Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMAD MAHADTIR

NIM : 220112500012
KELAS : 04
TUGAS : 2 “ESAY PENCEMARAN TANAH”
MATKUL : PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Kasus Pencemaran Tanah Oleh Sampah Plastik

Tanah merupakan sumber vital bagi kehidupan dan menjadi tempat hidup manusia. Pencemaran
tanah pada dasarnya dihasilkan dari adanya campur tangan manusia yang berlebihan dalam
menggunakan tanah.

Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya bahan pencemar berbentuk padat dan cair ke dalam
tanah yang merusak komponen asli tanah. Manusia berperan besar dalam kasus pencemaran
tanah di bumi.

Secara alamiah, tanah hanya bisa tercemar oleh mekanisme erosi namun dapat diimbangi oleh
proses pelapukan produk alami dan pembentukan tanah baru. Perbedaan kualitas tanah pada
umumnya dinilai dari kondisi lapisan humus hasil pelapukan dan pembusukan sisa-sisa
organisme tanaman di bagian permukaan tanah. Semakin bervariasi mahluk hidup di dalam tanah
maka semakin berkualitas tanah tersebut. 
Masalah akan muncul bila tanah mengalami pencemaran sehingga komposisi pembentuk
alaminya menjadi berubah dan merugikan mahluk yang hidup di dalamnya. Pencemaran tanah
dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu:

a. Pencemaran langsung
Pencemaran in bisa terjadi akibat beberapa kegiatan berikut seperti penggunaan pestisida, pupuk
dan kegiatan pertanian lain. Pembuangan limbah seperti oli bekas, merkuri, sisa detergen dan
sampah industri juga menjadi sarana pencemaran tanah secara langsung. Sampah plastik, kaleng,
batu baterai yang mengandung logam berat juga dapat menghalangi siklus biokimia di dalam
tanah.

b. Pencemaran tidak langsung


Contohnya air yang sebelumya mengandung polutan dari pabrik dialirkan ke dalam tanah. Selain
itu sampah logam yang dibuang ke dalam tanah suatu saat akan tersiram hujan sehingga
mengubah logam menjadi korosif sehingga larutan korosif akan hanyut dan masuk ke dalam
tanah. 

c. Penemaran melalui udara


Hal ini dipicu oleh hujan asam yang mengandung senyawa-senyawa polutan yang membentuk
asam nitrat dan asam sulfat. Hujan ini akan mengganggu kestabilan ekosistem tanah atau pH
tanah  menjadi asam sehingga akar-akar tumbuhan akan sulit menyerap unsur hara tanah.
Secara umum sumber pencemaran tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Bahan buatan atau bahan polimer, misalkan adanya penggunaan plastik berlebihan, sterofoam
yang dibuang sembarangan merupakan masalah tersendiri karena sulit terurai.
2. Pupuk buatan yang digunakan berlebihan akan merusak dan mengganggu kestabilan tanah
sehingga rawan menjadi tanah kritis.
3. Limbah yang dibuang sembarangan ke tanah.

Kesehatan lingkungan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak, tidak
terkecuali masyarakat. Penyebaran sampah plastik sendiri semakin banyak terjadi di berbagai
lokasi seperti di Indonesia.
Kebutuhan kemasan plastik yang tinggi kini menjadi tren di mana para penyedia produk
sangat bergantung pada tipe kemasan satu ini. Selain karena murah dan awet, plastik sangat
mudah ditemui dan bisa dibentuk sedemikian rupa.
Alasan lain karena plastik memiliki berat yang cukup ringan dengan durabilitas yang
tinggi, jadi tidak heran bila banyak produsen kemasan sangat tertarik memilih bahan satu ini
untuk digunakan sebagai bahan pokok kemasan.
Namun dengan banyaknya produk yang dipasarkan, tentu seiringan dengan banyaknya
bungkus plastik yang tersebar di berbagai lokasi. Efek buruk dari sampah plastik diperparah
dengan minimnya edukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang atau membuang serta
memilah sampah di tempatnya.

Penyebaran Sampah di Indonesia


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta
ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke
laut. Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per
tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
Data dari Geotimes tahun 2016 menyebutkan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6.500
ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. 
Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang, angkanya naik tajam
dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan
kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah
Tiongkok.
Belum usai, angka ini diperparah dengan penambahan impor sampah plastik dari negara-
negara lain yang pada tahun 2018 mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun
sebelumnya. 
Dampaknya yaitu polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan
hidup menjadi terancam. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai
anggota Aprindo selama setahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau
setara dengan 65,7 Ha kantong plastik. 
Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali luas lapangan sepakbola. Maka dari itu,
Aprindo sangat mendukung langkah pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan
menerapkan kantong plastik berbayar.
Dampak Sampah Plastik Terhadap Lingkungan

Sampah plastik memang terlihat mudah dan sepele bila berkaca pada satu buah saja,
namun faktanya jumlah sampah plastik kian meresahkan mengingat jumlahnya yang sangat cepat
meningkat dari tahun ke tahun.

Banyak sekali sumber pencemaran tanah baik itu limbah cair maupun limbah padat.
Seperti yang terjadi dilingkungan saya yaitu pencemaran tanah yang disebabkan oleh sampah
plastik. Seperti yag kita ketahui limbah plastik sangat berbahaya bagi tanah. Strukturnya yang
susah terurai membuat dampak buruk bagi tanah maupun bagi organisme dalam tanah. Sampah
ini berasal dari limbah rumah tangga, yang dibiarkan menumpuk tanpa adanya penanggulangan
lanjutan.
Dampak sampah plastik juga bisa menimpa flora dan fauna di samping manusia itu
sendiri. Bila tidak dikelola dengan baik, sampah plastik akan merusak lingkungan dalam jangka
waktu menengah hingga panjang.
Salah satu alasan mengapa sampah plastik menumpuk dalam jumlah yang banyak karena
komponennya sangat sulit terurai. Dibutuhkan waktu yang lama agar sampah plastik bisa terurai
secara sempurna.
Bahkan, saat sudah terurai sampah plastik akan merusak lingkungan sekitar ketika
menjadi komponen mikroplastik. Dengan kata lain, sampah plastik yang hilang tidak benar-benar
terurai secara sempurna di tanah melainkan meninggalkan bentuk baru yang bisa mengendap
pada beberapa sumber makanan seperti ikan atau sayuran.
Cara Menanggulangi Sampah
Faktanya, dalam memerangi sampah plastik diperlukan andil dari seluruh pihak seperti
masyarakat, perusahaan, hingga pemerintah. Dari segi pemerintah sendiri sudah banyak program
yang dilakukan seperti pelarangan kantong plastik sekali pakai.
Dari sisi masyarakat, sudah banyak organisasi yang bertujuan mengelola sampah plastik agar
dapat didaur ulang sesuai dengan standar dan pastinya memiliki nilai ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai