Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DAMPAK LIMBAH PLASTIK DAN


LIMBAH DETERGEN TERHADAP
KESUBURAN TANAH

OLEH :
NAMA: ISMAWATI
NIM: A0121333
KELAS: D AGRIBISNIS

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan paper ini yang berjudul dampak limbah plastic dan
limbah detergen terhadap kesuburan tanah untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan keilmuan
teknologi dan lingkungan .
Makalah ini membahas tentang dampak limbah plastik dan limbah detergen terhadap kesuburan
tanah.
melalui kata pengantar ini penulis lebih dulu meminta maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.Penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu
adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini jauh lebih baik lagi.

Majene, 12 juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................iii
A. Latar Belakang........................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................1
A. Limbah plastik dan air detergen dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah...........2
B.Dampak limbah plastik dan air detergen terhadap kesuburan tanah ..............................3
C. Pencegahan dan penyemaran limbah plastic dan air detergen..........................................4
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................................6
B. Saran……………………………………………………………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga kelestarian tanah untuk tetap
mendukung kehidupan di bumi ini. Namun, sebagaimana air dan udara, tanah pun dapat
mengalami pencemaran yaitu masuknya bahan kimia yang dibuat manusia ke dalam tanah alami.
Contoh bahan kimia yang mengakibatkan pencemaran tanah adalah limbah plastik dan air
detergen.

Plastik adalah suatu jenis bahan yang dekat denga kehidupan sehari-hari. Ketika kita
makan, minum dari botol, membawa barang, membungkus sesuatu, mungkin tak sedikit dari kita
menggunakan plastik. Sehingga tanpa disadari kita telah turut andil dalam penambahan jumlah
sampah plastik yang semakin menggunung dan sulit untuk terurai ini. Menurut data kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, produksi sampah plastik di Indonesia menduduki
peringkat kedua sampah domestik yaitu 5,4 juta ton pertahun.

Plastik terbuat dari bahan dasar sisa minyak bumi beserta aneka bahan lainya yang tidak
dapat larut dalam tanah dengan cara yang sama seperti bahan organik. Walaupun tidak dapat
terurai, plastik dari berbagai bahan dapat mengalami proses fotodegradasi atau terpecah-pecah bila
terkena pancaran ultraviolet dari sinar matahari. Namun proses tersebut tentunya memerlukan
waktu yang sangat lama, para pakar memperkirakan setidaknya memerlukan waktu selama 500
hingga 1000 tahun untuk terjadinya penguraian ini.

Indonesia merupakan tanah yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Tanah yang
subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram, humus dan semacamnya yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Tapi akhir-akhir ini kesuburan tanah di Indonesia
mengalami penurunan akibat aktifitas industri dan juga rumah tangga yang membuang limbah ke
lingkungan. Misalnya adalah limbah detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian. Detergen
yang memiliki banyak sekali busa sangat berguna untuk membersihkan kotoran dengan cepat.
Namun, sebenarnya busa yang melimpah akan menjadi limbah yang menyebabkan bakteri -bakteri
mati, jika bakteri mati maka tanah tidak bisa mengalami proses pembusukan, penguraian zat
beracun, dan dapat mengakibatkan penurunan pada kesuburanya.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa plastik dan air detergen dapat mempengaruhi kesuburan tanah?
2. Dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh limbah plastik dan air detergen bagi
kesuburan tanah?
3. Bagaimana cara pencegahan limbah plastik dan air detergen agar tidak semakin parah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Limbah plastik dan air detergen dapat mempengaruhi kesuburan tanah

Plastik merupakan senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar dan tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Karena tidak dapat diuraikan akibatnya plastik akan
menumpuk sehingga mengganggu kesuburan tanah. Timbulan sampah yang berasal dari limbah
domestik dapat mengganggu atau mencemari karena lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan
sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu,
timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom
dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bioorganisme tanah,
tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik
yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.

Dalam air detergen mengandung berbagai zat yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dan menyebabkan cacing menjadi mati. Penyebab dari turunnya kesuburan tanah
tidak hanya berasal dari hasil pembangunan industri tetapi aktivitas rumah tangga juga ikut serta
mempengaruhi hal tersebut.Seperti limbah air detergen dari hasil mencuci pakaian. Kandungan
yang terdapat pada detergen seperti petrokomiadan fosfat bahkan nonylphenol ethoxylates (NPE),
produk sampingan dalam banyak detergen adalah ancaman utama bagi tanah dan sungai .

Sampah plastik memang terlihat mudah dan sepele bila berkaca pada satu buah saja, namun
faktanya jumlah sampah plastik kian meresahkan mengingat jumlahnya yang sangat cepat
meningkat dari tahun ke tahun.
Dampak sampah plastik juga bisa menimpa flora dan fauna di samping manusia itu sendiri.
Bila tidak dikelola dengan baik, sampah plastik akan merusak lingkungan dalam jangka waktu
menengah hingga panjang. Berikut beberapa dampak sampah plastik terhadap lingkungan:
1. Sampah Plastik Sulit Terurai
Salah satu alasan mengapa sampah plastik menumpuk dalam jumlah yang banyak karena
komponennya sangat sulit terurai. Dibutuhkan waktu yang lama agar sampah plastik bisa terurai
secara sempurna.
Bahkan, saat sudah terurai sampah plastik akan merusak lingkungan sekitar ketika menjadi
komponen mikroplastik. Dengan kata lain, sampah plastik yang hilang tidak benar-benar terurai
secara sempurna di tanah melainkan meninggalkan bentuk baru yang bisa mengendap pada
beberapa sumber makanan seperti ikan atau sayuran [2].
2. Pencemaran Udara
Sampah yang ada di Indonesia sendiri masih sulit terurai ditambah edukasi masyarakat
yang masih minim maka tidak heran bila pencemaran udara bisa jadi salah satu masalah baru.
Banyaknya sampah yang terkumpul akan langsung dibakar dan nantinya akan meninggalkan asap.
Faktanya, pembakaran sampah plastik memang sangat membahayakan kesehatan manusia
dan menambah penyebaran udara tidak sehat di lingkungan.
3. Rusaknya Ekosistem Laut
Selain merusak tanah dan udara, laut juga menjadi target berikutnya. Kandungan air akan rusak
dengan penyebaran sampah plastik, tentunya biota laut juga terdampak serius akibat hal ini.
Banyak kasus yang menimpa satwa di laut akibat penyebaran sampah plastik, salah satunya kasus
paus di Wakatobi yang membawa sampah sebanyak 5,9 kg sampah plastik di dalam perutnya .
Tidak hanya itu, banyak juga hewan yang terdampak seperti kain, plastik, hingga olahan botol
yang mampu membahayakan kehidupan hewan di laut.

B. Dampak limbah plastik dan air detergen terhadap kesuburan tanah

Sampah plastik merupakan jenis golongan sampah anorganik yang tidak ter-biodegradasi.
Karena tidak dapat terurai di dalam tanah akibatnya menjadikan lapisan tanah menjadi tidak dapat
ditembus oleh akar tanaman dan tidak ditembus oleh air. Sehingga peresapan air dan mineral yang
dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang,
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.

Dalam hal ini plastik yang mengandung logam berat seperti dioksin akan sangat berbahaya
bagi kesehatan dan lingkungan, termasuk tanah. Penurunan kesuburan tanah akan meningkat setiap
tahunya jika pembuatan plastik dalam beberapa tahun meningkat. Tanah akan mudah tererosi
karena penumpukan sampah plastik di permukaan tanah. Selain itu juga, akan terjadi degradasi
lahan yang mengakibatkan lapisan permukaan tanah tertutupi oleh sampah plastik tersebut.
Apalagi untuk pertanian semakin besar tanah tersebut tercemar oleh sampah plastik maka akan
terjadi penurunan produksi pertanian di suatu wilayah.

Detergen dapat membentuk banyak busa dalam air dan banyak jenis detergen sulit sekali
diuraikan oleh enzim-enzim bakteri pengurai sehingga akan tetap utuh dan berbusa. Limbah
detergen yang tidak dapat diurai dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penurunan tingkat
kesuburan tanah dan juga menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap. Menurut
Petra Widmer dan Heinz Frick menyatakan bahwa, detergen terurai dalam hitungan minggu hingga
bulanan sedangkan persyaratan ekolabel memberikan jangka waktu peruraian limbah detergen di
lingkungan alam hanya dua hari. Selain itu detergen dalam air buangan dapat meresap ke air tanah
atau sumur-sumur di masyarakat. Air yang tercemar limbah detergen tidak baik bagi kesehatan
karena dapat menyebabkan kanker. Kanker ini diakibatkan oleh menumpuknya surfaktan di dalam
tubuh manusia.

Bahan lain yang terkandung dalam detergen adalah filler (pengisi). Filler adalah bahan
tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah
kuantitas. Contoh Sodium sulfat. Sedangkan aditif adalah bahan suplemen atau tambahan untuk
membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna. Bahan aditif ini
sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen. Aditif ditambahkan untuk
komersialisasi produk atau agar produk dapat menarik perhatian konsumen. Contoh dari aditif
adalah enzim, boraks, Natrium klorida, Carboxy methyl cellulose (CMC). Sayangnya diantara zat-
zat tersebut ada yang tidak bisa dihancurkan oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan
pencemaran lingkungan. Limbah detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang
menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta membuat cacing
menjadi mati. Padahal cacing berfungsi untuk menguraikan limbah organik maupun non organik
Dan menyuburkan tanah.

Pencemaran tanah mempunyai dampak yang cukup mengkhawatirkan dan dapat menyebabkan
gangguan besar dalam keseimbangan ekologi dan kesehatan makhluk hidup. Berikut adalah
beberapa dampak buruk pencemaran tanah :

1. Turunnya kesuburan tanah yang berakibat pada menurunnya produktifitas tanah. Tanah
yang telah terkontaminasi susah bahkan tidak dapat menghasilkan tanaman yang sehat.
2. Tanah akan kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnya. Tanaman juga tidak
akan berkembang pada tanah tersebut, yang lebih lanjut akan mengakibatkan erosi tanah.
3. Gangguan dalam keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam tanah.
4. Peningkatan salinitas tanah yang akan menyebabkan tanah tandus.

Pada umumnya tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang di tanah tercemar. Namun, jika
beberapa tanaman berhasil tumbuh maka tanaman ini akan cukup beracun untuk menyebabkan
masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya. Debu beracun
adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah.

Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang akan menyebabkan
kematian berbagai organisme penting di dalamnya. Hal ini juga akan mempengaruhi predator yang
lebih besar dan memaksa mereka untuk pindah ke tempat lain setelah mereka kehilangan pasokan
makanannya beracun untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat
atau mengkonsumsinya.

Jadi, limbah air detergen menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah atau disebut
dengan pencemaran tanah. Pencemaran tanah mengakibatkan tanaman serta cacing menjadi mati.
Karena jika cacing mati maka tidak ada yang menguraikan limbah organik maupun non organik
pada tanah dan tanah menjadi tidak subur. Pencemaran tanah juga dapat mengganggu segala
aktivitas makhluk hidup.

C. Pencegahan penyemaran limbah plastik dan air detergen

Penanggulangan limbah plastik tidak bisa langsung dihilangkan secara cepat karena akan
membutuhkan proses yang panjang. Namun kita bisa memulainya dengan cara yang lebih mudah,
yaitu dengan memisahkan sampah menjadi dua golongan yaitu sampah organik dan anorganik.

Sampah organik merupakan sampah yang dapat ter-biodegradasi atau dapat diuraikan oleh
tanah, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah. Maka
dari itu sangatlah bijak bagi rumah tangga yang memisahkan sampahnya atas dua bagian organik
dan anorganik ke dalam dua wadah yang berbeda.

Sampah organik yang dapat ter-biodegradasi dapat kita olah kembali, seperti: dijadikan
bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat
kita gunakan kembali, kemudian bisa dijadikan kompos khususnya kotoran hewan yang dapat
dibuat biogas, dll. Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan dapat kita gunakan
kembali menggunakan daur ulang dari bahan yang tidak layak pakai menjadi bahan yang layak
pakai dan dapat di komersilkan.

Untuk mengurangi limbah air detergen dapat dimulai dengan menggunkan detergen sesuai
takaranya dan tidak menggunakan secara berlebihan, karena nyatanya pakaian tidak lebih bersih
dengan tambahan detergen bahkan pakaian yang tidak terlalu kotor bisa dibersihkan hanya dengan
dikucek tangan atau mesin cuci tanpa detergen. Kemudian menanam tanaman penyerap zat
pencemar pada samping selokan seperti: jaringao, pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy
ruas, thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Meskipun kurang efektif karena
tumbuhan tersebut hanya mampu menyerap sedikit limbah, tetapi cara ini cukup mudah dan
sederhana untuk dilakukan.

Cara pencegahan lainya adalah tidak membuang sampah sembarangan. Sampah apapun,
khusunya pembersih berbahan kimia atau produk-produk medis wajib dibuang ke tempat sampah.
Sampah yang berserakan pun perlu ada inisiatif untuk membuang sebab jika terbawa ke air sungai
akan berpotensi berbahaya bagi manusia dan lingkungan karena sifatnya yang menular, beracun,
dan radioaktif. Langkah yang terakhir adalah menggunakan detergen dengan hemat dan efisien.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Plastik merupakan senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar dan tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Karena tidak dapat diuraikan tentunya berakibat pada
pencemaran lingkungan. Sampah plastik yang menumpuk dalam tanah akan mengakibatkan
lapisan tanah tidak dapat ditembuh oleh akar tanaman dan mengurangi resapan air dari luar. Selain
itu kandungan kimia dari bahan plastik juga sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup tanaman
di sekitarnya.

Pencemaran lingkungan yang lainya juga disebabkan oleh limbah air detergen yang
digunakan untuk mencuci pakaian. Semakin besarnya produksi dan pemasaran detergen serta
penggunaanya yang berlebihan dapat meningkatkan kadar limbah detergen yang terbuang di
lingkungan. Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam detergen sangat berbahaya bagi
makhluk hidup disekitarnya dan dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah.

Cara penanggulangan untuk limbah plastik adalah dengan memilah dan menggolongkan
semua sampah yang terbuang menjadi dua bagian, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang dapat terurai sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak
dapat terurai. Untuk sampah organik dapat digunakan kembali dengan cara ditimbun atau dibuat
kompos dan biogas. Untuk sampah anorganik dapat didaur ulang dari sampah yang tidak layak
pakai menjadi layak pakai dan bahkan dapat dikomersilkan, misalnya mendaur ulang sampah
plastik menjadi tas, dll. Untuk limbah air detergen dapat diatasi dengan cara mengurangi
penggunaan detergen sesuai takaranya, mengurangi penggunaan pelembab, pemutih, dll. Karena
kandungan kimianya yang dapat bereaksi dengan kandungan kimia di alam sehingga dapat
membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih ada kekurangan dan tidak luput dari
berbagai kesalahan. Untuk itu kami berterimakasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
untuk membaca makalah kami, serta kami mengharapkan kritikan dan juga saran agar penyusunan
makalah ini dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/upaya-mengantisipasi-limbah-deterjen

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/bahaya-sampah-plastik-untuk-kesuburan-tanah-61

http://carolinaeva.blogspot.com/2012/10/pengaruh-sampah-plastik-pada-kesuburan.html

http://mmi.manbaul-huda.com/2019/09/14/dampak-limbah-air-detergen-terhadap-kesuburan-
tanah/

Anda mungkin juga menyukai