Anda di halaman 1dari 4

A.

PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah
sampah, karena setiap manusia pasti menghasilkan sampah perharinya, tak peduli
usianya.  Sampah-sampah itupun ada yang mudah terurai dan tidak, bahkan ada
yang memerlukan waktu hingga 100 tahun hingga hancur. Hal itulah yang
menyebabkan sampah terus menumpuk yang tentunya bisa berakibat merugikan
bagi kita. Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar
istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang
cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak
ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan
manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada
pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang
serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga
(lalat, kecoa, kutu, dan lain-lain) yang membawa kuman penyakit. Akan tetapi
manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah,
baik sampah organik maupun sampah anorganik.

B. PENGERTIAN TENTANG SAMPAH


Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau
buangan”. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1. Rumah tangga.
2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran,
tempat hiburan.
3. Fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,
klinik, puskesmas
4. fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman,
jalan,
5. Industri.
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai. 
C. DAMPAK SAMPAH BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian
maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas
kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga
menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.
1. Dampak bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan
sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang
dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut: Penyakit diare, kolera, tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya
jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).
2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai
akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan
yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah
yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas). Pembuangan sampah padat ke badan air dapat
menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan
umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat
juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan.

D. PENYEBAB MANUSIA MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN


Penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa
terbentuk dan bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain:
1. Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang
sampah sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar
untuk dilakukan.
2. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau
bahkan tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar
didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti
membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya
perilaku membuang sampah sembarangan.
3. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan.
Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya
banyak tempat sampah.
4. Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal
mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa
membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga
sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.
5. Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang
sulit untuk membuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang
sampahnya sembarangan.

E. ARGUMEN MENDUKUNG

Mendukung : banyak orang yang membuang sampah pada sungai dikarenakan


tidak ada tempat pembuangan sampah lagi selain di sungai dan juga banyak orang
yang juga tidak suka pergi ke tempat ke pembuangan sampah dikarenakan mungkin
karena tempatnya terlalu jauh atau mungkin tempat sampah yang terlallu penuh.

F. ARGUMEN MENENTANG

Menentang : kita harus menjaga kelestarian lingkungan dan dengan


membuang sampah pada sungai akan menyebabkan terjadinya banjir.
G. KESIMPULAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang dilakukan pemerintah
dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro
dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan
pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah. Industri yang
menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa
kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai