Ditulis oleh:
1. Sonya Desma Nuraiza
2. Fitri Aisyah Ramadhani
3. Abet Evanthr
4. Muhammad Iqbal
Sampah adalah bahan yang tidak terpakai lagi atau bahan yang terbuang atau di
buang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam baik dari
rumah-rumah ataupun dari sisa-sisa proses industri. Secara garis besar sampah
dapat diartikan sebagai limbah dari sisa aktivitas manusia yang tidak terpakai, dapat
bersifat organik maupun anorganik, karena membahayakan kesehatan lingkungan
harus dibuang atau disingkirkan atau dikelola dari lingkungannya. Sedangkan
menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud
dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat.
Sampah di katakan kotor karena merupakan sisa dari kegiatan manusia ataupun
alam yang sudah tidak digunakan atau sudah diambil fungsi utamanya dan tidak
dikelola dengan baik, seperti sisa makanan yang berserakan, sampah plastik
berserakan dipinggir jalan, botol minum mengapung di sungai juga daun-daunan
yang berserakan dan masih banyak lagi. Hal itu tentu mengganggu pandangan
sehingga masyarakat atau orang orang menganggap sampah itu kotor.
Secara umum, paradigma masyarakat terhadap sampah sudah dapat kita tebak,
kotor dan menjijikan, sehingga banyak orang memilih untuk menjauh dari
keberadaan sampah. Pandangan terhadap sampah tersebut kemudian menjadi
faktor penghambat terciptanya lingkungan yang bersih dan ideal. Saat bertemu
dengan sampah yang berada tidak pada tempatnya, membuat masyarakat pun
enggan untuk bersentuhan atau memindahkannya ke tempat yang seharusnya.
Konsep mengenai sampah, yaitu sebagai hal negatif, tidak bernilai, dan memiliki
tujuan hanya untuk dibuang, sejak awal juga menjadi faktor terpenting dalam
membentuk paradigma masyarakat tentang sampah.
Namun faktanya, sampah yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari hari
merupakan hasil dari aktivitas manusia, dan secara otomatis harus kita
pertanggungjawabkan. Tidak meletakkan sampah pada tempatnya dengan alasan
"kotor" atau "menjijikan" bukanlah hal yang benar. Dengan merubah cara berpikir
kita, salah satunya dengan memandang keberadaan sampah sebagai sebuah
kewajiban dan tanggungjawab, kita lebih termotivasi untuk memenuhi peran kita
terhadap lingkungan.
Selain peran masyarakat dalam mengatasi sampah peran pemerintah juga sangat
dibutuhkan, yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah
yaitu, permudah akses pembuangan, mengatur dan memaksimalkan peran petugas
kebersihan, memberikan petugas apresiasi lebih, dan meningkatkan edukasi atau
penyuluhan.
Cara buat:
1. Siapkah botol AQUA bekas ukuran 1,5 liter.
2. Potong botol menjadi dua bagian. Gunakan potongan bagian bawah untuk
dijadikan vas dan simpan potongan botol bagian atas (yang berisi tutup) untuk
dijadikan kerajinan lain. Agar lebih menarik, buat bekas potongan tadi menjadi
bergerigi.
3. Hias hingga menjadi vas bunga yang cantik.
4. Isi vas dengan air hingga setengah full, lalu masukkan bunga.
5. Vas bunga pun siap diletakkan di atas meja!
Daftar pustaka