Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SENAM KAKI DIABETES

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN PADA LANSIA DI ERA COVID 19 : LITERATUR REVIEW

Oleh :
KELOMPOK 6

1. Bari Lig Romadona (P1337420920034)


2. Dina Arifa Rosalia (P1337420616046)
3. Mitasari Anggraini (P1337420716030)
4. Mela Ayu Ulfani Fauzia (P1337420920003)
5. Muhammad Sulkhan Hakim (P1337420616048)
6. Suharyono (P1337420920051)
7. Rachel Widya Dwilarasati (P1337420920014)
8. Vethra Auliya Marsally (P1337420716010)
9. Wiji rahayuningtyas (p1337420616012)
10. Suyanta (Prodi Magelang)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

1
2020
LITERATUR REVIEW : EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SENAM KAKI
DIABETES MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN LANSIA DI ERA COVID 19

Muhamad Jauhar1, Bari Lig Romandona2, Dina Arifa Rosalia2, Mela Ayu Ulfani Fuzia2,
Mita Anggraini2, Muhammad Sulkhan Hakim2, Rachel Widya Dwilarasati2, Suharyono2,
Suyanta2, Vetra Auliya Marsally2, Wiji Rahayuningtyas2
1
Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Semarang
2
Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners, Jurusan Keperawatan,
Poltekkes Kemenkes Semarang

Abstrak

Latar belakang : Lansia mempunyai ciri-ciri memiliki beberapa penyakit kronis atau menahun,
salah satunya yang sering diderita yaitu DM (Diabetes Millitus). Dalam menangani masalah
kesehatan seperti diabetes millitusn dapat dilakukan dengan cara diberikannya pendidikan
kesehatan tentang senam kaki diabetes menggunakan media audio visual yang mana hal tersebut
merupakan salah satu cara penatalaksaan bagi lansia yang menderita penyakit diabtes. Terapi dan
media ini dianggap efektif karena media audiovisual akan lebih mudah dipahami oleh lansia dan
senam kaki diabetes memiliki banyak manfaat bagi penderita DM.
Tujuan : Secara sistematis meninjau studi yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan media
audiovisual untuk meningkatkan pengetahuan lansia di era covid 19.
Metode : Kajian pustaka telah dilakukan melalui database jurnal Researchgate, dan Google
Scholar menggunakan kata kunci “Health Education, Audiovisual, Knowladge, Elderly”.
Kriteria inklusi meliputi tahun publikasi 2014-2020, original research, full text. Kriteria eksklusi
fitur selain aplikasi seperti pesan teks, website, telepon.
Hasil : Data dianalisis berisi judul, penulis, tahun, metodologi, dan hasil. Peneliti
mengidentifikasi 669 judul artikel dan disaring menjadi 5 artikel yang membahas pengaruh
media audiovisual terhadap perubahan pengetahuan lansia. Hasil penelitian menunjukkan media
audiovisual efektif meningkatkan motivasi, pengetahuan, dan perubahan perilaku kesehatan yang
dapat dijadikan sebagai rutinitas kegiatan harian. Media ini mudah diakses, murah, dan praktis.
Simpulan : Metode media audiovisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan
pendidikan kesehatan senam kaki diabetes pada lansia.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Audiovisual, Pengetahuan, Lansia

2
A. PENDAHULUAN

Peningkatan derajat kesehatan Prevalensi DM di dunia mengalami


masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh peningkatan yang sangat besar.
perkembangan ilmu pengeahuan serta International Diabetes Federation (IDF)
teknologi yang semakin canggih. Ilmu mencatat sekitar 366 juta orang di
pengetahuan serta teknologi sangatlah seluruh dunia, atau 8,3% dari orang
berpengaruh positif terhadap perilaku dewasa, diperkirakan memiliki DM pada
kesehatan yang dapat dilihat dari tahun 2011. Jika ini berlanjut, pada
meningkatnya usia harapan hidup. tahun 2030 diperkirakan dapat mencapai
Sebanyak 629 jiwa atau lebih, 552 juta orang, atau 1 dari 10 orang
diperkirakan sebagai jumlah populasi dewasa akan terkena DM. Indonesia
lansia yang tercatat di seluruh dunia. menempati urutan ke-4 terbesar dalam
Diperkirakan juga satu dari sepuluh jumlah penderita diabetes melitus di
orang sudah tergolong dalam kategori dunia. Pada tahun 2006 jumlah diabetasi
lansia yang berusia 60 tahun keatas di Indonesia diperkirakan mencapai 14
(Novera, 2017). Dengan demikian juta orang, baru 50 % yang sadar
Indonesia dianggap akan mengalami mengidapnya dan diantaranya baru
elderly population boom sebagai dampak sekitar 30 % yang datang berobat teratur.
dari baby boom seperti masa lampau Penyakit DM tercantum dalam urutan
yang berkontribusi secara signifikan nomor empat dari prioritas penelitian
terhadap pertumbuhan lansia di seluruh nasional untuk penyakit degenerative
dunia. (Silviliyana et al., 2018). setelah penyakit kardiovaskuler,
Lansia mempunyai ciri-ciri memiliki serebrovaskuler, dan geriatrik. DM juga
beberapa penyakit kronis/menahun, menjadi salah satu penyakit kronis yang
gejala penyakitnya tidak khas, fungsi paling sering ditemukan pada abad ke-21
organ yang menurun, tingkat ini (Kamariyah dan Nurlinawati, 2018).
kemandirian berkurang, sering disertai Prosentase lansia dunia
masalah nutrisi, karena alasan tersebut diprediksikan 9,11% dari jumlah
perawatan pasien geriatri berbeda penduduk dunia. Menurut Badan Pusat
dengan pasien yang lain (Kemenkes, Statistik, pada tahun 2018 persentase
2018). Masalah kesehatan yang paling lansia di Indonesia sebanyak 9,27% atau
sering ditemui pada lansia berupa sekitar 24,49 juta lansia. Kemudian
penyakit kronis yang kadang timbul meningkat pada tahun 2019 mencapai
secara akut dan akan diderita sampai 10,3% atau 27,5 juta. Sehingga populasi
meninggal. Diabetes mellitus (DM) penduduk lansia yang berusia lebih dari
merupakan salah satu penyakit kronis 60 tahun sebanyak 7% dari total
yang sering ditemukan pada keseluruhan penduduk Indonesia.
populasi lansia (Sumarni dan Presentase tersebut, menunjukkan bahwa
Yudhoyono, 2013). populasi lansia di Indonesia semakin
meningkat. Sebanyak 50,36% banyak

3
lansia yang tercatat bertempat tinggal mudah untuk dipahami (Asmarani,
berada di desa pada tahun 2017 dan 2019).
sisanya sebanyak 49,64% seluruh lansia Hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang tinggal di kota. keadaan tersebut Asmarani, dkk (2019) menyatakan
berbalik pada tahun 2018 menjadi lansia bahwa penyuluhan kesehatan
yang tinggal di perkotaan lebih banyak menggunakan media audio visual
sebanyak 51,60% dibandingkan yang di berpengaruh terhadap meningkatnya
desa nemcapai 48,40% (Silviliyana et pengetahuan lansia. Penyuluhan dengan
al., 2018). metode ini dianggap lebih efektif pada
Peningkatan pengetahuan lansia lansia dalam menyarap dan memahami
dapat di tingkatkan dengan model health informasi yang diberikan.
promotion atau yang biasa di sebut
promosi kesehatan yang merupakan B. TUJUAN
model bagi perawat untuk Literatur review ini bertujuan untuk
mengeksplorasi proses biopsikososial mengidentifikasi artikel-artikel
yang kompleks, yang memotivasi penelitian tentang pemberian pendidikan
individu untuk berperilaku tertentu, yang kesehatan menggunakan media
ditujukan untuk meningkatkan derajat audiovisual dalam meningkatkan
kesehatannya. Promosi kesehatan pada pengetahuan lansia tentang berbagai
hakekatnya merupakan suatu kegiatan macam informasi mengenai kesehatan.
atau suatu usaha dalam menyampaikan Hasil kajian pustaka akan dijadikan
pesan ksehatan kepada masyarakat, sebagai referensi pengembangan media
kelompok, atau individu dengan harapan audiovisual sebagai media yang efektif
dapat memperoleh pengetahuan tentang dalam memberikan pendidikan
kesehatan yang lebih baik (Andayani, kesehatan kepada lansia di era pandemi
dkk, 2019). Covid 19.
Penyuluhan kesehatan dapat
menggunakan beberapa metode C. METODE
penyuluhan salah satunya adalah media Metode yang digunakan dalam
audio visual. Media audio-visual adalah penulisan ini adalah literature review
alat-alat yang “audible” artinya dapat yaitu sebuah pencarian literatur baik
didengar dan alat-alat yang “visible” internasional maupun nasional yang
artinya dapat dilihat. Alat-alat audio- dilakukan dengan cara penulis
visual guna untuk membuat cara menganalisis, mengidentifikasi dan
mensintesis artikel-artikel dari penelitian
berkomunikasi menjadi efektif. Media
sebelumnya menggunakan database
audio-visual merupakan bentuk media jurnal Researchgate dan Google Scholar.
pengajaran yang terjangkau. Kata kunci yang digunakan yaitu
Penyampaian materi melalui media “Health Education, Audiovisual,
audio visual akan menarik perhatian dan Knowladge, Elderly” dan “Pendidikan
Kesehatan, Audiovisual, Lansia”.

4
Data yang diperoleh disajikan
dengan tabel yang meliputi judul,
penulis, tahun, metodologi, hasil dan
rekomendasi yang kemudian di analisis
oleh peneliti. Kriteria inklusi yang
ditetapkan adalah artikel yang
dipublikasikan dalam rentang 5 tahun
terakhir, tipe artikel clinical trial,
controlled clinical trial, journal article,
meta analysis, systematic review,tersedia
full text, tipe file pdf. Kriteria
eksklusinya adalah artikel yang tidak
menggunakan media sebagai alat
penyuluhan. Langkah dalam memilih
artikel yang digunakan sebagai bahan
kajian pustaka adalah :

669 artikel

Researchgate: 331
Google Scholar: 338
Awal penyaringan
Dihilangkan : 550

Researchgate : 57, google scholar : 62 artikel


yang telah tersaring
Penyaringan lanjutan
Dihilangkan : 60

Researchgate : 21 , google scholar : 38


artikel yang telah tersaring
Penyaringan lanjutan
Dihilangkan : 47

Researchgate : 5, google scholar : 7 artikel dinilai


berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi Penyaringan berdasarkan kriteria
inklusi lanjutan dan penilaian
kualitas
Dihilangkan : 7
Researchgate : 2 , google scholar : 3 artikel
termasuk ke dalam kriteria inklusi dan sesuai
dengan tujuan

5
D. HASIL

No. Judul Pengarang Tahun Metode Hasil Rekomendasi


1 Peningkatan Fajarina Lathu 2019 Jenis penelitian : Quasi Hasil Penelitian menunjukkan Untuk puskesmas agar dapat
Pengetahuan Asmarani Experimental dengan rancangan One rata-rata pengetahuan lansia secara rutin melakukan
Lansia Mengenai Group Pre and Posttest. tentang osteoporosis sebelum penyuluhan menggunakan audio
Osteoporosis Populasi : dalam penelitian ini yaitu diberikan penyuluhan dengan visual kepada lansia.
Melalui 42 lansia di Desa Karangbendo, audio visual sebesar 65.60. Rata-
Pemberian Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. rata pengetahuan lansia tentang
Pendidikan Sampel : teknik pengambilan sampel osteoporosis sesudah diberikan
Kesehatan dalam penelitian ini menggunakan penyuluhan dengan audio visual
Dengan Media Total Sampling berjumlah 42 lansia. sebesar 74.17. dengan nilai
Audiovisual di Instrument : pada penelitian ini signifikan 0.001 (P<0.05) artinya
Desa menggunakan kuisioner Pengetahuan bahwa ada pengaruh penyuluhan
Karangbendo Osteoporosis pada lansia. kesehatan dengan media audio
Bantul Media : Pendidikan Kesehatan berupa visual terhadap pengetahuan
Yogyakarta. Audio Visual dilaksanaka satu kali osteoporosis pada lanjut usia di
selama 30 menit ditampilakan dengan Desa Karangbendo Banguntapan
menggunaka layar LCD. Analisa : Bantul Yogyakarta.
analisa data menggunakan Paired
Sample t-Test.

2 Edukasi Risiko Sri Sunarti, 2020 Jenis penelitian : Quasi Hasil penelitian menunjukan Kegiatan edukasi mengenai risiko
Gout melalui Ghozali, Ferry Experimental dengan rancangan One rata-rata pengetahuan lansia gout melalui media audio visual
Media Audio Fadzlul Group Pre and Posttest. setelah dilakukan kegiatan pada lansia menunjukkan adanya
Visual pada Rahman, dan M. Populasi : 60 lansia (usia > 55 tahun) sosialisasi, yaitu 59,03 menjadi peningkatan tingkat pengetahuan
Lansia di Desa Ardan. di Desa Kertabuana. 79,18 dengan nilai pretest lansia sebelum dan sesudah
Kertabuana Sampel : teknik pengambilan sampel minimum – maksimum (30-82) sosilisasi. Sehingga media audio
dalam penelitian ini menggunakan setelah sosialisasi nilai posttest visual dapat diterapkan dalam
Total Sampling berjumlah 60 lansia. minimum maksimum (60-93). berbagai sosialisasi kepada para
Instrument : pada penelitian ini Berdasarkan tabel hasil uji t lansia. Disamping itu pula dengan
menggunakan kuisioner Pengetahuan berpasangan terlihat bahwa nilai adanya pelayanan posyandu lansia
gout pada lansia. p=0,000 < 0,05 yang bermakna juga akan memberikan
Media : Pendidikan Kesehatan berupa terdapat peningkatan pengetahuan yang lebih baik atas
Audio Visual dilaksanakan satu kali pengetahuan lansia sebelum status kesehatan para lansia.
selama selama 25 Menit dan Diskusi sosialisasi dengan sesudah Perlunya kepedulian dan
Tanya jawab selama 35 menit. sosialisasi melalui media audio perhatian kepada lansia akan
Analisa : analisa data menggunakan visual. memberikan dampak dan harapan
Uji T Berpasangan. yang positif sehingga kesadaran

6
akan pentingnya untuk terus hidup
dan menjaga kesehatan yang
prima diusia senja mereka

3 Pengaruh Novelia Wulan 2015 Jenis penelitian : Quasi Berdasarkan hasil analisa Hasil penelitian ini agar dapat
Pendidikan Dari, Sofiana Experimental dengan rancangan One pemberian pendidikan kesehatan diaplikasikan dalam memberikan
Kesehatan Senam Nurchayati, dan Group Pretest-Posttest. melalui media audio visual pada pendidikan kesehatan
Kaki Melalui Oswati Hasanah Populasi : Pasien DM tipe 2 dengan kelompok eksperimen menggunakan media audiovisual
Media Audio rentang usia 45-60 tahun di Poliklinik meningkatkan pengetahuan oleh siapapun dalam membantu
Visual Terhadap Penyakit Dalam RSUD Arifin pelaksanaan senam kaki pada meningkatkan pengetahuan
Pengetahuan Achmad Pekanbaru. pasien DM tipe 2. Berdasarkan dalam pelaksanaan senam kaki
Pelaksanaan Sampel : Sampel yang digunakan hasil uji Wilcoxon, diperoleh p secara mandiri untuk mencegah
Senam Kaki Pada sebanyak 30 orang untuk tiap value (0,002) < α (0,05), yang terjadinya komplikasi DM pada
Pasien DM Tipe 2. kelompok perlakuan, dengan teknik bermakna sebelum dan sesudah responden dan keluarga.
Purposive Sampling. diberikan pendidikan kesehatan
Media : Pendidikan Kesehatan berupa melalui media audio visual
Audio Visual selama 25 menit kepada pada kelompok eksprimen.
responden kelompok eksprimen. Perbedaan Post-test pengetahuan
Analisa : Analisis data menggunakan antara kelompok eksprimen dan
uji statistik Mann Whitney Mean kelompok kontrol berdasarkan
Rank dan Wilcoxon. hasil uji statistik Mann Whitney
adalah (0,006) pada α (0,05).
Maka dapat disimpulkan
bahwa pendidikan kesehatan
melalui media audio visual
efektif terhadap pengetahuan
pelaksanaan senam kaki pada
pasien DM tipe 2.
4 Effectiveness of Yusuf Efendi 2019 Jenis penelitian : Pre Eksperimental Hasil penelitian menunjukkan Penelitian ini membuktikan
Health Education dengan rancangan One Group Pretest bahwa media Leaflet dan penggunaan media audio visual
Diabetic Foot and Postest. Audiovisual mampu memberikan lebih efektif untuk kegiatan
Care with Leaflet Populasi : Populasi penelitian ini peningkatan perubahan tingkat pendidikan kesehatan dalam
and Audiovisual berjumlah 106 orang. Sampel : pengetahuan (p = 0,032 dan meningkatkan pengetahuan
Media Toward jumlah sampel 102 orang, masing- 0,017). Sehingga penelitian ini perawatan kaki Deabetik.
Knowledge masing 52 sampel di setiap puskesmas Sesuai hasil analisa bahwa
ditentukan secara Purposive Sampling penggunaan media audio visual
berdasarkan kriteria inklusi dan lebih efektif untuk kegiatan
eksklusi. pendidikan kesehatan dalam
Media : Pendidikan Kesehatan berupa meningkatkan pengetahuan
Audio Visual dan lefleat. perawatan kaki Diabetik. Hasil

7
Analisa : Analisis yang digunakan penelitian menunjukkan bahwa
adalah analisis Wilcoxon Sign Range media Leaflet dan Audiovisual
Test dan Mann-Whitney Test. mampu memberikan peningkatan
perubahan tingkat pengetahuan
(p = 0,032 dan 0,017) pasca
penyuluhan. Sehingga penelitian
ini membuktikan penggunaan
media audio visual lebih efektif
untuk kegiatan pendidikan
kesehatan dalam meningkatkan
pengetahuan perawatan kaki
Deabetik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media
Leaflet dan Audiovisual mampu
memberikan peningkatan
perubahan tingkat pengetahuan
(p = 0,032 dan 0,017) pasca
penyuluhan.

5 Effect of Health Daryani I , Fitri 2019 Jenis penelitian : Kuantitatif dengan Hasil penelitian ini memperoleh Media audiovisual ini efektif
Education using Suciana, Esri desain Pra Eksperimental. pengetahuan tentang pencegahan dalam pemberian pendidikan
Audiovisual on Rusmingsih Populasi : 40 wanita lansia di osteoporosis dalam pra-tes, yaitu kesehatan terhadap lansia. Untuk
Knowledge of Posyandu Lansia kategori yang cukup dari 9 itu perawat dapat menerapkannya
Osteoporosis Sampel : Penelitian ini diperoleh 14 responden (64,3%) dan kurang 5 apabila ingin memeberikan
Prevention in sampel sesuai dengan hasil responden (35,7%). Pengetahuan pendidikan kesehatan kepada
Elderly penghitungan sampel. tentang pencegahan osteoporosis lansia.
Media : Penelitian ini hanya dalam pasca-tes adalah kategori
menggunakan satu kelompok yang baik dari 11 responden
intervensi tanpa menggunakan (78,6%), dan cukup sebanyak 3
kelompok kontrol. Kelompok responden (21,4%). Hasil tes
intervensi diberikan tes pendahuluan Wilcoxon memperoleh nilai p
(Pre Test) kemudian diberikan 0.000 (α = 0,05).
perlakuan berupa penyuluhan
kesehatan menggunakan audio visual
oleh peneliti kurang lebih 60 menit
dan setelah itu diberikan tes akhir
(Post Test).
Analisa : analisa data menggunakan
Uji Wilcoxon.

8
6 Effect of Media Esti Dwi, 2015 Jenis penelitian : Jenis penelitian Hasil penelitian ini Promosi kesehatan dengan
Audio Visual Aid Widayanti, Hery yang akan dilakukan menggunakan menunjukkan penggunaan metode yang inovatif misalnya
(Video Cassette) Prasetyo, Taat Quasi eksperimental dengan
media AVA mempunyai tingkat dengan AVA atau sesuai situasi
Use In Health Sumedi pendekatan Pra dan Post Eksperimen
Promotion on dengan kelompok kontrol. korelasi yang baik terhadap kondisi sasaran sangat
Older People's Populasi : Populasi dalam penelitian tingkat pengetahuannya tentang mempengaruhi Perilaku Hidup
Level of ini adalah seluruh lanjut usia yang PHBS , dimana tingkat Bersih dan Sehat pada lansia di
Knowledge terdaftar di posyandu lansia desa korelasinya 0,00 dan tatanan rumah tangga. Perlu di
Related to Good Banjarsari yaitu sebanyak 25 orang.
signifikansinya 0,03. tingkatkan monitoring secara
Hygiene and Sampel : Sampel menggunakan total
Healthy Lifestyle sampling method. Bila jumlah Sedangkan pada kelompok berkesinambungan tentang
populasi kecil n=20, maka, tehnik kontrol tingkat pengetahuannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
sampling yang digunakan adalah total dengan tingkat korelasi 0,07 pada kelompok lansia.
sampling, dimana anggota populasi dan signifikasinya 0,043
semua jadi sampel. Sehingga, media AVA dapat
Media : Pemberian promosi kesehatan
digunakan sebagai salah satu
diberikan oleh perawat komunitas dari
Puskesmas Sokaraja II s e b a g a i n a media pendidikan kesehatan
r a s u m b e r d e n g a n bagi lansia untuk meningkatkan
menggunakan media AVA untuk pengetahuan tentang PHBS di
kelompok intervensi, sedangkan untuk masyarakat.
kelompok kontrol diberikan promosi
kesehatan dengan penyuluhan
kesehatan tentang PHBS.
Analisa : Pre-Test and Post-Test With
Control Group Design,
E. DISKUSI
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fajarina Lathu sebelumnya nilai rata-rata sebesar 65,60 dan setelahnya
Asmarani (2019) dengan judul Peningkatan Pengetahuan menjadi 74,17.
Lansia Mengenai Osteoporosis Melalui Pemberian Peneitian di atas selaras dengan penelitian yang
Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual di Desa dilakukan oleh Sri Sunarti, dkk (2020) yang berjudul
Karangbendo Bantul Yogyakarta didapatkan hasil yaitu ada Edukasi Risiko Gout melalui Media Audio Visual pada
pengaruh pada pemberian penyuluhan kesehatan Lansia di Desa Kertabuana. Pada penelitian ini dijelaskan
menggunakan media audiovisual terhadap tingkat bahwa sosialisasi menggunakan media audiuvisual
pengetahuan lansia tentang penyakit osteoporosis. Pada mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam
penelitian ini pengetahuan lansia bertambah dari yang meningkatkan pengetahuan lansia tentang risiko gout. Hasil

9
penelitian menunjukan rata-rata pengetahuan lansia setelah Sedangkan penelitian oleh Esti Dwi, dkk (2015) dengan
dilakukan kegiatan sosialisasi, yaitu 59,03 menjadi 79,18 judul Effect of Media Audio Visual Aid (Video Cassette)
dengan nilai pretest minimum – maksimum (30-82) setelah Use In Health Promotion on Older People's Level of
sosialisasi nilai posttest minimum maksimum (60-93) Knowledge Related to Good Hygiene and Healthy Lifestyle
dengan demikian terbukti bahwa media audiovisual terbukti dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan
efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada lansia. media AVA (Audio Visual Aid) mempunyai tingkat
Penelitian oleh Sri Astutik Andayani, dkk (2019) yang pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
berjudul Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan pengetahuan lansia tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Media Audiovisual Terhadap Keaktifan Lansia ke Sehingga dengan demikian media AVA dapat digunakan
Posyandu Lansia didapatkan hasil yaitu pendidikan sebagai salah satu media pendidikan kesehatan bagi lansia
kesehatan dengan media audiovisual mampu meningkatkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang PHBS di
pengetahuan dan merubah perilaku lansia terhadap masyarakat.
kehadiran dan keaktifan dalammengikuti posyandu. Berdasarkan penjelasan beberapa hasil penelitian di
Daryanani, dkk (2019) melakukan penelitian dengan atas, metode media audiovisual efektif dalam
judul Effect of Health Education using Audiovisual on meningkatkan pengetahuan tentangn kesehatan bagi lansia.
Knowledge of Osteoporosis Prevention in Elderly Hal ini menjadi peluang untuk pengembangan metode
menunjukkan hasil yaitu terdapat efektivitas yang audiovisual guna meningkatkan pengetahuan lansia tentang
bermakna terhadap tingkat pengetahuan lansia dalam berbagai jenis pengetahuan tentang kesehatan di era
melakukan pencegahan osteoporosis. Hal tersebut didukung pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Media dalam bentuk
dengan data dari hasil penelitian yang mana sebelum audiovisual dinilai lebih praktis, efektif, efisien, serta
diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan lansia terjangkau dan juga lebih mudah untuk diakses dimanapun,
tentang pencegahan osteoporosis yaitu kategori yang cukup kapanpun dan oleh siapa saja bahkan bagi lansia.
dari 9 responden (64,3%) dan kategori kurang 5 responden
(35,7%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan F. SIMPULAN
menggunakan media audiovisual yaitu kategori yang baik Berdasarkan hasil dan luaran yang dicapai, maka dapat
dari 11 responden (78,6%), dan cukup sebanyak 3 ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya media
responden (21,4%). Hal tersebut menunjukkan bahwa audiovisual dari berbagai penelitian mampu meningkatkan
media audiovisual berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan lansia mengenai senam kaki Diabetes Melitus
pengetahuan pada lansia. yang merupakan penambahan informasi dan wawasan

10
tentang kesehatan serta memeberikan gambaran yang jelas G. SARAN
bagi lansia untuk pencegahan dan penatalaksanaannya. Pengembangan program pengabdian masyarakat bidang
Begitu besar dampak dan komplikasi dari Diabetes Melitus peningkatan kualitas kesehatan lansia yang terintegrasi
seperti komplikasi akut (hipoglikemi) dan komplikasi dengan program akademik, pemerintah dan stakeholder
kronis (gangren, retinopati, nefropati, neuropati, dll) (mitra) perlu terus ditingkatkan. Serta perlunya kegiatan
sehingga perlu pencegahan dan penatalaksanaan lebih pengabdian masyarakat secara berkala dan berkelanjutan
lanjut untuk tidak terjadi dampak yang lebih fatal untuk lebih menggali lagi lebih dalam dalam masalah-
masalah Kesehatan yang dihadapi oleh para lansia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. A., Khotimah, H., Desy, S., Trilianto, A. E., Razaq, H., Jadid, U. N., …
Probolinggo, D. K. (2019). Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Media
Audiovisual Terhadap Keaktifan Lansia ke Posyandu Lansia. Jurnal Keperawatan
Profesional, 7(2).
Asmarani, F. L. (2019). Peningkatan Pengetahuan Lansia Mengenai Osteoporosis Melalui
Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visul Di Desa Karangbendo Bantul
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(1), 491.
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i1.261
Daryani, I., Suciana, F., & Rusmingsih, E. (2019). Effect of Health Education using Audiovisual
on Knowledge of Osteoporosis Prevention in Elderly. Journal of Physics: Conference
Series, 1179(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1179/1/012141
Efendi, Y. (2019). Effectiveness of Health Education Diabetic Foot Care with Leaflet and
Audiovisual Media Toward Knowledge. Journal International for Quality in Public Health,
3(1), 57–64. https://doi.org/10.30994/jqph.v3i1.48
Ghozali, G., Rahman, F. F., Muhammadiyah, U., Timur, K., Ardan, M., Tinggi, S., …
Opportunities, A. I. (2020). Edukasi Risiko Gout melalui Media Audio Visual pada Lansia
di Desa Edukasi Risiko Gout melalui Media Audio Visual pada Lansia di Desa Kertabuana.
(June). https://doi.org/10.24903/jam.v4i02.878
Kamariyah & Nurlinawati. (2018). Pelatihan Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Pada Lansia Penderita Kencing Manis (Diabetes Melitus) Di Puskesmas Rawasari
Kota Jambi. Medic. Vol 1 No 1, 17-21.
Novera, Milya. (2017). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi BAK Pada Lansia Dengan
Inkontinensia Urine. Padang: Stikes Alifah Padang

Nurmayunita, M. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual terhadap


Perilaku Perawatan Hipertensi pada Lansia di dusun Beji Wetan Sendangsari Pajangan
Bantul Yogyakarta. Unisa Yogyakarta. Retrieved from
http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/4613
Prasetyo, E. D. W. H., & Sumedi, T. (2015). Effect of Media Audio Visual Aid ( Video Cassette )
Use In Health Promotion on Older People â€TM s Level of Knowledge Related to Good
Hygiene and Healthy Lifestyle Perbedaan Penggunaan Media Audio Visual Aids ( Video
Casette ) Dalam Promosi Kesehatan Terhada. 10(2), 780–785.
Silviliyana, M., Maylasari, I., Agustina, R., Ramadani, K. D., Sulistyowati, R., Annisa, L., &
Rosmala, F. W. (2018). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2018 (D. Susilo, I. E. Harahap, & R.
Sinang (eds.)). Badan Pusat Statistik.

12
Sofiana Nurchayati, O. H. N. W. D. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Senam Kaki
Melalui Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Pelaksanaan Senam Kaki Pada Pasien
Dm Tipe 2. Jom Psik, 1(2), 1–7.
Sumarni & Yudhoyono. (2013). Pengaruh Terapi Senam Kaki Terhadap Penurunan Glukosa
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus Di Posyandu Lansia Desa Ledug
Kecamatan Kembaran Banyumas. Viva Medika. Vol 6 No 11.

13

Anda mungkin juga menyukai