Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI

PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FOKUS PADA MASALAH: HIPERTENSI

DOSEN PEMBIMBING
NS. NURUL AINUL SHIFA., S.KEP., MKM

OLEH KELOMPOK:
Nama NPM
ADE ROBIAH : 18210100093
DEDE WITA JUWITA : 18210100097
HAMDANI : 18210100106
HARIKOH : 18210100052
HESTI DWI UTARI : 18210000024
PRITA AGUSTIYANI : 18210100073
MASKURDIANA : 18210100054
NI LUH SRIYASTINI : 18210100095
ROSDA PUTRA JAYA. M : 18210100103
TIN MURTINI : 18210100074
TRI DARA FEBRUALUKI : 18210100096

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah mencurahkan rahmatNya kepada kelompok
sehingga kelompok dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan komunitas yang
berfokus pada masalah hipertensi.
Kelompok menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan
dalam menyelesaikan penulisan laporan ahir ini. Laporan ahir ini kelompok ajukan untuk
memenuhi tugas stase komunitas yang ditetapkan. Kelompok telah berusaha sangat maksimal
untuk memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak
pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan kontribusi yang positif.
Semoga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini mendapatkan sebaik-
baik pahala dari Allah. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga
laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 19 Desember 2022

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA KENGANTAR ……………………………………………………………..


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….
A. Latar belakang ……………………………………………………………………
B. Tujuan penulisan …………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN TEORITIS ………………………………………………….
A. Konsep keperawatan komunitas …………………………………………………
B. Asuhan keperawatan komunitas …………………………………………………
BAB III PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN ………………………
A. Persiapan …………………………………………………………………………
B. Pengkajian ……………………………………………………………………….
C. Menetapkan masalah keperawatan ………………………………………………
D.Membuat Perencanaan ……………………………………………………………
E. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ………………………………………………
F. Evaluasi ………………………………………………………………………….
BAB VI PEMBAHASAN …………………………………………………………
A. Pengkajian ………………………………………………………………………
B. Menetapkan masalah. ……………………………………………………………
C. Perencanaan ……………………………………………………………………..
D. Implementasi…………………………………………………………………….
E. Evaluasi …………………………………………………………………………
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..
B. Saran ……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem
diantaranya sistem keluarga, sistem sosial yang saling berinteraksi interelasi dan
interdependensi komunitas. sedangkan keluarga merupakan sistem komunitas yang
terbuka dan terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dan komunitas keluarga
merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas dimana mempunyai
permasalahan kesehatan yang perlu diperhatikan secara khusus.
Perkembangan dalam bidang kesehatan di Indonesia semakin meluas dan tidak
hanya berorientasi pada upaya kuratif saja melainkan meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat
sehingga tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Program profesi
Ners UIMA yang melaksanakan praktek mata kuliah Keperawatan komunitas
diharapakan dapat memberikan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat di
wilayah RT 002 / RW 14 Perum Sukamaju Depok. Dalam rangka mengaplikasikan
praktek kesehatan diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat dalam melihat prospektif proses terjadinya masalah kesehatan masyarakat
khususnya warga yang erat kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan yaitu lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan manusia dan
genetik.
Oleh karena itu dengan diadakannya MMD dan baksos, diharapkan mahasiswa
dan masyarakat dapat membina hubungan baik dalam memecahkan masalah (problem
solving) dan memilih masalah yang dianggap penting dan perlu ditangani bersama
yang ada pada warga masyarakat yang nantinya diharapkan mencapai derajat
kesehatan keluarga yang optimal.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta MMD dapat mengetahui, mengenal masyarakat RT 002 / RW 14
Perum Sukamaju Depok dan menginformasikan tujuan dan maksud dari
terselenggaranya acara.

2. Tujuan khusus
a. Setelah dilakukan MMD I & II mahasiswa dan masyarakat dapat saling
mengenal dan saling bertukar informasi/ pendapat tentang masalah
Kesehatan yang menjadi problem di RT 002 / RW 14 Perum Sukamaju
Depok.
b. Setelah dilakukan MMD I & II mahasiswa dan masyarakat dapat
berpartisipasi dalam penggalian data guna mencari solusi untuk mengatasi
problem yang terjadi di masyarakat RT 002 / RW 14 Perum Sukamaju
Depok.
c. Setelah dilakukan MMD I & II masyarakat dapat mengimplementasikan
rencana tindak lanjut bersama Mahasiswa Universitas Indonesia Maju
d. Masyarakat mengetahui hasil evaluasi tindakan yang dilakukan
Mahasiswa Universitas Indonesia Maju
e. Mengetahui manfaat kegiatan yang dilakukan bersama Mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep keperawatan komunitas


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagianintegral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007). Keperawatan komunitas ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009). Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat
dijelaskan bahwa keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan
promotive dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusiyang
berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).Pada perawatan
kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaatyang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harusmemberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbanganantara
manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan
bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor
al(Riyadi, 2007).
3. Secara langsungAsuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi,klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta
fisikmempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitasdari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakansesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada (Mubarak, 2005). Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan
keperawatan dalam praktekkeperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan
klien dapat dibedakan menjadiindividu, keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).
a. Individu sebagai klienIndividu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan utuh dariaspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat
pada individu sebagaiklien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi,sosial, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental,keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan
menuju kemandirian pasien/ klien(Riyadi, 2007).
b. Keluarga sebagai klienKeluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secaraterus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secara perorangan maupunsecara bersama-sama, di dalam lingkungannya
sendiri atau masyarakat secarakeseluruhan. Keluarga dalam fungsinya
mempengaruhi dan lingkup kebutuhandasar manusia dapat dilihat pada Hirarki
Kebutuhan Dasar Maslow yaitukebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman,
dicintai dan mencintai, harga diridan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
c. Masyarakat sebagai klienKesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut
suatu sistem adatistiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh
suatu indentitas bersama (Riyadi, 2007).Strategi pelaksanaan keperawatan
komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan kesehatan masyarakat
adalah :
1) Pendidikan kesehatan (Health Promotion)Penyuluhan kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengancara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak sajasadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yangada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).
2) Proses kelompok (Group Process)Bidang tugas perawat komunitas tidak
bisa terlepas dari kelompokmasyarakat sebagai klien termasuk sub-sub
sistem yang terdapat di dalamnya,yaitu: individu, keluarga, dan kelompok
khusus, perawat spesialis komunitasdalam melakukan upaya peningkatan,
perlindungan dan pemulihan statuskesehatan masyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasianmasyarakat, yaitu:
perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.Berkaitan
dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan,
maka penulis mencoba menggunakan
pendekatan pengorganisasian masyarakat denganmodel pengembangan
masyarakat (community development) (Elisabeth, 2007).
3) Kerjasama atau kemitraan (Partnership)Kemitraan adalah hubungan atau
kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau
memberikanmanfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan
sebagai peningkataninisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki
kontribusi pada peningkatankesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait
denganmasyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara
komponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya
upaya kolaborasi dalammengkombinasikan keahlian masing-masing yang
dibutuhkan untukmengembangkan strategi peningkatan kesehatan
masyarakat (Elisabeth, 2007).
4) Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai
proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi t
ransformatifkepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan,
pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk
pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).

B. Asuhan keperawatan komunitas


1. Pengkajian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang halyang
berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukandengan
ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudahdipahami oleh
pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atauanamnesa dicatat
dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005). 
b. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek
fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatatdalam
format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
c. Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatanyang
diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik
yangdilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan
dengancara Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi (Mubarak, 2005).

2. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengancara sebagai
berikut:
a. Klasifikasi data atau kategori data
b. Penghitungan prosentase cakupan
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
 
3. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data danmenghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapatdiketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakatapakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan (Mubarak, 2005). Tujuan analisis data:
a. Menetapkan kebutuhan community
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon community
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan Kesehatan

4. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatanBerdasarkan analisa data dapat


diketahui masalah kesehatan dankeperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus
dapat dirumuskan yangselanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang
telahdirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan
prioritasmasalah (Mubarak, 2005)
5. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dankeperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteriadiantaranya adalah (Mubarak, 2005).

BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
I. Data Demografi
RT 002 / RW 14 Perum suka maju Depok terdiri atas 80 Kepala keluarga yang
terdiri atas 189 Jiwa RT. Objek penelitian 81 responden Dengan persentasi
perempuan 48 orang 89,3 % dan laki-laki 33 orang 40,7 %.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RT
03 dan sebelah selatan dibatasi oleh RT 04

Distribusi Frekuensi Karakeristik Masyarakat Sukamaju berdasarkan jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki – laki 33 40,7%
2 Perempuan 48 59,3%

total   81 100%

Distribusi Frekuensi Karakeristik Masyarakat Sukamaju berdasarkan usia


responden
No Usia Frekuensi Presentase %

1 50-60 Tahun 15 18,5%

2 61-70 Tahun 45 55,6%

3 71-80 Tahun 19 23,5%


4 81-91 Tahun 2 2,5%

Total   81 100%
diketahui bahwa dari 81 responden, didapatkan sebagian besar (59,3%) 48 responden berjenis
kelamin perempuan dan (40,7%) 33 responden berjenis kelamin laki-laki

Distribusi Frekuensi Karakeristik Masyarakat Sukamaju Pendidikan Terakhir


No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SD 18 22,2%

2 SMP 25 30,9%

3 SMA 30 37,0%

4 S1  8 9,9%

Total 81 100%

Didapatkan (22,2%) 18 responden berpendidikan SD, (30,9%) 25 responden berpendidikan


SMP , (37,0%) responden berpendidikan SMA dan 8 responden berpendidikan S1

Distribusi Frekuensi Karakeristik Masyarakat Sukamaju berdasarkan Pekerjaan


No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Pensiunan 11 13,6%
2 IRT
50 61,7%

3 Swasta 20 24,7%

Total 81 100%

Didapatkan (13,6%) 11 responden pensiunan, (61,7%) 50 responden IRT, dan (24,7%) 20


responden Pekerja swasta

Distribusi Frekuensi Karakeristik Masyarakat berdasarkan Keturunan Hipertensi


No R.Hipertensi Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak 66 81,5%

2 Ada 15 18,5%
Total   81 100%
didapatkan sebagian besar (81,5%) 66 responden tidak memiliki keturunan Hipertensi, dan
(18,5%) 15 responden memiliki keturunan Hipertensi
Gambaran Frekuensi Karakeristik Masyarakat Sukamaju berdasarkan Hipertensi
No R.Hipertensi Frekuensi Persentase (%)
1 Tensi normal 34 42,0%

2 Tensi Tinggi 47 58,0%


Total   81 100%
didapatkan sebagian besar (58,0%) 47 responden dengan tensi tinggi, dan (42,0%) 34
responden dengan tensi normal

Gambaran pengetahuan masyarakat Sukamaju


No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Rendah 45 55,6%
2 Tinggi 36 44,4%

Total 81 100%

Didapatkan sebagian besar (55,6%) 45 responden memiliki pengetahuan rendah, (44,4%) 36


responden memiliki pengetahuan rendah

Gambaran sikap masyarakat Sukamaju


No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1 Rendah
55 67,9%

2 Tinggi 26 31,1%

Total 81 100%

Didapatkan sebagian besar (67,9%) 55 responden memiliki sikap rendah, (31,1%) 26


responden memiliki sikap tinggi
Gambaran tindakan yang dilakukan kepada masyarakat Sukamaju
No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Rendah
56 69,1%

2 Tinggi 25 30,0%

Total 81 100%

Persentasi dari tindakan responden 69,1 % rendah,30,0 % tingggi

PRIORITAS MASALAH
No. MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS
Ketidakefektifan pemeliharaan
1 kesehatan pada masyarakat yang 4 4 3 2 4 4 5 5 3 4 4 42 1
menderita hipertensi
Defisiensi kesehatan komunitas
2 yang terjadi di masyarakat RT 02, 4 3 2 3 5 5 3 4 3 4 4 40 2
Suka Maju Depok
perilaku kesehatan cenderung
3 5 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 30 3
beresiko

Keterangan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
IMPLEMENTASI DAN POA
PLAN OF ACTION
No Diagnosa Tujuan Intervnesi Tgl/ waktu Tempat Sasaran
1 Ketidakefektifan -Meningkatkan 1. Identifikasi resiko hipertensi Senin,19/12/2022Pukul Balai Masyarakat
pemeliharaan keefektifan dalam pada keluarga dimasyarakat 10.00 s/d selesai Pertemuan lansia RT 02
kesehatan pada pemeliharaan kesehatan dengan cara pegukuran tekanan
masyarakat yang pada masyarakat RT 02 darah (6610)
menderita hipertensi sukamaju yang menderita 2. Penkes pada keluarga agar rajin
(00099) hipertensi dari 58% dan rutin mengontrolkan penyakit
menjadi 100% dalam hipertensi yang ada pada keluarga
waktu 1 bulan-Deteksi (5510)
Dini penyakit hipertensi 3.Ajarkan agar tetap waspada dan
pada keluarga-Mengontrol care pada penyakit yang dialami
penyakit hipertensi pada keluargaMemberikan dan
keluarga-Meningkatkan menciptakan suasana yang sehat
kesadaran keluarga untuk dengan relaksasi pada anggota
memeriksakan keluarga yang mengalami
kesehatannya- hipertensi (5510)
Menciptakan masyarakat 4. ajarkan cara terapi komplenter
yang sehat untuk menurunkan tekanan darah
dengan minum rebusan dan salam,
senam sehat untuk hipertensi, dan
pijat relaksasi
5. beri dukungan keluarga untuk
bekerjasama dengan posbindu dan
kader yang ada di masyarakat,
(7140)
2 Defisiensi kesehatan Meningkatkan defesiensi 1.Modifikasi perilaku (4360) Senin,19 Desember Balai Masyarakat
komunitas yang kesehatan di komunitas 2. pengembangan program 2023 pertemuan di RT 02
terjadi di dalam waktu 1 bulan kesehatan (8700)
masyarakat RT 02 Meningkatkan aktifitas
(00215) fisik masyarakat terutama
pada lansia Menjalin
persaudaraan antar warga
3 Perilaku kesehatan Pendidikan Kesehatan 1.Promosi Kesehatan (6710) Senin,19 Desember Balai Masyarakat
cenderung beresiko 2.Dukung pemberian asuhan 2023 pertemuan RT 02
(00188) (7040)
3.Pendidikan Kesehatan (5510)
3. Identifikasi resiko (6610)
RENCANA TINDAK LANJUT
No Masalah Kesehatan Implementasi Rencana Tindak Lanjut Penanggung Jawab
1 Ketidakefektifan 1.Mengidentifikasi resiko hipertensi pada keluarga Bekerja sama dengan posbindu Kader , RT,RW
pemeliharaan dimasyarakat dengan cara pegukuran tekanan darah dan kader dalam pemantauan
kesehatan pada 2. Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga agar keluarga di masyarakat yang
masyarakat yang rajin dan rutin mengontrolkan penyakit hipertensi yang mengalami peningkatan tekanan
menderita hipertensi ada pada keluarga darahBekerja sama dengan
3.Menganjurkan agar tetap waspada dan care pada penyakit posbindu dan kader jika terjadi
yang dialami keluarga peningkatan tekanan daran pada
4.Mengajarkan cara terapi komplenter untuk menurunkan kelurga di masyarakat jika perlu
tekanan darah dengan minum rebusan dan salam, senam rujukan
sehat untuk hipertensi, dan pijat relaksasi
5.Memberikan dukungan keluarga untuk bekerjasama
dengan posbindu dan kader yang ada di masyarakat,
2 Defisiensi kesehatan 1.Memodifikasi perilaku kesehatan dalam meningkatkan Bekerja sama dengan posbindu Kader, RT, RW
komunitas yang kesehatan di komunitas dalam waktu 1 bulan dan Kader dalam meningkatkan
terjadi di 2.mengembangkan program kesehatan,dalam meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat
masyarakat RT 02 aktifitas fisik masyarakat dengan olahraga secara rutin
yaitu melakukan senam hipertensi bersama warga rt 02
3 Perilaku kesehatan 1.Melakukan promosi Kesehatan khususnya untuk Bekerja sama dengan posbindu Kader, RT, RW
cenderung beresiko meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan Kader untuk ikut memantau
dan penangananya yaitu memberikan meteri dan perubahan perilaku pada keluarga
memberikan leaflat di masyarakat yang mengalami
2.Memberikan dukungan Kesehatan berupa Pendidikan hipertensi
Kesehatan dan memfasilitasi pengukuran tekanan darah
dan memberikan terapi komplementer yaitu rebusan daun
salam
3. Memberikan edukasi pentingnya perubahan pola makan
pada keluarga yang mengalami hipertensi
4. Mengajak keluarga di masyarakat menerapkan hidup
sehat dalam pemilihan makanan
5. Mengidentifikasi factor resiko : bila hipertensi tidak
segera di tangani
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas adalah merupakan perpaduan antara keperawatan dan
Kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara Kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada
peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotive dan preventif dengan
melupakan Tindakan kuratif dan rehabilitative sehingga di harapkan masyarakat mampu
mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya.
Tahapan proses keperawatankomunitas yaitu pengkajian yang terdiri dari wawancara,
observasi dan kuesioner, menentukan prioritas masalah serta pelaksanaan MMD.

B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf
Kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Puskesmas
Perlu Kerjasama yang baik antara puskesmas dan masyarakat untuk mencegah
terjadinya masalah kesehatan di masyarakat. Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas
memenuhi kriteria yang diharapkan masyarakat.

3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajad kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.

4. Bagi Institusi Pendidikan


Laporan ahir asuhan komunitas ini dapat dijadikan referensi dalam penerapannya
pada proses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan Praktek.
Jakarta:EGC.

Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori
.Jakarta: Salemba Medika.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai