Anda di halaman 1dari 113

LAPORAN KELOMPOK

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI


PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FOKUS PADA MASALAH DISMENORE REMAJA PUTRI

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
JAKARTA
2022
LAPORAN KELOMPOK

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI


PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FOKUS PADA MASALAH DISMENORE REMAJA PUTRI

KELOMPOK 2 :
Ahmad Yasin Hafifuddin : 18210000026
Diah Istiyati : 18210000046
Isrha Rahmasari : 18210000001
Layung Sari : 18210000040
Nurul Fajriah : 18210100006
Nurul Namira Zahara : 18210100012
Retna Dewi S : 18210000047

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
JAKARTA
2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan “Laporan Hasil Praktik Profesi Pelayanan Dan Asuhan
Keperawatan Komunitas Fokus Pada Masalah Dismenore Remaja Putri”. Adapun
kegiatan-kegiatan kami lakukan yang telah terlampir dalam laporan ini . Kami menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan
laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Ns.Irma Herlina, S.Kep, M.Kep Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing stase

keperawatan komunitas

2. Rekan-rekan yang membantu dalam kegiatan ini mahasiswa program ners Universitas

Indonesia Maju

3. Para Pengurus Kelurahan

4. Kelurahan Cibor khususnya RW 4,Baik pengurus kader dan responden yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu

5. Kelurga di rumah yang selalu suport gunas brjalananya praktek di Stase Komunitas ini

Jakarta, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
D. Sistematika Penulisan............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................................6
A. Konsep Keperawatan Komunitas...........................................................................................6
B. Asuhan Keperawatan Komunitas.........................................................................................12
BAB III............................................................................................................................................15
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN...........................................................................15
A. Persiapan..............................................................................................................................15
B. Pengkajian...........................................................................................................................15
C. Menetapkan Masalah Keperawatan.....................................................................................15
D. Membuat Perencanaan.........................................................................................................18
E. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.......................................................................................25
F. Evaluasi...............................................................................................................................25
BAB VI...........................................................................................................................................26
PEMBAHASAN..............................................................................................................................26
A. Asuhan Keperawatan...........................................................................................................26
1. Pengkajian...........................................................................................................................26
2. Masalah Keperawatan..........................................................................................................26
3. Perencanaan.........................................................................................................................26
4. Implementasi.......................................................................................................................26
5. Evaluasi...............................................................................................................................26
BAB VI...........................................................................................................................................26
PENUTUP.......................................................................................................................................26
A. Kesimpulan..........................................................................................................................26
B. Saran....................................................................................................................................26

4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................26
LAMPIRAN....................................................................................................................................26

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri yaitu kesadaran terhadap pentingnya upaya
kesehatan yang besifat promotif dan preventif (Hartono, 2001). Gambaran kesadaran
masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan dirumuskan sebagai Indonesia sehat 2015 bukan hanya milik pemerintah
tapi juga milik masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan keyakinan bahwa
kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga merupakan
tanggung jawab masyarakat yang berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan
melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko
penyakit,melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi akif dalam
gerakankesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah
layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata
diIndonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Syafrudin, 2009).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh,daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, &
Supriyono, 2017).

1
2

Wilayah Cibogor khususnya RW 04, merupakan salah satu wilayah yang


memiliki banyak program kegiatan yang dikembangkan oleh para kader dan
masyarakat setempat, salah satu kegiatan yang baru dikembangkan adalah posyandu
remaja yang baru dilaksanakan 2 bulan kebelakang yang bekerja sama dengan
puskesmas setempat dalam pengembangan program, alasan diadakannya posyandu
remaja adalah untuk merangkul dan memberikan fasilitas kesehatan bagi para remaja
yang masih dalam tahap tumbuh kembang. Para Kader, Rt serta Rw setempat
beranggapan bahwa remaja pun berhak untuk diberikan wadah berupa fasilitas
kesehatan yang optimal melalui posyandu sehingga remaja dapat menjadi pribadi
yang sehat dan produktif.

Menurut WHO (2020) yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada
tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut
WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang
merupakan usia antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal
repoduksi, sehingga perlu di persiapkan sejak dini (Romuli, 2009). Masa remaja
adalah suatu tahapan antara satu kanak-kanak dan dewasa dalam siklus kehidupan
pubertas merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasna
(Proverawati,2009).
WHO mendefinisikan bahwa remaja adalah individu yang berusia sekitar 10-
24 tahun. Remaja ini adalah masa pertumbuhan transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa yang mengalami beberapa perubahan seperti fisik, seksual, psikologis
dan Sosial pada waktu yang bersamaan.
Salah satu masa pertumbuhan yang paling jelas khususnya pada remaja putri
adalah adanya menstruasi. Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari rahim
karena luruhnya dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel
telur yang tidak dibuahi yang menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim
menebal dan menjadi luruh. (Nurani 2018)
Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi. Banyak remaja
mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah menarche. Desminor terdiri
dari gejala yang kompleks berupa kram bagian bawah perut yang menjalar ke
punggung dan kaki dan biasana disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis
seperti kelemahan umum (Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya desminor terdiri dari
desminor primer dan sekunder.Desminor primer adalah desminor yang mulai terasa
3

sejak menarache dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau organ
lainnya (Irianto, 2015). Desminor sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi
umumnya setelah usia 25 tahun. Desminor seunder berhubungan dengan abnormalitas
panggul seperti adenomiosis, endometriosis, penyait radang panggul polip
endometrium, mioma atau penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan
(Lowdermilk, 2013).
Angka kejadian nyeri desminore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari
50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi di Amerika Serikat
angka persentasenya sekitar 60%. Klien dan Litt (2018) menemukan studi
epidemiologi pada popuasi remaja (12-17 tahun) di ameriaka serikat angaka kejadian
(prevalensi) dismenore mencapai 59,7%. Studi ini juga menemukan dismenore
menyebaban 14% remaja sering tida masuk sekolah dengan tingkat nyeri yang di
keluhan oleh remaja antara lain 12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. jika
dibandingkan dengan kasus remaja tidak masuk sekolah karna dismenore, di swedia
lebih tinggi yaitu sekitar 72% di bandingkan di ameria serikat yang angka kasusnya
lebih rendah yaitu seitar 14%. Sementara di indonesia di perkirakan 55% perempuan
usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi angka kejadian (prevelensi)
nyeri menstruasi berisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif (Atika dan Siti
2009). Menurut data WHO angka kejadian disminore di indonesia sebanyak 55%
dikalangan usia produktif, dimana 15% diantaranya mengeluhkan ativitas menjadi
terbatas akibat disminore (Fahmi, 2014).
Menurut pengkajian awal berupa wawancara, observasi dan sebar kuesioner
ditemukan bahwa, Seluruh responden mengatakan belum pernah mendapatkan
penyuluhan terkait dismenorea dan para remaja putri mengatakan tidak mau
mengkonsumsi pil zat besi karena dirasa mual dengan efek sampingnya, selain itu
seluruh responden mengatakan bahwa menstruasi adalah kejadian yang menakutkan
dan merupakan salah satu penyebab penyakit menular.
Berdasarkan latar belakang diatas kami tertarik untuk mengambil agregat
remaja putri yang mengalami dismenorea di wilayah Cibogor RW.04 sebagai kasus
kelolaan kami.
4

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Sebagai bahan pelaporan kegiatan-kegiatan dalam stase komunitas di
masyarakat Cibogor khususnya RW 04 terhitung dari tanggal 15 Juni – 15 Juli
2022 dan diharapkan masyarakat mampu membuat beberapa alternatif untuk
menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dengan segala potensi atau
sumber daya yang dimiliki dilingkungan sekitar
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan kegiatan-kegiatan di harapkan masyarakat mampu:
a. Mengidentifikasi masalah dari data-data yang ada pada angket yang telah di
sebarkan bersama mahasiswa Universitas Indonesia Maju
b. Mengelompokkan data untuk masalah yang ada bersama mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
c. Memprioritaskan masalah bersama mahasiswa Universitas Indonesia Maju
d. Menyusun alternatif pemecahan masalah kesehatan yang ada di masyarakat
bersama mahasiswa Universitas Indonesia Maju
e. Menyusun rencana kerja atau Plan Of Action (POA) bersama mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
f. Melaksanakan RTL yang terlah disusun

C. Manfaat Penulisan
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun
kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya dan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan di masyarakat agregat
remaja. Laporan ini pun diharapkan memberikan informasi bagi para pengajar dan
mahasiswa selanjutnya

D. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan tujuan menunjukkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan oleh para mahasiswa profesi Ners selama stase komunitas di wilayah
Cibogor RW 04. Laporan ini berisi :

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
5

Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Sistematika Penulisan
Bab II Tinjauan Teoritis
Konsep Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Bab III Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Persiapan
Pengkajian
Menetapkan Masalah Keperawatan
Membuat Perencanaan
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Evaluasi
Bab IV Pembahasan
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Masalah Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Bab V Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Definisi Keperawatan Komunitas

Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah


tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta
berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan
praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas
adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk
rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus,
komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015)

Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan


oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American
Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan
komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan
komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi
& Makhfudli, 2010)

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang


ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan
Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga
dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,

6
7

daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).

Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public


Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori
keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada
keseluruhan komunitas.

Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan


kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya
sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.

Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi


kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik yang
dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan
mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang
dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.

Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan


individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian,
jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti diaplikasikan
dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi
kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan dipandu dengan metode
epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi pada penyedia
layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan layanan yang
dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan


kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,


keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
8

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general


community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi , yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara kesehatan
secara mandiri (self care)
3. Sasaran Keperawatan Komunitas
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan
mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajad kesehatannya.
4. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006)
a. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria,
Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit
degeneratif.
b. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group),
dengan prioritas :
1) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
9

3) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan


prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
c. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat
dalam suatu institusi.
1) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara
lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,
2) Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok
pekerja informal.
3) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
lembaga pemasyarakatan (lapas).
d. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai
risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada a.
Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
4) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
5) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya
5. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang
mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap
b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada
keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home
care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.
10

c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)


diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi,
guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening
kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan
d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan
langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor,
home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk
keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah
raga dan penanganan perokok serta pengawasan makanan.
e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan
langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda,
dan mental.
f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di
pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah
pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut
dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda,
dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga
pemasyarakatan (Lapas).
h. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
1) Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia
mendapat perlakukan kekerasan
2) Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
3) Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
4) Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV
(ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS
11

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan
mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajad kesehatannya.

6. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


a. Proses kelompok ( group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengelaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/
pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan
oleh pettugas kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah
kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang
paling sering mereka temukan sebelumnya sangat memengaruhi upaya
penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat
sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan mampu
mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah
melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan menggunakan proses
kelompok.
b. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/
teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan
tetapi, perubahan tersebut terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu,
kelompok atau masyarakat sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan
adalah agar seorang mampu:
1) Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri;
2) Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap maslaahnya,
dengan sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan
dukungan dari luar
12

3) Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf


hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-


Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental, dan sosialnya; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara social.

c. Kerja Sama (Partner Ship)


Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan
dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya
ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat

B. Asuhan Keperawatan Komunitas


Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan
dengan pendekatan proses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya
menyelesaikan masalah kesehatan komunitas. Proses keperawatan komunitas
meliputi pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi:
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif dan
negatif) yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun strategi
untuk promosi kesehatan. Dimana menurut model Betty Neuman (Anderson and
Mc Farlane, 2000) yang dikaji meliputi demografi, populasi, nilai keyakinan dan
riwayat kesehatan individu yang dipengaruhi oleh sub system komunitas yang
terdiri dari lingkungan fisik, perumahan, pendidikan, keselamatan dan
transportasi, politik pemerintahan, kesehatan, pelayanan sosial, komunikasi,
ekonomi dan rekreasi. Aspek-aspek tersebut dikaji melalui pengamatan langsung,
data statistik, angket dan wawancara.
2. Analisa dan diagnosa keperawatan komunitas
13

Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa


besar stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul
dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa
atau masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri
dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat
aktual, ancaman dan potensial.
Prioritas Masalah Komunitas( Ekasari, 2006)
No Masalah A B C D E F G H I J K L
Kesehatan

Keterangan Huruf:
A= sesuai dengan peran CHN F= Minat masyarakat
B= sesuai dengan program G= kemudahan untuk diatasi
pemerintah H= tempat
C= sesuai dengan intervensi I= dana
pendidikan kesehatan J= Waktu
D= Risiko terjadi K= fasilitas
E= Risiko parah L= petugas
Keterangan angka:
1=Sangat rendah 4=Tinggi
2= Rendah 5=Sangat tinggi
3= Cukup

3. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier
yang cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan
diagnosa yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi
penyusunan, pengurutan masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan
prioritas (penapisan masalah), penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi
intervensi dan rencana evaluasi.
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan
(Anderson dan Mcfarlene, 1985), yaitu:
a. Pencegahan primer
14

Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi


dan diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan
kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini
dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa
dini dan inervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau
kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh
kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada
pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya
kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk
mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.
5. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi
data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk
membuat keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan.
15

BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Persiapan
Sebelum melakukan pengkajian untuk menegakkan masalah keperawatan, mahasiswa
membuat quesioner terlebih dahulu menggunakan Gform. Setelah Gform dibentuk,
langsung disebarkan kepada responden remaja untuk mengisinya dengan bantuan RW
untuk menyebar melalui WA. Pada tanggal 19 Juni 2022 diadakan pertemuan remaja
dengan mahasiswa untuk melakukan pengkajian.

B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan menyebar quesioner melalui Gform pada tanggal 17 Juni
2022 dan tanya jawab melalui pertemuan yang diadakan pada tanggal 19 Juni 2022
dirumah ketua RW. Dari hasil pengkajian tersebut didapatkan data bahwa 11 dari 15
remaja putri mengeluh nyeri ketika menstruasi, 15 (100%) remaja putri menjawab bahwa
menstruasi merupakan kejadian yang menakutkan, 15 (100%) remaja putri menjawab
bahwa nyeri menstruasi merupakan penyakit yang dapat menular, pada hasil tabulasi
indikator gaya hidup didapatkan bahwa 15 (100%) remaja putri mengalami gaya hidup
yang tidak normal dan 15 (100%) remaja putri mengatakan belum pernah mendapatkan
edukasi tentang dismenore. Berdasarkan tabulasi pengkajian tersebut, mahasiswa
menetapkan masalah yang akan diangkat adalah tentang disminore pada agregat remaja
perempuan

C. Menetapkan Masalah Keperawatan

ANALISA DATA

No Analisa Data Masalah


1 DS : Kurang pengetahuan
- Seluruh responden mengatakan belum pernah mendapatkan tentang penyakit
penyuluhan terkait dismenorea
- Responden remaja putri mengatakan tidak mau konsumsi
pil zat besi, karena mual
DO :
- Seluruh responden mengatakan bahwa menstruasi

15
16

merupakan kejadian yang menakutkan


- Seluruh responden mengatakan bahwa nyeri menstruasi
merupakan penyebab salah satu penyakit yang dapat
menular
- Sebanyak 11 (73%) responden mengatakan kadang-kadang
membaca atau menonton program TV tentang peningkatan
kesehatan
2 DS :
- Responden mengatakan jarang memiliki aktivitas selain
diam dirumah
- Responden mengatakan tidak memiliki jadwal khusus
selain bermain handphone
DO :
- 7 dari 15 orang tidak pernah melakukan aktivitas berat
- rata-rata semua responden berbaring cukup sering dengan Perilaku kesehatan
intensitas yang lama cenderung berisiko
- sebanyak 6 (40%) responden kadang-kadang cukup tidur
- sebanyak 10 (67%) responden tidak pernah melaporkan
tanda atau gejala yang tidak biasa kepada dokter atau
tenaga kesehatan
- sebanyak 7 (47%) responden tidak pernah memeriksa tubuh
setidaknya setiap bulan untuk perubahan fisik atau tanda
bahaya
3 DS : Koping defensif
- Responden mengatakan tidak percaya diri dengan dirinya tidak efektif
- Responden mengatakan merasa kesal bila diganggu saat
bermain handphone
DO :
- Seluruh responden mengatakan bahwa menstruasi
merupakan kejadian yang menakutkan
- Sebanyak 4 (27%) responden merasa tidak kuat lagi untuk
melakukan suatu kegiatan
17

- Sebanyak 5 (33%) responden cenderung bereaksi


berlebihan pada situasi
- Sebanyak 6 (40%) responden mudah tersinggung
- Sebanyak 4 (27%) masing-masing responden khawatir
dengan situasi saat panik dan sulit untuk meningkatkan
inisiatif dalam melakukan sesuatu
Diagnosa Komunitas

1. Kurang pengetahuan tentang penyakit


2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
3. Koping defensif tidak efektif
18

PRIORITAS MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASALAH
No. A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS
KESEHATAN
Kurang
1 pengetahuan 3 2 5 3 3 4 3 2 1 3 3 32 1
tentang penyakit
Perilaku
kesehatan
2 cenderung 4 3 3 3 2 4 3 2 1 3 3 31 3
berisiko

3 Koping defensif 5 3 2 4 3 3 3 2 1 3 3 32 2
tidak efektif

Keterangan Pembobotan A.Resiko Terjadi G.Tempat


1. Sangat Rendah B.Resiko Parah H.Waktu
2. Rendah C.Potensial untuk Pendidikan Kesehatan I.Dana
3. Cukup D.Minat Masyarakat J.Fasilitas Kesehatan
4. Tinggi E.Mungkin Diatasi K.Sumber Daya
5. Sangat Tinggi F.Sesuai dengan Pemerintah

D. Membuat Perencanaan
RENCANA KERJA (POA)

18
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No. MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
KEGIATAN
1 Kurang NOC: NIC: (Penyuluhan Remaja Sabtu, 02 Lapangan 100.000 Mahasiswa
Pengetahuan Pengetahuan: Perilaku Kesehatan topik dismenore, putri Juli 2022
Tentang (1805) herbal dismenore, Rabu, 06 Zoom - Mahasiswa
Penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan teknik relaksasi nyeri, Juli 2022 meeting
selama 3 minggu, diharapkan
(kode: manfaat pil zat besi)
”Pengetahuan: perilaku kesehatan” dapat
10029286) meningkat. Dengan kriteria hasil: Pendidikan Kesehatan
Kriteria Awal Tujuan (5510)
Manfaat 2 5
1. Identifikasi faktor
olahraga
teratur internal atau
Strategi 2 5 eksternal yang dapat
mengelola
stress meningkatkan atau
Layanan 3 5 mengurangi motivasi
peningkatan
kesehatan untuk berperilaku
Keterangan: sehat
1. Tidak ada pengetahuan 2. Tentukan
2. Pengetahuan terbatas pengetahuan
3. Pengetahuan sedang kesehatan dan gaya
4. Pengetahuan banyak hidup perilaku saat
itu pada individu,
keluarga atau
kelompok sasaran
3. Tekankan manfaat
kesehatan positif
yang langsung atau
[manfaat] jangka
pendek yang bisa
diterima oleh
perilaku gaya hidup
positif dari pada
[menekankan pada]
manfaat jangka
panjang atau efek
negatif dari
ketidakpatuhan
4. Kembangkan materi
pendidikan tertulis
yang tersedia dan
4. sesuai dengan
4. audiens [yang
4. menjadi] sasaran
4. 5. Berikan ceramah
4. untuk menyampaikan
4. informasi dalam
4. jumlah besar, [pada]
4. saat yang besar
4. 6. Tekankan pentingnya
4. pola makan yang
4. sehat, tidur,
4. berolahraga, dan lain-
4. lain bagi individu,
4. keluarga, kelompok
4. yang meneladani
4. nilai dan perilaku ini
4. dari orang lain,
4. terutama pada anak-
4. anak
4. 7. Rencana tindak lanjut
4. Pengetahuan banyak jangka panjang untuk
5. Pengetahuan sangat banyak memperkuat perilaku
Pengetahuan: Gaya Hidup Sehat kesehatan atau
(1855) adaptasi terhadap
Setelah dilakukan tindakan keperawatan gaya hdup
selama 3 minggu, diharapkan
”Pengetahuan: gaya hidup sehat” dapat
meningkat. Dengan kriteria hasil:
Kriteria Aw Tujua
al n
Pentingnya porsi 3 5
makan
Suplemen vitamin 2 5
yang
direkomendasika
n
Strategi 2 5
mencegah
penyakit
Pentingnya 3 5
mengkomunikasi
kan fikiran,
perasaan dan
emosi secara
konstruktif
Tahu kapan 2 5
untuk
mendapatkan
bantuan dari
profesional
kesehatan
2 Koping SLKI: Status Koping (L.09086) SIKI: (Penyuluhan Remaja Sabtu, 25 Posyandu 50.000 Mahasiswa
Defensif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pendidikan putri & Juni remaja
(D.0094) selama 3 minggu, diharapkan ”Status Keterampilan Hidup remaja pria 2022
Koping” dapat membaik. Dengan kriteria Sehat)
hasil: Promosi Kesadaran

Kriteria Awal Tujuan Diri ( I.09311)


Perilaku 3 5 1. Identifikasi keadaan
koping adaptif
emosial saat ini
Verbalisasi 3 5 2. Diskusikan nilai
kemampuan
mengatasi yang berkontribusi
masalah terhadap konsep diri
Perilaku 3 5
asertif 3. Diskusikan dampak
penyakit pada
Keterangan:
konsep diri
1. Menurun
2. Cukup menurun 4. Motivasi dalam
3. Sedang meningkatkan
4. Cukup meningkat
kemampuan belajar
5. Meningkat
SLKI: Kesadaran Diri (L.09072) 5. Anjurkan mengenali

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pikiran dan perasaan

selama 3 minggu, diharapkan tentang diri


”Kesadaran Diri” dapat meningkat. 6. Anjurkan
Dengan kriteria hasil: mengungkapkan

Kriteria Awal Tujuan perasaan


Mengakui 3 5 7. Anjurkan meminta
kemampuan
bantuan orang lain,
mental
Mengakui 3 5 sesuai kebutuhan
kemampuan Anjurkan
emosional
Mengenali 3 5 mengidentifikasi situasi
respon yang memicu kecemasan
subjektif
terhadap
situasi
Menerima 3 5
perasaan
sendiri
Keterangan:
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
Meningkat
3 Perilaku NOC: NIC: (Senam Remaja Sabtu, 02 lapangan 50.000 Mahasiswa
Kesehatan Perilaku Promosi Kesehatan (1602) Dismenore) putri Juli 2022
Cenderung Modifikasi Perilaku
Berisiko (4360)
(Kode:001188) 1. Dukung untuk
mengganti kebiasaan
yang tidak
diinginkan, dengan
kebiasaan yang
diinginkan
2. Identifikasi masalah
pasien terkait dengan
istilah perilaku
3. Pilah perilaku
menjadi bagian kecil
untuk dirubah
menjadi unit perilaku
yang terukur
4. Kembangkan
program perubahan
perilaku
5. Diskusikan proses
modifikasi perilaku
dengan pasien
6. Berikan penguatan
positif pada jadwal
yang ditentukan
untuk perilaku yang
diinginkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 minggu, diharapkan ”Perilaku
promosi kesehatan” dapat konsisten.
Dengan kriteria hasil:

Kriteria Awal Tujuan


Menggunakan 3 5
perilaku yang
menghindari
risiko
Keseimbangan 3 5
aktivitas dan
istirahat
Menggunakan 2 5
teknik
pengurangan
stress yang
efektif
Melakukan 3 5
perilaku
kesehatan
secara rutin
Menggunakan 3 5
sumber
finansial untuk
29

E. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


a) Penyuluhan dengan topik menangani nyeri pada disminore dan demonstrasi
senam disminore dilakukan pada hari sabtu tanggal 02 Juli 2022 dilapangan Rw04
Kelurahan Cibogor kota Bogor
b) Penyuluhan dengan topik nutrisi pada remaja perempuan dan melakukan senam
otak dilakukan pada hari Rabu 06 Juli 2022 digedung serbaguna Rw04 Kelurahan
Cibogor kota Bogor

F. Evaluasi
EVALUASI KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. MASALAH KEGIATAN EVALUASI ANALISA


KEPERAWATAN
1 Kurang Pengetahuan Melakukan  Jumlah peserta S: kader aktif
Tentang Penyakit (kode: penyuluhan yang hadir 10 memfasilitasi
10029286) dengan topik remaja penyuluhan dan
menangani nyeri perempuan senam disminore
Perilaku Kesehatan pada disminore  Kader sangat pada remaja
Cenderung Berisiko dan melakukan aktiv untuk perempuan
(Kode:001188) demonstrasi memotivasi W: remaja
senam disminore remaja perempuan saling
perempuan hadir membentuk tim
mengikuti masing2 dan
kegiatan nampang terlihat
penyuluhan dan kurang kompak
senam disminore O: kegiatan
 Setelah dilakukan dilakukan ketika
pertemuan, para remaja
remaja perempuan
perempuan sedang libur
mengerti bahwa semester
untuk menangani T: remaja
nyeri haid dapat perempuan pergi
menggunakan berlibur/ bermain
teknik relaksasi karena sedang
napas dalam, libur semester
kompres hangat
dan senam
disminore
2 Kurang Pengetahuan Melakukan  Jumlah peserta S: Remaja
Tentang Penyakit (kode: Penyuluhan yang hadir 10 perempuan hadir
10029286) dengan topik remaja tepat waktu,
nutrisi pada  Setelah dilakukan remaja
Perilaku Kesehatan remaja pertemuan ke2, perempuan
Cenderung Berisiko perempuan dan remaja perempuan mengerti ketika
(Kode:001188) melakukan mengerti nutrisi dijelaskan
senam otak yang dibutuhkan manfaat nutrisi
pada remaja dan zat besi pada
perempuan, dan remaja
manfaat konsumsi W: remaja
zat besi perempuan masih
 Remaja membentuk tim
perempuan masing-masing
mengatakan akan sehingga jika ada
konsumsi zat besi yang tidak hadir
untuk mencegah ditim tersebut,
anemia saat haid maka sebagian

 Remaja besar ikut tidak

perempuan hadir

mampu O: kegiatan

berkonsentrasi dilakukan ketika

dan mengikuti para remaja libur

kegiatan senam semester, gedung

otak serbaguna luas


dapat dijadikan
tempat untuk
penyuluhan
T: libur semester
menjadi waktu
untk berpergian
sebagian remaja

Keterangan : untuk yang dipresentasikan pada masyarakat : analisa digunakan judul faktor
pendukung dan faktor penghambat.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

2. Masalah Keperawatan

3. Perencanaan

4. Implementasi

5. Evaluasi
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi. Banyak


remaja mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah menarche.
Desminor terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram bagian bawah perut yang
menjalar ke punggung dan kaki dan biasana disertai gejala gastrointestinal dan
gejala neurologis seperti kelemahan umum.
Pengkajian yang dilakukan pada agregat remaja dengan wawancara
secara langsung dan menyebar kuesioner melalu Gform, didapatkan data bahwa
11 dari 15 remaja putri mengeluh nyeri ketika menstruasi, 15 (100%) remaja
putri menjawab bahwa menstruasi merupakan kejadian yang menakutkan, 15
(100%) remaja putri menjawab bahwa nyeri menstruasi merupakan penyakit
yang dapat menular, pada hasil tabulasi indikator gaya hidup didapatkan bahwa
15 (100%) remaja putri mengalami gaya hidup yang tidak normal dan 15
(100%) remaja putri mengatakan belum pernah mendapatkan edukasi tentang
dismenore.Adapun intervensi yang sudah dilakukan adanah dengan
mengadakan aara Penyuluhan dengan topik menangani nyeri pada disminore dan
demonstrasi senam disminore dilakukan pada hari sabtu tanggal 02 Juli 2022
dilapangan Rw04 Kelurahan Cibogor kota Bogor.Penyuluhan dengan topik nutrisi
pada remaja perempuan dan melakukan senam otak dilakukan pada hari Rabu 06
Juli 2022 digedung serbaguna Rw04 Kelurahan Cibogor kota Bogor
Evaluasi untuk kegiatan tersebut yaitu 93% peserta mengalami peningkatan
pengetahuan tentang disminore. Semua peserta dapat mempraktekkan senam
disminore,kompres hangat dengan benar saat disminore dan melakukan senam otak
85%. Kegiatan dapat berjalan tepat waktu dan lancar. Semua peserta yang mengikuti
jalannya kegiatasn tamapk bersemangat dan antusias
B. Saran

1. Untuk masyarakat (kader atau RW 4):

a. Perlu adanya pertemuan kader per RT untuk mendata remaja yang sehat, sakit
dan berisiko sehingga kondisi kesehatan seluruh warga RW 4 terpantau.
Disamping itu, tiap kader per RT juga mempunyai data tetap warga yang sehat,
sakit dan berisiko.
b. Tiap kader bisa menjadi perwakilan untuk melaporkan masalah kesehatan yang
ada di masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi (Puskesmas/Kelurahan).
c. Perlu adanya sosialisasi pada masyarakat mengenai peran kader salah satunya
promosi kesehatan.
d. Kader dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan mengenai
kesehatan dengan melakukan penyuluhan kembali pada masyarakat secara
langsung saat door to door atau saat posyandu remaja
e. Ketua RW, Ketua RT dan Para Kader dapat bekerja sama untuk mendukung
rancangan kegiatan yang sudah disepakati dengan mahasiswa praktik supaya
dilakukan secara berkelanjutan.
2. Untuk Kelurahan

A. Memberikan follow up setiap kegiatan yang dilakukan di masyarakat seperti


kegiatan di Posyandu remaja dan pemantaun dari puskesmas
B. Mengalokasikan anggaran untuk program yang mendukung kegiatan
kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat khususnya
remaja meningkat
C. Berperan serta dalam setiap kegiatan yang dilakukan di kelurahan khususnya
di RW 4 seperti turun langsung ke masyarakat untuk melakukan supervisi
kegiatan

3. Untuk Pelayanan Kesehatan :

a. Pihak pelayanan kesehatan memberikan pelatihan secara rutin kepada kader


remaja untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat
remaja
b. Pihak pelayanan kesehatan dapat memberdayakan Kader untuk melakukan
pendekatan dan mengajak masyarakat yang memiliki kesadaran rendah akan
kesehatan supaya dapat memanfaatkan unit pelayana kesehatan dan
program-programnya
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari, Mia Fatmawati. (2006). Panduan pengalaman belajar lapangan
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, keperawatan
komunitas. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar konsep dasar keperawatan.


Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Pengantar keperawatan komunitas


1. Jakarta: Sagung Seto

Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar


dan teori buku 1. Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar


dan teori buku 2. Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan masyarakat: teori dan


aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
LAMPIRAN
Pengkajian Komunitas
Agregat Remaja

Identitas Pengisi/Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Agama :
4. Pendidikan :
5. Alamat :

Data Keluarga dan Remaja


1. Nama kepala keluarga :
2. Pekerjaan ayah :
3. Pekerjaan Ibu :
4. Bahasa yang digunakan dalam keluarga :
5. Didalam keluarga siapa yang selalu membuat keputusan? :
6. Apakah pernah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan :
7. Apakah ada keluarga anda yang mengalami penyakit
endometriosis/kista/adenomiosis/polip rahim/perlengketan rahim, bila
ada sebutkan nama penyakitnya :
Kuesioner Menstruasi

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah siklus menstruasi anda teratur setiap


bulannya?
Pada saat anda menstruasi, apakah anda
2 mengganti pembalut sebanyak 4 kali dalam
sehari?
3 Apakah anda merasakan nyeri ketika
menstruasi?
4 Apakah anda merasakan rasa kram yang luar
biasa di bagian bawah perut ketika menstruasi?
5 Apakah kram perut yang anda rasakan keka
menstruasi disertai dengan rasa pening?
6 Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
menstruasi disertai rasa mual dan ingin muntah?
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
7 menstruasi disertai kembung pada perut seperti
masuk angin?
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
8 menstruasi disertai dengan perubahan suasana
hati?
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
9 menstruasi disertai dengan lelah yang luar
biasa?
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
10 menstruasi disertai dengan jantung berdebar-
debar?
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika
11 menstruasi disertai dengan nyeri pada
payudara?
12 Apakah kram/nyeri perut beserta gejala lainnya
tersebut mengganggu aktivitas anda sehari-hari?
Apakah anda minum obat pereda nyeri ketika
13 anda merasakan nyeri/kram perut pada saat
menstruasi?
Apakah anda melakukan kompres hangat untu
14 membantu menurunkan rasa kram/nyeri perut
pada saat menstruasi?

Kuesioner Tingkat Pengetahuan

No
Pertanyaan Ya Tidak

1 Usia subur wanita berada di usia 14-19 tahun


2 Sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk
membuahi sel telur
3 menstruasi merupakan peristiwa perdarahan
bulanan
4 menstruasi merupakan kejadian yang sangat
menakutkan
5 faktor kejiwaan merupakan salah satu penyebab
nyeri menstruasi
6 nyeri menstruasi merupakan penyebab salah
satu penyakit yang dapat menular
7 nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi
disebut dismenore

Kuesioner Gaya Hidup

No Pernyataan Tidak Kadan Sering Rutin


pernah g
kadang
1. Memilih diet atau makanan yang rendah lemak,
rendah lemak jenuh dan rendah kolestrol
2. Melaporkan tanda atau gejala yang tidak biasa
kepada dokter atau tenaga kesehatan
3. Tidur yang cukup
4. Membaca atau menonton program TV tentang
peningkatan Kesehatan
5. Berolahraga dengan penuh semangat selama 20
menit atau atau lebih setidaknya tiga kali seminggu
(seperti jalan cepat, bersepedaan, aerobic dan naik
turun tangga)
6. Menggunakan metode khusus untuk
mengendalikan stress saya
7. Berusaha untuk mencapai tujuan jangka Panjang
dalam hidup
8. Memeriksa tubuh saya setidaknya setiap bulan
untuk perubahan fisik atau tanda bahaya

Kuesioner Depression Anxiety Stress Scales


No Pertanyaan 0 1 2 3
1 Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele
2 Merasa sepertinya tidak kuat lagi untuk
melakukan suatu kegiatan
3 cenderung bereaksi berlebihan pada situasi
4 Cemas yang berlebihan dalam suatu situasi
namun bisa lega jika hal/situasi itu berakhir
5 Mudah merasa kesal
6 Merasa sedih dan depresi
7 Kelelahan
8 Kehilangan minat pada banyak hal (misal:
makan, ambulasi, sosial
9 Mudah tersinggung
10 Khawatir dengan situasi saat diri Anda mungkin
menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri
11 Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
melakukan sesuatu

Kuesioner Pola Makan (Status Gizi)

Kebiasaan Makan (selama 1 bulan terakhir)


1. Dalam sehari berapa kali anda mengkonsumsi makanan pokok ? Sebutkan [ ]
waktunya !
1. 1 kali/hari (pukul ………………..)
2. 2 kali/hari (pukul ………………..)
3. 3 kali/hari (pukul ………………..)
4. > 3 kali/hari (pukul ……………...)
2. Apakah mengkonsumsi sarapan sebelum beraktifitas sehari hari ? [ ]
1. Ya pada pukul ……
2. Tidak, Alasan :….
3 Apakah anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan siang ? [ ]
1. Ya
2. Tidak, Alasan
4 Apakah anda sering makan dan ngemil pada saat menstruasi? [ ]
1. 1 kali/hari
2. 2 kali/hari
3. 3 kali/hari
4. > 3 kali/hari
Kuesioner Aktivitas Fisik (Global Physical Activity Questionnaire)

No Pertanyaan Respon
1. Berapa hari dalam seminggu anda melakukan kerja berat ? Jumlah hari…..
2. Berapa hari dalam seminggu anda melakukan aktivitas sedang ? Jumlah hari …..
3. Berapa lama anda duduk atau berbaring dalah sehari ? Jam … Menit …
Hasil Tabulasi Pre Test Agregat Remaja
1. Hasil Tabulasi Menstruasi
Apakah siklus menstruasi anda teratur setiap bulannya?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 4 26,7 26,7 26,7
Ya 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Pada saat anda menstruasi, apakah anda mengganti pembalut sebanyak 4 kali
dalam sehari?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 2 13,3 13,3 13,3
Ya 13 86,7 86,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah anda merasakan nyeri ketika menstruasi?


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 4 26,7 26,7 26,7
Ya 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah anda merasakan rasa kram yang luar biasa di bagian bawah perut ketika
menstruasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 5 33,3 33,3 33,3
Tidak 10 66,7 66,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan keka menstruasi disertai dengan rasa
pening?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V Ya 1 6,7 6,7 6,7
al Tidak 14 93,3 93,3 100,0
id Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai rasa mual dan
ingin muntah?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Vad Tidak 15 100,0 100,0 100,0
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai kembung pada
perut seperti masuk angin?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 13 86,7 86,7 86,7
Ya 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan lelah
yang luar biasa?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 4 26,7 26,7 26,7
Tidak 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan jantung
berdebar-debar?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 15 100,0 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan nyeri
pada payudara?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 15 100,0 100,0 100,0

Apakah kram/nyeri perut beserta gejala lainnya tersebut mengganggu aktivitas


anda sehari-hari?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 5 33,3 33,3 33,3

Tidak 10 66,7 66,7 100,0

Total 15 100,0 100,0

Apakah anda minum obat pereda nyeri ketika anda merasakan nyeri/kram perut
pada saat menstruasi?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 13 86,7 86,7 86,7
Ya 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
Apakah anda melakukan kompres hangat untu membantu menurunkan rasa
kram/nyeri perut pada saat menstruasi?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 10 66,7 66,7 66,7
Ya 5 33,3 33,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

2. Hasil Tabulasi Tingkat Pengetahuan

Usia subur wanita berada di usia 14-49 Tahun


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 15 100,0 100,0 100,0

Sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk membuahi sel telur


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 4 26,7 26,7 26,7
Tidak 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Menstruasi merupakan peristiwa perdarahan bulanan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 15 100,0 100,0 100,0

Menstruasi merupakan kejadian yang sangat menakutkan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 15 100,0 100,0 100,0

faktor kejiwaan merupakan salah satu penyebab nyeri menstruasi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 10 66,7 66,7 66,7
Ya 5 33,3 33,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

nyeri menstruasi merupakan penyebab salah satu penyakit yang dapat menular
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 15 100,0 100,0 100,0
nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi disebut dismenore
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 1 6,7 6,7 6,7
Ya 14 93,3 93,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

3. Hasil Tabulasi Gaya Hidup


Memilih diet atau makanan yang rendah lemak seperti daging ayam tanpa kulit, rendah lemak
jenuh seperti alpukat dan rendah kolesterol seperti kacang-kacangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 8 53,3 53,3 53,3
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 93,3
Sering 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Melaporkan tanda atau gejala yang tidak biasa kepada dokter atau tenaga kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 10 66,7 66,7 66,7
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 93,3
Sering 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Tidur yang cukup


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 53,3
Sering 4 26,7 26,7 80,0
Rutin 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Membaca atau menonton program TV tentang peningkatan Kesehatan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 11 73,3 73,3 86,7
Sering 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
Berolahraga dengan penuh semangat selama 20 menit atau atau lebih setidaknya tiga kali
seminggu (seperti jalan cepat, bersepedaan, aerobic dan naik turun tangga)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 8 53,3 53,3 66,7
Sering 4 26,7 26,7 93,3
Rutin 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Menggunakan metode khusus untuk mengendalikan stress saya


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 11 73,3 73,3 73,3
Kadang-kadang 3 20,0 20,0 93,3
Rutin 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Berusaha untuk mencapai tujuan jangka Panjang dalam hidup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 46,7
Sering 7 46,7 46,7 93,3
Rutin 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Memeriksa tubuh saya setidaknya setiap bulan untuk perubahan fisik atau tanda bahaya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 7 46,7 46,7 46,7
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 86,7
Sering 1 6,7 6,7 93,3
Rutin 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

4. Hasil Tabulasi Fisikososial

Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 1 6,7 6,7 6,7
Kadang-kadang 8 53,3 53,3 60,0
Sering 3 20,0 20,0 80,0
Selalu 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0
Merasa sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 9 60,0 60,0 60,0
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 86,7
Sering 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

cenderung bereaksi berlebihan pada situasi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 8 53,3 53,3 53,3
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 86,7
Sering 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Cemas yang berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega jika hal/situasi itu berakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 3 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 60,0
Sering 3 20,0 20,0 80,0
Selalu 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Mudah merasa kesal


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 1 6,7 6,7 6,7
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 40,0
Sering 6 40,0 40,0 80,0
Selalu 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Merasa sedih dan depresi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 6 40,0 40,0 40,0
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 73,3
Sering 2 13,3 13,3 86,7
Selalu 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Kelelahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 3 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 9 60,0 60,0 80,0
Sering 2 13,3 13,3 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Kehilangan minat pada banyak hal (misal: makan, bergerak, sosial


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 7 46,7 46,7 46,7
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 80,0
Sering 1 6,7 6,7 86,7
Selalu 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 7 46,7 46,7 46,7
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 73,3
Sering 3 20,0 20,0 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
PROPOSAL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD 1)

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:


1. Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)
2. Anisa Putri Andini (18210100001)
3. Asarya Eleuwjaan (18210000008)
4. Diah Istiawati (18210000046)
5. Isrha Rahmasari (18210000001)
6. Layung Sari (18210000040)
7. Lusi Sumiati A.L (18210000037)
8. Novy Tri H (18210000044)
9. Nurul Fajriah (18210100006)
10. Nurul Namira Zahara (18210100012)
11. Nur Sina Besan (18210000002)
12. Retna Dewi S (18210000047)
13. Syifa Wulandari (18210100005)
14. Widiawati (18210000044)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022

LAPORAN PENDAHULUAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

A. Latar Belakang

Sesuai dengan kesehatan sistem nasional, upaya kesehatan


nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui upaya kesehatan
Puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan upaya upaya kesehatan.
Data-data mengenai masalah atau keluhan kesehatan yang ada di
masyarakat di peroleh melalui pengumpulan data dengan menggunakan
angket, wawancara dan observasi. Hasil –hasil yang diperoleh setelah di
analisa akan di sebarluaskan melalui penyajian data dalam perencanaan,
dengan tujuan agar masyarakat mengetahui kesehatan yang ada di
wilayahnya.
Masyarakat mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
melalui penyajian data, di harapkan masyarakat mampu membuat
alternatif untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dengan segala
potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat sendiri. Hal
tersebut menunjukan fungsi peran serta masyarakat secara nyata dengan
agregat remaja dan dewasa dengan disminore dan hipertensi.
Mnurut WHO (2020) yang disbutkan remaja adalah mereka yang
berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan
usia remaja menurut WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja
adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal repoduksi, sehingga perlu di
persiapkan sejak dini (Romuli, 2009). Masa remaja adalah suatu tahapan
antara satu kanak-kanak dan dewasa dalam siklus khidupan pubertas
merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasna
(Proverawati,2009).

Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi.


Banyak remaja mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah
menarche. Desminor terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram bagian
bawah perut yang menjalar ke punggung dan kaki dan biasana disertai
gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum
(Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya desminor terdiri dari desminor
primer dan sekunder.Desminor primer adalah desminor yang mulai terasa
sejak menarache dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau
organ lainnya (Irianto, 2015). Desminor sekunder adalah nyeri menstruasi
yang terjadi umumnya setelah usia 25 tahun. Desminor seunder
berhubungan dengan abnormalitas panggul seperti adenomiosis,
endometriosis, penyait radang panggul polip endometrium, mioma atau
penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan (Lowdermilk, 2013).

Angka kjadian nyeri desminore di dunia sangat besar. Rata-rata


lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi di
amerika serikat angka persentasenya sekitar 60%. Klien dan litt (2018)
menemukan studi epidemiologi pada popuasi remaja (12-17 tahun) di
ameriaka serikat angaka kejadian (prevalensi) dismenore mencapai 59,7%.
Studi ini juga menemukan dismenore menyebaban 14% remaja sering tida
masuk sekolah dengan tingkat nyeri yang di keluhan oleh remaja antara
lain 12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. jika dibandingkan dengan
kasus remaja tidak masuk sekolah karna dismenore, di swedia lebih tinggi
yaitu sekitar 72% di bandingkan di ameria serikat yang angka kasusnya
lebih rendah yaitu seitar 14%. Sementara di indonesia di perkirakan 55%
perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi
angka kejadian (prevelensi) nyeri menstruasi berisar 45-95% dikalangan
wanita usia produktif (Atika dan Siti,2009). Menurut data WHO angka
kjadian disminore di indonesia sebanyak 55% dikalangan usia produktif,
dimana 15% diantaranya mengeluhkan ativitas menjadi terbatas akibat
disminore (Fahmi, 2014).

Alasan kami mengangkat kasus ini karna di wilayah cibogor RW


04 agregat remaja memiki masalah dengan disminore sehingga kami
tertarik untuk mengambil kasus tersebut.

B. Tujuan
2. Tujuan Umum
Setelah pertemuan ini masyarakat mampu membuat beberapa alternatif
untuk menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dengan segala
potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan pertemuan untuk penyajian data, di harapkan
masyarakat mampu:
g. Mengidentifikasi masalah dari data-data yang ada pada angket yang
telah di sebarkan bersama mahasiswa Universitas Indonesia Maju
h. Mengelompokkan data untuk masalah yang ada bersama
mahasiswa Universitas Indonesia Maju
i. Memprioritaskan masalah bersama mahasiswa Universitas
Indosesia Maju
j. Menyusun alternatif pemecahan masalah kesehatan yang ada di
masyarakat bersama mahasiswa Universitas Indonesia Maju
k. Menyusun rencana kerja atau Plen Of Action (POA) bersama
mahasiswa Universitas Indonesia Maju
C. Rencana Kegiatan
1. Topik Kegiatan : Penyajian data
2. Target sasaran : Pengurus POK/JAKES,kader remaja, PPK beserta
aparat pemerintah RW (ketua RT)
3. Metode : Diskusi kelompok
4. Strategi Penyajian Data : Peran moderator yang mengarahkan acara dan
fasilitator sebagai pengarah di dalam kelompok di pegang oleh
mahasiswa, notulen akan menyampaikan hasil diskusi mengenai masalh
yang ada serta alternatif pemecahan masalah yang telah tersusun
5. Media dan Alat :
a. Alat tulis dan powe point
b. Hasil penyajian data dalam bentuk grafik
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal :
b. Pukul :
c. Tempat :
7. Perorganisasian Anggota Kelompok
a. Penanggung jawab:
1) Bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai pelaksanaan
program
2) Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas serta
perang masing-masing anggota kelompok
3) Memimpin pertemuan untuk mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan
b. Moderator:
1) Mengatur jalannya pelaksanaan diskusi
2) Mengarahkan peserta dalam diskusi
3) Mengarahkan peserta untuk mengungkapkan pertanyaan-
pertanyaan
c. Observer:
1) Menulis laporan pendahuluan berdasarkan hasil diskusi
2) Mencatat lengkap proses kegiatan
3) Rencana hasil setiap pertemuan untuk persiapan pelaksanaan
kegiatan
4) Menulis laporan kegiatan
d. Perlengkapan dan konsumsi:
1) Menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pertemuan
seperti tempat, TOA, Flip Chart, Alat Tulis
2) Bertanggung jawab menyediakan snack untuk kegiatan
pertemuan
e. Humas dan Dokumentasi:
1) Menghubungi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
kegiatan
2) Mendokumentasikan kegiatan dengan menggunakan kamera
f. Notulen:
1) Membantu moderator untuk menuliskan kegiatan selama diskusi
berlangsung
g. Fasilitator:
1) Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam
dskusi
2) Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
Susunan Panitia :
1. MC : Widiawati
2. Moderator : Isrha Rahmasari
3. Pemateri : - Lusi Sumiati
- Layung Sari
4. Notulen : Novy Tri
5. Fasilitator : Retna Dewi
6. Peralatan : - Asarya Eleuwjaan
- Ahmad Yasin
7. Dokumentasi : - Nurul Namira
8. Humas : Syifa Wulandari
9. Konsumsi : - Nurul Fajriah
- Nursina Besan
10. Observer : Anisa Putri Andini
11. Ketua : - Diah Istiyati
Susunan Acara
Setting Tempat :

=
Moderator
= MC

=
Notulen

=
Pembimbing

=
Peserta

=
Ketua

=
Fasilitator

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Waktu pelaksanaan dintentukan berdasarkan masukan ketua RT
dan pengurus POKJAKES.
b. Tempat pertemuan ditentukan di rumah ketua RT
c. Media dan alat seperti Flip Chart, dan Tabulasi data telah
dipersiapkan
d. Undangan disepakati saat pertemuan kedua dan sehari sebelumnya
diingatkan lagi
e. Laporan Pendahuluan telah dikonsultasikan
f. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa hadir 15 menit sebelum acara dimulai
b. 75% undangan hadir
c. 75% peserta dapat memberikan informasi secara aktif
d. 75% peserta bersedia bersama mahasiswa menyusun beberapa
alternative pencarian masalah kesehatan yang ada di masyarakat
e. Media khsusunya Flip Chart dapat dimengerti dan dapat digunakan
dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir dapat menyusun beberapa alternative
pemecahan masalah kesehatan dan menyusun rencana kerja atau
POA
b. Peserta dapat menentukan beberapa alternative pemecahan masalah
kesehatan
c. Menentukan rencana pertemuan selanjutnya untuk implementasi
LAPORAN ROLE PLAY FOCUS GROUP DISCCUSION (FGD)

Oleh
Kelompok 2

Ahmad Yasin Hafifuddin : 18210000026


Diah Istiyati : 18210000046
Isrha Rahmasari : 18210000001
Layung Sari : 18210000040
Nurul Fajriah : 18210100006
Nurul Namira Zahara : 18210100012
Retna Dewi S : 18210000047

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022

A. Latar Belakang

Menurut WHO (2020) yang disbutkan remaja adalah mereka yang

berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan

usia remaja menurut WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja

adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa kanak-

kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal repoduksi, sehingga perlu di

persiapkan sejak dini (Romuli, 2009). Masa remaja adalah suatu tahapan

antara satu kanak-kanak dan dewasa dalam siklus khidupan pubertas

merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasna

(Proverawati,2009).

Pada saat dilakukan pertemuan MMD 1 di dapatkan masalah

kesehatan yang terjadi di RW 04 desa cibogor dengan agregat remaja yaitu

tentang masalah desminor. Berdasarkan data pengkajian awal dan quesioner

di dapatkan prevalensi penyakit dengan desminor dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit, prilaku kesehatan dengan bresiko, koping


depensip tidak efektif, kita ketahui desminor merupakan penyakit yang

dialami remaja putri.

Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi.

Banyak remaja mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah

menarche. Desminor terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram bagian

bawah perut yang menjalar ke punggung dan kaki dan biasana disertai

gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum

(Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya desminor terdiri dari desminor primer

dan sekunder.Desminor primer adalah desminor yang mulai terasa sejak

menarache dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau organ

lainnya (Irianto, 2015). Desminor sekunder adalah nyeri menstruasi yang

terjadi umumnya setelah usia 25 tahun. Desminor seunder berhubungan

dengan abnormalitas panggul seperti adenomiosis, endometriosis, penyait

radang panggul polip endometrium, mioma atau penggunaan alat

kontrasepsi dalam kandungan (Lowdermilk, 2013).

Angka kejadian nyeri desminore di dunia sangat besar. Rata-rata

lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi di

Amerika Serikat angka persentasenya sekitar 60%. Klien dan Litt (2018)

menemukan studi epidemiologi pada popuasi remaja (12-17 tahun) di

ameriaka serikat angaka kejadian (prevalensi) dismenore mencapai 59,7%.

Studi ini juga menemukan dismenore menyebaban 14% remaja sering tida

masuk sekolah dengan tingkat nyeri yang di keluhan oleh remaja antara lain

12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. jika dibandingkan dengan kasus
remaja tidak masuk sekolah karna dismenore, di swedia lebih tinggi yaitu

sekitar 72% di bandingkan di ameria serikat yang angka kasusnya lebih

rendah yaitu seitar 14%. Sementara di indonesia di perkirakan 55%

perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi angka

kejadian (prevelensi) nyeri menstruasi berisar 45-95% dikalangan wanita

usia produktif (Atika dan Siti 2009). Menurut data WHO angka kjadian

disminore di indonesia sebanyak 55% dikalangan usia produktif, dimana

15% diantaranya mengeluhkan ativitas menjadi terbatas akibat disminore

(Fahmi, 2014). Untuk populasi remaja sendiri di RW 04 Kelurahan Cibogor

sebanyak 25 responden.

Alasan kami mengangkat kasus ini karena di wilayah cibogor RW 04

agregat remaja memiki masalah dengan disminore sehingga kami tertarik

untuk mengambil kasus tersebut.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Guna menemukan masalah kesehatan di lingkungan RW 04 yaitu

penyakit desminor

2. Tujuan khusus

Medapatkan informasi dari para remaja dengan desminor mengenai

penanganan apa saja yang telah dilakukan

C. Rencana Kegiatan

1. Nama Kegiatan

Fokus Group Diskusi (FGD) lingkungan RW 04


2. Target / sasaran

Kelompok remaja di RW 04

3. Metode Kegiatan

Metode yang digunakan adalah curah diskusi dan tanya jawab

4. Media

Power point

5. Waktu dan Tempat

Hari /tanggal : Rabu 29 Juni 2022

Tempat : Rumah ibu RW

Waktu : 09:00 WIB

6. Perorganisasian

a. pengaturan tempat

1) Moderator

2) Notulen

3) Observer

4) Fasilitator

5) Peserta FGD

b. Denah FGD

1) Mahasiswa

a) Moderator : Irsa Rahmasari

b) Pemapar Materi : Layung Sari

c) Fasilitator 1 : Nurul namira Z

d) Fasilitator 2 : Ahmad Yasin


e) Notulen : Nurul Fajriah

f) Observer 1 : Diah Istiati

g) Observer 2 : Retna Dewi S

2) Peserta

Peserta 1 : Bungaros

Peserta 2 : Nanda

Peserta 3 : Alifa

Peserta 4 : Alma

Peserta 5 : Sifa

Peserta 6 : Quina

3) Susunan acara

a) Fase Orientasi (5 menit)

- Pembukaan oleh MC

- Penjelasan susunan acara

- Penjelasan tujuan pertemuan

b) Fase kerja (45 menit)

- Penjelasan tentang desminor

- Diskusi di pandu oleh MC

c) Fase Terminasi (10 menit)

- Menyimpulkan hasil diskusi

- Menutup acara

D. Uraian Tugas

1. Penanggung jawab kegiatan


a. Menyusun laporan pendahuluan

b. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan mulai acara mulai dari

perencanaan sampai evaluasi

c. Mengkordinasi pelaksanaan kegiatan

d. Menyampaikan tujuan pelaksanaan pertemuan

e. Menyusun laporan kegiatan

2. Pembawa acara

a. Membuka acara

b. Menyampaikan susunan acara

c. Mengontrol ketepatan waktu

d. Menutup acara

3. Moderator

a. Memimpin proses FGD

b. Merencanakan bersama peserta FGD untuk pertemuan selanjutnya

4. Notulen

a. Bertanggung jawab endokumentasian seluruh kegiatan FGD

b. Membacakan hasil FGD

5. Fasilitator

a. Membantu pemerataan diskusi atau curah pendapat

b. Meningkatkan partisipasi dan keaktifan perserta pertemuan

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Jumlah peserta >70%


b. Peralatan atau media memadai

c. Mahasiswa yang hadir 100% dan semua anggota kelompok

melaksanakan tugasnya dengan benar

2. Evaluasi proses

a. Peserta aktif

b. Media berfungsi dengan baik

c. Waktu sesuai dengan rencana

d. Mahasiswa berperan aktif

e. Warga aktif dalam diskusi

3. Evaluasi hasil

a. Didapatkan informasi mengenai pengetahuan remaja tentang cara

mengatasi permasalahan desminor

b. Dideatkan informasi mengenai penanganan apa saja yang telah

dilakukan remaja

c. Didapatkan informasi mengenai penyebab penyebab disminor

d. Didapatkan informasi mengenai dampak penyakit desminor

e. Didapatkan informasi mengenai pemanfaatan fasilitas kesehatan

4. Role Play FGD :

Klien datang tepat waktu sesuai dengan undangan yang diberikan

sebelumnya, dan mulai menempati tempat duduk masing-masing,

mahasiswa memfasilitasi tempat ruangan dan lain sebagainya sesuai

kebutuhan,

Pada tahap perkenalan moderator membuka acara dengan mengucapkan


salam dan memperkenalkan semua anggota mahasiswa, setelah

perkenalan selesai moderator mempersilahkan para responden untuk

memperkenalkan diri setelah memperkenal selesai moderator

menjelaskan maksud dan tujuan acara kepada para responden

Tahap diskusi moderator mempersilahkan pemapar materi untuk

menyampaikan diskusi yang akan dibahas, setelah materi, maksud dan

tujuan telah tersampaikan moderator membuka sesi diskusi yang akan

dipimpin oleh fasilitator. Pada tahap diskusi fasilitator bertanya kepada

responden terkait POA yang akan dilaksanakan dan respon dari

responden adalah setuju untuk dilaksanakannya POA dengan syarat

waktunya tidak terlalu sering dikarnakan para responden memiliki

kegiatan masing-masing ditakutkan bentrok dengan jadwalnya masing-

masing. Para respondenpun setuju untuk dibentuk gruf whatsap namun

untuk terkait zoom masih menimbang-nimbang.

Setelah diskusi selesai moderator memberikan kesempatan untuk

bertanya sebelum notulen menyampaikan kesimpulan hasil diskusi.

Setelah moderator selesai moderator menutup acara.


LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE 1

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:

Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)


Diah Istiawati (18210000046)
Isrha Rahmasari (18210000001)
Layung Sari (18210000040)
Nurul Fajriah (18210100006)
Nurul Namira Zahara (18210100012)
Retna Dewi S (18210000047)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE 1

Kelompok : Agregat remaja


Tanggal : 1 Juli 2022

1. Latar belakang

Kelurahan Cibogor merupakan suatu wilayah yang berada di kota Bogor.


Pada pengkajian yang dilakukan pada agregat remaja dengan wawancara
secara langsung dan sebar kuesioner melalu Gform, didapatkan data bahwa
11 dari 15 remaja putri mengeluh nyeri ketika menstruasi, 15 (100%) remaja
putri menjawab bahwa menstruasi merupakan kejadian yang menakutkan,
15 (100%) remaja putri menjawab bahwa nyeri menstruasi merupakan
penyakit yang dapat menular, pada hasil tabulasi indikator gaya hidup
didapatkan bahwa 15 (100%) remaja putri mengalami gaya hidup yang tidak
normal dan 15 (100%) remaja putri mengatakan belum pernah mendapatkan
edukasi tentang dismenore.

Berdasarkan data yang ada, mahasiswa UIMA profesi ners ingin melakukan
penyuluhan kepada remaja putri di RW04 kelurahan Cibogor tentang
dismenore dan melakukan senam dismenore bersama untuk mengurangi
nyeri saat menstruasi.

2. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan Komunitas

a) Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit (kode: 10029286)


b) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (Kode:001188)

b. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan dengan topik dismenore dan senam


dismenore diharapkan tingkat pengetahuan remaja meningkat dan nyeri
menstruasi menurun
c. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan dan senam dismenore diharapkan:

a) Remaja putri mengerti bahwa menstruasi merupakan permasalahan


yang tidak menakutkan
b) Remaja putri mengerti faktor penyebab dismenore
c) Remaja putri mengerti cara melakukan relaksasi nyeri
d) Remaja putri dapat mengikuti senam dismenore
e) Remaja putri mengatakan nyeri saat menstruasi berkurang
3. Rencana kegiatan

 Topik: Dismenore

 Metode: Diskusi tanya jawab dan demonstrasi

 Media: Leaflet dan musik

 Waktu dan tempat: Lapangan Rw.04 Kelurahan Cibogor Kota Bogor

 Pengorganisasian

a) Ketua pelaksana : Nurul Fajriah


b) Sekretaris : Ahmad Yasin Hafifuddin
c) Presentator : Isrha Rahmasari dan Layung Sari
d) Humas : Nurul Namira Zahara
e) Fasilitator : Diah Istiawati
f) Observer : Retna Dewi S
No Acara Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran

1 Registrasi remaja 08.00 -08.15  Mengarahkan remaja  Datang dan mengisi


putri putri mengisi form registrasi
registrasi
 Menyambut remaja putri
 Mempersiapkan kegiatan
senam dismenore
2 Senam desminore 08.15 – 08.30  Memimpin senam  Mengikuti senam
dismenore dismenore dengan
 Memotifasi remaja putri semangat
untuk mengikuti senam
dengan semangat
 Memastikan senam
dismenore berjalan
lancar

3 Coffe break 08.30- 09.00  Menyuguhkan coffe  Menikmati coffe


break break
 Membagikan leaflet  Istirahat sejenak
 Persiapan pembelajaran  Menerima leaflet
tanya jawab

4 Penyuluhan 09.00 – 09.45  Memberikan edukasi  Menyimak materi


topik dismenore dan topik dismenore dan
teknik relaksasi nyeri teknik nyeri
 Memfasilitasi remaja  Aktif tanya jawab
untuk aktif tanya jawab
 Menjawab pertanyaan
topik dismenore
5 Penutup 09.45 – 10.00  Menyampaikan  Menyimak rencana
kesimpulan kegiatan hari tindak lanjut
ini  Foto bersama
 Menyampaikan rencana
tindak lanjut
 Foto bersama

4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a) Mahasiswa datang tepat waktu

b) Remaja putri datang tepat waktu

c) Acara dimulai sesuai jadwal yang telah dibuat

d) Semua peralatan siap digunakan sebelum acara dimulai

b. Evaluasi Proses

a) Remaja putri aktif dan berpartisipasi selama jalannya acara sampai


selesai

b) Mahasiswa menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab


masing-masing

c) Semua peserta memperhatikan seluruh materi yang dipaparkan oleh


mahasiswa UIMA

d) Melaksanakan intervensi yang telah dibuat

c. Evaluasi hasil

a) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenore meningkat


b) Tingkat nyeri menstruasi remaja putri menurun
d. Lampiran
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE DUA

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:

Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)


Diah Istiawati (18210000046)
Isrha Rahmasari (18210000001)
Layung Sari (18210000040)
Nurul Fajriah (18210100006)
Nurul Namira Zahara (18210100012)
Retna Dewi S (18210000047)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE 2

Kelompok : Agregat remaja


Tanggal : 14 Juli 2022

2. Latar belakang

Kelurahan Cibogor merupakan suatu wilayah yang berada di kota Bogor.


Pada pengkajian yang dilakukan pada agregat remaja dengan wawancara
secara langsung dan sebar kuesioner melalu Gform, didapatkan data bahwa
11 dari 15 remaja putri mengeluh nyeri ketika menstruasi, 15 (100%) remaja
putri menjawab bahwa menstruasi merupakan kejadian yang menakutkan,
15 (100%) remaja putri menjawab bahwa nyeri menstruasi merupakan
penyakit yang dapat menular, pada hasil tabulasi indikator gaya hidup
didapatkan bahwa 15 (100%) remaja putri mengalami gaya hidup yang tidak
normal dan 15 (100%) remaja putri mengatakan belum pernah mendapatkan
edukasi tentang dismenore.

Berdasarkan data yang ada, mahasiswa UIMA profesi ners ingin melakukan
penyuluhan kepada remaja putri di RW04 kelurahan Cibogor tentang
dismenore dan melakukan senam dismenore bersama untuk mengurangi
nyeri saat menstruasi.

4. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan Komunitas

c) Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit (kode: 10029286)


d) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (Kode:001188)

b. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan dengan topik nutrisi pada remaja dan


pentingnya at besi bagi remaja putri diharapkan tingkat pengetahuan
remaja meningkat tentang nutri dan manfaat zat besi
c. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang nutrisi dan manfaat zat besi


diharapkan:

f) Remaja putri mengerti bahwa pola nutrisi dan zat besi penting untuk
remaja putri khususnya
g) Remaja putri mengerti jenid nutrisi
h) Remaja putri mengerti manfaat at besi
5. Rencana kegiatan

 Topik: Nutrisi dan Manfaat zat besi

 Metode: Diskusi tanya jawab dan demonstrasi

 Media: PTT dan Musik

 Waktu dan tempat: Gedung Serba Guna Rw.04 Kelurahan Cibogor Kota
Bogor

 Pengorganisasian

1. Ketua pelaksana : Ahmad Yasin Hafifuddin


2. Sekretaris : Nurul Fajriah
3. Presentator : Nurul Namira Zahara
4. Sie.Acara :Layung Sari
5. Humas : Isrha Rahmasari
6. Fasilitator : Retna Dewi S
7. Observer : Diah Istiati
No Acara Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran

1 Registrasi remaja 09.00 -09.15  Mengarahkan remaja  Datang dan mengisi


putri putri mengisi form registrasi
registrasi
 Menyambut remaja putri
 Mempersiapkan kegiatan
senam dismenore
2 Persentasi 09.15 – 09.30  Memotifasi remaja putri  Memperhatikan
maanfaat zat besi untuk mengikuti persentasi
penyampaian ptt  Diskusi tanya jawab
 Memastikan persentasi
berjalan berjalan lancar

3 Coffe break 09.30- 10.00  Menyuguhkan coffe  Menikmati coffe


break break
 Main games  Istirahat sejenak
 Persiapan pembelajaran  Menerima leaflet
tanya jawab

4 Penyuluhan 10.00 – 10.45  Memberikan edukasi  Menyimak materi


topik nutrisi pada remaja topik nutrisi pada
 Memfasilitasi remaja remaja Aktif tanya
untuk aktif tanya jawab jawab
 Menjawab pertanyaan
topik nutrsi
5 Penutup 10.45 – 11.00  Menyampaikan  Menyimak rencana
kesimpulan kegiatan hari tindak lanjut
ini  Foto bersama
 Menyampaikan rencana
tindak lanjut
 Foto bersama

5. Kriteria evaluasi
c. Evaluasi Struktur

e) Mahasiswa datang tepat waktu

f) Remaja putri datang tepat waktu


g) Acara dimulai sesuai jadwal yang telah dibuat

h) Semua peralatan siap digunakan sebelum acara dimulai

d. Evaluasi Proses

e) Remaja putri aktif dan berpartisipasi selama jalannya acara sampai


selesai

f) Mahasiswa menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab


masing-masing

g) Semua peserta memperhatikan seluruh materi yang dipaparkan oleh


mahasiswa UIMA

h) Melaksanakan intervensi yang telah dibuat

e. Evaluasi hasil
a) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang manfaat zat besi

b) Tingkat pengetauan remaja tentang nutrisi pada rema


LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE TIGA

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:

Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)


Diah Istiawati (18210000046)
Isrha Rahmasari (18210000001)
Layung Sari (18210000040)
Nurul Fajriah (18210100006)
Nurul Namira Zahara (18210100012)
Retna Dewi S (18210000047)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE TIGA
Kelompok : Agregat remaja
Tanggal : 6 Juli 2022

3. Latar belakang

Kelurahan Cibogor merupakan suatu wilayah yang berada di kota Bogor.


Pada pengkajian yang dilakukan pada agregat remaja dengan wawancara
secara langsung dan sebar kuesioner melalu Gform, didapatkan data bahwa
11 dari 15 remaja putri mengeluh nyeri ketika menstruasi, 15 (100%) remaja
putri menjawab bahwa menstruasi merupakan kejadian yang menakutkan,
15 (100%) remaja putri menjawab bahwa nyeri menstruasi merupakan
penyakit yang dapat menular, pada hasil tabulasi indikator gaya hidup
didapatkan bahwa 15 (100%) remaja putri mengalami gaya hidup yang tidak
normal dan 15 (100%) remaja putri mengatakan belum pernah mendapatkan
edukasi tentang dismenore.

Berdasarkan data yang ada, mahasiswa UIMA profesi ners ingin melakukan
terapi komplementer nyaitu senama otak kepada remaja putri di RW04
kelurahan Cibogor berdasarkan jurnal yang telah dilakukan bahwa senam
otak mampumengurangi nyeri saat menstruasi.
Pengobatan pada dismenorea ada 2 jenis yaitu terapi farmakologi dan non-
farmakologi. Terapi farmakologi dengan menggunakan obat anti
inflamasi non-steroid (NSAID) dan pilKB. Sementara itu, terapi non-
farmakologi seperti yoga, kompres hangat, olahraga yang teratur (terutama
berjalan), massage, dan tidur yang cukup.1 Dalam mengurangi rasa nyeri haid,
salah satunya yaitu dapat menggunakan brain gym (senam otak).

Brain gym pertama kali diperkenalkan oleh Paul E Denisson serta Gail E
Danisson. Senam otak yaitu gerakan olahraga yang dirancang guna
mengaktifkan belahan otak kanan dan kiri, menenangkan korteks serebral,
mengembangkan sistem sensorik-emosional.6 Brain gym mempunyai tahapan
gerakan yang bermanfaat dan dapat dilaksanakan oleh semua orang

6. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan Komunitas

a) Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit (kode: 10029286)


b) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (Kode:001188)

b. Tujuan umum

Setelahdilauakn Brain gym (senam otak) nyeri menstruasi menurun

c. Tujuan khusus

Setelah dilakukan Brain gym (senam otak ) dismenore diharapkan:

a) Remaja putri mengerti manfaat senam otak


b) Remaja putri mampu menebutkan 4dari 6 tujuan senam otak
c) Remaja putri mampu mengikuti gerakan senam otak
d) Remaja putri dapat memperaktekan kembali senam otak
e) Remaja putri mampu melakukan senam otat saat menstruasi
7. Rencana kegiatan

 Topik: Senam Otak

 Metode: Diskusi tanya jawab dan demonstrasi senam otak

 Media: vidio,musik

 Waktu dan tempat: Gedung Serba GunaRw.04 Kelurahan Cibogor Kota


Bogor

 Pengorganisasian

g) Ketua pelaksana : Isrha Rahmasari


h) Sekretaris : Layung Sari
i) Presentator : Nurul Namira Dan Ahmad Yasin Hafifuddin
j) Humas : Diah Istiati
k) Fasilitator : Retna Dewi S
l) Observer : Nurul Fajriah
No Acara Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran

1 Registrasi remaja 16.00 -16.15  Mengarahkan remaja  Datang dan mengisi


putri putri mengisi form registrasi
registrasi
 Menyambut remaja putri
 Mempersiapkan kegiatan
senam dismenore
2 Senam otak 16.15 – 16.30  Memimpin senam otak  Mengikuti senam
 Memotifasi remaja putri otak dengan
untuk mengikuti senam semangat
otak dengan semangat
 Memastikan senam otak
dismenore berjalan
lancar

3 Coffe break 16.30- 16.40  Menyuguhkan coffe  Menikmati coffe


break break
 Diskusi  Istirahat sejenak
 Persiapan pembelajaran
tanya jawab

5 Penutup 16.45 – 17.00  Menyampaikan  Menyimak rencana


kesimpulan kegiatan hari tindak lanjut
ini  Foto bersama
 Menyampaikan rencana
tindak lanjut
 Foto bersama

6. Kriteria evaluasi
f. Evaluasi Struktur

i) Mahasiswa datang tepat waktu

j) Remaja putri datang tepat waktu

k) Acara dimulai sesuai jadwal yang telah dibuat

l) Semua peralatan siap digunakan sebelum acara dimulai

g. Evaluasi Proses

a) Remaja putri aktif dan berpartisipasi selama jalannya acara sampai


selesai

b) Mahasiswa menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab


masing-masing

c) Semua peserta memperhatikan seluruh materi yang dipaparkan oleh


mahasiswa UIMA

d) Melaksanakan intervensi yang telah dibuat

d. Evaluasi hasil

a) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang mengurangi nyeri saat


disminore meningkat
b) Tingkat nyeri menstruasi remaja putri menurun
c) Para remaja mampu melakukan dan mendemontrasikan senam otak
e. Lampiran

JURNAL:

OPEN ACCESS JAKARTA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES Vol. XX,


No. XX, July 2021 P-ISSN XXXX-XXXX, E-ISSN XXXX-XXXX DOI
xx.xxxx/oajjhs.xxxx

Pengaruh Brain Gym Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja


Putri Kelas XI di SMK Kesehatan Mulia Karya Husada Jakarta
Selatan
Hasil Tabulasi Post Test Agregat Remaja

Nama
Frequency Percent
Missing System 15 100,0

Apakah siklus menstruasi anda teratur setiap bulannya?


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 5 33,3 33,3 33,3
Ya 10 66,7 66,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Pada saat anda menstruasi, apakah anda mengganti pembalut sebanyak 4


kali dalam sehari?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 4 26,7 26,7 26,7
Ya 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah anda merasakan nyeri ketika menstruasi?


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 8 53,3 53,3 53,3
Ya 7 46,7 46,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah anda merasakan rasa kram yang luar biasa di bagian bawah perut
ketika menstruasi?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 6 40,0 40,0 40,0
Tidak 9 60,0 60,0 100,0
Total 15 100,0 100,0
Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai rasa
mual dan ingin muntah?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 12 80,0 80,0 80,0
Ya 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai kembung
pada perut seperti masuk angin?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 5 33,3 33,3 33,3
Ya 10 66,7 66,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan
perubahan suasana hati?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 7 46,7 46,7 46,7
Ya 8 53,3 53,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan
lelah yang luar biasa?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 3 20,0 20,0 20,0
Tidak 12 80,0 80,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan
jantung berdebar-debar?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 15 100,0 100,0 100,0

Apakah kram perut yang anda rasakan ketika menstruasi disertai dengan
nyeri pada payudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 9 60,0 60,0 60,0
Ya 6 40,0 40,0 100,0
Total 15 100,0 100,0
Apakah kram/nyeri perut beserta gejala lainnya tersebut mengganggu
aktivitas anda sehari-hari?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 4 26,7 26,7 26,7
Tidak 11 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Apakah anda minum obat pereda nyeri ketika anda merasakan nyeri/kram
perut pada saat menstruasi?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 11 73,3 73,3 73,3
Ya 4 26,7 26,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Jumlah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 6 4 26,7 26,7 26,7
7 2 13,3 13,3 40,0
8 3 20,0 20,0 60,0
9 4 26,7 26,7 86,7
10 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Usia subur wanita berada di usia 14-49 Tahun


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Ya 12 80,0 80,0 100,0


Total 15 100,0 100,0

Sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk membuahi sel telur


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 12 80,0 80,0 80,0
Tidak 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0
Menstruasi merupakan peristiwa perdarahan bulanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 1 6,7 6,7 6,7
Ya 14 93,3 93,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Menstruasi merupakan kejadian yang sangat menakutkan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 14 93,3 93,3 93,3
Tidak 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

nyeri menstruasi merupakan penyebab salah satu penyakit yang dapat


menular
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 13 86,7 86,7 86,7
Tidak 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi disebut dismenore


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 15 100,0 100,0 100,0

Memilih diet atau makanan yang rendah lemak seperti daging ayam tanpa kulit,
rendah lemak jenuh seperti alpukat dan rendah kolesterol seperti kacang-kacangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 6 40,0 40,0 40,0
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 80,0
Sering 1 6,7 6,7 86,7
Rutin 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Melaporkan tanda atau gejala yang tidak biasa kepada dokter atau tenaga kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 4 26,7 26,7 26,7
Kadang-kadang 8 53,3 53,3 80,0
Sering 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Tidur yang cukup


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 5 33,3 33,3 33,3
Sering 4 26,7 26,7 60,0
Rutin 6 40,0 40,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Membaca atau menonton program TV tentang peningkatan Kesehatan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 8 53,3 53,3 53,3
Sering 4 26,7 26,7 80,0
Rutin 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Berolahraga dengan penuh semangat selama 20 menit atau atau lebih setidaknya
tiga kali seminggu (seperti jalan cepat, bersepedaan, aerobic dan naik turun tangga)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 1 6,7 6,7 6,7
Kadang-kadang 8 53,3 53,3 60,0
Sering 4 26,7 26,7 86,7
Rutin 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Menggunakan metode khusus untuk mengendalikan stress saya


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 6 40,0 40,0 40,0
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 66,7
Sering 4 26,7 26,7 93,3
Rutin 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Berusaha untuk mencapai tujuan jangka Panjang dalam hidup


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 40,0
Sering 6 40,0 40,0 80,0
Rutin 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Memeriksa tubuh saya setidaknya setiap bulan untuk perubahan fisik atau tanda
bahaya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 6 40,0 40,0 53,3
Sering 4 26,7 26,7 80,0
Rutin 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 9 60,0 60,0 73,3
Sering 3 20,0 20,0 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Merasa sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 8 53,3 53,3 53,3
Kadang-kadang 5 33,3 33,3 86,7
Sering 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

cenderung bereaksi berlebihan pada situasi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 5 33,3 33,3 33,3
Kadang-kadang 9 60,0 60,0 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Cemas yang berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega jika hal/situasi itu
berakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 7 46,7 46,7 46,7
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 73,3
Sering 4 26,7 26,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Mudah merasa kesal


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 1 6,7 6,7 6,7
Kadang-kadang 10 66,7 66,7 73,3
Sering 3 20,0 20,0 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Merasa sedih dan depresi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 4 26,7 26,7 26,7
Kadang-kadang 7 46,7 46,7 73,3
Sering 4 26,7 26,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Kelelahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 5 33,3 33,3 33,3
Kadang-kadang 7 46,7 46,7 80,0
Sering 2 13,3 13,3 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Kehilangan minat pada banyak hal (misal: makan, bergerak, sosial


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 8 53,3 53,3 53,3
Kadang-kadang 4 26,7 26,7 80,0
Sering 2 13,3 13,3 93,3
Selalu 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0

Mudah tersinggung
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 4 26,7 26,7 26,7
Kadang-kadang 9 60,0 60,0 86,7
Sering 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Khawatir dengan situasi saat diri Anda mungkin menjadi panik dan mempermalukan
diri sendiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 5 33,3 33,3 33,3
Kadang-kadang 8 53,3 53,3 86,7
Selalu 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0

Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 2 13,3 13,3 13,3
Kadang-kadang 10 66,7 66,7 80,0
Sering 3 20,0 20,0 100,0
Total 15 100,0 100,0

PROPOSAL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II)

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:

Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)


Anisa Putri Andini (18210100001)
Asarya Eleuwjaan (18210000008)
Diah Istiawati (18210000046)
Isrha Rahmasari (18210000001)
Layung Sari (18210000040)
Lusi Sumiati A.L (18210000037)
Novy Tri H (18210000044)
Nurul Fajriah (18210100006)
Nurul Namira Zahara (18210100012)
Nur Sina Besan (18210000002)
Retna Dewi S (18210000047)
Syifa Wulandari (18210100005)
Widiawati (18210000044)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

A. Latar Belakang
Sesuai dengan kesehatan sistem nasional, upaya kesehatan
nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui upaya kesehatan
Puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan upaya upaya kesehatan.
Data-data mengenai masalah atau keluhan kesehatan yang ada di
masyarakat di peroleh melalui pengumpulan data dengan menggunakan
angket, wawancara dan observasi. Hasil –hasil yang diperoleh setelah di
analisa akan di sebarluaskan melalui penyajian data dalam perencanaan,
dengan tujuan agar masyarakat mengetahui kesehatan yang ada di
wilayahnya.
Masyarakat mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
melalui penyajian data, di harapkan masyarakat mampu membuat
alternatif untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dengan segala
potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat sendiri. Hal
tersebut menunjukan fungsi peran serta masyarakat secara nyata dengan
agregat remaja dan dewasa dengan disminore dan hipertensi.
Menurut WHO (2020) yang disebutkan remaja adalah mereka yang
berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan
usia remaja menurut WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja
adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal repoduksi, sehingga perlu di
persiapkan sejak dini (Romuli, 2009). Masa remaja adalah suatu tahapan
antara satu kanak-kanak dan dewasa dalam siklus khidupan pubertas
merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasna
(Proverawati,2009).
Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi.
Banyak remaja mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah
menarche. Desminor terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram bagian
bawah perut yang menjalar ke punggung dan kaki dan biasana disertai
gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum
(Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya desminor terdiri dari desminor
primer dan sekunder.Desminor primer adalah desminor yang mulai terasa
sejak menarache dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau
organ lainnya (Irianto, 2015). Desminor sekunder adalah nyeri menstruasi
yang terjadi umumnya setelah usia 25 tahun. Desminor seunder
berhubungan dengan abnormalitas panggul seperti adenomiosis,
endometriosis, penyait radang panggul polip endometrium, mioma atau
penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan (Lowdermilk, 2013).
Angka kejadian nyeri desminore di dunia sangat besar. Rata-rata
lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi di
Amerika Serikat angka persentasenya sekitar 60%. Klien dan Litt (2018)
menemukan studi epidemiologi pada popuasi remaja (12-17 tahun) di
ameriaka serikat angaka kejadian (prevalensi) dismenore mencapai 59,7%.
Studi ini juga menemukan dismenore menyebaban 14% remaja sering tida
masuk sekolah dengan tingkat nyeri yang di keluhan oleh remaja antara
lain 12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. jika dibandingkan dengan
kasus remaja tidak masuk sekolah karna dismenore, di swedia lebih tinggi
yaitu sekitar 72% di bandingkan di ameria serikat yang angka kasusnya
lebih rendah yaitu seitar 14%. Sementara di indonesia di perkirakan 55%
perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi
angka kejadian (prevelensi) nyeri menstruasi berisar 45-95% dikalangan
wanita usia produktif (Atika dan Siti 2009). Menurut data WHO angka
kjadian disminore di indonesia sebanyak 55% dikalangan usia produktif,
dimana 15% diantaranya mengeluhkan ativitas menjadi terbatas akibat
disminore (Fahmi, 2014). Untuk populasi remaja sendiri di RW 04
Kelurahan Cibogor sebanyak 25 responden.
Setelah melakukan pengkajian serta pelaksanaan MMD 1 kami
melakukan POA sesuai dengan kasus yang kami peroleh yaitu kejadian
dismenorea di wilayah RW 4 pada agregat remaja dari gaya hidup dan
pisikososial remaja putri tidak ada perubahan yang signifikan, sedangkan
dari tingkat pengetahuan remaja memiliki peningkatan / perubahan yang
signifikan dari 93% pengetahuannya baik dan tingkat pengetahuan yang
kurang 7%, adapun untuk menstruasi yang di alami remaja putri tiap
bulannya mengalami perubahan dari menstruasi yang normal sekitar 73%
sedangkan yang tidak normal sekitar 27% remaja putri yang mengalami
mesnstruasi perbulannya. Berdasarkan hasil tersebut kami melakukan
implementasi kepada responden agregat Remaja dengan Desminore
bedasarkan Planning of Action yang telah disepakati pada MMD 1. Dalam
upaya peningkatan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan pada
agregat Remaja dengan desminore, selama 3 minggu kami melakukan
beberapa kegiatan dengan melibatkan sumber daya yang tersedia di
lingkungan RW 04 dan bekeja sama dengan tokoh serta kader-kader yang
ada dilingkungan RW 04, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan
komunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas. Sehingga diharapkan semua kegiatan yang
telah dilaksanakan dapat berjalan dan mempunyai manfaat yang positif
bagi masyarakat khususnya agregat remaja putri dengan desminore
dilingkungan RW 04.
Sedangkan Hipertensi menurut WHO merupakan suatu keadaan
dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal yaitu lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 140 mmHg. Kondisi
ini menyebabkan pembuluh darah terus meningkatkan tekanan. Data
WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang
yang terkena hipertensi. Institute for Health Metrics and Evaluation
(IHME) tahun 2017, menyatakan bahwa dari 53,3 juta kematian di dunia
didapatkan penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar
33,1%, kanker sebesar 16,7%, DM dan gangguan endokrin 6% dan infeksi
saluran napas bawah sebesar 4,8%. Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥ 18 tahun
sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di
Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di
Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi
pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%),
umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%
diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosa hipertensi dan 13,3% orang
yang terdiagnosa hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin
minum obat. Sedangkan untuk populasi dewasa yang mengalami
hipertensi di RW 04 Kelurahan Cibogor sebanyak 25 responden.
Sesuai hasil pengkajian yang disampaikan pada MMD1 dan sesuai
dengan POA dari masalah yang di temukan pada responden hipertensi di
wilayah RW 04 diperoleh data dari 25 responden sebanyak 52%
pengetahuan terhadap kesehatan cukup rendah, sedangkan dari prilaku
terhadap kesehatan mencapai 52% kategori rendah dan sikap terhadap
kesehatan 60 % termasuk katgori rendah. Berdasarkan hasil tersebut kami
melakukan implementasi kepada responden agregat hipertensi bedasarkan
Planning of Action yang telah disepakati pada MMD 1. Dalam upaya
peningkatan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan pada agregat
dewasa dengan hipertensi, selama 3 minggu kami melakukan beberapa
kegiatan dengan melibatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan RW
04 dan bekeja sama dengan tokoh serta kader-kader yang ada dilingkungan
RW 04, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan komunitas dengan
penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian
komunitas. Sehingga diharapkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan
dapat berjalan dan mempunyai manfaat yang positif bagi masyarakat
khususnya agregat dewasa hipertensi dilingkungan RW 04.
B. Tujuan
3. Tujuan Umum
Evaluasi kegiatan yang telah di laksanakan di RW 04 Cibogor dan
menyapkan rencana tindak lanjut.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan pertemuan untuk evaluasi kegiatan, di harapkan
masyarakat mampu:
l. Mengetahui hasil evaluasi tindakan yang dilakukan Mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
m. Mengetahui manfaat kegiatan yang dilakukan bersama
Mahasiswa Universitas Indonesia Maju
n. Melanjutkan program yang dibuat bersama mahasiswa
Universitas Indosesia Maju
o. Menyusun rencana Tindak lanjut bersama Mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
8. Rencana Kegiatan
1. Topik Kegiatan : Persentasi evaluasi hasil kegiatan
2. Target sasaran : Pengurus POK/JAKES, kader remaja, kader posbindu,
PPK beserta aparat pemerintah RW (ketua RT)
3. Metode : Persentase kelompok dan Diskusi kelompok
4. Strategi Penyajian Data : Peran moderator yang mengarahkan acara dan
fasilitator sebagai pengarah di dalam kelompok di pegang oleh mahasiswa,
notulen akan menyampaikan hasil diskusi mengenai evaluasi kegiatan
yang telah dilakukan dan membuat rencana tndak lanjut yang sudah di
susun bersama masyarakat.
5. Media dan Alat :
Alat tulis dan powe point
Hasil penyajian data dalam bentuk grafik
6. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Kamis, 14 juli 2022
Pukul : Pukul 15.00 WIB s/d selesai
Tempat : Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II)
7. Perorganisasian
Anggota Kelompok
a. Penanggung jawab:
1) Bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai pelaksanaan
program
2) Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas serta
perang masing-masing anggota kelompok
3) Memimpin pertemuan untuk mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan
b. Moderator:
1) Mengatur jalannya pelaksanaan diskusi
2) Mengarahkan peserta dalam diskusi
3) Mengarahkan peserta untuk mengungkapkan pertanyaan-
pertanyaan
c. Observer:
1) Menulis laporan pendahuluan berdasarkan hasil diskusi
2) Mencatat lengkap proses kegiatan
3) Rencana hasil setiap pertemuan untuk persiapan pelaksanaan
kegiatan
4) Menulis laporan kegiatan
d. Perlengkapan dan konsumsi:
1) Menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pertemuan
seperti tempat, TOA, Flip Chart, Alat Tulis
2) Bertanggung jawab menyediakan snack untuk kegiatan
pertemuan
e. Humas dan Dokumentasi:
1) Menghubungi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
kegiatan
2) Mendokumentasikan kegiatan dengan menggunakan kamera
f. Notulen:
1) Membantu moderator untuk menuliskan kegiatan selama
diskusi berlangsung
g. Fasilitator:
1) Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam
dskusi
2) Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
Susunan Panitia :
1. MC : Nursina
2. Moderator : widiawati
3. Pemateri : - Nurul Namira Z
- Lusi Sumiati Abd Latif
4. Notulen : Diah istiati
5. Fasilitator : Novy Tri H
6. Peralatan : - Asarya Eleuwjaan
- Ahmad Yasin
7. Dokumentasi : Nurul Fajriah
8. Humas : Irsha
9. Konsumsi : - Syifa Wulandari
- Anisa Putri Andini
10. Observer : Retna Dewi
11. Ketua : Layung sari
Susunan Acara:
Yth Ketua RW 04 Bpk Ali Mahmudin
Yth Sekretaris RW 04 Ibu Lisnawati
Yth Ketua RT 1-5
Yth Ibu kader posyandu, posbindu, dan posyandu remaja
Yth Dosen Pembimbing Universitas Indonesia Maju
Yth Kader Kesehatan RW04
Yth Tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh masyarakat kelurahan cibogor,
serta teman teman yang saya banggakan.
Puji syujur ke hadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul disini
dalam acara musyawarah masyarakat desa pada hari jumat 14 Juli 2020
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dan memberi cahayanya sehingga
kita dapat memeluk agama yang sempurna yakni agama islam.
Adapun susunan acara pada musyawarah masyarakat desa:
1. Pembukaan
2. Menanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan :
a. Sambutan dari ketua kelompok Praktik Lahan Komunitas
4. Musyawarah masyarakat desa :
a. Penyajian hasil keg iatan
b. Laporan hasil evaluasi kegiatan mahasiswa
c. Diskusi Bersama program rencana tindak lanjut
d. Penyusunan perencenaan tindak lanjut Bersama masyarakat
5. Masukan dari dosen pembimbing lahan
6. Pembacaan do’a
7. Kesimpulan
8. Penutup
Setting Tempat :

=
Moderator
= MC

=
Notulen

=
Pembimbing

=
Peserta

=
Ketua

=
Fasilitator

9. Kriteria Evaluasi
4. Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan dintentukan berdasarkan masukan ketua RT
dan pengurus POKJAKES.
b) Tempat pertemuan ditentukan di rumah ketua RT
c) Media dan alat seperti Flip Chart, dan Tabulasi data telah
dipersiapkan
d) Undangan disepakati saat pertemuan kedua dan sehari sebelumnya
diingatkan lagi
e) Laporan Pendahuluan telah dikonsultasikan
f) Mahasiswa hadir tepat waktu
5. Evaluasi Proses
a) Mahasiswa hadir 15 menit sebelum acara dimulai
b) 75% undangan hadir
c) 75% peserta dapat memberikan informasi secara aktif
d) 75% peserta bersedia bersama mahasiswa menyusun beberapa
alternative pencarian masalah kesehatan yang ada di masyarakat
e) Media khsusunya Flip Chart dapat dimengerti dan dapat digunakan
dengan baik
6. Evaluasi Hasil
a) Peserta yang hadir dapat menyusun beberapa alternative Rencana
Tindak lanjut untuk program yang akan dilaksanakan
b) Peserta dapat menentukan beberapa alternative Tindak lanjut
pemecahan masalah kesehatan
c) Menentukan rencana rencana tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai