Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kebijakan dan Managemen Pelayanan Kesehatan

“Pencemaran Air Bersih Yang Di Sebabkan Oleh Banyaknya Limbah


Dari Perumahan”

Disusun oleh :

1. Putrika Nur Ichsanti (1910201175)


2. Melina Wati (1910201182)
3. Maha Rani Nur Rahmi (1910201184)
4. Anisa Dewi R (1910201185)
5. Nurul Auliyah (1910201186)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis haturkan kehadirat Allah, SWT. Karena limpahan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Tulis ini tepat pada waktunya. Salawat serta
salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Penulisan Makalah ini keberadaannya sangat sederhana bahkan mungkin jauh dari
kesempurnaan, disebabkan karena masih minimnya pengalaman penulis. Oleh karena itu
segala bentuk saran dan tanggapan dari pembaca atau pemerhati tentang pengembangan ilmu
pengetahuan keagamaan kami sangat harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sampai
selesainya Makalah ini, khususnya kepada bapak/Ibu Dosen yang telah memberi bimbangan
dan dorongan moril, sehingga Makalah ini yang berjudul “Pencemaran Air Bersih Yang Di
Sebabkan Oleh Banyaknya Limbah Dari Perumahan” dapat terselesaikan.
Akhirnya kepada Allah SWT, jualah penulis mohon petunjuk semoga kita semua selalu
mendapat rahmat dan ridho-Nya. Amin
Wassalamu alaikum, Wr. Wb

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I
A. Penjelasan Materi .............................................................................................................. 4
B. Masalah ............................................................................................................................. 5
C. Sebab Pencemaran ............................................................................................................ 5
D. Akibat Pencemaran ........................................................................................................... 5
E. Solusi Pencemaran ............................................................................................................ 6
BAB II
A. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah ..................................................................................... 8
B. Peran Perawat .................................................................................................................... 9
BAB III
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12

3
BAB I

A. Penjelasan Materi
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara
mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan
mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya
aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain
yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan
bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas
manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak
hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat
membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah
rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan
karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri.
Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu
pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan
pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu
dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Perlu upaya pelestarian dan pengendalian air, untuk menjaga kualitas air atau mencapai kualitas air
sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang dikehendaki.
Pengelolaan kuaitas air dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran air, yaitu dengan upaya
memelihara fungsi air sehingga kualitas air memenuhi baku mutu. Air yang relatif bersih sangat
didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Saat ini air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. Karena air telah tercemar
oleh limbah – limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga untuk memperoleh air yang baik
sesuai dengan standar tertentu diperlukan biaya yang cukup mahal. Secara kualitas, sumber daya air
telah mengalami penurunan. Begitu pula secara kuantitas yang sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan manusia yang terus meningkat.
Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik
dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative
tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan
pengolahan komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi

4
dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan
limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air.
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang
tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya
berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup
adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain.

B. Masalah
Pencemaran air bersih yang di sebabkan oleh banyaknya limbah sampah perumahan.

C. Sebab Pencemaran
1. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
2. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
3. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
4. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
(Eichhornia crassipes).
5. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
6. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
7. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan
pendangkalan.

D. Akibat Pencemaran
Jika terdapat zat-zat tidak diinginkan mengontaminasi badan air, ia dapat memengaruhi
kehidupan di air karena hewan dan tumbuhan tidak mampu hidup dengan terus menerima zat

5
yang berbahaya bagi mereka. Kualitas air yang buruk juga dapat menurunkan jumlah oksigen
dan nutrisi yang menjadi penopang hidup satwa dan tumbuhan air.
Suhu air yang berubah pun dapat menimbulkan ancaman karena terdapat hewan-hewan
dan tumbuhan air yang sensitif terhadap perubahan suhu air.
Sementara bagi manusia, dampak lainnya dari pencemaran air bisa berupa timbulnya
banjir, erosi, kekurangan sumber air, tanah longsor, serta kerugian untuk Nelayan, Petani
sayuran dan masyarakat yang tinggal dekat pesisir

E. Solusi Pencemaran
1. Menekan konsumsi energi listrik
Pengurangan energi listrik bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi cahaya alami
yang masuk ke dalam rumah. Melakukan penghematan energi listrik juga bisa mengurangi
jumlah limbah elektronik, sekaligus memangkas pengeluaran bulanan. Ramah lingkungan,
ramah juga di kantong.
2. Kurangi penggunaan pendingin ruangan
Pendingin ruangan juga bisa menghasilkan limbah rumah tangga yang mencemari
lingkungan, yaitu zat freon atau CFC yang dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon.
Untuk mengurangi produksi limbah rumah tangga yang membahayakan lingkungan, kita bisa
menggunakan jendela rumah untuk menyejukkan ruangan.
3. Tidak menggunakan kantong plastik

Sampah plastik termasuk limbah rumah tangga anorganik yang sulit untuk diuraikan dan
diolah kembali.Untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga ini beralihlah menggunakan
reusable bag atau tas kanvas saat berbelanja. Gunakan juga kantong kertas untuk
membungkus makanan.
4. Olah sampah organik menjadi kompos
Jenis limbah rumah tangga yang dapat didaur ulang adalah limbah organik, yaitu sampah
yang gampang terurai di alam sebagian besar berasal dari makanan sisa. Cara mudah
mendaur ulang limbah organik adalah dengan mengolahnya kembali menjadi pupuk kompos
yang bisa digunakan untuk tanaman hias ataupun kebun yang kamu buat di halaman rumah
5. Daur ulang barang tidak terpakai
Beberapa barang yang berpotensi menjadi limbah rumah tangga ternyata bisa
dimanfaatkan kembali menjadi barang baru. Kayu palet bekas bisa dirakit menjadi bangku

6
taman yang cantik. Kaleng dan botol bekas bisa dimanfaatkan menjadi vas bunga dan wadah
penyimpanan
6. Batasi pemakaian deterjen untuk mengurangi limbah air
Salah satu limbah rumah yang menjadi penyebab utama rusaknya ekosistem sungai dan
laut adalah limbah cair. Limbah rumah tangga ini sebagian besar dihasilkan dari aktivitas
mencuci dan mandi. Berbeda dari limbah cair lainnya yang bisa diolah dengan aman di dalam
septic tank, limbah deterjen mengandung Volatile Organic Compound (VOC) yang justru
bisa merusak saluran pembuangannya. Pemakaian deterjen dan pelembut pakaian dapat
dikurangi dengan beralih menerapkan cara yang lebih konvensional. Campuran cuka dan
baking soda ternyata juga ampuh untuk membersihkan dan melembutkan pakaian.

7
BAB II

A. Kebijakan – Kebijakan Pemerintah


Pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan
adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam
air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara (Achmad, 2004).
Pengelolaan lingkungan semabaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.17 thn 2001 ttg Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan yg Wajib
Dilengkapi AMDAL, jo. PP No.27 tahun 1999 .Bila kegiatan tersebut tidak wajib AMDAL
maka harus membuat dokumen pengelolaan lingkungan yaitu UKL-UPL(Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) berdasarkan pada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.17 thn 2001 ttg Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan yg Wajib
Dilengkapi AMDAL, jo. PP No.27 tahun 1999 dan Kepmen LH No.12/MENLH/3/1994 ttg
Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

8
B. Peran Perawat
1. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakit di daerah
lingkungan tersebut .
2. Perubahan pola interaksi merupakan “ dasar” dalam merencanakan metode untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya
3. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.

9
BAB III

A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik pada
makalah ini adalah:
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan
kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Umumnya, air yang
tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna, rasa, bau, dan menjadi keruh.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik
adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan
anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air akibat limbah organik dan
anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak digunakan lagi dan air menjadi penyebab
timbulnya penyakit.
Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa seperti
mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pencemaran,
tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah cucian, mendaur
ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran bekas. Serta dengan cara pengomposan
sampah organik untuk keperluan tanaman.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran
air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah lingkungan yaitu
seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau saringan tradisional.
Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan
kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman,
bersih dan sehat.

B. Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air. Apabila terus
dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan
ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air. Penyakit yang sering
timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare.
Maka dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman
yang dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga keperairan,

10
serta bisa memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin,
mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik
bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang
limbah rumah tangga seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.

11
Daftar Pustaka

Anonim. (2016, Januari 29). Sanitasi Lingkungan. Diambil kembali dari PENCEMARAN AIR
AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA:
http://elisabethaprianisihotang.blogspot.com/2016/01/makalah-pencemaran-air-akibat-limbah.html

12

Anda mungkin juga menyukai