Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

Tentang Teori Betty Neuman

Disusun Oleh :

Kelompok 4

 Budi Haryono
 Dira Wulandari
 Feby Yusti Elvisa
 Sri Wahyuni Annica
 Yuni Widya Sari

AKADEMI KEPERAWATAN ‘AISYIYAH

PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah
saya dengan judul “Tentang Teori Betty Neuman” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami
sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang
telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Padang,4 April 2019

Penyusun,

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………….…… ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… iii

1.1 Latar Belakang………………………………………...………………… iii

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………....…… iii

2.1 Pengertian Teori Dan Model Keperawatan……………………………… vi

2.2 Tujuan Model Keperawatan…………………...………………………… vi

2.3 Tujuan Teori Keperawatan……………………………...……………… vii

2.4 Model Konsepsual Dan Teori Keperawatan…………….………………viii

2.5 Penerapan Model Dan Teori Keperawatan Keluarga……………..…… viii

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Teori………………………………...…… viii

BAB III PENUTUP……………………….………………………………… ix

Kesimpulan………..………………………………………………………… ix

DAFTAR PUSTAKA……………….……………………………………….. x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan adalah suatu
ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis,
psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan professional . Untuk tercapainya suatu
keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan
dan dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang
penyampaian informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan pelaksanaan proses
keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan teori keperawatan
yang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri
dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan
proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan untuk
memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian dan
kurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Dan Model Keperawatan


Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care system”
yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayanan adalah komunitas

2.2 Tujuan Model Keperawatan


Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.

2.3 Tujuan Teori Keperawatan


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai
diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian
dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat
terus bertambah dan berkembang.

2.4 Model Konsepsual Dan Teori Keperawatan


Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel,
yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain, garis
pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status
nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan
sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi
adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi,
tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan
diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan
yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat
menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran
yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu
sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari
variable yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga
memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta
memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dan merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus
pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi
pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut
Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya
tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada penguatan pertahanan tubuh dapat meliputi
berbagai tindakan keperawatan melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial
dan aktual yang terjadi akibat stresor tertentu seperti mengidentifikasi adanya stressor,
mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien
secara konstruktif. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahan dan
sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala
yang tampak, menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat
mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena
adanya stressor dan pencegahan tersier untuk memberikan penguatan pertahan tubuh
terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan untuk
membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama dapat meliputi pengobatan
secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stresor.
Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan
dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman, manusia merupakan
makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, sosiokultural dan
variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka,
manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang
digambarkan sebagai stesor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan
eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar diri klien (interpersonal).
Pembetukan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang di
sadari maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu
oleh stresor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor
interpersonal, intrapersonal, daan ekspersonal.
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem
terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan
stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien
(meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan
normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan
intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut
adalah :
Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh
bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang
secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
Sistem Terbuka
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam
suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah
komponen dasar pada suatu system terbuka.
Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan
lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak
kearah stabilitas yang utuh.
Input dan Out put
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi
yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.
Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed
back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah,
meningkatkan, atau menstabilkan system.
Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system
kearah stabilitas atau baik.
Entropy
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem
kearah sakit atau kemungkinan kematian.
Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor
untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap
saat sebagai bagian dari lingkungan.
Created Enviroment :
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan
system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan
suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari
stressor.
Client sistem :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual)
klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system.
Basic Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar
atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar
yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan
atau genetik.
Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis
pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien
mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system
kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan
stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable sistem klien.
Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara
dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji
penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan
perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap
perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan
keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.

Garis Pertahanan Fleksibel :


Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal ini
dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini
dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan
sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk
melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur. Neuman
menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan
pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor.
Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi.
Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan
tidak seimbang dan penurunan energi.
Stressor
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan
pada sistem yang stabil. Stressor dapat berupa :
1. Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
2. Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti
harapan peran.
3. Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan
finansial.
Tingkat reaksi :
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien untuk
menyesuaikan terhadap stressor.
Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan,
mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi
sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada
fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau
faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman
mengidentifikasi tiga level intervensi :
1. Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai
atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui.
Neuman menyatakan sebagai berikut :
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis
pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
2. Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal
dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
3. Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah
kestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan
resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali
reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke
pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang
telah diketahui akan membahayakan klien.
Rekonstitusi :
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih
tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor.
Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien (fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).

Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty


Neuman :
1.Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok,
komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan
hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau
pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak
balik dengan lingkungan.
2.Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang
kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara
alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi
sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem
terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit
dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.
3.Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek
manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik
yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu
terhadap stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang
diberikan sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi
pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian
dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.
4.Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model
sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan
yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan
eksternal yang berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia
dan klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah
signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan
lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah
stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut :
a.Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang
terjadi pada klien
b.Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi di luar klien.
c.Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan
klien untuk membantu mekanisme pertahanan.
Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal. Lingkungan yang
diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur atau memobilisasi varibel-
variabel sistem untuk menciptakan efek yang ditentukan sehingga dapat
membantu klien mengatasi stressor lingkungan yang mengancam dengan
melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi. Contohnya respon menolak
(variabel fisiologi), dan semangat untuk survive pada siklus kehidupan (variabel
perkembangan). Lingkungan yang diciptakan secara terus menerus
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh keadaan sehat yang
dipersepsikan klien.

2.5 Penerapan Model Dan Teori Keperawatan Keluarga


1.Praktik
The Neuman Model Sistem memiliki relevansi yang luas untuk praktik
keperawatan. Penggunaan model dengan perawat memfasilitasi tujuan-diarahkan,
terpadu, pendekatan holistik untuk perawatan klien, namun juga cocok untuk
penggunaan multidisiplin untuk mencegah fragmentasi perawatan klien Model
delineates sistem klien dan klasifikasi stres yang dapat dipahami dan digunakan
oleh semua anggota tim perawatan kesehatan Pedoman telah dipublikasikan untuk
penggunaan model dalam praktek keperawatan klinis dan untuk administrasi
pelayanankesehatan.
2.Pendidikan
Model ini telah diterima di kalangan akademisi dan digunakan secara luas sebagai
panduan kurikulum. Telah digunakan di semua tingkat pendidikan keperawatan di
seluruh Amerika Serikat dan di negara lain, termasuk Australia, Kanada, Denmark,
Inggris, Korea, Kuwait, Portugal. Taiwan, Belanda, dan Jepang. Model Neuman
telah beeii e1ected untuk program sarjana muda atas dasar perspektif teoritis dan
komprehensif untuk kurikulum holistik, dan karena potensinya untuk digunakan
dengan individu, keluarga, kelompok-kelompok kecil,dan masyarakat. Model ini
digunakan sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatur data yang
dikumpulkan dari pasien bersalin oleh mahasiswa sarjana keperawatan.
3.Penelitian
Pengujian efektivitas dan kegunaan dari model keperawatan melalui penelitian
terkontrol Apakah penting untuk menyusui untuk maju sebagai suatu disiplin ilmu.
Penelitian tentang komponen model untuk penjelasan tambahan dan generasi teori
keperawatan diuji melalui penelitian adalah contoh kontribusi potensial model
Neuman untuk kegiatan penelitian dan pengetahuan keperawatan.

4. Perkembangan dimasa akan datang


Sebuah model konseptual mengidentifikasi fenomena yang relevan dan
menjelaskan keterkaitan secara umum dan abstrak, mewakili langkah awal dalam
pengembangan pernyataan teoritis. Pada tahun 1983, Neuman Sistem Model
digambarkan sebagai pada tahap awal yang sangat 'perkembangan teori. utilitas
pendukung peningkatan model untuk pengembangan teori dalam keperawatan.

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Teori


a. Kelebihan
1. Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat mudah
dimengerti.
2. Model Neuman lebih fleksibel biasa digunakan pada area keperawatan ,
pendidikan, dan pelatihan keperawatan.
b. Kelemahan
1. Model Neuman dapat digunakan oleh semua profesi, sehingga untuk profesi
keperawatan kurang spesifik.
2. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasa belum ada perbedaan yang jelas.
3. Model neuman tidak membahas secara detail tentang perawat-klien, padahal
hubungan perawat-klien merupakan domain penting dalam Asuhan
keperawatan.
BAB III
PENUTUP

2.7 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan
adalah komunitas. Empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan menurut
teori Betty Neuman yaitu Manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.

2.8 Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang menekankan
pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan
jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena adanya stressor terhadap
pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Zakieh. 2017. Penerapan model sistem Betty Neuman dalam asuhan keperawatan
pasien/ klien dengan multiple sclerosis. Diakses pada tanggal 29 September 2017.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5565031/#!po=58.6538

Aziz Alimul Hidayat, A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya: Salemba
Medika

Luthfa, Iskim. 2015. Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan
diabetes mellitus di desa margalaksana kecamatan cilawu kabupaten garut.
Diakses pada tanggal 25 September 2017. https://ppnijateng.org/wp-
content/uploads/2017/01/Keperawatan-Komunitas_-Vol-3-No-1.27-32.pdf

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta: EGC

http://www.fik.unipdu.ac.id/download/konseptual-model-konseptual-keperawatan-
komunitas-betty-neumanartikel-4-2015-03-16.doc diakses pada tanggal 25
September 2017

Anda mungkin juga menyukai