Keperawatan Komunitas
Disusun oleh :
Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca dan pendengar pada umumnya, Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi
dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan,
serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari
penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep
dasar keperawatan komunitas.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana konsep Keperawatan Komunitas?
2) Bagaimana ruang lingkup Keperawatan Komunitas?
3) Siapa yang menjadi sasaran Keperawatan Komunitas?
1
4) Bagaimana proses kegiatan Keperawatan Komunitas?
5) Bagaimana prinsip dasar Keperawatan Komunitass?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui,mempelajari dan memahami Konsep Asuhan Keperawatan
Komunitas.
2
BAB 2 TINJAUAN
TEORI
A. Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang
menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. $alam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio)psiko)sosio)kultural)spiritual& terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan.
d. upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
3
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus)menerus.
h. individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
4
dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan utama melandasi
praktik keperawatan.
d) Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawatan
komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan
utama
5
perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat.
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat dan kesehatan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/ rawan
memerlukan binaan dan asuhan keperawatan di rumah, di
panti, dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan
tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninaya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok
resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g. Teratasinya dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan
sosial untuk menuju keadaan sehat uang optimal.
6
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,
rekreasi, dan pendidikan seks.
2) Upaya Preventif
Upaya preventive untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala berkala
melalui melalui posyandu, posyandu, puskesmas puskesmas dan
kunjungan kunjungan rumah, pemberian pemberian vitamin vitamin
A, iodium, iodium, ataupun ataupun pemeriksaan pemeriksaan dan
pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit
dirumah, perawatan orang sakit tindak lanjut dari puskesmas atau
rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis,
perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4) Upaya Perawatan Rehabilitatif
Upaya rehabilitative atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat
dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu,
seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya. melalui kegiatan latihan
fisik pada penderita kusta, patah tulang, kegiatan fisioterapi pada
penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC dan a TBC dan
lain-lain.
5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita
penderita ke masyarakat masyarakat yang karena penyakitnya
penyakitnya dikucilkan dikucilkan oleh masyarakat seperti penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
7
F. Sasaran Keperawatan Komunitas
8
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil
yang memiliki masalah gizi, seperti anemia, gizi berat (Hb <8
gram ) ataupun kurang energi kronis (KEK), keluarga dengan ibu
hamil risiko tinggi, perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga
dengan balita BGM, keluarga dengan neonatus BBLR, keluarga
dengan usia lanjut jompo dan atau keluarga dengan kasus
percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.
1) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi, balita, dengan
keterlambatan tumbuh kembang, dan penyakit kronis atau
endemic
2) Kasus pasca keperawatan, seperti kasus pasca keperawatan yang
di rujuk Dario instusi pelayanan kesehatan dan kasus katarak
yang dioperasi di puskesmas atau persalinan dengan tindakan.
3. Tingkat komunitas
Pelayanan kesehatan berorentasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai suatu kesatuan dalam komunitas, asuhan ini diberikan
kepada kelompok beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan
dengan memandang komunitas sebagai klien, insividu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit dan
yang mempunyao masalah kesehatan karena ketidaktahuan,
ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
a. Pembinaan kelompok khusu, yaitu pembinaan yang dilakukan
terhadap kelompok yang rawan dan rentang terhadap masalah
kesehatan, seperti berikut :
1) Terkait dalam institusi, misalnya panti, rutan atau lapas,
pondok pesantren, dan lo pondok pesantren, dan
lokalisasi/WTS
2) Tidak terkait dalam institusi, misalnya karang wredha,
karang balita, KPKIA, kelompok pekerja informal,
perkumpulan penyandang penyakit tertentu ( perkumpulan
9
penyandang penyakit tertentu ( jantung jantung, asma, ,
asma, DM, dan lain-lain), dan kelompok remaja.
b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah, seperti berikut:
1) Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit, misalnya
endemis malaria, filariasis, DHF, dan diare.
2) Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan
kehidupan buruk , misalnya daerah kumuh di kota besar.
3) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang
menonjol di banding dengan daerah lain, misalnya daerah
dengan AKB tinggi.
4) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah
kesenjangan pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah
sekitar, misalnya cakupan ANC rendah dan imunisasi
rendah.
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan
akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi
kehidupannya, seperti daerah transmigrasi dan pemukiman
masyarakat terasing.
a. Tahap Persiapan
1) Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang
program praktek.
2) Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
3) Penyusunan instrumen data.
10
4) Uji coba instrumen pengumpulan data.
5) Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
6) Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
7) Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
8) Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat
dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
9) Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
a) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
b) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
c) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
d) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
2) Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
a) Pelatihan kader kesehatan
b) Penyuluhan kesehatan
c) Simulasi/demonstrasi
d) Pembuatan model/percontohan
11
e) Kunjungan rumah (home health care)
f) Kerja bakti, daan lain-lain.
3) Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
c. Tahap Evaluasi
1) Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas
dari komunitas.
2) Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas
dalam pemecahan masalah.
12
a. Pelaksanaannya berdasarkan kebutuhan dan fungsi dalam program
kesehatan yang menyeluruh;
b. Maksud dan tujuannya hendaknya jelas dalam pelayanan;
c. Kelompok yang terorganisasi atau perwakilannya adalah bagian
integral dari program kesehatan komunitas;
d. Keperawatan komunitas tersedia bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan asal, sosial budaya, ekonomi, umur, jenis kelamin,
politik serta bangsa;
e. Keperawatan komunitas mengakui keluarga dan komunitas adalah
bagian dari unit pelayanan;
f. Pendidikan kesehatan dan pelayanan konsultasi adalah bagian integral
dari keperawatan komunitas;
g. Penerima jasa pelayanan kesehatan perlu diikut-sertakan dalam
perencanaan terkait dengan tujuan bagi pemeliharaan kesehatan
h. Perawat komunitas harus kualified
i. Keperawatan komunitas harus dilandaskan pada kebutuhan pasien dan
kelangsungan pelayanan kepada pasien yang tepat;
j. Evaluasi pelayanan kesehatan ini harus dikerjakan secara periodik dan
kontinyu
k. Perawat komunitas berfungsi sebagai bagian terpenting dari tim
kesehatan
l. Perawat komunitas membantu mengarahkan pasien yang
membutuhkan dukungan finansial
m. Community health agency perlu menyediakan program kelangsungan
pendidikan bagi perawat (MN, 2012)
13
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan
menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
komunitas dan di luar komunitas.
2) Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
a) Persiapan :
Pengenalan komunitas
Pendekatan Jalur Formal : Dilakukan terhadap instansi
birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas
dengan cara :
Pengajuan proposal dan perijinan
Penjelasan tujuan dan program
~> Hasil : surat ijin/persetujuan
Pendekatan Jalur Informal : Dilakukan setelah adanya
ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan
melakukan pendekatan kepada :
Tokoh-tokoh masyarakat
Ketua RW, RT
Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan,
program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi
serta kontrak kerjasama.
Pengenalan Masalah
Tujuannya untuk mengetahui masalah kesehatan secara
menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas
saai ini. Dengan tahap pengenalan masalah sebagai berikut :
Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi
sasaran, meliputi :
Survey wilayah
Survey populasi
Survey masalah utama dan faktor penyebab
14
Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
Membuat instrument pengumpulan data, tabulasi data :
Membuat table tabulasi data
Menghitung frekuensi distribusi
Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
Analisa Data
Analisa Deskripti : Membuat gambaran suatu keadaan
dari obyek yang diteliti
Analisa Korelasi : Menganalisa tingkat hubungan
pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti
dengan menggunkan perhitungan statistik.
Perumusan Masalah
Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil
analisa data
Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
Formulasi :
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
Penyadaran komunitas
Tujuan :
Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi
oleh komunitas
Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah
15
Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan
metode lokakarya mini, dengan langkah :
Penyajian data hasil survey
Diskusi kelompok :
o Perumusan masalah dan faktor penyebab
o Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan
biaya)
o Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon
kader kesehatan yang bertanggung jawabterhadap
kegiatan yang direncanakan
Penyajian hasil diskusi kelompok
Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
b) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang
telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan:
1) Pelatihan Kader
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan kesehatan langsung
4) Home care
5) Rujukan
c) Evaluasi Hal-hal yang harus dievaluasi :
Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
16
Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka
pendek)
Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan
Rencana tindak lanjut
a. Perawat Keluarga.
b. Perawat Kesehatan Sekolah.
c. Perawat Kesehatan Kerja.
d. Perawat Gerontologi.
17
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional profesional yang ditujukan ditujukan kepada masyarakat
masyarakat dengan penekanan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosiokultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi
mahasiswa keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.
18
DAFTAR PUSTAKA
19