Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan Komunitas

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Disusun oleh :

Rahayu Fauzy Sri L

Laoya Amelia Purba

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyusun makalah “Keperawatan Komunitas”
di mana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Keperawatan
Komunitas.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini


penulis  banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada dan
keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penulis maka penulis  berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca dan pendengar pada umumnya, Aamiin.

Samarinda, 28 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN TEORI.....................................................................................3

A. Falsafah Keperawatan Komunitas.....................................................................3

B. Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas............................................................4

C. Keyakinan Keperawatan Komunitas.................................................................5

D. Tujuan Keperawatan Komunitas........................................................................5

E. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas.........................................................6

F. Sasaran Keperawatan Komunitas......................................................................8

G. Kegiatan Keperawatan Komunitas..................................................................10

H. Prinsip Dasar Praktik Keperawatan Komunitas.............................................12

I. Pendekatan Problem Solving Keperawatan Komunitas................................13

J. Tata Layanan Praktik Keperawatan Komunitas.............................................17

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................18

A. Kesimpulan.........................................................................................................18

B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal  bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai  persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi
dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan,
serta pemulihan bagi yang sedang menderita  penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari
penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep
dasar keperawatan komunitas.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana konsep Keperawatan Komunitas?
2) Bagaimana ruang lingkup Keperawatan Komunitas?
3) Siapa yang menjadi sasaran Keperawatan Komunitas?

1
4) Bagaimana proses kegiatan Keperawatan Komunitas?
5) Bagaimana prinsip dasar Keperawatan Komunitass?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui,mempelajari dan memahami Konsep Asuhan Keperawatan
Komunitas.

2
BAB 2 TINJAUAN
TEORI
A. Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang
menjadi  pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. $alam  falsafah
keperawatan komunitas,  keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio)psiko)sosio)kultural)spiritual& terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada  paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan.
d. upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

3
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider  dan klien sebagai
consumer  pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan  pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus)menerus.
h. individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam  pelayanan kesehatan mereka sendiri.

B. Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas


Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang
dikemukakan ANA (1980) yaitu keperawatan kesehatan komunitas
merupakan system pelayanan kesehatan yang kompleks, keperawatan
kesehatan komunitas merupakan sub sistem  pelayanan kesehatan.
Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan  penerima
pelayanan, perawat dan klien membentuk hubungan kerja sama yang
menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai pengaruh
terhadap kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap
individu.
1. Asumsi dasar Menurut ANA, (1980)
a) Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks.
b) Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan
komponen sistem pelayanan kesehatan .
c) Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, di
mana hasil sistem  pendidikan dan penelitian Fokus utama adalah
keperawatan primer, sehingga keperawatan komunitas  perlu

4
dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan utama melandasi
praktik keperawatan.
d) Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawatan
komunitas  perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan
utama

C. Keyakinan Keperawatan Komunitas


Keyakinan Menurut ANA, (1980)
Beberapa keyakinan yang mendasari praktik keperawatan komunitas
yaitu :
a) Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan
dapat diterima semua orang.
b) Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima
pelayanan (masyarakat)
c) Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima
pelayanan  perlu terjalin kerja sama yang baik
d) Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik
bersifat mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu
diantisipasi.
e) Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan.
f) Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

D. Tujuan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan  peningkatan derajat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan melalui pelayanan keperawatan langsung terhadap
individu, keluarga, dan kelompok di dalam konteks komunitas serta

5
perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat.
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat dan kesehatan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/ rawan
memerlukan binaan dan asuhan keperawatan di rumah, di
panti, dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan
tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninaya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok
resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g. Teratasinya dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan
sosial untuk menuju keadaan sehat uang optimal.

E. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya  pelayanan
pelayanan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative maupun
resosialitatif.
1) Upaya Promotif

6
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,
rekreasi, dan pendidikan seks.
2) Upaya Preventif
Upaya preventive untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan  berkala  berkala
melalui melalui posyandu, posyandu, puskesmas puskesmas dan
kunjungan kunjungan rumah,  pemberian  pemberian vitamin vitamin
A, iodium, iodium, ataupun ataupun pemeriksaan pemeriksaan dan
pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit
dirumah, perawatan orang sakit tindak lanjut dari puskesmas atau
rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis,
perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4) Upaya Perawatan Rehabilitatif
Upaya rehabilitative atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat
dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu,
seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya. melalui kegiatan latihan
fisik pada penderita kusta, patah tulang, kegiatan fisioterapi  pada
penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC dan a TBC dan
lain-lain.
5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan  penderita
penderita ke masyarakat masyarakat yang karena penyakitnya
penyakitnya dikucilkan dikucilkan oleh masyarakat seperti penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

7
F. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran keperawatan kesehatan komunitas adalah seluruh masyarakat


termasuk individu, keluarga, kelompok yang beresiko tinggi , seperti
keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang
tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, dan ibu hamil.
Menurut Anderson (1998 dalam dewi sri muliani, 2014) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat :
1. Tingkat individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu, misalnya TBC, ibu hamil, dll.
Yang dijumpai di poli klinik, puskesmas dengan sasaran dan  pusat
perhatian pada masa kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu.
2. Sasaran keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga, di mana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauh mana terpenuhnya tugas kesehatan keluarga,
yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat, dan memanfaatkan
sumber daya masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga
yang rawan seperti berikut.
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, seperti ibu
hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong
oleh dukun, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, dan penyakit kronis tidak
menular dengan kecacatan tertentu (mental dan fisik).

8
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil
yang memiliki masalah gizi, seperti anemia, gizi berat (Hb <8
gram ) ataupun kurang energi kronis (KEK), keluarga dengan ibu
hamil risiko tinggi, perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga
dengan balita BGM, keluarga dengan neonatus BBLR, keluarga
dengan usia lanjut jompo dan atau keluarga dengan kasus
percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.
1) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi, balita, dengan
keterlambatan tumbuh kembang, dan penyakit kronis atau
endemic
2) Kasus pasca keperawatan, seperti kasus pasca keperawatan yang
di rujuk Dario instusi pelayanan kesehatan dan kasus katarak
yang dioperasi di puskesmas atau persalinan dengan tindakan.
3. Tingkat komunitas
Pelayanan kesehatan berorentasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai suatu kesatuan dalam komunitas, asuhan ini diberikan
kepada kelompok beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan
dengan memandang komunitas sebagai klien, insividu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit dan
yang mempunyao masalah kesehatan karena ketidaktahuan,
ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
a. Pembinaan kelompok khusu, yaitu pembinaan yang dilakukan
terhadap kelompok yang rawan dan rentang terhadap masalah
kesehatan, seperti berikut :
1) Terkait dalam institusi, misalnya panti, rutan atau lapas,
pondok pesantren, dan lo  pondok pesantren, dan
lokalisasi/WTS
2) Tidak terkait dalam institusi, misalnya karang wredha,
karang balita, KPKIA, kelompok pekerja informal,
perkumpulan penyandang penyakit tertentu (  perkumpulan

9
penyandang penyakit tertentu ( jantung jantung, asma, ,
asma, DM, dan lain-lain), dan kelompok remaja.
b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah, seperti berikut:
1) Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit, misalnya
endemis malaria, filariasis, DHF, dan diare.
2) Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan
kehidupan  buruk , misalnya daerah kumuh di kota besar.
3) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang
menonjol di banding dengan daerah lain, misalnya daerah
dengan AKB tinggi.
4) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah
kesenjangan  pelayanan   kesehatan lebih tinggi dari daerah
sekitar, misalnya cakupan ANC rendah dan imunisasi
rendah.
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan
akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi
kehidupannya, seperti daerah transmigrasi dan pemukiman
masyarakat terasing.

G. Kegiatan Keperawatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan
praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan
1) Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang
program praktek.
2) Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
3) Penyusunan instrumen data.

10
4) Uji coba instrumen pengumpulan data.
5) Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
6) Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
7) Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
8) Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat
dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
9) Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
a) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
b) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
c) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
d) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
2) Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
a) Pelatihan kader kesehatan
b) Penyuluhan kesehatan
c) Simulasi/demonstrasi
d) Pembuatan model/percontohan

11
e) Kunjungan rumah (home health care)
f) Kerja bakti, daan lain-lain.
3) Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap Evaluasi
1) Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas
dari komunitas.
2) Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas
dalam pemecahan masalah.

d. Tahap Asuhan Keperawatan


Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-
langkah :
1) Pengkajian
2) Diagnosa Keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi.

H. Prinsip Dasar Praktik Keperawatan Komunitas


Memberikan dukungan serta merawat, bukan hanya kepada
invididual, namun juga keluarga. Dengan demikian, dilihat dari pengertian
serta tujuan di atas bisa disimpulkan bahwa penekanan keperawatan
komunitas terletak pada ‘health promotion, health maintenance, disease,
prevention and treatment of minor illments and restoration of health and
rehabilitation (MN, 2012).

12
a. Pelaksanaannya berdasarkan kebutuhan dan fungsi dalam program
kesehatan yang menyeluruh;
b. Maksud dan tujuannya hendaknya jelas dalam pelayanan;
c. Kelompok yang terorganisasi atau perwakilannya adalah bagian
integral dari program kesehatan komunitas;
d. Keperawatan komunitas tersedia bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan asal, sosial budaya, ekonomi, umur, jenis kelamin,
politik serta bangsa;
e. Keperawatan komunitas mengakui keluarga dan komunitas adalah
bagian dari unit pelayanan;
f. Pendidikan kesehatan dan pelayanan konsultasi adalah bagian integral
dari keperawatan komunitas;
g. Penerima jasa pelayanan kesehatan perlu diikut-sertakan dalam
perencanaan terkait dengan tujuan bagi pemeliharaan kesehatan
h. Perawat komunitas harus kualified
i. Keperawatan komunitas harus dilandaskan pada kebutuhan pasien dan
kelangsungan pelayanan kepada pasien yang tepat;
j. Evaluasi pelayanan kesehatan ini harus dikerjakan secara periodik dan
kontinyu
k. Perawat komunitas berfungsi sebagai bagian terpenting dari tim
kesehatan
l. Perawat komunitas membantu mengarahkan pasien yang
membutuhkan dukungan finansial
m. Community health agency perlu menyediakan program kelangsungan
pendidikan bagi perawat (MN, 2012)

I. Pendekatan Problem Solving Keperawatan Komunitas


a. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
1) Tujuan pengorganisasian Komunitas : Diharapkan mampu
berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,

13
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan
menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
komunitas dan di luar komunitas.
2) Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
a) Persiapan :
 Pengenalan komunitas
 Pendekatan Jalur Formal : Dilakukan terhadap instansi
birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas
dengan cara :
 Pengajuan proposal dan perijinan
 Penjelasan tujuan dan program
~> Hasil : surat ijin/persetujuan
 Pendekatan Jalur Informal : Dilakukan setelah adanya
ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan
melakukan pendekatan kepada :
 Tokoh-tokoh masyarakat
 Ketua RW, RT
 Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan,
program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi
serta kontrak kerjasama.
 Pengenalan Masalah
Tujuannya untuk mengetahui masalah kesehatan secara
menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas
saai ini. Dengan tahap pengenalan masalah sebagai berikut :
 Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi
sasaran, meliputi :
 Survey wilayah
 Survey populasi
 Survey masalah utama dan faktor penyebab

14
 Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
 Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
 Membuat instrument pengumpulan data, tabulasi data :
 Membuat table tabulasi data
 Menghitung frekuensi distribusi
 Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi

 Analisa Data
 Analisa Deskripti : Membuat gambaran suatu keadaan
dari obyek yang diteliti
 Analisa Korelasi : Menganalisa tingkat hubungan
pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti
dengan menggunkan perhitungan statistik.
 Perumusan Masalah
 Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil
analisa data
 Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
 Formulasi :
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
 Penyadaran komunitas 
 Tujuan :
 Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi
oleh komunitas
 Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah

15
 Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
 Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan
metode lokakarya mini, dengan langkah :
 Penyajian data hasil survey
 Diskusi kelompok :
o Perumusan masalah dan faktor penyebab
o Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan
biaya)
o Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon
kader kesehatan yang bertanggung jawabterhadap
kegiatan yang direncanakan
 Penyajian hasil diskusi kelompok
 Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
b) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang
telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan:
1) Pelatihan Kader
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan kesehatan langsung
4) Home care
5) Rujukan
c) Evaluasi Hal-hal yang harus dievaluasi :
 Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan

16
 Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka
pendek)
 Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan
 Rencana tindak lanjut

J. Tata Layanan Praktik Keperawatan Komunitas


Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat
luas, karena pada semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan
pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat
keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai
gerontology.

a. Perawat Keluarga.
b. Perawat Kesehatan Sekolah.
c.  Perawat Kesehatan Kerja. 
d. Perawat Gerontologi.

17
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional  profesional yang ditujukan ditujukan kepada masyarakat
masyarakat dengan penekanan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosiokultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas  pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi
mahasiswa keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abu Rasyid. 2016. Makalah keperawatan Komunitas.


https://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2016/11/makalah-keperawatan-
komunitas.html
Edy Mahyudin. 2009. Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas.
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/konsep-keperawatan-kesehatan-
komunitas.html
Rizki. 2017. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.
https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-
komunitas.html
Nurais. 2012. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas.
https://nurais.wordpress.com/2012/03/20/peran-dan-fungsi-perawat-komunitas

19

Anda mungkin juga menyukai