
I. Hubungan Teori Rogers dalam Praktik Keperawatan
17
d. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan
dalam proses penyembuhan.
e. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
f. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
g. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
“Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang di
manapun mereka berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi
individu, keluarga dan kelompok (Rogers, 1985)”
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Martha Raile Alligood & Ann Marriner Tomey. 2009. Nursing Theory and Their Work.
7th edition. The CV Mosby Company St. Louis Toronto Missouri: Mosby Elsevier Inc.
20