Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

Oleh Kelompok RW 04 Kelurahan Cibogor:

Ahmad Yasin Hafifuddin (18210000026)


Anisa Putri Andini (18210100001)
Asarya Eleuwjaan (18210000008)
Diah Istiawati (18210000046)
Isrha Rahmasari (18210000001)
Layung Sari (18210000040)
Lusi Sumiati A.L (18210000037)
Novy Tri H (18210000044)
Nurul Fajriah (18210100006)
Nurul Namira Zahara (18210100012)
Nur Sina Besan (18210000002)
Retna Dewi S (18210000047)
Syifa Wulandari (18210100005)
Widiawati (18210000044)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
A. Latar Belakang
Sesuai dengan kesehatan sistem nasional, upaya kesehatan nasional, upaya
kesehatan diselenggarakan melalui upaya kesehatan Puskesmas, peran serta
masyarakat dan rujukan upaya upaya kesehatan. Data-data mengenai masalah atau
keluhan kesehatan yang ada di masyarakat di peroleh melalui pengumpulan data
dengan menggunakan angket, wawancara dan observasi. Hasil –hasil yang diperoleh
setelah di analisa akan di sebarluaskan melalui penyajian data dalam perencanaan,
dengan tujuan agar masyarakat mengetahui kesehatan yang ada di wilayahnya.
Masyarakat mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayahnya melalui
penyajian data, di harapkan masyarakat mampu membuat alternatif untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dengan segala potensi atau sumber daya
yang dimiliki oleh masyarakat sendiri. Hal tersebut menunjukan fungsi peran serta
masyarakat secara nyata dengan agregat remaja dan dewasa dengan disminore dan
hipertensi.
Menurut WHO (2020) yang disebutkan remaja adalah mereka yang berada
pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja
menurut WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja adalah anak usia 10-24
tahun yang merupakan usia antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai
titik awal repoduksi, sehingga perlu di persiapkan sejak dini (Romuli, 2009). Masa
remaja adalah suatu tahapan antara satu kanak-kanak dan dewasa dalam siklus
khidupan pubertas merupakan tahapan yang penting dalam perkembangan
seksualitasna (Proverawati,2009).
Desminor adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi. Banyak remaja
mengalami desminore pada tiga tahun pertama setelah menarche. Desminor terdiri
dari gejala yang kompleks berupa kram bagian bawah perut yang menjalar ke
punggung dan kaki dan biasana disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis
seperti kelemahan umum (Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya desminor terdiri dari
desminor primer dan sekunder.Desminor primer adalah desminor yang mulai terasa
sejak menarache dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau organ
lainnya (Irianto, 2015). Desminor sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi
umumnya setelah usia 25 tahun. Desminor seunder berhubungan dengan abnormalitas
panggul seperti adenomiosis, endometriosis, penyait radang panggul polip
endometrium, mioma atau penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan
(Lowdermilk, 2013).
Angka kejadian nyeri desminore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari
50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi di Amerika Serikat
angka persentasenya sekitar 60%. Klien dan Litt (2018) menemukan studi
epidemiologi pada popuasi remaja (12-17 tahun) di ameriaka serikat angaka kejadian
(prevalensi) dismenore mencapai 59,7%. Studi ini juga menemukan dismenore
menyebaban 14% remaja sering tida masuk sekolah dengan tingkat nyeri yang di
keluhan oleh remaja antara lain 12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. jika
dibandingkan dengan kasus remaja tidak masuk sekolah karna dismenore, di swedia
lebih tinggi yaitu sekitar 72% di bandingkan di ameria serikat yang angka kasusnya
lebih rendah yaitu seitar 14%. Sementara di indonesia di perkirakan 55% perempuan
usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi angka kejadian (prevelensi)
nyeri menstruasi berisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif (Atika dan Siti
2009). Menurut data WHO angka kjadian disminore di indonesia sebanyak 55%
dikalangan usia produktif, dimana 15% diantaranya mengeluhkan ativitas menjadi
terbatas akibat disminore (Fahmi, 2014). Untuk populasi remaja sendiri di RW 04
Kelurahan Cibogor sebanyak 25 responden.
Setelah melakukan pengkajian serta pelaksanaan MMD 1 kami melakukan
POA sesuai dengan kasus yang kami peroleh yaitu kejadian dismenorea di wilayah
RW 4 pada agregat remaja lanjutkan sesuai hasil kegiatan
Sedangkan Hipertensi menurut WHO merupakan suatu keadaan dimana
peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolic lebih dari 140 mmHg. Kondisi ini menyebabkan pembuluh
darah terus meningkatkan tekanan. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13
Miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus
meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang
yang terkena hipertensi. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun
2017, menyatakan bahwa dari 53,3 juta kematian di dunia didapatkan penyebab
kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar 33,1%, kanker sebesar 16,7%, DM
dan gangguan endokrin 6% dan infeksi saluran napas bawah sebesar 4,8%. Riskesdas
2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia
sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun
(31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi
hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosa hipertensi dan
13,3% orang yang terdiagnosa hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin
minum obat. Sedangkan untuk populasi dewasa yang mengalami hipertensi di RW 04
Kelurahan Cibogor sebanyak 25 responden.
Sesuai hasil pengkajian yang disampaikan pada MMD1 dan sesuai dengan
POA dari masalah yang di temukan pada responden hipertensi di wilayah RW 04
diperoleh data dari 25 responden sebanyak 52% pengetahuan terhadap kesehatan
cukup rendah, sedangkan dari prilaku terhadap kesehatan mencapai 52% kategori
rendah dan sikap terhadap kesehatan 60 % termasuk katgori rendah. Berdasarkan hasil
tersebut kami melakukan implementasi kepada responden agregat hipertensi
bedasarkan Planning of Action yang telah disepakati pada MMD 1. Dalam upaya
peningkatan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan pada agregat dewasa dengan
hipertensi, selama 3 minggu kami melakukan beberapa kegiatan dengan melibatkan
sumber daya yang tersedia di lingkungan RW 04 dan bekeja sama dengan tokoh serta
kader-kader yang ada dilingkungan RW 04, melaksanakan dan mengevaluasi
perubahan komunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas. Sehingga diharapkan semua kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat berjalan dan mempunyai manfaat yang positif bagi masyarakat
khususnya agregat dewasa hipertensi dilingkungan RW 04.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Evaluasi kegiatan yang telah di laksanakan di RW 04 Cibogor dan menyapkan
rencana tindak lanjut.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan pertemuan untuk evaluasi kegiatan, di harapkan masyarakat
mampu:
a. Mengetahui hasil evaluasi tindakan yang dilakukan Mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
b. Mengetahui manfaat kegiatan yang dilakukan bersama Mahasiswa
Universitas Indonesia Maju
c. Melanjutkan program yang dibuat bersama mahasiswa Universitas
Indosesia Maju
d. Menyusun rencana Tindak lanjut bersama Mahasiswa Universitas
Indonesia Maju
C. Rencana Kegiatan
1. Topik Kegiatan : Persentasi evaluasi hasil kegiatan
2. Target sasaran : Pengurus POK/JAKES, kader remaja, kader posbindu, PPK
beserta aparat pemerintah RW (ketua RT)
3. Metode : Persentase kelompok dan Diskusi kelompok
4. Strategi Penyajian Data : Peran moderator yang mengarahkan acara dan fasilitator
sebagai pengarah di dalam kelompok di pegang oleh mahasiswa, notulen akan
menyampaikan hasil diskusi mengenai evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan
membuat rencana tndak lanjut yang sudah di susun bersama masyarakat.
5. Media dan Alat :
a. Alat tulis dan powe point
b. Hasil penyajian data dalam bentuk grafik
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal : Kamis, 14 juli 2022
b. Pukul : Pukul 15.00 WIB s/d selesai
c. Tempat : Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II)
7. Perorganisasian
Anggota Kelompok
a. Penanggung jawab:
1) Bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai pelaksanaan program
2) Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas serta perang
masing-masing anggota kelompok
3) Memimpin pertemuan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan
b. Moderator:
1) Mengatur jalannya pelaksanaan diskusi
2) Mengarahkan peserta dalam diskusi
3) Mengarahkan peserta untuk mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan
c. Observer:
1) Menulis laporan pendahuluan berdasarkan hasil diskusi
2) Mencatat lengkap proses kegiatan
3) Rencana hasil setiap pertemuan untuk persiapan pelaksanaan kegiatan
4) Menulis laporan kegiatan
d. Perlengkapan dan konsumsi:
1) Menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pertemuan seperti tempat,
TOA, Flip Chart, Alat Tulis
2) Bertanggung jawab menyediakan snack untuk kegiatan pertemuan
e. Humas dan Dokumentasi:
1) Menghubungi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
2) Mendokumentasikan kegiatan dengan menggunakan kamera
f. Notulen:
1) Membantu moderator untuk menuliskan kegiatan selama diskusi
berlangsung
g. Fasilitator:
1) Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam dskusi
2) Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
Susunan Panitia :
1. MC : Nursina
2. Moderator : widiawati
3. Pemateri : - Namira
- Novy Tri
4. Notulen : Diah istiati
5. Fasilitator : Lusi Sumiati Abd Latif
6. Peralatan : - Asarya Eleuwjaan
- Ahmad Yasin
7. Dokumentasi : - Nurul Fajriah
8. Humas : Irsha
9. Konsumsi : - Syifa Wulandari
- Anisa Putri Andini
10. Observer : Retna Dewi
11. Ketua : Layung sari
Susunan Acara:
Yth Ketua RW 04 Bpk Ali Mahmudin
Yth Sekretaris RW 04 Ibu Lisnawati
Yth Ketua RT 1-5
Yth Ibu kader posyandu, posbindu, dan posyandu remaja
Yth Dosen Pembimbing Universitas Indonesia Maju
Yth Kader Kesehatan RW04
Yth Tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh masyarakat kelurahan cibogor, serta teman
teman yang saya banggakan.
Puji syujur ke hadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul disini dalam acara
musyawarah masyarakat desa pada hari jumat 14 Juli 2020
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW, yang telah menuntun kita dan memberi cahayanya sehingga kita dapat memeluk
agama yang sempurna yakni agama islam.
Adapun susunan acara pada musyawarah masyarakat desa:
1. Pembukaan
2. Menanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan :
a. Sambutan dari ketua kelompok Praktik Lahan Komunitas
4. Musyawarah masyarakat desa :
a. Penyajian hasil kegiatan
b. Laporan hasil evaluasi kegiatan mahasiswa
c. Diskusi Bersama program rencana tindak lanjut
d. Penyusunan perencenaan tindak lanjut Bersama masyarakat
5. Masukan dari dosen pembimbing lahan
6. Pembacaan do’a
7. Kesimpulan

Penutup
Setting Tempat :

= Moderator

= MC

= Notulen

= Pembimbing
= Peserta

= Ketua

= Fasilitator

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Waktu pelaksanaan dintentukan berdasarkan masukan ketua RT dan pengurus
POKJAKES.
b. Tempat pertemuan ditentukan di rumah ketua RT
c. Media dan alat seperti Flip Chart, dan Tabulasi data telah dipersiapkan
d. Undangan disepakati saat pertemuan kedua dan sehari sebelumnya diingatkan
lagi
e. Laporan Pendahuluan telah dikonsultasikan
f. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa hadir 15 menit sebelum acara dimulai
b. 75% undangan hadir
c. 75% peserta dapat memberikan informasi secara aktif
d. 75% peserta bersedia bersama mahasiswa menyusun beberapa alternative
pencarian masalah kesehatan yang ada di masyarakat
e. Media khsusunya Flip Chart dapat dimengerti dan dapat digunakan dengan
baik
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir dapat menyusun beberapa alternative Rencana Tindak
lanjut untuk program yang akan dilaksanakan
b. Peserta dapat menentukan beberapa alternative Tindak lanjut pemecahan
masalah kesehatan
c. Menentukan rencana rencana tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai