Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PENANGGULANGAN LIMBAH SAMPAH MASYARAKAT

SEKITAR JEMBATAN OESAPA BARAT KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

COVER

Oleh:

KELOMPOK I

QATRUNNADA WAHYU LESTARI : 2101110034


SARLINA OKTAVIANI VIMA JELA : 2101110008
FRANKLIN MALELAK : 2101110004
ERWIN AUVENGGO : 2101110024
ADIFAEL JUNIOR : 2101110010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TAHUN 2023
A. LATAR BELAKANG

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik
(rumah tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia
atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit
Sumber sampah dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: 1) Sampah dari
permukiman, atau sampah rumah tangga 2) Sampah dari non-permukiman yang sejenis
sampah rumah tangga, seperti dari pasar, komersial dsb.
Dari hasil observasi yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa limbah sampah
yang paling banyak ditemukan dikali bawah jembatan ini ialah sampah dari permukinan
penduduk sekitar kali bawah jembatan. Dengan alasan tidak disediakannya bak
penampung sampah yang terdekat didaerah tersebut maka dari itu masyarakat memilih
jalan alternatif yakni membuang sampah pada bawah jembatan tersebut,
B. DATA ADMINISTRASI DAN DATA HASIL OBSERVASI LAPANGAN

Gambar 1 Limbah yang terdapat di lokasi

Lokasi daerah ini ialah di bawah jembatan Oesapa Barat, Jl. Timor Raya, Oesapa,
Kec. Klp. Lima, Kota Kupang .Limbah yang terdapat pada kawasan ini merupakan hasil
dari limbah yang dibuang oleh masyarakat sekitar kemudian ditumpuk dan
menghasilkan aroma yang kurang sedap bagi masyarakat dan para penyebrang
jembatan. Bukan hanya masyarakat sekitar jembatan bahkan para penyebrang jembatan
pun ikut turut serta dalam membuang sampah ke kali bawah jembatan ini,dilihat dari
banyaknya sampah sampah yang masih bergelangtungan di tiang tiang jembatan yang
mana ini juga bisa menambah beban yang harus dipikul oleh jembatan tersebut. Jenis
jenis sampah yang terdapat pada lokasi ini ialah sampah plastik seperti plastik
belanja,bungkusan shampo,sabun,dll selain itu juga ada sampah sisa makanan,kertas
bekas,botol dan kaleng dan masih banyak lagi. Sampah – sampah ini nantinya akan
dibakar dalam jangka waktu 2- 3 minggu atau sampai sampah pada lokasi tersebut
sudah banyak.
Berikut beberapa hal yang membuat masyarakat membuang sampah pada lokasi
tersebut,antara lain :
 Bak penampung sampah yang cukup jauh
 Lebih mudah dan jarak kali dekat dengan permukiman
 Kurangnya kecintaan dari masyarakat terhadap lingkungan
 Kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan dari masyarakat sekitar ataupun
penyebrang jalan
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan penelitian/Observasi limbah sampah masyarakat sekitar jembatan oesapa barat
kupang nusa tenggara timur ini dilakukan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Teknik
Lingkungan dan Penyehatan yang bertujuan kepada mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui
limbah apa saja yang ada dan bagaimana cara menanggulangi limbah tersebut . Adapun
tujuan lain dari kegiatan ini yaitu untuk membentuk rasa tanggung jawab dan kerja sama
mahasiswa dalam maupun antar kelompok dalam proses pengambilan dan pengolahan data
lapangan.

D. PEMBAHASAN DAN PERENCANAAN PENANGGULANGAN


1) DEFINISI
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah
tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai
atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Ditinjau dari sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah,
kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat
yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-
tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah
termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan
umumnya berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya. Kehidupan manusia tidak akan
pernah lepas dari sampah dan dalam kegiatannya manusia senantiasa an sampah baik
sampah organik maupun non organik.
2. JENIS-JENIS SAMPAH
Jenis-jenis Sampah Berdasarkan asal atau sumbernya, sampah padat dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1) Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini denganmudah dapat
diuraikan melalui proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas,
karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar
tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran,
buah-buahan dan lain-lain.
2) Sampah non norganik atau anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahanbahan
non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan
bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi sampah logam dan produk-
produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah
detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme
secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga
misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng. Dampak negatif sampah-
sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama
akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak
dipakai lagi (refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan
menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
3. DAMPAK SAMPAH
Dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan antara lain:
a. Penurunan Kualitas Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain adalah sebagai berikut :
 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
 Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat
di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).


 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia).
Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Laporan Antara - Kajian Timbulan
Sampah Harian Permukiman Kulon Progo 2 – 2.
b Penurunan Kualitas
Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam kali,saluran drainase,
saluran irigasi atau sungai akan mencemari air yang ada. Berbagai organisme termasuk
ikan menjadi terancam keberadaannya dan bahkan bisa lenyap sehingga ekosistem
perairan biologis pun bisa berubah.
Penguraian sampah yang di buang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas
cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi
dapat meledak.
c Dampak terhadap Aspek Sosial dan Ekonomi Dampak-dampak tersebut adalah
sebagai berikut :
 Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat, yang juga berarti semakin meningkatnya biaya
pemeliharaan kesehatan untuk pengobatan.
 Menurunnya kenyamanan bertempat tinggal akibat penumpukan sampah yang
tidak terkelola dengan baik, dan menciptakan pemandangan yang tidak sedap dan
tidak sehat.
d Penurunan kualitas infrastruktur seperti saluran drainase, irigasi dan jalan akibat
masuknya sampah ke dalam kali. Terganggunya aktivitas ekonomi akibat gangguan
polusi baud an visual akibat pengelolaan sampah yang kurang baik
4. PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R
Pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya pengurangan pembuangan sampah,
melalui program menggunakan kembali (Reuse), mengurangi (Reduce), dan mendaur
ulang (Recycle).
1) Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara
langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
2) Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya
sampah.
3) Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami
proses pengolahan. Mengurangi sampah dari sumber timbulan, diperlukan upaya
untuk mengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya-upaya yang dapat
dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber sampah (dari hulu) adalah
menerapkan prinsip 3R.
5. PERENCANAAN BAK PENAMPUNG SAMPAH

Berikut merupakan contoh tampilan gambar perencanaan bak sampah :

1) Tampak Depan

Gambar 2. Tampak Depan Bak Sampah

2) Tampak Perspektif
Gambar 3. Tampak Perspektf Bak Penampung Sampah

3) Tampak Belakang

Gambar 4. Tampak Belakang Bak Penampung Sampah

Jika sampah dipisah pisah seperti pada gambar diatas,sampah tersebut bisa dengan mudah
didaur ulang kembali,Contohnya :
1) Untuk sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan bisa didiamkan kemudian
dicampur dengan cairan microba agar tidak bau dan cepat busuk yang kemudian
sampah tersebut bisa menjadi pupuk untuk tanaman yang mana pupuk tersebut bisa
digunakan sendiri dan juga bisa dijual kembali.

2) Untuk sampah anorganik seperti bungkus rokok,bungkus penyedap masakan dan


sebagainya setelah dikumpulkan akan dibakar ditungku yang kemudian menghasilkan
gas helium dan gas metan. Selanjutnya abu dari pembakaran sampah tersebut bisa
dijual di industri batako atau bisa juga sebagai bahan tambahan untuk pembuatan bak
sampah untuk diletakkan dilokasi lainnya. Selanjutnya sisa asap pembakaran disuling
kedalam air dan digunakan untuk industri semen.
3) Untuk sampah rongsokkan seperti kaleng,botol,karung dan lain sebagainya setelah
dikumpulkan dan bisa dijual kembali kepada pengrajin lainnya
4) Untuk Sampah kain bisa setelah dikumpul bisa dijual kembali atau bisa digunakan
sendiri sebagai kain lap dan lain sebagainya.

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian dan melewati proses pengolahan data, maka kami kelompok 1
menyimpulkan bahwa limbah sampah yang terdapat pada kali jembatan oesapa ini
merupakan hal yang berbahaya untuk kesehatan makhluk hidup maka dari itu perlu
malakukan perencanaan pengolaan kembali sampah tersebut agar dapat mengurangi limbah
sampah dan juga dapat mengurangi penyakit yang bisa disebabkan oleh sampah terhadap
masyarakat sekitar.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai