PENGETAHUAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SAHIDJAKARTA /
2016
KELOMPOK - 4
: 2015339111
NIM
NIM
: 2015330095
: 2015330011
NIM
NIM
: 2015330010
: 2015330026
DAFTAR ISI
Halaman
KELOMPOK - 4................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................3
A.
Latar belakang...........................................................................................3
B.
Rumusan Masalah.....................................................................................4
C.
Limbah Domestik......................................................................................5
B.
1.
2.
3.
C.
B.
C.
Pengoperasian IPAL................................................................................37
D.
Perawatan IPAL.......................................................................................38
E.
KESIMPULAN...............................................................................................40
DAFAR PUSTAKA.........................................................................................41
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan di wilayah Sindangrasa, kota Bogor menuntut fasilitas
infrastruktur yang lebih meningkatkan kenyamanan dan kesehatan semua
ekosistem yang ada di wilayah tersebut mengingat dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu infrastruktur yang penting
dibidang perumahan dan pemukiman dikaitkan dengan isu lingkungan adalah
penyediaan sistem pengolahan air limbah..
Permasalahan pencemaran limbah masih menjadi masalah utama di
wilayah ini, karena semua wargamemiliki saluran pembuangan limbah yang
dibuang secara langsung ke sungai yang melintas diwilayah tersebut.
Di setiap rumah sebagian besar warga memiliki septitank dan pembuangan
air yang langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pada
dasarnya, warga setempat tidak menyadari dampak akibat pembuangan
langsung tersebut. Sehingga perencanaan pembuatan IPAL ini tidak begitu
diperhatikan. Dampak dari pencemaran limbah baru dirasakan oleh warga
sekitar tahun 2001. Hal ini terlihat dari berubahnya kualitas air sungai yang
melintasi
wilayah
ini.
Sedangkan
sebagian
kecil
warganya
selalu
B. Rumusan Masalah
Ruang Lingkup dari makalah yang ini:
1. Penerapan IPAL Komunal
2. Analisis limbah domestik di wilayah Sindangrasa
3. Jenis Jenis struktur bangunan yang digunakan untuk membuat IPAL
Komunal
4. Perancangan IPAL Komunal
karena
mereka
tidak
mudah
terurai,
mereka
jauh
lebih
mematikan
di
laut
daripada
di
darat.
Pengurangan
penggunaan
plastik.
Ketika
berbelanja
bisa
menggunakan tas dari kain atau dari bahan kertas akan mengurangi jumlah
sampah plastik di lingkungan kita. Kemudian, penggunaan kembali plastik
yang masih bisa digunakan.Artinya, ketika kita berbelanja dengan satu
kantong plastik dan plastik tersebut belum rusak, maka bisa menggunakan
kembali kantong plastik tersebut. Lalu proses mendaur-ulang sampah yang
tidak bisa didaur ulang secara alami untuk mengurangi dampak limbah rumah
tangga juga merupakan upaya pengolahan limbah padat. Sampah plastik bisa
didaur ulang dan dibuat seperti kerajinan tangan, dompet, tas, dan beberapa
hiasan untuk di rumah. Beberapa orang telah mendaurulang sampah plastik
dan akhirnya sampah bisa menghasilkan uang tambahan juga. Sedangkan
untuk limbah domestik cair dapat dikurangi dengan cara mengolah nya
dengan menggunakan sistem instalasi pengolahan air limbah yang sudah
dianjurkan oleh pemerintah kota untuk memasang IPAL di wilayah
perumahan, Perkantoran dan Industri. Semua kegiatan yang menghasilkan
limbah harus dilakukan pengolahannya.
Teknik-teknik
pengolahan
air
buangan
yang
telah
11
air limbah disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu
kemudian masuk ke instalasi pengolahan air limbah yang terpusat.
12
rumah
tangga
yang
jumlahnya
makin
penduduk
maupun
hari
makin
besar
sesuai
kota.
Ditambah
perkembangan
dengan perkembangan
lagi
rendahnya
terjadinya
penurunan
kualitas lingkungan.
Padatnya
badan
air
tanpa
proses
pengolahan
telah menyebabkan
g) Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.
h) Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.
i) Dapat menghilangkan amoniak sampai mencapai standar baku mutu yang
berlaku.
j) Perawatannya mudah dan sederhana.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas untuk pengolahan air limbah domestik
teknologi yang digunakan adalah kombinasi proses biofilter anaerob - aerob.
Keunggulan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:
a) Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di bawah tanah
b) Biaya pengoperasian dan perawatan mudah dan mudah.
c) Efisiensi pengolahan limbah tinggi
Kelemahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:
a) Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika bahan filter tidak ada di sekitar.
b) Diperlukan tenaga ahli untuk design dan pengawasan pembangunan
konstruksi IPAL.
c) Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi (mencegah
bocor/rembes).
Karakteristik air limbah yang digunakan adalah tipikal dari air limbah
domestik pemukiman desa Sindangrasa yang dibandingkan dengan baku mutu air
limbah domestik sesai dengan PerMenLH No. 5 Tahun 2014.
Tabel 3.1. Karakteristik Air Limbah Desa Sindangrasa
BOD
Parameter
(Biologycal
Oxygen
Demand)
COD (Chemycal Oxygen Demand)
TSS (Total Suspended Solid)
14
Hasil Analisa
300 mg/l
Baku Mutu
50 mg/l
300 mg/l
300 mg/l
80 mg/l
30 mg/l
15
bak kontaktor aerob ini diisi dengan media khusus dari bahan
plastik tipe sarang tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara
sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media.
Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainismeyang
tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang
mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik,
serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan amonia
menjadi lebih besar. Proses ini sering dinamakan Aerasi Kontak (Contact
Aeration). Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam
bak ini lumpur aktif yang mengandung mikroorganisme diendapkan dan
sebagian air dipompa kembali ke bagian bak pengendap awal dengan pompa
sirkulasi lumpur.
Sedangkan air limpasan (outlet/ over flow) sebagian dialirkan ke bak yang
ditanami ikan, dan sebagian lagi dialirkan ke bak khlorinasi/kontaktor khlor.
Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa
khlor untuk membunuh mikroorganisme patogen. Penambahan khlor bisa
dilakukan dengan menggunakan khlor tablet atau dengan larutan kaporit
yang disuplai melalui pompa dosing. Air olahan, yakni air yang keluar
setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran
umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat
menurunkan zat organik (BOD, COD), amonia, padatan tersuspensi (SS),
phospat dan lainnya dapat juga turun secara signifikan.
Skema proses pengolahan air limbah domestik dengan sistem biofilter
anaerob-aerob dapat dilihat pada Gambar 3.1.
16
Gambar 3.1. Skema proses pengolahan air limbah domestik sistem biofilter anaerob-aerob
17
Gambar 3.2. Denah dan Potongan IPAL limbah domestik sistem biofilter anaerob-aerob
18
19
20
yang akan di hitung adalah slope. Kecepatan minimum air limbah 0,6
m/det dan maksimum 2,5 m/det.
Perhitungan penanaman pipa menggunakan rumus :
Elevasi atas pipa = Elevasi tanah awal (1 meter + diameter pipa)
Elevasi akhir pipa = elevasi tanah akhir (H +diameter pipa)
Kedalaman pipa awal = elevasi tanah awal elevasi atas pipa
Kedalaman pipa akhir = elevasi tanah awal elevasi akhir pipa
Penyaluran air limbah memanfaatkan gaya gravitasi, yakni mengarahkan
aliran air limbah dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah.
Sedangkan sistem pengaliran menggunakan sistem Shallow sewer yaitu
sistem pengaliran dari alat saniter langsung menuju pipa.
Pengadaan manhole setiap 50 m untuk manhole lurus. Jika ada belokan,
pertigaan atau perempatan juga dibangun manhole.
Pipa Yang Digunakan : Disarankan pipa khusus untuk air limbah dari
klas ISO/DIS 4435, warna Orange.
3.2.
Karakteristik Struktur Bangunan IPAL
A. Desain Bak Pemisah Minyak/Lemak
Bak pemisah lemak/grease removal yang direncanakan adalah tipe
gravitasi sederhana. Bak terdiri dari 2 buah ruangan yang dilengkapi
dengan screen pada bagian inletnya. Jenis konstruksi yang di pakai
adalah beton K300. Dipasang sebelum IPAL. Digunakan untuk
memisahkan air limbah non toilet yang banyak mengandung lemak.
Kriteria perencanaan : RT 30 Menit.
30
Volme bak yang diperlukan : 60 x 24 hari x 150 m3 / hari = 3,125 m3
Dimensi Bak :
Panjang
: 3,0 m
Lebar
: 1,2 m
Kedalaman Air : 1,0 m
21
: 2.0 m
Lebar bak
: 4.0 m
Panjang bak
: 4.0 m
: Beton K275
Tebal Dinding
: 20 cm
22
Dimensi ditetapkan :
Lebar
: 4.0 m
Kedalaman air efektif : 2.0 m
Panjang
: 2.5 m
Konstruksi
: Beton K275
Tebal dinding
: 20 cm
23
D. Biofilter Anaerob
Unit ini dilengkapi filter media untuk tempat berkembangnya koloni
bakteri membentuk film (lendir) akibat fermentasi oleh enzim bakteri
terhadap bahan organik yang ada didalam limbah. Media yang digunakan
bisa dari pipa kecil, kerikil, bola-bola plastik, atau tutup botol platik
dengan diameter antara 5 cm s/d 15 cm. Aliran dapat dilakukan dari atas
atau dari bawah.
Karakteristik Biofilter Anaerob :
1. BOD inlet
: 225mg/L
2. Efisiensi
: 80%
3. BOD outlet
: 45 mg/L
4. Debit air limbah
: 150 m3/hari
Pengolahan air dengan proses biofilter, standar beban BOD per volume
media 0.4-4.7 kg BOD/m3 dalam sehari (Standard high rate trackling
filter, Ebie Kuno 1995)
Beban BOD di dalam air limbah = Debit x BOD inlet
= 150 x 225 = 33750 g/hari
= 33,75 Kg/hari
Dimensi reaktor anaerob :
1. Lebar
: 4.0 m
2. Kedalaman air efektif : 2.0 m
3. Panjang
: 7.0 m
4. Tinggi ruang bebas ; 0.4 m
5. Volume efektif
: 56 m3
6. Jumlah ruang
: dibagi menjadi 2 ruangan
7. Konstruksi
; beton K300
8. Tebal dinding
: 20 cm
9. Waktu tinggal reaktor anaerob =(56 m3/150 m3 per hari) x 24 jam/
hari = 9jam
10. Tinggi ruang lumpur : 0,2 m
11. Tinggi Bed media pembiakan mikroba : 1,2 m
12. Tinggi air diatas Bed media : 30 cm
13. Volume media pada biofolter anaerob : 1,8 m3
Ditetapkan:
1. Beban BOD Loading per Volume Media = 1.0 kg BOD/m3 dalam
sehari
2. Volume media = 60% dari total volume reactor
3. Tipe media = Bioball, Media plastik sarang tawon, batu apung, batu
split.
4. Bahan = asangan batu bata, beton.
24
E. Biofilter Aerob
BOD inlet
: 45mg/L
Efisiensi
: 60%
BOD outlet
: 18 mg/L
Debit air limbah : 150 m3/hari
Beban BOD di dalam air limbah = 50 x 45 = 6750 g/hari = 6,75 Kg/hari
Jumlah BOD yang dihilangkan = (60/100) x 6,75 = 4,05 Kg/hari
Terdiri dari 2 ruangan yaitu ruangan aerasi dan ruangan bed media.
Dimensi reactor biofilter aerob:
a. Ruang aerasi :
Lebar
: 4.0 m
25
8,1kg/hari
1,1725 Kg/m3 x 0,232 g O2 / g udara
Efisiensi Difuser = 3 %
27
BOD masuk
: 20 mg/L
BOD keluar
: 20 mg/L
Debit air limbah : 150 m3/hari
Dimensi bak :
Lebar
: 4.0 m
Kedalaman air efektif
: 2.0 m
Panjang
: 2.5 m
Tinggi ruang bebas
: 0.4 m
Kontruksi
: beton K275
Tebal dinding
: 20 cm
G. Media Pembiakan Mikroba
Media biofilter yang digunakan adalah media dari bahan plastik yang
ringan, tahan lama, mempunyai luas spesifik yang besar, ringan serta
mempunyai volume rongga yang besar sehingga resiko kebuntuan
media sangat kecil.
Spesifikasi Media biofilter yang digunakan :
Material : PVC sheet
Ukuran Modul : 25 cm x 30 cm x 30 cm
Ketebalan : 0,15 0,23 mm
2 3
Luas Kontak Spsesifik : 150 m /m
Diameter lubang : 3 cm x 3 cm
Warna : bening transparan.
Berat Spesifik : 30 -35 kg/m
Porositas rongga
: 0,98
28
29
30
31
32
33
34
35
36
H. Pengoperasian IPAL
Sebelum IPAL dioperasikan seluruh peralatan mekanik dan elektrik harus
dipastikan dalam keadaan berjalan dengan baik. Air limbah yang berasal dari
kegiatan domestik dialirkan ke bak penampung air limbah atau bak
ekualisasi. Bak ekualisasi dilengkapi dengan pompa air limbah yang bekerja
secara otomatis yakni jika permukaan air limbah lebih tinggi melampaui
batas level minimum maka maka pompa air limbah akan berjalan dan
airlimbah akan dipompa ke bak reaktor anaerob pada sistem IPAL. Jika
permukaan air limbah di dalam bak ekualisasi mencapai level minimum
pompa air limbah secara otomatis akan berhenti (mati). Debit pompa air
3
limbah diatursesuai dengan kapasitas IPAL yakni 150 m per hari.
Pada saat pertama kali IPAL dioperasikan (Start Up), bak IPAL yakni bak
reaktor biofilter anaerob (anoksik), reaktor biofilter aerob (reaktor
pengolahan lanjut) harus sudah terisi air limbah sepenuhnya. Setelah itu
dilakukan proses aerasi dan proses sirkulasi air dari bak pengendapan akhir
ke bak pengendapan awal di dalam reaktor aerob. Proses pembiakan mikroba
dilakukan secara alami atau natural karena di dalam air limbah domestik
sudah mengandung mikroba atau mikroorganisme yang dapat menguraikan
polutan yang ada di dalam air limbah. Untuk pengoperasian mulai dari awal
operasi (start up) sampai mencapai operasi yang stabil memerlukan waktu
pembiakaan (seeding) sekitar 4-8 minggu. Waktu adaptasi tersebut
dimaksudkan untuk membiakkan mikroba agar tumbuh dan menempel pada
permukaan media biofilter. Pertumbuhan mikroba secara fisik dapat dilihat
dari adanya lapisan lendir atau biofilm yang menempel pada permukaan
media.
37
I. Perawatan IPAL
1. Sedapat mungkin tidak ada sampah padat (plastik, kain, batu, softex, dll)
yang masuk ke dalam sistem IPAL.
2. Diusahakan sedapat mungkin untuk mencegah masuknya sampah padat ke
dalam sistem IPAL.
3. Bak kontrol harus dibersihkan secara rutin minimal satu minggu sekali
atau segera jikaterjadi penyumbatan oleh sampah padat.
4. Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat menggaggu
pertumbuhan mikroba yang ada di dalam biofilter misalnya, cairan
limbah perak nitrat, merkuri atau logam berat lainnya.
5. Perlu pengurasan lumpur di dalam Bak ekualisasi dan bak pengendapan
awal secara periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai
secara
biologis.
Biasanya
dilakukan
minimal
bulan
sekali
Penyebab
Cara Mengatasi
limbah luber
otomatis pompa,
buntu
bersihkan saringan
pompa dari kotorankotoran
Pompa
air
atau pelan
kurang
lancar
Jenis Permasalahan
Penyebab
kotoran
Cara Mengatasi
jika tersumbat, segera
bersihkan
tidak mengeluarkan
udara
Blower udara di bak
Udara kurang
bak aerobik
Proses penguraian
limbah berkurang
karena aktifitas
kapasitas. Periksa
lingkungan
mikroba melemah.
Hembusan udara di
pengeluaran udara.
Apabila terjadi
kebocoran perbaiki
kapasitas IPAL
Air olahan keluar
masih bau
melebihi kapasitas
tidak
IPAL
KESIMPULAN
Air limbah domestik yang dibuang akan selalu bertambah dengan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Apabila jumlah air
39
Jenis IPAL yang dibuat adalah IPAL Komunal dengan septik tank dan 6
kompartemen karena lebih murah dalam hal konstruksi dan oprasional, efesiensi
pengolahan tinggi, lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun dibawah tanah.
Sistem pengoahannya secara biologis yaitu dengan Anaerob dan aerobik process.
Kapasitas IPAl yang dibuat yaitu 150 m3 per hari. Perawatan nya dilakukan setiap
setahun dua kali.
DAFAR PUSTAKA
40
41