Anda di halaman 1dari 20

“MAKALAH TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

MENURUT BETTY NEUMAN”

Dosen Pembimbing: Dr.M.Maftuchul Huda,M.Kep, Sp.Kom

Di Susun Oleh :

Kelompok 10

1. Rahmat Agasia Fadiel S (201801081)


2. Rinda Astuti (201801082)
3. Rinditya Rafa Nadidah (201801083)
4. Riza Zulfa Safika (201801085)
5. Rizky Melina Iflacha (201801086)
6. Rr. Septiyani Puspitasari (201801087)
7. Samuel Dewa (201801088)
8. Sella Yulinda Wahyuningsih (201801089)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah memberikan karunia dan syafaatnya
yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Teori
Dan Model Konsep Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman “ sebagai tugas
Keperawatan Komunitas 1. Adapun makalah ini kami selesaikan dengan usaha maksimal dan
dibantu oleh para anggota dan literature lainnya kami sanpaikan terima kasih karena telah
membantu menyelesaikan tugas ini.

Penyusunan makalah ini kami akui belum sempurna sehingga kami memohon atas
saran dan masukan untuk menyempurnakan makalah ini

Kediri, 09 September 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Umum................................................................................................
1.4 Tujuan Khusus...............................................................................................
BAB II TINJAUAN MATERI
2.1 Definisi Keperawatan Komunitas..................................................................
2.2 Definisi Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman .........................
2.3 Perkembangan Sistem Model Betty Neuman................................................
2.4 Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman ...............................
2.5 Konseptual Model Betty Neuman..................................................................
2.6 Kekuata dan Kelemahan Model Betty Neuman.............................................
2.7 Tahapan Pendekatan Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman.......
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan Komunikasi adalah sistem keperawatan berupa pelayana atau asuhan


yang diberikan kepada individu, keluarga dan komunitas yang didalamnya termasuk
didalamnya kelompok khusus yang memliki karakteristik, minat, serat nilai kultural yang
sama dan berada dalam batas-batas wilayah tertentu dan individu maupun kelompok
( agregrad) yang terlibat didalamnya memiliki hubungan erat dan saling berinteraksi.
Pelayanan ini bertujan untuk meningkatkan kesehatan di lingkungan komunitas.

Dari Pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Keperawatan Komunitas yang
berupa pelayanan atau asuhan mencakup Bio, Psiko , sosial dan juga Spiritual dari anggota
komunitas yang terlibat didalamnya. Hal ini sesuai dengan Konsep Keperawatan menurut
Betty Neuman. Diman Betty neuman mengatakan bahwa Manusia merupakan makhluk
kombinasi yang kompleks dan dinamis dimana fisiologis, Psikososial dan kultural menjadi
sistem terbuka bagi mereka. Maksud dari sistem terbuka disini adalah manusia dapat
berinterksi, beradaptasi dan menyesuakan diri dengan lingkungan yang digambarkan dengan
Stressor.

Selain itu, Betty Neuman juga meyakin bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Yang artinya tujuan dari keperawatan ialah membantu individu, keluarga dan
kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatannya.

Oleh karena itu, Penyusunan makalah ini mengambil tema mengenai Konsep dari
Betty Neuman dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep keperawatan yang
disampaikan oleh betty Neuman dapat diterapkan juga dalam hal Keperawatan Komunitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian dari Keperawatan Komunitas ?


2. Bagaimana Pengertian Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman ?
3. Bagaimana Perkembangan Sistem Model Betty Neuman ?
4. Bagaiamana Paradigma Keperawatan menurut teori Betty Neuman ?
5. Bagaimana Konseptual model Betty Neuman ?
6. Bagaimana Kekuatan dan Kelemahan Model Betty Neuman ?
7. Bagaimana Tahapan Pendekatan Keperawatan Komunitas menurut Betty Neuman ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Bagi Lembaga

Dapat menjadi tambahan referensi untuk perpustakan terutama mengenai


Konsep Keperawatan Komunitas.

1.3.2 Bagi Mahasiswa

1. Dapat Mengetahui Pengertian dari Keperawatan Komunitas.


2. Dapat Mengetahui Pengertian Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman.
3. Dapat Mengetahui Perkembangan Sistem Model Betty Neuman.
4. Dapat Mengetahui Paradigma Keperawatan menurut teori Betty Neuman.
5. Dapat Mengetahui Konseptual model Betty Neuman.
6. Dapat Mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Model Betty Neuman.
7. Dapat Mengetahui Tahapan Pendekatan Keperawatan Komunitas menurut Betty
Neuman.
BAB II

TINJAUAN MATERI

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagain kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam
upaya kesehatan (Mubarak, 2006)

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat


alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan bereksinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010)

2.2 Definsi Keperawatan Komunitas Menurut Betty Neuman

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan yang


ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin 1987)

Konsep yang dikemukakan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan komunitas.
2.3. Perkembangan Sistem Model Betty Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap
stress serta faktor pemulihan (adaptasi).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang
unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan
eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.

Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu


mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif
dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early
Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit.
Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu
adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
2.4 Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman

1. Manusia

Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep
klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau
kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor
fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan
sebagai perubahan atau pergerakan konstan yanghidup sebagai system terbuka dalam
hubungan timbak balik dengan lingkungan.

2.Kesehatan

Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang


kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah
dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal
atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat
merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis
baik sehat atau sakit dalambeberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.

3. Keperawatan

Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek


manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang
memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi
perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman menyatakan
bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan
instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.

4. Lingkungan

Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik.
Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang berada
disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal)adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan
digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara potensial
dapat mengubah stabilitas sistem.

Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut:

a) Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada
klien.

b) Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua


interaksinya yang terjadi di luar klien.

c) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka


dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.

2.5. KONSEPTUAL MODEL BETTY NEUMAN

Konsep – konsep utama yang diidentifikasikan dalam Betty Neuman adalah sebagai berikut :

1. Basic Structure dan Energy Resources


Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai dengan karakteristik individu yang unik. Variabel-
variabel tersebut yaitu variabel system, karakteristik masyarakat, dan kekuatan /
kelemahan bagian-bagian sistem. Contohnya yaitu kemampuan dalam
mempertahankan adanya stressor di masyarakat (misal adanya penyakit menular),
masyarakat akan berusaha agar penyakit tersebut tidak menyerang anggotanya secara
luas.

2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.
Artinya garis ini akan melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi
dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defese).
Misalnya adalah mekanisme sistem nilai atau keyakinan masyarakat, mekanisme
koping masyarakat. Jika line of resistence efektif maka sistem depan berkontribusi,
namun jika tidak efektif maka energi akan berkurang dan bisa timbul kematian.

3. Normal Lines of Defense


Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
masyarakat, system atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk system klien.
Jika flexibel Line of defuse tidak bisa melindungi secara adekuat stressor akan
menginvasi normal Line of defense, maka akan tampak gejala ketidakstabilan atau
sakit dan akan mengurangi kemampuan untuk mengatasi stressor tambahan.

4. Flexibel Lines of Defense:


1. Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang
berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada
system dari stressor.
2. Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau
mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara
flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat.
3. Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer
untuk mempertahankan keadaan stabil dari system klien.
4. Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif
singkat.
5. Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
5. Stressor
Adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan system tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor Intrapersonal: terjadi dalam diri individu/keluarga/masyarakat dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya: kondisi geografis
b. Stressor interpersonal: yang terjadi pada satu individu/keluarga/masrakat yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya: ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal: juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari system daripada
stressor interpersonal. Misalnya: sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
6. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan system yang diakibatkan adanya invasi stressor pada normal
lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif atau negatif yang selanjutnya dapat
bergerak ke arah negetropy atau entropy.
7. Pendekatan klien secara Wholistik
Model system Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis
terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi
masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan
lingkungannya. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
issue.
8. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu
interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh variabel yang mempengaruhi klien
secara simultan, yang mencakup fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan
pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
9. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran energi informasi dalam
organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar
dari sistem terbuka.
10. Proses atau Fungsi
Pertukaran energi, substansi dan informasi dengan lingkungan dan interaksi dari
elemen-elemen dalam sistem. Suatu sistem kehidupan cenderung untuk bergerak kearah
keseluruhan, stabilitas, kesehatan dan negentrophy.
11. Input dan Output
Substansi, energi dan informasi yang masuk atau keluar dari system
12. Feed Back
Proses dimana substansi, energi dan informasi yang merupakan output system diberikan
umpan balik untuk perbaikan guna perubahan, peningkatan atau stabilitasasi system.
13. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk maju ke arah stabilitas
atau sehat.
14. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke arah sakit atau
kematian.
15. Stabilitas
Klien atau system dapat menangani stressor dengan baik, sehingga dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis
menjaga keutuhan integritas system.
16. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis. Kebutuhan-
kebutuhan sistem terpenuhi.
17. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem karena adanya kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
18. Prevention atau Pencegahan sebagai Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
19. Rekonstitusi
Adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi
berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi bisa memperluas normal
line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan system pada tingkat yang lebih
rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.
2.6. KEKUATAN DAN KELEMAHAN MODEL BETTY NEUMAN

 Kekuatan
1. Konsep teori Betty Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram
ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat
teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan
tantangan-tantangan untuk pertimbangan.
2. Model system Betty Neuman lebih flexible bias digunakan pada area
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan.
 Kelemahan
1. Model system neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.

3. Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat-klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam asuhan keperawatan

2.7. TAHAPAN PENDEKATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT


BETTY NEUMAN.

1 Pengkajian

Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara
berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan
normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan
mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya.
Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat
mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan
respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan
menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.

Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman


menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji
karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi.Dengan demikian hal ini akan
mempengaruhi tindakan caregiver.Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji
prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi
klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi
aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang
selanjutnya dibuat oleh Neuman.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji


masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:

1) Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.

Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor lingkungannya.Elemen


pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi; nilai-
nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan
pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi. Hal diatas
perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.

2) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan disusun dalam suatu
format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis. Data
yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan
seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau
diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:

1. Masalah sehat sakit


2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan
2 Diagnosis keperawatan komunitas
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya. Diagnosa
keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau wellness. Dasar penentuan
masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:

1. Masalah yang ditetapkan dari data umum


2. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
3. Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang lebih dahulu
ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan masyarakat secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b) Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c) Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
 Kriteria skala prioritas:
 Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya
untuk segera ditanggulangi.
 Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun
waktu tertentu
 Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan
masalah untuk dapat dikelola dengan mempertim bangkan berbagai
alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yangmungkin timbul.
3 Perencanaan (Intervensi)

Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan
satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat
dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan


2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.
4) Pelaksanaan

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress
(gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara
total.

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress


dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :

1. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa :

a) Pendidikan kesehatan.
b) Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :

a) Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dll
b) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra
nikah
c) Intervensi yang bersifat kuratif : Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
d) Intervensi yang bersifat rehabilitative : Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:

1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

 Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas


terdiri atas:
1. Pencegahan Primer

Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan diaplikasikannya ke
dalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat keparahan.

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak mampuan sambil stabil
atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.

4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang
perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).

 Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:

a) Daya guna
b) Hasil guna
c) Kelayakan
d) Kecukupan

 Fokus evaluasi adalah:


1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
2. Perkembangan atau kemajuan proses
3. Efisiensi biaya
4. Efektifitas kerja
5. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu berapa?
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Keperawatan komunitas adalah sistem keperawatan berupa pelayanan atau


asuhan yang di berikan kepada individu, keluarga dan komunitas yang di dalamnya
termasuk didalamnya kelompok khusus yang memiliki karakteristik, minat, serat nilai
kultural yang sama dan berada dalam batas-batas wilayah tertentu dan individu
maupun kelompok ( agregrad ) yang terlibat di dalamnya memiliki hubungan erat dan
saling berinteraksi. Betty Neuman mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk
kombinasi yang komplikasi yang kompleks dan dinamis dimana fisiologi, psikososial
dan kultural menjadi sistem terbuka bagi mereka.
Betty Neuman juga meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Yang artinya tujuan dari keperawatan ialah membantu individu, keluarga
dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatannya. Konsep
yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health Care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

3.2. SARAN

Penyusun senantiasa mengharapkan kritik saran yang membangun gunapenyempurna


makalah kami selanjutnya, selain itu penyusun juga menyarankankepada rekan-rekan calon
perawat dan perawat untuk memahami peran dan fungsiperawat sehingga kita dapat
menjalankan tugas dengan baik tanpa menyalahi aturanyang sudah di tentukan
DAFTAR PUSTAKA

Elfrida Nainggolan, S. (2013, juni 13). Konsep Keperawatan Komunitas. Retrieved from
http://www.akperhkbp.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Konsep-Kep.-
Komunitas.pdf
Jombang, S. I. (2012, 07 28). MODEL KONSEP TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BETTY NEUMAN . Retrieved from SEHAT SAKIT: http://sehat-sakit-
stikes.blogspot.com/2012/07/model-konsep-teori-keperawatan.html?
m=1#:~:text=Proses%20Keperawatan%20Neuman%20menggambarkan
%203,keperawatan%2C%20tujuan%20keperawatan%20dan%20hasil.&text=c.
%20tersier.,bagian%20dari%20tahap%20pencegahan%20t
Macftuchul huda,Arita Murwani dan Ade Susanty. 2011. Keperawatan Komunitas. Jakarta:
Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai