Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENJAGA KEBERSIHAN AIR


Mkalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah hadis tematis
Dosen Pengampu: Dra. Siti Saghirah, M.Ag

Disusun Oleh:
Abdul Rahmat

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menciptakan
makhluknya yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyusun makalah
ini, yang semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua dan juga dapat
memberikan kontribusi yang besar bagi seluruh masyarakat. Makalah ini saya susun dengan
tema “MENJAGA KEBERSIHAN AIR”, yang merupakan salah satu faktor yang paling
penting dalam proses pembentukan kehidupan manusia yang merupakan salah satu elemen
kehidupan. Kebersihan air terbentuk dari dua kata, yaitu bersih dan air bersih yaitu bebas
dalam dari segala macam kotoran, polusi dan bibit penyakit. Sedangkan air yaitu salah satu
sumber kehidupan manusia. Dengan demikian jikalau kita simpulkan seksama bahwa
kebersihan air yaitu tempat hidup masyarakat yang jauh dari kotoran, polusi, dan bibit
penyakit dan dapat memberikan sumber kehidupan yang baik bagi masyarakat dan
sekitarnya. Sudah sewajarnya jikalau di dalam makalah ini terdapat kesalahan, baik itu
kesalahan Bahasa, penulisan dan penyajian. Oleh karena itu kami sebagai penulis penyusun
makalah ini memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pembaca. Dan saya sangat
mengharapkan saran dan kritik para pembaca dalam menyempurnakan makalah ini.
Demikian lah makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Samarinda, 4 Maret 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penuliasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Pencemaran Air
B. Bahaya Yang Ditimbulakan
C. Cara Mencegah Pencemaran Air
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebersihan merupakan unsuur pokok dalam mewujudkan kesehatan yang
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahtraan yang harus di
wujudkan sesuai dengan cita cita bangsa Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, UU No.
36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaran pembangunan
kesehatan tidak bisa terlepas dari masalah yang berkaitan erat dengan kebersihan.
Profil kesehatan lingkungan pada tahun 2009 menyajikan data bahwa 64,41% serana
yang telah dibina kesehatan lingkungannya, yang meliputi institusi pendidikan
(67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah (58,84%) fasilitas kesehatan
(77,02%), dan sarana lain (62,26%). Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan
sangatlah penting dalam kehidupan.1
Air adalah salah satu elemen utama di bumi yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan bagi seluruh manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup jika tidak ada air,
sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup.
Air dalam tubuh manusia sangat berpungsi untuk mengisi cairan dalam tubuh
dengan meminum air. Selain menghilangkan rasa haus dan manfaat utama lainya air
untuk tubuh, air juga memiliki manfaat lain yang sangat dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan.
Salah satu bentuk kehidupan prilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan
menggunkan air bersih sehari-hari. Karena kualitas air dapat mempengaruhi kesehatan
dan kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain Islam sebagai agama yang sempurna, memberikan kedudukan
tinggi terhadap kebersihan. Sebagaimana firmanNya, Yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan
membersihkan diri” (QS. Al Baqarah: 222)2

1
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2011),
hlm. 4

2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan) Jilid I, (Jakarta: Penerbit Lentera
Abadi, 2010) hlm. 329.
Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup umat Islam menggambarkan bahwa orang
yang beriman kepada Allah adalah orang yang senantiasa menjaga kebersihan dirinya.
Sebagaimana diisyaratkan pada ayat di atas dengan didampingkannya bertaubat dan
membersihkan diri, maka pentingnya perilaku membersihkan diri sejajar dengan
pentingnya taubat bagi seorang muslim.

Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi dan lainnya
harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari penyakit yang
disebabkan karena kualitas air buruk.

Dengan menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit


seperti diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan. Untuk
itu wajib bagi seluruh anggota keluarga dalam menggunakan air bersih setiap hari dan
menjaga kualitas air tetap bersih di lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan pencemaran air?
2. Bahaya apa yang ditimbulkan?
3. Bagaimana cara kita mengatasi pencemaran air?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar kita mengetahui pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih.
2. Agar mengetahui dampak yang terjadi jikalau air kotor
3. Agar kita dapat mengatasi pencemaran air khususnya yang terjadi di tempat kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia. Danau, sungai,
lautan adalah tempat pengampungan yang sangat penting karena salah satu dari
bagian dari proses hidrologi. Selain itu, kita juga sering menggunakan sungai sebagai
alat transportasi, irigrasi sawah, bahan baku air minum dan pembuangan limbah.
Alasan mengapa air sungai kotor adalah pembuangan limbah rumah tangga
dan limbah pabrik. Banyak orang yang tidak peduli pada lingkungan sekitar. Dan
masyarakat cendrung “malas” pergi ke tempat sampah, ketimbang mereka membuang
sampah begitu saja di sungai.
Pencemaran air sungai dibagi menjadi 4 macam yaitu, pencemaran anorganik,
pencemaran organik, pencemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa.
Pembuangan sampah sambarangan dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut
dalam air semakin berkurang, karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri
pembusuk.
Pembuangan sampah anorganik atau organik di saluran air juga berdampak
besar terhadap kotornya air tanah serta tersumbatnya saluran, jika ketika hujan datang,
sungai tidak dapat membendung air hujan sehingga terjadi banjir.
Penggunaan pupuk yang berlebihan pada pertanian juga berdampak buruk
terhadap meningkatnya nutrisi pada air. Hal ini mengakibatkan meningkatnya
populasi enceng gondok. Jika enceng gondok meningkat, maka kadar oksigen dalam
air akan berkurang, sehingga dapat merusak ekosistem air sungai.
Masyarakat sekitar sungai yang sering mandi di sungai sering mengotori air
sungai. Limbah cair (sabun) dapat membuat kadar air sungai menjadi basa. Tentu saja
jika pH tinggi, maka dapat merusak ekosistem air sungai tersebut.

B. Bahaya Yang Ditimbulkan


Setelah mengetahui penyebab air sungai kotor, maka tentu saja ada dampak
yang ditimbulkan atau bahaya yang ditimbulkan jika kita mengotori atau mencemari
air sungai.
Tercemarnya air sungai dapat berdampak besar bagi kelangsungan hidup
ekosistem air sungai dan kehidupan kita. Karena dapat meracuni air minum,
keracunan makanan.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular seperti baktari pathogen. Air
kotor juga media untuk bakteri atau penyakit dapat hidup.
Bakteri, bibit – bibit penyakit dan bahan radioaktif yang membahayakan dapat
merugikan masyarakat sekitar sungai. Berbagai polutan organik / anorganik
menyebabkan air berubah warna dan berbau busuk. Bahan logam berat yang
tercampur dalam air sungai dapat menyebabkan diare bahkan menyebabkan kanker.
Bahaya berikutnya adalah terganggunya organisme yang berada di dalam sungai
tersebut. Seperti pada gambar tersebut menunjukkan banyak ikan yang mati karena
tercemarnya air sungai. Jika ikan mati karena tercemarnya air sungai, ini juga akan
berdampak bagi manusia yang memakan ikan yang telah tercemar tersebut.
Pembuangan sampah sembarangan juga dapat terjadi pendangkalan dasar
sungai, karena tanah sering tergerus oleh sampah – sampah yang mengalir di sungai.
Selain itu sampah juga merupakan sumber penyakit. Sehingga air sungai tak dapat
dikonsumsi lagi karena air sudah tercemar sampah pembuangan masyarakat.
Landasan utama yang lain pada Agama Islam sebagai dasar budaya hidup
bersih adalah sabda Nabi Muhammad SAW., “Aț-Țahûru syațru al-îmãni” yang
berarti “Kebersihan sebagian dari iman”. Dari ḥadiś ini dapat disimpulkan bahwa
sempurnanya iman seseorang dapat dilihat dari budaya hidup bersih orang tersebut
pada diri
Dampak pembuangan sampah di sungai adalah banjir. Sampah organik atau
anorganik menghambat saluran sungai, sehingga ketika datang hujan, sungai tak dapat
membendung air hujan sehingga air meluap.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, menunjukkan bahwa lingkungan
tempat tinggal kita terkena banjir. Sebenarnya ini adalah kesalahan kita sendiri, kita
sering tak peduli pada lingkungan. contoh kecilnya saja kita sering malas membuang
sampah di tempatnya, padahal sudah disediakan tempat. Bayangkan saja jika kita
tinggal di tempat yang tergenang banjir dan penuh sampah, tentu saja kita tidak
merasakan kenyamanan.
Jika sudah seperti ini maka dapat terjadi kelangkaan air bersih. Kalau air
bersih tidak ada, maka kita akan kesulitan dalam memasak mandi, mencuci, dan
segala keperluan kita akan kekurangan.
C. Cara Mengatasi Pencemaran Air
Untuk mengurangi dampak yang terjadi pada lingkungan, maka kita perlu
melakukan pencegahan terhadap segala sesuatu.
Seperti menanam tumbuhan di hulu sungai. Hal ini berfungsi agar hulu sungai
tidak terjadi erosi. Tanaman yang dipakai adalah tanaman yang memiliki akar yang
kuat untuk menahan kemiringan tanah dan tanah longsor.
Tidak mandi di air yang tergenang dalam keadaan junub dan kencing din
dalamnya karena ini juga merupakan dapat mencemari kebersihan air
Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫م فِي‬8ْ ‫ " اَل يَبُولَنَّ َأ َح ُد ُك‬: ‫س ِم َع َأبَا ُه َر ْي َرةَ قَا َل‬


َ ُ‫َأنَّ َع ْب َد ال َّر ْح َم ِن بْنَ ه ُْر ُمزَ اَأْلع َْر َج َح َّدثَهُ َأنَّه‬
‫س ُل فِي ِه‬ِ َ‫ ثُ َّم يَ ْغت‬،‫" ا ْل َما ِء الدَّاِئ ِم الَّ ِذي اَل يَ ْج ِري‬.
“janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yaitu air yang tidak
mengalir kemudian iya mandi di dalamnya”.

Faedah dari hadits tersebut pentingnya mengetahui larangan kencing di air


yang tergenang atau yang tidak mengalir, larangan kencing dan setelah itu mandi di
dalam air yang tergenang selain itu juga disebut air najis, alasan terlarangnya karena
dapat menyakiti kaum muslimin yang lain.
“jangan salah seorang dari kalian mandi di air yang tergenang dalam keadaan junub”
(HR., Muslim no. 283)
Kalimat di atas ini juga merupakan sesuatu yang menunjukkan larangan. Dan
yang dimaksud dengan air yang diam adalah air yang tidak mengalir sebagaimana
yang di tafsirkan lafazh Bukhari.
Hadits ini umum termasuk pula untuk air yang banyak yang tergenang karena disana
ada menajiskan dan mengotori, serta menyakiti yang lain. Namun larangan untuk air
yang sedikit itu lebih keras karena lebih mudah terpengaruh kotoran dan najis.
Tidak membuang sampah di sungai. Tentu saja sampah tidak seharusnya
dibuang di sungai. Sebenarnya sampah dapat kita olah menjad sesuatu yang lebih
berguna. Contohnya sampah plastik diubah menjadi kerajinan tangan, karet, dll.
Sedangkan sampah organik dapat kita kubur di dalam tanah, yang selanjutnya akan
diuraikan oleh mikroorganisme yang akan menghasilkan pupuk organik.
Pengunaan pupuk harus dibatasi, karena sebagian besar, pupuk dan pestisida
akan terbuang ke sungai tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Maka dari
itu penggunaan pupuk dan pestisida harus dibatasi.
Melalui peraturan adat desa dapat dilakukan pencegahan tentang larangan
membuang sampah di sungai dapat mencegah masyarakat untuk mengotori sungai.
Dan yang paling penting adalah kesadaran dari dalam diri masyarakat itu
sendiri akan pentingnya kebutuhan akan air bersih dan aliran air sungai tersebut.
Karena jika masyarakat sudah sadar akan pentingnya aliran sungai tersebut maka
kelestarian sungaipun dapat terjaga tanpa paksaan dari pihak lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat saya simpulkan bahwa:
Pencemaran adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat efektifitas manusia.
Bahaya yang dapat di timbulkan akibat pencemaran adalah banjir, bau busuk,
masyarakat berpotensi tinggi mengindap penyakit berat, kehidupan jadi tidak nyaman
dan aktivitas sehari-hari dapat terganggu.
Melaksanakan usaha preventif, dengan menanam tumbuhan di sekitar
perairan, tidak membuang sampah sembarangan, mengunakan pupuk organic,
membatasi penggunanan pestisida, membuatr larangan membuang sampah
sembarangan dan juga tak kalah penting memberikan pendidikan moral kepada
masyarakat sejak dini.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan keritikan dan saran dari
pembaca, sehingga nantinya makalah ini akan menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya, dan semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi yang
lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (Jakarta: Kementrian Kesehatan RI,
2011), hlm. 4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan) Jilid I,
(Jakarta: Penerbit Lentera Abadi, 2010) hlm. 329.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sediaoetama AD. (2008). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat
Slamet. (1994) Kesehatan Lingkungan. Jurusan Teknik Lingkungan-ITBBandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, dan
R&D. Bandung: CV.Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai