Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH

PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

“Upaya Pencegahan Pencemaran Air oleh Sampah”

Oleh :

Nadhifah Salsabila 1911212006


Regina Muthia Sahirah 1911212038

Dosen Pengampu :

Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, M.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Upaya Pencegahan Pencemaran Air
oleh Sampah”. Shalawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kami kepada zaman yang penuh dengan ilmu. Terima kasih kami ucapkan kepada
Bapak Nizwrdi Azkha, SKM, MPPM, M.Pd, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Padang, 6 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I ......................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 5

BAB II ....................................................................................................................................... 6

2.1 Pencemaran Air ......................................................................................................... 6

2.2 Jenis Pencemaran Air ............................................................................................... 7

2.3 Indikator Polusi Air .................................................................................................. 8

2.4 Penyebab Pencemaran Air ....................................................................................... 8

2.5 Komponen pencemaran air ...................................................................................... 9

2.6 Dampak Pencemaran Air ....................................................................................... 10

2.7 Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air ..................................................... 12

2.8 Penaggulangan Pencemaran Air oleh Sampah .................................................... 12

2.9 Peran Pemulung dalam Mengurangi Timbulan Sampah di Sungai .................. 13

BAB III.................................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14

3.2 Saran......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air, berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun air merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbarui oleh alam sendiri, tapi kenyataan menunjukkan bahwa
ketersediaan air tanah tidak bertambah.
Pencemaran air adalah salah satu bentuk dari pencemaran lingkungan yang hingga
saat ini masih terus terjadi. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada masyarakat yang tinggal
di daerah perkotaan, masyarakat desa juga sudah mulai merasakan kondisi air yang mulai
tercemar. Pencemaran air yang tidak segera teratasi akan membuat makhluk hidup bisa
kehilangan sumber air bersih yang dapat dikonsumsi. Berkurangnya pasokan air bersih
juga akan menimbulkan berbagai bentuk masalah, seperti rusaknya ekosistem laut,
munculnya penyakit berbahaya, dan tanaman akan menjadi sulit untuk tumbuh.
Saat ini akses air bersih di Indonesia belum semua merata terutama di desa-desa yang
jauh dari perkotaan, masyarakat disana lebih banyak menggunakan air sungai yang tidak
terlalu bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari nya. Pentingnya air sungai bagi
masyarakat di Indonesia dan rendahnya kualitas air sungai, seharusnya mendorong
pemerintah melaksanakan program peningkatan kualitas air sungai sebagai bagian dari
pembangunan. Ketidaktersediaan air bersih secara umum disebabkan oleh dua faktor,
yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam disebabkan secara alamiah bentukan
(kondisi) wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga tidak
tersedianya air. Faktor manusia yaitu dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktivitas
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pencemaran air?
2. Apa saja jenis-jenis pencemaran air?
3. Apa saja indikator polusi air?
4. Bagaimana penyebab pencemaran air?
5. Apa komponen pencemaran air?

4
6. Bagaimana dampak dari pencemaran air?
7. Bagaimana penanggulangan terjadinya pencemaran air?
8. Bagaimana penaggulangan pencemaran air oleh sampah?
9. Apa saja peran pemulung dalam mengurangi timbulan sampah di sungai?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran air
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran air
3. Untuk mengetahui indikator polusi air
4. Untuk mengetahui penyebab pencemaran air
5. Untuk mengetahui komponen pencemaran air
6. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air
7. Untuk mengetahui penanggulangan terjadinya pencemaran air
8. Untuk mengetahui penaggulangan pencemaran air oleh sampah
9. Untuk mengetahui peran pemulung dalam mengurangi timbulan sampah di sungai

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air
tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus,
pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab
utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai
penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri,
perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan
menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan
anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli
merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu
penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi
bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah
anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan
besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air
mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari
air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri
mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan
binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas
listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti

6
Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama
gangguan kesehatan manusia/penyakit.

2.2 Jenis Pencemaran Air

a) Pencemaran Mikroorganisme
Pencemaran mikroorganisme adalah salah satu pencemaran yang bisa terjadi
diakibatkan oleh mikroorganisme yang berkembang dengan cepat di dalam air. Ada
banyak sekali mikroorganisme yang berada di dalam air, seperti fitoplankton,
zooplankton, dan lain sebagainya. Dalam jumlah terbatas, mikroorganisme tersebut
berfungsi untuk menjernihkan air. Apabila jumlahnya berlebihan, mikroorganisme
akan mencemari air dan membuat air menjadi terlihat keruh.

b) Pencemaran Anorganik Nutrisi Tanaman


Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat pada tanaman memang terbukti ampuh untuk
mencegah hama dan membuat tanaman menjadi tumbuh subur. Perlu diperhatikan
bahwa penggunaan kedua jenis pupuk tersebut bisa memiliki dampak yang negatif
bagi lingkungan. Pupuk yang larut ke dalam air akan sangat berbahaya bagi
kemurnian air dan akan membuat air menjadi terkontaminasi oleh berbagai zat kimia
berbahaya yang berasal dari pupuk tanaman. Supaya tidak mencemari air dan
lingkungan, Anda bisa mengganti pupuk tersebut dan menggunakan pupuk organik.

c) Pencemaran Bahan Kimia Anorganik


Pencemaran bahan kimia anorganik terjadi diakibatkan oleh berbagai jenis bahan
kimia yang digunakan oleh manusia. Bahan kimia anorganik yang bisa
mengakibatkan pencemaran antara lain, seperti timbal, cadmium, dan merkuri yang
terdapat pada baterai dan peralatan logam lainnya. Pencemaran air ini akan
mengakibatkan rusaknya produksi berbagai jenis tanaman pangan.

d) Pencemaran Bahan Kimia Organik


Jenis pencemaran air yang terakhir adalah pencemaran bahan kimia organik. Bahan
kimia organik yang dimaksud adalah, seperti pestisida, deterjen pembersih, minyak,
dan plastik. Sampah plastik sanngat berbahaya karena tidak dapat hancur di dalam
air. Tidak hanya itu saja, banyak sekali hewan laut yang mengonsumsi plastik karena
menganggapnya sebagai makanan.

7
2.3 Indikator Polusi Air

Terdapat beberapa indikator polusi air, seperti berikut ini:


a) Tahap pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan pH atau
tingkat keasaman air. Semakin kecil nilai pH maka air akan memiliki sifat asam,
sedangkan air yang memiliki tingkat pH tinggi memiliki sifat basa. Seperti yang
disebutkan oleh Enviromental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat,
rekomendasi tingkat pH air tanah yang aman untuk digunakan ada di kisaran pH 6,5
hingga pH 8,5.

b) Indikator polusi air selanjutnya bisa dilihat dari adanya perubahan warna, bau, dan
rasa air. Air yang tidak terkontaminasi tidak memiliki warna atau terlihat bening,
tidak memiliki bau, dan tidak memiliki rasa.

c) Air yang terkontaminasi akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan
air yang masih. Kenaikan suhu air akan berakibat pada terganggunya makhluk hidup
yang ada di dalamnya.

d) Salah satu tanda air yang terkontaminasi bisa dilihat dari meledaknya populasi alga
yang ada di permukaan air. Populasi alga yang terlalu tinggi akan mengurangi
kandungan oksigen di dalam air dan membuat makhluk hidup yang ada di dalam air
sulit untuk mendapatkan oksigen dan bisa mengalami kematian.

2.4 Penyebab Pencemaran Air

Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab


pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen
lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran
air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan
langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri,
TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan
yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya
sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.
Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.

8
Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara
yang menghasilkan hujan asam. Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:

1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

2.5 Komponen pencemaran air

Secara umum jenis jenis bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar
maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi
pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.

2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan


Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.

3. Bahan buangan anorganik


Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah
logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam
dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang
melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg),
dll.

4. Bahan buangan cairan berminyak

9
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

5. Bahan buangan berupa panas


Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan
terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.

6. Bahan buangan zat kimia


Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini
akan dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).

2.6 Dampak Pencemaran Air

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:


1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan

10
fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar
kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang
seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.
Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat
matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan
membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan
terlebih dahulu.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan


Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
• Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
• Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
• Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
• Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan


Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

11
2.7 Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah
industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke
dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman
air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke
sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan
dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga
berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah
menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

2.8 Penaggulangan Pencemaran Air oleh Sampah

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui


Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan
Pengendalian Pencemaran Air. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah
dalam pengendalian pencemaran air oleh sampah adalah melalui Program Kali Bersih
(PROKASIH). Program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah sampah,
baik yang datang dari kegiatan usaha skala menengah, besar dan sampah rumah tangga,
serta dilakukan secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-
sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai
dengan melibatkan masyarakat setempat.
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran air terhadap
sampah, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.

1. Penanggulangan secara non-teknis

12
Yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran air dengan cara menciptakan
peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala
macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.
Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas
tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL,
pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin.

2. Penanggulangan secara teknis


Yaitu bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya,
misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu
yang dapat mengurangi pencemaran air terhadap sampah industri

Sebenarnya penanggulangan pencemaran air oleh sanpah dapat dimulai dari diri
kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air oleh sampah
dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari.
Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut.
Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena
saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia
dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk
tanaman, dan sebagainya. Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah
seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang
memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada
tempat pembuangan akhir.

2.9 Peran Pemulung dalam Mengurangi Timbulan Sampah di Sungai

Kegiatan memulung sampah di sungai merupakan aktivitas yang mencoba


memanfaatkan peluang dari nilai ekonomi sampah. Pemulung dan pengepul sampah
adalah salah satu dari sekian banyak orang yang berupaya untuk mengubah barang yang
kurang bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis. Dalam kegiatannya
para pemulung sampah mencoba memilah sampah yang masih dapat digunakan dan
didaur-ulang. Adanya para pemulung sampah di sungai tentu dapat membantu
pengurangan jumlah sampah di sungai.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran
air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah
rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air
sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah
pertanian. Sebenarn.ya penanggulangan pencemaran air oleh sanpah dapat dimulai dari
diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air oleh sampah
dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari.
Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
seperti kesalahan dalam pengetikan, pengutipan yang tidak benar, materi yang kurang
sesuai, dan sebagainya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

D.Indrawati TJL. 2011. Upaya Pengendalian Pencemaran Sungai yang Diakibatkan oleh
Sampah, , Vol 5 No. 6, Des 2011, 193 - 200

KLH., 2010. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Rahmawati, D., 2011. Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air Sungai Diwak di
Bergas Kabupaten Semarang dan upaya pengendalian pencemaran air sungai. Tesis
MIL Universitas Diponegoro.

Rukandar, Dadan. Pencemaran Air Pengertian, Penyebab Dan Dampaknya.


https://dlhk.bantenprov.go.id/

15

Anda mungkin juga menyukai