Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Upaya Pencegahan Pencemaran Air
oleh Sampah”. Shalawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kami kepada zaman yang penuh dengan ilmu. Terima kasih kami ucapkan kepada
Bapak Nizwrdi Azkha, SKM, MPPM, M.Pd, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................................... 14
3.2 Saran......................................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
6. Bagaimana dampak dari pencemaran air?
7. Bagaimana penanggulangan terjadinya pencemaran air?
8. Bagaimana penaggulangan pencemaran air oleh sampah?
9. Apa saja peran pemulung dalam mengurangi timbulan sampah di sungai?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran air
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran air
3. Untuk mengetahui indikator polusi air
4. Untuk mengetahui penyebab pencemaran air
5. Untuk mengetahui komponen pencemaran air
6. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air
7. Untuk mengetahui penanggulangan terjadinya pencemaran air
8. Untuk mengetahui penaggulangan pencemaran air oleh sampah
9. Untuk mengetahui peran pemulung dalam mengurangi timbulan sampah di sungai
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air
tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus,
pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab
utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai
penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri,
perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan
menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan
anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli
merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu
penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi
bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah
anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan
besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air
mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari
air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri
mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan
binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas
listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti
6
Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama
gangguan kesehatan manusia/penyakit.
a) Pencemaran Mikroorganisme
Pencemaran mikroorganisme adalah salah satu pencemaran yang bisa terjadi
diakibatkan oleh mikroorganisme yang berkembang dengan cepat di dalam air. Ada
banyak sekali mikroorganisme yang berada di dalam air, seperti fitoplankton,
zooplankton, dan lain sebagainya. Dalam jumlah terbatas, mikroorganisme tersebut
berfungsi untuk menjernihkan air. Apabila jumlahnya berlebihan, mikroorganisme
akan mencemari air dan membuat air menjadi terlihat keruh.
7
2.3 Indikator Polusi Air
b) Indikator polusi air selanjutnya bisa dilihat dari adanya perubahan warna, bau, dan
rasa air. Air yang tidak terkontaminasi tidak memiliki warna atau terlihat bening,
tidak memiliki bau, dan tidak memiliki rasa.
c) Air yang terkontaminasi akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan
air yang masih. Kenaikan suhu air akan berakibat pada terganggunya makhluk hidup
yang ada di dalamnya.
d) Salah satu tanda air yang terkontaminasi bisa dilihat dari meledaknya populasi alga
yang ada di permukaan air. Populasi alga yang terlalu tinggi akan mengurangi
kandungan oksigen di dalam air dan membuat makhluk hidup yang ada di dalam air
sulit untuk mendapatkan oksigen dan bisa mengalami kematian.
8
Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara
yang menghasilkan hujan asam. Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:
Secara umum jenis jenis bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar
maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi
pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.
9
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan
10
fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar
kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang
seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.
Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
11
2.7 Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah
industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke
dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman
air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke
sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan
dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga
berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah
menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
12
Yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran air dengan cara menciptakan
peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala
macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.
Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas
tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL,
pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin.
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air oleh sanpah dapat dimulai dari diri
kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air oleh sampah
dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari.
Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut.
Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena
saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia
dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk
tanaman, dan sebagainya. Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah
seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang
memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada
tempat pembuangan akhir.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran
air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah
rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air
sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah
pertanian. Sebenarn.ya penanggulangan pencemaran air oleh sanpah dapat dimulai dari
diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air oleh sampah
dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari.
Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
seperti kesalahan dalam pengetikan, pengutipan yang tidak benar, materi yang kurang
sesuai, dan sebagainya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
D.Indrawati TJL. 2011. Upaya Pengendalian Pencemaran Sungai yang Diakibatkan oleh
Sampah, , Vol 5 No. 6, Des 2011, 193 - 200
KLH., 2010. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Rahmawati, D., 2011. Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air Sungai Diwak di
Bergas Kabupaten Semarang dan upaya pengendalian pencemaran air sungai. Tesis
MIL Universitas Diponegoro.
15