PELAKSANAAN
TEMA Pelayanan Gizi / Kesling / P2P / TB / Jiwa / KIA / KB
PENYULUHAN
JUDUL LAPORAN Penyuluhan Hipertensi
KEGIATAN
LATAR Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang
BELAKANG menyebabkan kematian nomor satu secara global setiap tahunnya di dunia.
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menyatakan bahwa sekitar
1,13 Miliar orang di dunia mengalami hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di
dunia terdiagnosis hipertensi. Masyarakat yang mengalami hipertensi terus
meningkat setiap tahun, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar
orang yang mengalami hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta
orang meninggal akibat dari hipertensi dan komplikasinya (Kemenkes RI,
2019). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan secara efektif.
Masalah dalam system kardiovaskuler ini patut diwaspadai sebab
kebanyakan penderitanya justru tidak merasakan suatu gejala Hipertensi di
Indonesia pada tahun 2013 pada kelompok usia muda, yaitu usia 18-24 tahun
8,7%, usia 25-34 tahun sebesar 14,7% dan usia 35-44 tahun sebesar 24,8%.
Untuk mengatasi permasalahan diatas salah satunya dengan
memberikan informasi kepada penderita hipertensi melalui Penyuluhan.
Penyuluhan direncanakan untuk memberi ilmu pengetahuan pada orang lain
baik individu, kelompok, dan masyarakat yang diharapkan dapat memiliki
pengetahuan mengenai kesehatan dan mempengaruhi kepada perilaku,
Selanjutnya akan berpengaruh pada peningkatan indikator kesehatan
masyarakat.
GAMBARAN Kegiatan penyuluhan dilakukan di Yayasan Alkautsar yang berlokasi di
PELAKSANAAN Kelurahan Tavanjuka dengan peserta penyuluhan berkisar 30 orang.
Penyuluhan terkait Pengertian dan apa saja penyebab hipertensi, Dampak dan
komplikasi yang ditimbulkan jika mengalami hipertensi serta Pentingnya
melakukan pengaturan diet pencegahan hipertensi dan melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala
TANGGAL 22 November 2022
PELAKSANAAN
TEMA Pelayanan Gizi / Kesling / P2P / TB / Jiwa / KIA / KB
PENYULUHAN
JUDUL LAPORAN Penyuluhan Penyakit Tuberkulosis
KEGIATAN
LATAR Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang di
BELAKANG sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak
yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau
pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga
kematian (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi
perhatian global. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan,
insiden dan kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberculosis
diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta
kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan Negara
dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10%, dan
10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Peningkatan tuberkulosis paru ditanggulangi dengan beberapa strategi
seperti penyuluha untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TB
paru melalui penyuluhan sesuai dengan budaya setempat, mengenai TB paru
pada masyarakat miskin, memberdayakan masyarakat dan pasien TB paru,
serta menyediakan akses dan standar pelayanan yang diperlukan bagi seluruh
pasien TB paru.
komunikasi yang dibutuhkan untuk memotivasi pasien guna
meningkatkan kepatuhan dalam upaya penyembuhan tuberculosis.
pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang.
GAMBARAN Kegiatan penyuluhan dilakukan di Kelurahan Pengawu. Penyuluhan
PELAKSANAAN diawali dengan pembagian leaflet dan edukasi mengenai pengetahun seperti
pengertian TB Paru, tanda dan gejala TB Paru, cara penularan TB Paru, cara
pencegahan TB Paru, pentingnya kepatuhan minum obat serta komplikasi
yang dapat disebabkan TB Paru
TANGGAL 26 November 2022
PELAKSANAAN
TEMA Pelayanan Gizi / Kesling / P2P / TB / Jiwa / KIA / KB
PENYULUHAN
JUDUL LAPORAN Penyuluhan Tanda Bahaya dalam Kehamilan
KEGIATAN
LATAR Angka kematian ibu (AKI ) sering terjadi dari masa kehamilan hingga
BELAKANG masa nifas (42 hari pasca kelahiran) yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan kehamilan, persalinan maupun masa nifas atau
pengelolaannya. Di Indonesia angka kematian ibu cukup tinggi hingga
mencapai 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
2016). Penyebab kematian ibu yang berkaitan langsung dengan kehamilan
dikenal dengan sebutan Trias Kalsik meliputi Perdarahan dengan persentase
sebanyak (28%), eklampsia sebanyak (24%) dan infeksi sebanyak (11%).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator yang mencerminkan risiko
yang dialami ibu selama masa kehamilan sampai dengan paska persalinan
dilatarbelakangi oleh keterlambatan mengenal tanda bahaya dan pengambilan
keputusan.
Pada setiap masa kehamilan, tanda bahaya kehamilan bisa saja terjadi
seperti pada trimester 1 tanda bahaya yang sering muncul adalah muntah yang
berlebihan, demam tinggi dan perdarahan, sedangkan pada trimester ke 2
tanda bahaya yang muncul adalah tidak naiknya berat badan, gerak janin
kurang, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, dan pada trimester ke 3 tanda
bahaya yang muncul seperti terjadinya kelainan letak pada janin, perdarahan
pervaginam, sertapecah ketuban sebelum waktunya (Geoffrey, 2013) .
Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga dalam mengenali tanda-tanda
bahaya kehamilan akan menyebabkan keterlambatan dalam mencapai akses
pelayanan kesehatan, sehingga menyebabkan kematian pada ibu (Maseresha,
Woldemichael, & Dube, 2016). Salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan Ibu adalah melalui pendidikan kesehatan / Health Education
kepada ibu hamil yang tujuan dari penyuluhan tersebut agar ibu mengenali
tanda bahaya tersebut sejak awal dan bisa segera mencari pertolongan ke
bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa ibu
dan bayi jika terjadi komplikasi kehamilan (Mwilike et al., 2018).
GAMBARAN Kegiatan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Pembantu Tavanjuka.
PELAKSANAAN Penyuluhan diawali dengan pembagian leaflet dan edukasi mengenai 10 tanda
bahaya kehamilan dan apa yang harus dilakukan jika mendapatkan masalah
demikian, di akhir sesi dilakukan tanya jawab