Di Susun Oleh :
Kelompok 10
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah memberikan karunia dan syafaatnya
yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Teori
Dan Model Konsep Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman “ sebagai tugas
Keperawatan Komunitas 1. Adapun makalah ini kami selesaikan dengan usaha maksimal dan
dibantu oleh para anggota dan literature lainnya kami sanpaikan terima kasih karena telah
membantu menyelesaikan tugas ini.
Penyusunan makalah ini kami akui belum sempurna sehingga kami memohon atas
saran dan masukan untuk menyempurnakan makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Umum................................................................................................
1.4 Tujuan Khusus...............................................................................................
BAB II TINJAUAN MATERI
2.1 Definisi Keperawatan Komunitas..................................................................
2.2 Definisi Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman .........................
2.3 Perkembangan Sistem Model Betty Neuman................................................
2.4 Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman ...............................
2.5 Konseptual Model Betty Neuman..................................................................
2.6 Kekuata dan Kelemahan Model Betty Neuman.............................................
2.7 Tahapan Pendekatan Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman.......
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dari Pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Keperawatan Komunitas yang
berupa pelayanan atau asuhan mencakup Bio, Psiko , sosial dan juga Spiritual dari anggota
komunitas yang terlibat didalamnya. Hal ini sesuai dengan Konsep Keperawatan menurut
Betty Neuman. Diman Betty neuman mengatakan bahwa Manusia merupakan makhluk
kombinasi yang kompleks dan dinamis dimana fisiologis, Psikososial dan kultural menjadi
sistem terbuka bagi mereka. Maksud dari sistem terbuka disini adalah manusia dapat
berinterksi, beradaptasi dan menyesuakan diri dengan lingkungan yang digambarkan dengan
Stressor.
Selain itu, Betty Neuman juga meyakin bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Yang artinya tujuan dari keperawatan ialah membantu individu, keluarga dan
kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatannya.
Oleh karena itu, Penyusunan makalah ini mengambil tema mengenai Konsep dari
Betty Neuman dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep keperawatan yang
disampaikan oleh betty Neuman dapat diterapkan juga dalam hal Keperawatan Komunitas.
1.3 Tujuan
TINJAUAN MATERI
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan komunitas.
2.3. Perkembangan Sistem Model Betty Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang
unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan
eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep
klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau
kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor
fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan
sebagai perubahan atau pergerakan konstan yanghidup sebagai system terbuka dalam
hubungan timbak balik dengan lingkungan.
2.Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik.
Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang berada
disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal)adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan
digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara potensial
dapat mengubah stabilitas sistem.
a) Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada
klien.
Konsep – konsep utama yang diidentifikasikan dalam Betty Neuman adalah sebagai berikut :
2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.
Artinya garis ini akan melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi
dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defese).
Misalnya adalah mekanisme sistem nilai atau keyakinan masyarakat, mekanisme
koping masyarakat. Jika line of resistence efektif maka sistem depan berkontribusi,
namun jika tidak efektif maka energi akan berkurang dan bisa timbul kematian.
Kekuatan
1. Konsep teori Betty Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram
ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat
teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan
tantangan-tantangan untuk pertimbangan.
2. Model system Betty Neuman lebih flexible bias digunakan pada area
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan.
Kelemahan
1. Model system neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
3. Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat-klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam asuhan keperawatan
1 Pengkajian
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara
berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan
normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan
mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya.
Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat
mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan
respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan
menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
2) Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan disusun dalam suatu
format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis. Data
yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan
seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau
diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan
satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat
dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress
(gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara
total.
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa :
a) Pendidikan kesehatan.
b) Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
a) Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dll
b) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra
nikah
c) Intervensi yang bersifat kuratif : Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
d) Intervensi yang bersifat rehabilitative : Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan diaplikasikannya ke
dalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat keparahan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak mampuan sambil stabil
atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang
perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
a) Daya guna
b) Hasil guna
c) Kelayakan
d) Kecukupan
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Elfrida Nainggolan, S. (2013, juni 13). Konsep Keperawatan Komunitas. Retrieved from
http://www.akperhkbp.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Konsep-Kep.-
Komunitas.pdf
Jombang, S. I. (2012, 07 28). MODEL KONSEP TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BETTY NEUMAN . Retrieved from SEHAT SAKIT: http://sehat-sakit-
stikes.blogspot.com/2012/07/model-konsep-teori-keperawatan.html?
m=1#:~:text=Proses%20Keperawatan%20Neuman%20menggambarkan
%203,keperawatan%2C%20tujuan%20keperawatan%20dan%20hasil.&text=c.
%20tersier.,bagian%20dari%20tahap%20pencegahan%20t
Macftuchul huda,Arita Murwani dan Ade Susanty. 2011. Keperawatan Komunitas. Jakarta:
Fitramaya