Anda di halaman 1dari 5

Nama : Qadrin Jeniria

NIM : F1051201021
Kelas : IV A2

PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah yang terletak di Kuburaya Jalan raya desa kapur ini
merupakan pencemaran yang bersumber dari limbah domestik yaitu limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk, tempat usaha, dan industri. Limbah domestik dapat
dibedakan menjadi dua yaitu limbah padat dan limbah cari. Limbah padat seperti
sampah anorganik (kantong plastic, kaleng, botol kaca, dll) maupun organic(sampah
bekas makanan, sayuran-sayuran sisa, dan juga daun yang sudah membusuk),
sedangkan limbah cair seperti deterjen, oli, cat, bahan bakar, dll.
Penyebab dari pencemaran tanah yang terjadi adalah karena tumpukan sampah
masyarakat, dimana masyarakat membuat tanah kosong menjadi untuk membuang
sampah atau menumpuk sampah. Sampah yang dibuang pada lahan kosong tersebut
sangat beragam dari yang organik maupun yang anorganik . Padahal sudah banyak
sekali tempat pembuangan sampah yang terletak pada tepi jalan raya sebagai fasilitas
untuk masyarakat membuang sampah pada tempatnya agar terhindar dari hal yang tidak
diingkan seperti salah satunya pencemaran tanah.

Fenomena yang dapat diamati dari pencemaran tanah ini adalah matinya
tumbuhan yang terdapat pada lahan yang dijadikan tempat pembungan sampah. Seperti
yang terlihat digambar, tempat yang terdapat tumpukan sampah tidak ditumbuhi rumput
maupun pohon, sedangkan tempat yang tidak dijadikan tempat pembuangan sampah
banyak ditumbuhi rumput maupun pohon dan tumbuhan lain. Dalam artian pecemaran
tanah mempunya dampak yaitu mengurangi kesuburan tanah dan membuat tumbuh-
tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati. Ketika tanah sudah tercemar dengan
berbagai macam zat yang merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan
menurunkan tingkat keseburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena
zat-zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak
tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Hal ini juga akan berakibat pada
masa hidup tanaman. Tanaman yang awalnya tumbuh dengan subur, lama-kelamaan
akan menjadi layu, bahkan akan mati. Selain tanaman, pencemaran pada tanah juga
berdampak pada makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat-zat polutan
yang ada didalam tanah akan masuk ke dalam jaringan tumbuhan, dan ketika tumbuhan
tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat
tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.
Pencemaran tanah yang disebabkan oleh dari limbah organik sendiri adalah
limbah yang dalam proses penguraiannya tidak memakan waktu dan proses yang lama,
hanya dengan waktu yang singkat limbah ini kan mudah terurai. Sedangkan, limbah
anorganik memakan waktu yang lama dan proses yang panjang agar bisa terurai. Jika
dilakukan perbandingan, limbah organik masih berada level yang jauh lebih baik
dibandingkan limbah anorganik yang sangat berbahaya. Proses dan waktu penguraian
juga berpengaruh atas kadar berbahaya kedua limbah tersebut. Namun, bukan berarti
limbah organik juga tidak berdampak negatif. Jika tanah mengalami kelebihan limbah
organik, maka akan berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembang tanaman di
lingkungannya.
Kebalikan dari limbah organik yang tidak terlalu berbahaya, limbah anorganik
merupakan limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Limbah anorganik yang
sangat sulit untuk diuraikan menyebabkan tanah lebih mudah tercemar. Selain membuat
tanah jadi tercemar, limbah anorganik juga berperan dalam membuat lingkungan
menjadi kotor. Dengan demikian, tempat yang memiliki banyak sekali limbah
anorganik akan menjadi sarang nyamuk karena limbah anorganik bisa menjadi wadah
tempat menampung air hujan yang disukai oleh nyamuk untuk dijadikan sarang.
Limbah ini mungkin bisa dihilangkan dengan cara dibakar, tetapi jika dengan
pembakaran dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran terhadap udara.
Penyebab dari pencemaran tanah berikutnya adalah limbah yang berbentuk cair
dan limbah yang berbentuk padat. Seringkali masyarakat menganggap sepele
keberadaan limbah cair yang berasal dari sisa pembuatan suatu produk tertentu. Limbah
cair ini, mayoritas dihasilkan oleh sektor industri, baik itu industri yang besar maupun
industri yang kecil. Limbah cair ini memang mayoritas dihasilkan dari limbah pabrik.
Namun, limbah cair yang berasal dari rumah tangga dan urusan domestik masih sebagai
penyumbang terbanyak pencemaran pada tanah. Contoh limbah cair yang berasal dari
rumah tangga dan urusan domestik, seperti limbah air bekas mencuci baju, mencuci
piring, air bekas deterjen, atau air bekas karbol untuk mengepel lantai. Limbah cair ini
sangat mencemari tanah karena larut dan menyerap ke dalam tanah. Dengan kata lain,
limbah cair ini berperan besar dalam merusak kandungan zat-zat yang ada di dalam
tanah.
Bukan hanya limbah cair, limbah padat juga sama berbahayanya dalam
pencemaran tanah. Limbah padat adalah sampah dari sisa kegiatan yang berupa
produksi maupun konsumsi yang memiliki bentuk padat. Sama halnya dengan limbah
cair, limbah padat juga banyak dihasilkan oleh sektor industri yang berupa pabrik bubur
kertas. Selain itu, kegiatan domestik juga menyumbang banyak limbah padat, seperti
daun, plastik kertas, dan lain sebagainya. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari
adanya limbah padat. Pada akhirnya limbah padat ini mengotori dan mencemari tanah
sehingga membuat siklus kehidupan terganggu.
Dengan adanya pencemaran tanah ini pasti mempunyai dampak-dampak dari
pencemaran itu tersebut. Ada beberapa dampak dari pencemaran tanah yaitu pada
manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampaknya:

1. Dampak Buruk Pencemaran Tanah Terhadap Manusia.


Lingkungan yang kotor dapat membawa dampak buruk pada manusia
yang tinggal di lingkungan tertentu. Sebagai contoh, polusi sampah diketahui
dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran
pencernaan, sebagainya. Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang
menumpuk tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa
penyakit seperti lalat akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan
satu-satunya dampak buruk lingkungan kotor serta polusi terhadap manusia.
Dampak lain dari lingkungan yang kotor dan polusi sampah terhadap
manusia yang sudah semestinya kita cegah yaitu terjadinya gangguan
pernafasan. Hal ini bisa terjadi jika solusi yang digunakan untuk mengelola
sampah yang menggunung adalah dengan membakarnya. Sampah yang dibakar,
terutama jika sampah yang dimaksud adalah sampah anorganik, dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia yang hidup di dalamnya.
Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu
kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan
sampah yang buruk akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi
sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi manusia.
2. Dampak Buruk Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan.
Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk
baik itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk
lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi
banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran tanah. Pembuangan limbah
atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan tentu saja ini
merupakan sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi
manusia. Selain menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari
tanah dan menjadikannya tidak sehat. Sama halnya dengan sampah yang dibakar
di pekarangan rumah mengingat pembakaran sampah, apalagi sampah
anorganik, dapat merusak lingkungan jika dilakukan secara terus menerus.

Jika semua hal tersebut terjadi di lingkungan kita, sebagai anggota masyarakat
yang baik, tentunya kita tidak boleh menyalahkan pemerintah setempat mengingat
kebiasaan warga masyarakat di lingkungan lah yang kemungkinan menjadi
penyebabnya sehingga masyarakat lah pihak pertama yang harus berusaha mengatasi
permasalahan tersebut. Adapun upaya yang dapat dilakukan kita sebagai masyarakat
untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan :

1. Bangkitkan Kesadaran dan Kepedulian Kita Tentang Lingkungan


Karakter “masa bodo” dan “sok praktis” sudah mendarah daging pada diri
masyarakat Indonesia. Pemerintah juga sudah pasti kehabisan akal bagaimana
cara efektif untuk membuka hati masyarakat. Berbagai sosialisasi, program
penyuluhan, himbauan sampai denda sekalipun ternyata berbuah nol. Sekarang
waktunya kita sendiri untuk sedikit merenungkan hal ini. Berhentilah
menyalahkan pemerintah atau Pemda setempat mengenai masalah ini. Karena
prilaku tidak bersih ini memang berawal dari masyarakat.
2. Mulailah dari Rumah
Mulailah kebiasaan membuang sampah pada tempatnya di rumah. Sediakan
tempat sampah di setiap ruangan rumah, kemudian buanglah sampah tersebut
pada bak/tempat sampah yang telah disediakan oleh pemerintah. Ada baiknya
dipisahkan antara sampah plastik dan non plastik, agar lebih mudah
dikelompokan di tempat pembuangan akhir nanti. Jangan melempar kantong
plastik berisi sampah ke tanah yang kosong.
3. Cobalah Kurangi Pemakaian Plastik
Hampir semua minuman dan makanan yang dijual menggunakan kemasan
plastik seperti kresek. Yang digunakan untuk membungkus atau mewadahi
barang belanjaan. Plastik juga punya andil besar dalam pencemaran lingkungan
khususnya tanah. Plastik termasuk jenis sampah non oraganik yang sulit
diuraikan.
4. Mengisi waktu luang dengan keterampilan
Untuk pribadi yang terdidik seperti pelajar atau mahasiswa setempat diharapkan
untuk membantu proses penanggulangan sampah daur ulang. Sekarang kan
sudah banyak dijumpai contoh daur ulang sampah yang menjadi nilai jual yang
tinggi.
Sumber :

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-lingkungan-kotor-
dan-polusi-sampah-32

https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-tanah/

Anda mungkin juga menyukai