Anda di halaman 1dari 15

Konsep Teori Keperawatan Betty Neuman

Kelompok 3

1. Riani Nurcahyani Gunawan ( 201FK03001 )


2. Resa Yusmiati ( 201FK03003 )
3. Pratiwi Subiyaningsih ( 201FK03006 )
4. Anisa Agustina ( 201FK03008 )
5. Rania Siska Rosadi ( 201FK03017 )
6. Mochamad Rafi Noorbadriana ( 201FK03024 )
7. Nisa Cantika ( 201FK03025 )
8. Hilfa Hizkia U H ( 201FK03032 )

PROGRAM S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS


BHAKTI KENCANA

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah laporan ini yang berjudul : “ Konsep Teori Keperawatan Betty Neuman ”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
Novita Ts, S.Kep., Nera., M.kep . Pada Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang prosedur akhiran lain dan
prosedur pengayaan kosakata bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Novita Ts, S.Kep., Nera., M.kep selaku
dosen Falsafah dan Teori Keperawatam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 05 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian model health care system............................................3
2.2 Perkembangan system model Neuman.........................................4
2.3 Konsep utama dan definisi teori model neuman...........................5
2.4 Penerapan teori betty neuman dalam komunitas..........................7
2.5 Penerapan teori pada praktek keperawatan...................................8
2.6 Analisis kekuatan kelemahan konsep...........................................9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................11
3.2. Saran..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga
dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan
yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit
Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.
Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model
konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu
ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan
smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori
adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian
yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau
bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah
tujuan teori dan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Betty Neuman tentang keperawatan
dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan
teori keperawatan?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model
keperawatan.
2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan teori
keperawatan
4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih
Betty Neuman.
5. Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya.

2
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Model Health Care System
Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel (flexible line of difense) adalah
dinamis dan dapat secara cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal
(normal line of difense) mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal /
kondisi adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal
oleh personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi
dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang,
maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia.
Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam
kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.
Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping
tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau
karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya
atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah.
Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor.
Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas
keperawatan, secara nasional atau internasional.

3
2.2 Perkembangan Sistem Model Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University
of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek
yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual.
Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional.
Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan
stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan
mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan
aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk
intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding,
pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier
yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk
mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh
akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan
ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem.
Hal ini dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti.
Cincin paling dalam mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem
pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan
yang mewakili keadaan normal pasien. Defens mekanisme tersebut adalah
mekanisme bertahan koping.

4
2.3 Konsep Utama dan Definisi Teori Model Neuman
Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan
perasaan
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih
dari satu, misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan
keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di
batas normal.
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor
dan fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu

5
pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko
telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai
setelah gejala-gejala yang telah terjadi.Fokusnya adalah penguatan kubu-
kubu resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor
resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder.
Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan
kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan
pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara
pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.
d. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal,
intra personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan
proses pembangunan selama usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.

6
2.4 Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada 4 intervensi yaitu :
a. Intervensi yang bersifat promosi
b. Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel, dapat berupa :
1. Pendidikan kesehatan.
2. Mendemostrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
c. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu, dapat berupa :
1. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
2. Memberikan zat kekebalan (imunisasi) pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pranikah.
d. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
e. Intervensi yang bersifat rehabilitative
f. Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten
yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu :
1. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien
untuk mendapatkan data yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan
kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress
lingkungan.
2. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien

7
3. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien.
Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien
untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk
bergerak melampaui masa sakit.
4. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan
pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di
lingkungan.
5. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.
2.5 Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan
Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.
Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan normal/mekanisme
koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi internal individu,
menurut Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri
terhadap stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan
(Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor
dapat diatasi pada tahap primer, sekunder dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap
pencegahan primer dapat dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan
kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder
perawat dapat berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya. Pada tahap tertier perawat mengusahakan dengan
memberikan support lingkungan terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan
mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat
menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok
yang luas menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang
difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman
didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan menjelaskan
paradigma perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat ialah

8
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan.
Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau pengaruh
yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk sebagai
stressor. Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan
seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu
nilai-nilai yang optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam masyarakat
menyebabkan lebih bersemangat (energi) dari biasanya, maka status kesehatan
bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi berlebihan digunakan
dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal
33)
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di
Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung
dengan penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah
garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan
normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi
secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi
keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam
lingkungan akan optimal.

2.6 ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN KONSEP


A. Kekuatan
1. Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat lebih menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan-tantangan untuk dipertimbangkan.

9
2. Model system Neuman lebih fleksibel, bisa digunakan pada area keperawatan,
pendidikan dan pelatihan keperawatan.

B. Kelemahan
1. Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2. Penjelasan tentang perbedaan stessor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
3. Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat – klien,
padahal hubungan perawat – klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Betty Neuman tujuan dari asuhan keperawatan adalah tercapainya
keseimbangan sistem klien. Adapun klien sendiri adalah sistem terbuka (baik
individu, keluarga, kelompok dan komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau
faktor kehidupan. Peran perawat menurut Betty Newman adalah mengidentifikasi
stressor yang meliputi: stressor intrapersonal dan ektrapersonal dan membantu klien
untuk berespon terhadap stressor. Kesulitan yang biasanya dialami bersumber dari
stressor interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang ada di lingkungan
internal maupun eksternal. Fokus dari tindakan keperawatan adalah menurunkan
stressor dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten, normal dan fleksibel.
Intervensi yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan melalui
intervensi yang bersifat promosi bila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang fleksibel, prevensitf dilakukan bila garis pertahanan normal terganggu dan
peratahanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan apabila pertahanan resisten yang
terjadi. Evaluasi dari Betty Neuman adalah pergeseran dari status kesehatan ke
tingkat kesehatan yang diharapkan dan adanya kestabilan sistem klien.
3.2 Saran
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memodifikasi konsep
teori neuman sehingga lebih fleksibel, kreatif dan inovatif tetapi tetap
memandang bahwa klien adalah manusia yang unik dengan masalah
keperawatan yang komperhensif serta disesuaikan dengan hukum, kode etik dan
moral sehingga praktek keperawatan akan berperan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Pengkajian psikologis, sosial, spiritual dan kultural dapat dilakukan untuk
menemukan masalah keperawatan pada klien yang komperhensif, sehingga klien
dapat mandiri.
3. Perawat hendaknya mendokumentasikan segala bentuk kegiatan yang
berhubungan dengan praktik keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://thelostamasta.blogspot.com/2012/05/makalah-betty-
neuman.html?m=1
2. www.akperinsada.ac.id./konsep-model-keperawatan-betty-newman
3. http://galih-priambodo.blogspot.com/2013/02/normal-0-false-false-false-
en-us-x-none.html
4. https://www.academia.edu/34922646/TEORI_DAN_MODEL_KEPERA
WATAN_BETTY_NEUMAN
5. https://id.scribd.com/Teori-Model-Konsep-Keperawatan-Betty-Neuman
6. https://frakturhepatika.wordpress.com/2016/11/06/makalah-tentang-
konseptual-model-keperawatan-menurut-betty-neuman/

12

Anda mungkin juga menyukai