Anda di halaman 1dari 8

TANGGAL 28 November 2022

PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Jamban Sehat
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. Z
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 5 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
BELAKANG rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata
rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan juga turut
melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan bertambahnya
jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai
pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat,
masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin diatasi.
Pada masa sekarang ini pemilihan jamban cemplung masih menjadi masalah, mengingat
jamban cemplung merupakan jenis jamban yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Untuk
mencegah kontaminasi terhadap lingkungan, maka penbuangan tinja manusia harus dikelola
dengan baik, yaitu jamban. Jamban sehat menurut Notoatmojo (2007) adalah sebagai berikut :
tidak mengotori permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah
disekitarnya, tidak mengotori air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga, tidak
menimbulkan bau, mudah di gunakan dan di pelihara, sederhana desainnya dan murah.
Umumnya masyarakat pedesaan menggunakan jamban langsung dan permukaan tanah
sebagai tempat pembuangan tinja. Hal ini disebabkan karena factor pendidikan yang masih
rendah pada masyarakat desa. Faktor pendidikan yang rendah tentunya akan mempengaruhi
faktor pengetahuan, dengan pendidikan rendah maka faktor pengetahuan juga akan ikut rendah.
Selain itu penyebabnya adalah faktor ekonomi yang kurang pada masyarakat tersebut, jamban
leher angsa memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya.
GAMBARAN Kegiatan dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman mengenai pentingnya
PELAKSANAAN jamban sehat. Penyuluhan dan binaan jamban sehat dilaksanakan pada hari senin, tanggal 28
November 2022. Poin-poin penting mengenai jamban sehat yang disampaikan antara lain
Pengertian jamban sehat, Jenis-jenis jamban sehat, Penjelasan mengenai manfaat
penggunaan jamban sehat, Syarat-syarat jamban sehat, Cara memelihara jamban sehat, Cara
memiliki dan menggunakan jamban sehat.
Dengan edukasi di atas diharapkan semua penghuni rumah dapat menggunakan jamban
sehat, karena seperti yang diketahui bahwa keluarga tersebut sudah memiliki akses terhadap
jamban sehat, hanya saja tetap melakukan BABS di sungai belakang rumah yang juga
digunakan untuk mencuci pakaian.
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
Komponen rumah (langit-langit, dinding dan lantai), luas ventilasi yang harusnya > 10% dari
luas lantai, sarana sanitasi ( jamban, pembuangan air limbah dan sampah), selebihnya rumah
keluarga ini memenuhi syarat, sehingga hasil penilaian Checklist, rumah keluarga ini memiliki
penilaian 61,3% (Cukup)
TANGGAL 30 November 2022
PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Merokok
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. H
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 3 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Ditinjau dari beberapa sudut pandang perilaku merokok sangatlah negative karena perilaku
BELAKANG tersebut merugikan, baik untuk diri individu itu sendiri maupun bagi orang yang berada di
sekitarnya. dengan merokok, berarti individu tersebut secara sadar memasukkan racun kedalam
tubuhnya dengan cara menghisap asap rokok tersebut kemudian asap rokok meninggalkan racun
pada tubuhnya. Hal ini akan bertambah negatif ketika perilaku merokok dilakukan individu
secara terus-menerus. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi
orang di sekitarnya. Selain itu, asap rokok merupakan polusi bagi manusia dan lingkungan
sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang
ekonomi
Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit tidak menular dan
menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu upaya untuk melindungi
masyarakat dari bahaya rokok adalah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok, termasuk rumah.
Kontribusi rokok pada lingkungan dan pemanasan global, Produk tembakau mengandung
lebih dari 7.000 bahan kimia beracun yang masuk ke lingkungan kita saat dibuang. Sekitar 4,5
triliun filter rokok mencemari lautan, sungai, trotoar kota, taman, tanah, dan pantai kita setiap
tahun, Produk seperti rokok, tembakau tanpa asap, dan rokok elektrik juga menambah
penumpukan polusi plastik. Ditambah lagi filter rokok mengandung mikroplastik dan merupakan
bentuk polusi plastik tertinggi kedua di dunia.
Kebiasaan merokok dapat mencemari lingkungan dengan melepaskan polutan udara
beracun ke atmosfer. Puntung rokok juga mengotori lingkungan, bahan kimia beracun dalam
residunya meresap ke dalam tanah dan saluran air, dan berujung menyebabkan pencemaran tanah
dan air. Industri tembakau berkontribusi terhadap peningkatan suhu global, perubahan iklim,
mengurangi ketahanan iklim, membuang-buang sumber daya, dan merusak ekosistem. Belum
lagi asap rokok juga berkontribusi pada tingkat polusi udara yang lebih tinggi.

GAMBARAN Pembinaan Rumah Sehat mengenai Merokok dilakukan pada tanggal 30 November 2022,
PELAKSANAAN dimana dijelaskan pada keluarga mengenai kandungan rokok, bahaya rokok dan upaya berhenti
merokok, apalagi diketahui bahwa perokok di keluarga ini merupakan penderita penyakit TBC
yang tentunya dapat mempengaruhi kesehatannya dan juga seluruh keluarga
Diharapkan dengan edukasi melalui kunjungan rumah ini dapat mempengaruhi perilaku
merokok agar dapat dikurangi atau bahkan berhenti untuk merokok
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
luas ventilasi yang harusnya > 10% dari luas lantai, dan sarana pembuangan sampah, selebihnya
rumah keluarga ini memenuhi syarat, sehingga hasil penilaian Checklist, rumah keluarga ini
memiliki penilaian 86,4% (Baik)
TANGGAL 06 Desember 2022
PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Pembuangan Sampah
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. EY
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 4 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
BELAKANG rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar.
Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan
mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian
juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke
sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga,
pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang
dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat
berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah,
air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan
kesehatan.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang
mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi /
mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat
menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur
limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk
mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang.
GAMBARAN Kegiatan dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman mengenai pentingnya
PELAKSANAAN Pengolahan sampah yang baik dan benar. Seperti yang diketahui bahwa keluarga ini memiliki
kandang ayam petelur ribuan ekor, yang mana kadang kotoran ayam yang tidak semua terjual
masih berserakan di sekitar rumah yang menimbulkan bau tak sedap, dapat mencemari
lingkungan, bahkan menyebabkan penyakit, sehingga dilakukan edukasi cara penanganan
limbah peternakan ayam dapat dilakukan dengan membuat saluran pembuangan berbentuk
saluran air atau selokan untuk limbah cair. Cara penanganan limbah cair peternakan ayam yaitu
dengan cara membuang kotoran ayam ke unit pengolahan limbah atau unit cara penanganan
limbah. Dengan edukasi tersebut diharapkan dapat meminimalisir atau mencegah dampak
negatif dari limbah kotoran ayam
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
luas ventilasi yang harusnya > 10% dari luas lantai, sarana sanitasi (pembuangan air limbah dan
sampah), selebihnya rumah keluarga ini memenuhi syarat, sehingga hasil penilaian Checklist,
rumah keluarga ini memiliki penilaian 75% (Cukup)
TANGGAL 22 November 2022
PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Merokok
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. VR
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 4 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Ditinjau dari beberapa sudut pandang perilaku merokok sangatlah negative karena
BELAKANG perilaku tersebut merugikan, baik untuk diri individu itu sendiri maupun bagi orang yang berada
di sekitarnya. dengan merokok, berarti individu tersebut secara sadar memasukkan racun
kedalam tubuhnya dengan cara menghisap asap rokok tersebut kemudian asap rokok
meninggalkan racun pada tubuhnya. Hal ini akan bertambah negatif ketika perilaku merokok
dilakukan individu secara terus-menerus. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok,
tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Selain itu, asap rokok merupakan polusi bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di
bidang ekonomi
Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit tidak menular dan
menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu upaya untuk melindungi
masyarakat dari bahaya rokok adalah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok, termasuk rumah.
Kontribusi rokok pada lingkungan dan pemanasan global, Produk tembakau mengandung
lebih dari 7.000 bahan kimia beracun yang masuk ke lingkungan kita saat dibuang. Sekitar 4,5
triliun filter rokok mencemari lautan, sungai, trotoar kota, taman, tanah, dan pantai kita setiap
tahun, Produk seperti rokok, tembakau tanpa asap, dan rokok elektrik juga menambah
penumpukan polusi plastik. Ditambah lagi filter rokok mengandung mikroplastik dan
merupakan bentuk polusi plastik tertinggi kedua di dunia.
Kebiasaan merokok dapat mencemari lingkungan dengan melepaskan polutan udara
beracun ke atmosfer. Puntung rokok juga mengotori lingkungan, bahan kimia beracun dalam
residunya meresap ke dalam tanah dan saluran air, dan berujung menyebabkan pencemaran
tanah dan air. Industri tembakau berkontribusi terhadap peningkatan suhu global, perubahan
iklim, mengurangi ketahanan iklim, membuang-buang sumber daya, dan merusak ekosistem.
Belum lagi asap rokok juga berkontribusi pada tingkat polusi udara yang lebih tinggi.

GAMBARAN Pembinaan Rumah Sehat mengenai Merokok dilakukan pada tanggal 22 November
PELAKSANAAN 2022, dimana dijelaskan pada keluarga mengenai kandungan rokok, bahaya rokok dan upaya
berhenti merokok.
Selain itu dijelaskan juga untuk setiap hari membuka jendela rumah agar sirkulasi udara
dan sinar matahari dapat masuk ke rumah, karena perilaku penghuni yang tidak membuka
jendela ruangan terutama kamar tiap harinya.
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
luas ventilasi yang harusnya > 10% dari luas lantai, saranan sanitasi pembuangan air limbah dan
sampah, selebihnya rumah keluarga ini memenuhi syarat, sehingga hasil penilaian Checklist,
rumah keluarga ini memiliki penilaian 84 % (Baik)
Diharapkan dengan edukasi melalui kunjungan rumah ini dapat mempengaruhi perilaku
merokok agar dapat dikurangi atau bahkan berhenti untuk merokok
TANGGAL 28 Januari 2023
PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Air Bersih
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. S
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 3 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari¬ hari yang
BELAKANG kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan seperti syarat fisik, kimia bakteriologis dan dapat
diminum apabilah telah masak. Jenis sarana air bersih yang dimiliki oleh sebuah keluarga
mempunyai hubungan yang sangat bermakna dengan kejadian diare pada balita. Hal ini dapat
dipahami karena sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat
dari tanah permukaan, oleh karena itu dengan mudah terkontaminasi melalui rembesan.
Kontaminasi paling umum adalah karena kena penapisan air dari sarana pembuangan kotoran
manusia dan binatang.
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih
dan aman. Batasan¬batasan air yang bersih dan aman tersebut antara lain: bebas dari
kontaminasi kuman, bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun, tidak berasa dan
tidak berbau, dapat mencukupi kebutuhan domistik dan rumah tangga.
Kualitas air merupakan keriteria standar yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit pada masyarakat yang ditularkan melalui air. Peraturan yang digunakan
sebagai standar persyaratan kualitas air di Indonesia adalah peraturan pemerintah
No.492/Menkes/per/IV/2010, tentang persyaratan kualitas air minum.
Sedangkan secara kuantitas, bahwa kuantitas air merupakan jumlah air bersih yang
minimal digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari yang meliputi masak, minum,
mandi, cuci, kakus, dan kebutuhan lainnya. Di Negara- Negara maju tiap orang memerlukan air
antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di Negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang
memerlukan air 30-60 liter per hari (WHO, 2006).
Untuk menilai potensi dan tingkat resiko pencemaran air bersih, antara lain dapat
dilakukan dengan kegiatan inspeksi sanitasi. Inspeksi sanitasi merupakan kegiatan pengamatan
terhadap keadaan fisik sarana air bersih, lingkungan dan perilaku masyarakat, yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kualitas air dari sarana air bersih yang diinspeksi, dengan menggunakan
formulir yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi tersebut ditetapkan tingkat
risiko pencemaran dari sarana air bersih ke dalam empat kategori yaitu rendah, sedang, tinggi
dan amat tinggi. Inspeksi sanitasi dilaksanakan terhadap semua sarana yang ada, sedangkan
pengambilan sampel hanya dilakukan terhadap sarana tingkat risiko pencemarannya termasuk
dalam kategori rendah dan sedang.
Pemantauan Kualitas air merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui
keadaan kualitas air disuatu daerah tertentu. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, dapat
diperkirakan risiko suatu daerah atas kemungkinan terjadinya out break penyakit yang
ditularkan melalui air.
GAMBARAN Pembinaan Rumah Sehat mengenai air bersih dilakukan dengan mengunjungi rumah
PELAKSANAAN keluarga yang awalnya pada tahun 2022 belum memiliki akses terhadap air bersih, namun saat
ini kebutuhan air bersih keluarga ini sudah memiliki akses yang mudah, yaitu dari penampungan
tandon yang berasal dari sumur bor, namun saat ini kendala yang dihadapi ialah masih
banyaknya air yang tergenang di sekitar rumah warga akibat aliran air dari sawah warga
setempat, sehingga masalah tersebut didiskusikan ke ketua RT 04 untuk menghimbau warganya
mengenai kesehatan lingkungan.
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
dinding permanen dan kedap air, luas ventilasi permanen > 10 % dari luas lantai, sarana sanitasi
pembuangan air limbah dan sampah, selebihnya rumah keluarga ini memenuhi syarat, sehingga
hasil penilaian Checklist, rumah keluarga ini memiliki penilaian 63,6 % (Cukup), sehingga
diharapkan dengan edukasi melalui kunjungan rumah ini dapat mendorong keluarga ini untuk
mencapai sanitasi rumah sehat yang baik
TANGGAL 28 Januari 2023
PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Binaan Rumah Sehat Tentang Air Bersih
KEGIATAN
IDENTITAS Kepala Keluarga : Tn. BE
KELUARGA Jumlah Keluarga dalam rumah : 5 orang
SEBAGAI BINAAN Alamat : Kelurahan Pengawu
RUMAH SEHAT
LATAR Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari¬ hari yang
BELAKANG kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan seperti syarat fisik, kimia bakteriologis dan dapat
diminum apabilah telah masak. Jenis sarana air bersih yang dimiliki oleh sebuah keluarga
mempunyai hubungan yang sangat bermakna dengan kejadian diare pada balita. Hal ini dapat
dipahami karena sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat
dari tanah permukaan, oleh karena itu dengan mudah terkontaminasi melalui rembesan.
Kontaminasi paling umum adalah karena kena penapisan air dari sarana pembuangan kotoran
manusia dan binatang.
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih
dan aman. Batasan¬batasan air yang bersih dan aman tersebut antara lain: bebas dari
kontaminasi kuman, bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun, tidak berasa dan
tidak berbau, dapat mencukupi kebutuhan domistik dan rumah tangga.
Kualitas air merupakan keriteria standar yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit pada masyarakat yang ditularkan melalui air. Peraturan yang digunakan
sebagai standar persyaratan kualitas air di Indonesia adalah peraturan pemerintah
No.492/Menkes/per/IV/2010, tentang persyaratan kualitas air minum.
Sedangkan secara kuantitas, bahwa kuantitas air merupakan jumlah air bersih yang
minimal digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari yang meliputi masak, minum,
mandi, cuci, kakus, dan kebutuhan lainnya. Di Negara- Negara maju tiap orang memerlukan air
antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di Negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang
memerlukan air 30-60 liter per hari (WHO, 2006).
Untuk menilai potensi dan tingkat resiko pencemaran air bersih, antara lain dapat
dilakukan dengan kegiatan inspeksi sanitasi. Inspeksi sanitasi merupakan kegiatan pengamatan
terhadap keadaan fisik sarana air bersih, lingkungan dan perilaku masyarakat, yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kualitas air dari sarana air bersih yang diinspeksi, dengan menggunakan
formulir yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi tersebut ditetapkan tingkat
risiko pencemaran dari sarana air bersih ke dalam empat kategori yaitu rendah, sedang, tinggi
dan amat tinggi. Inspeksi sanitasi dilaksanakan terhadap semua sarana yang ada, sedangkan
pengambilan sampel hanya dilakukan terhadap sarana tingkat risiko pencemarannya termasuk
dalam kategori rendah dan sedang.
Pemantauan Kualitas air merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui
keadaan kualitas air disuatu daerah tertentu. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, dapat
diperkirakan risiko suatu daerah atas kemungkinan terjadinya out break penyakit yang
ditularkan melalui air.
GAMBARAN Pembinaan Rumah Sehat mengenai air bersih dilakukan dengan mengunjungi rumah
PELAKSANAAN keluarga yang awalnya pada tahun 2022 belum memiliki akses terhadap air bersih, namun saat
ini kebutuhan air bersih keluarga ini sudah memiliki akses yang mudah, yaitu dari penampungan
tandon yang berasal dari sumur bor, namun saat ini kendala yang dihadapi ialah masih
banyaknya air yang tergenang di sekitar rumah warga akibat aliran air dari sawah warga
setempat, sehingga masalah tersebut didiskusikan ke ketua RT 04 untuk menghimbau warganya
mengenai kesehatan lingkungan.
Selain permasalahan mengenai air, keluarga ini juga masih beberapa kali melakukan
buang air besar di sungai yang disebabkan fullnya septic tank rumahnya dan WC umum yang
disediakan juga digenangi banyak air dari sawah warga, sehingga keluarga ini diingatkan
kembali mengenai penyuluhan mengenai jamban sehat yang sebelumnya sudah dilaksanakan.
Dari Form Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat, didapatkan kriteria yang tidak dipenuhi ialah :
dinding permanen dan kedap air, luas ventilasi permanen > 10 % dari luas lantai, tersedianya
lubang asap dapur, Jamban sehat, sarana sanitasi pembuangan air limbah dan sampah,
selebihnya rumah keluarga ini memenuhi syarat, sehingga hasil penilaian Checklist, rumah
keluarga ini memiliki penilaian 56,8 % (Cukup), sehingga diharapkan dengan edukasi melalui
kunjungan rumah ini dapat mendorong keluarga ini untuk mencapai sanitasi rumah sehat yang
baik

Anda mungkin juga menyukai