Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENYEHATAN UDARA – B

MENGEVALUASI PENYEGARAN UDARA

Disusun Oleh :

Kelompok 5 REG 1 & REG 2

Anggota :

1. Elisa 1913351007
2. Sarah Nur Imamah 1913351019
3. Ahmad Ihsyan 1913351039
4. Sipti Wulan Dari 1913351046
5. Anisa Septriana 1913351081
6. Mutiara Ari Taliya 1913351083
7. Asy-Syifa Primadina 1913351090

Dosen Pengampu :
Dr. Sri Indra Trigunarso, SKM, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN AKADEMIK 2022
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Mengevaluasi Penyegaran Udara ini dengan baik tanpa kurang
suatu apapun. Makalah ini akan membahas tentang Mengevaluasi Penyegaran Udara seperti yang
telah kami pelajari pada mata kuliah ini.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada Dr. Sri Indra Trigunarso, SKM, M.Kes. selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah Penyehatan Udara-B tentang materi ini. Kami selaku penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan tentang
pengetahuan kita semua.

Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dan kalimat dalam penulisan makalah ini yang kurang
berkenan di hati pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 19 Januari 2022

Penulis

2
Daftar isi

Kata pengantar………………...……………………………………………………………………2

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………….4

1.1 Latar Belakang..………………………………………………….……………………………..4


1.2 Rumusan Masalah....…………………………………………………………………………...4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………...4

Bab II Pembahasan…………………………………………………………………………………5

2.1 Pengertian Penyegaran udara………………………………………………………………….5

2.2 Prinsip- Prinsip Penyegaran Udara……………………………………………………………5

2.3 Cara-Cara Penyegaran Udara…………………………………………………………………7

2.4 Evaluasi Fungsi Dan Mikrobiologi Alat Penyegaran Udara…………………………………8

Bab III Penutup……………………………………………………………………………………13

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….13

3.2 Saran……………………………………………………………………………………………14

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem tata udara atau penyegaran udara adalah suatu proses untuk mendinginkan udara
sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan ketentuan
terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu (A.Wiranto, 1995).

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang
mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Sistem tata udara yang
dipelihara dengan tidak baik dapat sewaktu-waktu menumbuhkan dan menyebarkan
mikroorganisme, seperti Legionella pneumophila yang dapat merusak kesehatan manusia.
Sebaliknya, tata udara yang baik, termasuk penyaringan, pengaturan kelembaban,
pendinginan, pencegahan infeksi, dan sebagainya, dapat memberikan suasana yang lebih
bersih dan aman diruang operasi rumah sakit atau lingkungan lainnya, dimana udara tertentu
adalah suatu hal yang krisis bagi keamanan dan keadaan seorang pasien.Tata udara akan
memberi dampak positif kepada mereka yang menderita alergi dan asma.

Pengkondisian udara nyaman adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur
suhu,kelembaban, kebersihan, dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai
kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang ada di dalamnya. (Jones, W Jerold and
Stoecker, F Wilbert, Terj. Supratman Hara).

Tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang
berada didalam ruangan. Jika seseorang berada di dalam suatu ruangan tertutup untuk
jangka waktu yang lama, maka pada suatu ketika ia akan merasa tidak nyaman, begitu juga
jika kita berada pada ruang terbuka pada siang hari dengan sinar matahari mengenai tubuh
kita secara langsung akan terasa kurang nyaman. Hal ini diakibatkan dua hal utama yakni
temperatur (suhu) dan kelembaban (humidity) udara tersebut tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian/definisi dari penyegaran udara tersebut?
2. Apa saja prinsip-prinsip yang ada dalam penyegaran udara?
3. Bagaimana cara-cara penyegaran udara?
4. Bagaimana proses evaluasi fungsi dan mikrobiologi alat penyehatan udara?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian/definisi Penyegaran udara
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip penyegaran udara
3. Untuk mengetahui cara-cara penyegaran udara
4. Untuk mengetahui evaluasi fungsi dan mikrobiologi alat penyegaran udara

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyegaran udara

Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai
temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan. Serta mengatur aliran
udara agar merata ke sekeliling ruangan dan membesihkan udara dari kotoran dan debu.
Penyegaran udara adalah suatu upaya yang dilakukan untuk membuat udara menjadi segar
baik di luar (outdoor) maupun di dalam (indoor) sesuai dengan baku mutu yang ada dengan
metode tertentu.

2.2 Prinsip- Prinsip Penyegaran Udara

Penyegar udara atau yang biasa disebut Air Conditioner (AC) dirancang dengan
mempergunakan bahan atau unsur pendingin (Refrigeran) yang mempunyai sifat mekanis
yang dimasukkan ke dalam suatu sistem peredaran udara untuk diedarkan melalui
komponen-komponen utama penyegar yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menghisap atau menyerap suhu panas udara di dalam suatu ruangan dan memindahkan suhu
panas udara tersebut keluar ruangan, sehingga tercapailah suatu penyegar udara yang ideal.

Penyegar udara yang baik harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :


 Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam ruangan.
 Dapat menjaga dan mengatur kelembaban udara.
 Memperlengkapi penukaran udara dengan baik.
 Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di dalam ruang yang sudah
diberikan pengaturan udara.
 Dapat menyaring dan membersihkan udara.

a. Prinsip Kerja AC Pada Bagian Indoor


Pada bagian indoor unit AC terdapat lima komponen utama, yaitu evaporator, blower,
saringan (filter) udara, panel listrik, dan sensor suhu (thermistor).

 Evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang
dibentuk berlekuk-lekuk agar lebih efektif untuk menyerap panas dari udara.
Karena dilewati refrigerant vana memiliki suhu vang sangat rendah, suhu
evaporator menjadi rendah (dingin). Dengan begitu suhu udara ruangan akan
menjadi rendah (dingin) ketika melewati komponen.

 Saringan (filter) udara yang berfungsi menyaring debu dan kotoran yang tersedot
oleh blower agar udara yang keluar lebih bersih dan segar. Filter udara juga ada
yang dilengkapi dengan anti-bakteri atau anti-racun untuk menangkal bibit
penyakit dan menharing polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang terbawa
melalui udara.
5
 Kontrol panel kelistrikan dan sensor suhu yang mengatur kerja AC secara
keseluruhan.

b. Prinsip Kerja AC Pada Bagian Outdoor


Pada bagian outdoor unit AC terdapat enam komponen utama yaitu kompresor,
kondensor, fan, pipa kapiler, saringan refrigrant (strainer), dan sistem kelistrikan.

Prinsip kerja AC: pada bagian kompresor berfungsi sebagai pusat sirkulasi bahan
pendingin atau refrigerant. Dari kompresor, refrigeran akan dipompa dialirkan menuju
ke komponen utama AC, yaitu kondensor, pipa kapiler dan evaporator.

 Kompresor AC berfungsi sebagai pusat sirkulasi pada (memompa dan


mengedarkan) bahan pendingin atau refrigerant (freon) ke seluruh bagian AC,
fungsi kompresor ialah membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah
bertekanan tinggi dan tekanan rendah.

 Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan refrigeran dan


mengubah wujud refrigerant dan membentuk gas menjadi cair. Biasanya pada
kondensor AC menggunakan udara sebagai media pendinginnya (air cooling
Condensor). Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepas ke udara bebas
dengan bantuan kipas (Fan motor) Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat
pipa kondensor didesign berliku dan dilengkapi dengan sirip-sirip pipa
kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigerant tidak terganggu.
Jika sirip-sirip tersebut dibiarkan dalam kondisi kotor menjadikan AC kurang
dingin.

 Pipa Kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan


refrigerant dan mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Rerrigeran
bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah dan diturunkan
tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan
suhu, pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigerant mencapai suhu terendah. Pipa
kapiler terletak diantara saringan (filter) dan evaporator.

 Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran.


Akibatnya wujud cair refrigeran setelah melewati pipa kapiler akan berubah
wujud menjadi gas. Secara sederhana evaporator bisa dikatakan sebagai alat
penukar panas. Udara panas di sekitar ruangan ber AC diserap oleh evaporator
dan masuk melewati sirip- sirip pipa sehingga udara yang keluar dari sirip-sirip
menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan
ber AC diatur oleh blower indoor.

 Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran
di dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat
menyebabkan penyumbatan pipa kapiler, akibatnya sirkulasi refrigerant menjadi

6
terganggu. Biasanya kotoran yang menjadi penyumbat sistem pendingin seperti
ini adalah karat dan serpihan logam.
 Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan
refrigerant pada kondensor. Sebenarnya penyebutan blower pada bagian indoor
dan kipas pada bagian outdoor hanya untuk memudahkan karena keduanya
memiliki bentuk yang berbeda.

2.3 Cara- Cara Penyegaran Udara

a. Penyegaran udara udara dalam ruangan


Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur,
bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pencemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan:

 Ventilasi yang sesuai, yaitu usahakan polutan yang masuk ruangan


seminimum mungkin. Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber
pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga
udara yang masuk ke ruangan sesuai dengan kebutuhan.
 Filtrasi yaitu dengan memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan
untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
 Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengandung polutan
dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang
polutannya atau disebut “bebas polutan”.

b. Penyegaran Udara Udara Luar Ruangan


Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Untuk dapat menyegarkan udara di
luar ruangan dapat dilakukan sebagai berikut:

 Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu


dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi
polutan udara.
 Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
 Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot checo). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi
di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
 Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi
udara.
 Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
7
 Menghemat Energi yang digunakan.

2.4 Evaluasi Fungsi Dan Mikrobiologi Alat Penyegaran Udara

a. Evaluasi Fungsi Alat Penyegaran Udara


Air Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
ditinggalkan. Secara umum peralatan Air Conditioner ini mempunyai fungsi sebagai
berikut:

 Mengatur suhu udara


 Mengatur sirkulasi udara
 Mengatur kelembaban (HUMIDITY) udara
 Mengatur kebersihan udara
 Secara umum Air Conditioner berfungsi mempertahankan kondisi udara baik
suhu maupun kelembabannya agar nyaman.

b. Mikrobiologi Alat Penyegaran Udara


Mikrobiologi yang tersebar di dalam ruangan disebut dengan bioaerosol. Keberadaannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : laju ventilasi, padatnya orang, sifat dan
taraf kegiatan orang orang yang menempati ruangan tersebut.

 Bakteri yang Terdapat pada ruangan ber AC antara lain:


Ptaphylococcus ,Ptreptococcus, Micrococcus, Tsedomounas
 Mikrobiologi yang terdapat pada kipas angin antara lain : Ptaphylococcus,
Ptreptococcus, Miorococcus

Berbagai macam metode untuk mengambil sampel mikoorganisme di udara. Berikut


adalah beberapa macam metode yang diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya
yaitu:

1. Metode non kultur (non-culturable / non-vialbe air sample) Spore Trap


Dasar metode non kultur adalah dengan menjebak Mikroorganisme pada suatu
alat kemudian mikororganisme yang terjebak dihitung secara langsung (saat itu
juga tanpa inkubasi) dengan mikroskop. Cara ini hanya spesifik digunakan untuk
menghitung spora jamur maka disebut juga jebakan spora (spore trap).

Beberapa jenis spore trap adalah Air-O-Cell, Allergenco, Versa Trap, Burkard,
Cyclex, Cyclex-d, Micro-5 dll. Cara kerjanya adalah dengan menyedot udara
memasuki alat lalu partikel yang terbawa akan ditumbukkan dengan substrat
sampling yang lengket, kemudian sisa udara keluar lewat lubang. Spora yang
menempel langsung dihitung dan diidentifikasi.

Kelebihan metode non kultur adalah :


 Mudah digunakan.
 Dapat membedakan jenis jamur secara cepat berdasarkan bentuk spora.

8
 Cepat dan dapat menghemat waktu (tanpa inkubasi).
 Tidak tergantung pada jenis media pertumbuhan yang cocok.
 Bisa juga untuk mendeteksi partikel udara lainnya seperti hifa, polen,
fragmen epitel kulit dll.
 Cocok untuk menghitung spora yang dihubungkan dengan dampak alergi
karena alergi dapat dipicu oleh spora hidup atau mati.

Kekurangan metode ini adalah :


 Tidak dapat membedakan jenis jamur lebih jauh atau lebih detail
(misalnya morfologi spora Aspergillus sp. Dan Penicillium sp. umumnya
sama).
 Tidak dapat membedakan spora yang mampu untuk tumbuh atau spora
mati.
 Kurang cocok dipakai untuk mendeteksi sel vegetatif atau endospora
bakteri.

2. Metode kultur (culturable / variable air sample)


Semua metode kultur menggunakan suatu media pertumbuhan dapat berupa agar
dalam cawan petri atau agar strips untuk menumbuhkan mikroorganisme yang
terjebak.
Kelebihan metode kultur adalah :
 Dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri (tidak hanya spora saja).
Memiliki gambaran berapa jumlah mikroorganisme hidup yang berada di
udara.
 Dapat menentukan jenis mikroorganisme sampai spesies karena
mempunyai koloni tunggal yang dapat dikultur lagi.

Kekurangannya adalah :
 Membutuhkan waktu inkubasi yang lama.
 Tidak begitu akurat mengingat spora yang rusak dan tidak mampu
tumbuh tidak terhitung.
 Pertumbuhan jenis mikroorganisme tergantung jenis media yang
digunakan sehingga mikroorganisme yang tidak mampu tumbuh pada
media tersebut tidak akan terdeteksi.
 Jumlah total mikrorganisme mungkin dapat mengalami kesalahan karena
koloni dapat bertindihan dan adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan
koloni.
 Pada umumnya dalam pengoperasiannya metode ini dapat memakan dana
yang cukup besar.

3.Metode pasih
Disebut dengan metode pasif karena membiarkan partikel udara mengenai
sendiri pada permukaan media pertumbuhan.

9
4. Gxposure Plate

1. Cara pengambilan sampel metode Gexposure plate adalah dengan


memaparkan cawan /settle plate (umumnya digunakan cawan d=9 cm)
berisi media pertumbuhan non selektif ke udara terbuka selama waktu
tertentu. Partikel udara yang mengendap karena gravitasi akan menempel
pada permukaan agar. Pada umumnya cawan dibiarkan selama beberapa
menit selanjutnya diinkubasi pada temperatur yang sesuai (misalnya 35OC
untuk Total Count atau 25OC untuk Yeast and Mold).

2. Gxposure plate cocok digunakan pada ruangan tertutup yang aliran


udaranya tenang. Metode ini bukan merupakan metode kuantitatif dan
lebih berguna untuk mengetahui kecenderungan jumlah mikroorganisme
di udara secara mudah dan murah. Cara ini bukan tergolong metode
kuantitatif karena tidak dapat dihitung seberapa besar volume udara yang
mengendap dan sangat tergantung kecepatan aliran udara dan diameter
cawan yang dipakai. Selain kekurangan diatas, partikel udara yang sangat
kecil dan tidak cukup berat untuk terendap menjadi tidak dapat terdeteksi
dengan metode ini.

5. Metode aktif
 Metode pegambilan udara secara aktif adalah dengan memaksa udara
bergerak memasuki suatu pipa pada peralatan untuk menjebak partikel yang
terkandung didalamnya. Terdapat tiga prinsip dalam pengumpulan sampel
udara secara aktif.

 Impingement
Dasar teknik ini adalah dengan menjebak partikel udara saat gelembung
udara dilewatkan dalam cairan. Alat yang biasa digunakan adalah liquid
impinger AGI-30 (ACE Glass,Vineland, NJ).

 Impaction
Dasar teknik impaction adalah dengan menempelkan partikel udara pada
permukaan padat media dengan cara menumbukkannya.Udara masuk
kedalam alat dengan disedot oleh pompa lalu,teknik ini biasanya
menggunakan media agar padat sebagai substrat langsung penempelan
partikel udara dan secara umum teknik impaction lebih banyak digunakan
karena kelebihan tersebut.

 Sieve impactor (six stage Andersen air sampler)

10
Udara yang masuk kedalam alat Andersen air sampler
(AndertrumentsInc.,Smyra,GA) disedot oleh pompa udara (28,3 L/menit)
sehingga udara mengalir dari atas ke bawah. Alat ini menggunakan 6
tingkatan tumbukan yang bisa memisahkan partikel berdasarkan
ukurannya. Setiap tingkatan diisi oleh satu media pertumbuhan (27 ml)
yang berada dalam cawan petri. Semakin tinggi tingkatannya (kebawah)
lubang (setiap tingkat memiliki lubang berjumlah 400) tiap tingkatan akan
semakin kecil (Maier et.al., 2000).

Tumbukan yang terjadi pada Andersen sampler adalah dengan merubah


aliran udara tangensial yang mendadak atau dengan menabrakkan partikel
udara ke permukaan agar sehingga kelembamanpada pertikel akan
menjatuhkannya. Kemudian angin akan melewati pinggir cawan dan
menuju tingkat selanjutnya. Kecepatan aliran udara yang terjadi semakin ke
bawah semakin cepat sehingga secara bertahap partikel yang tertabrak dan
menempel menjadi semakin kecil.

 Centrifugalimpactor

Centrifugal sampler menggunakan pola aliran melingkar udara untuk


meningkatkan tarikan gravitasi dalam mendepositkan partikel udara yang
disedot kedalam alat. Alat yang umum memakai metode ini adalah Cyclone
air sampler (pbiInternational) dan Coriolis air sampler (Bertin
Technologies). Misalnya Cycloneair sample mampu menyedot udara
dengan kecepatan 1-1400L/menit.

Cara kerja pertama alat ini yaitu udara masuk kedalam alat melalui pipa
dengan sudut tertentu sehingga menimbulkan pola udara tangensial dan
udara disedot oleh pompa pada pipa keluar. Udara masuk akan berputar
pada permukaan corong sehingga dapat dipercepat seiring semakin
kecilnya diameter pada corong. Percepatan ini menimbulkan gaya
11
sentrifugal yang semakin besar sehingga sedimentasi partikel udara
semakin mudah.

 Filtration

Metode ini menggunakan prinsip menyaring partikel udara berdasarkan


ukurannya menggunkan kertas membran filter. Membran filter biasanya
tersedia dalam kaset plastik sekali buang (Plastic Filter Cassettes)
berdiameter 25,37 atau 47mm. Seperti halnya teknik membran filter untuk
menyaring cairan, cara ini juga menggunakan tekanan negative dari pompa
(4L/menit) untuk menekan udara menembus kertas membrane yang terbuat
dari polycarbonate atau celluloseacetate selama 30 menit.

Partikel udara yang berukuran lebih besar dari pada pori membran akan
tersaring. Keunggulan metode filtrasi adalah sangat akurat dalam
menangkap partikel udara namun sangat tidak direkomendasikan untuk
menghitung sel vegetatif bakteri karena kemungkinan besar sel akan
mengalami kekeringan dan mati selama pengambilan sampel berlangsung.

Oleh karena itu cara ini lebih tepat digunakan untuk mendeteksi spora
jamur atau endospora bakteri yang resisten kekeringan. Setelah selesai
pengambilan sampel, membran filter dapat dipindahkan kedalam media
pertumbuhan lalu diinkubasi, dapat juga spora dihitung manual dengan
bantuan mikroskop atau kertas membran dibilas dengan cairan pengekstrak
(5 ml) selanjutnya dianalisa memakai metode yang sesuai. Pemilihan
diameter membran filter juga berpengaruh terhadap perhitungan sel yang
tertangkap.

Untuk menghitung mikroorganisme dengan konsentrasi rendah maka


sebaiknya menggunakan filter dengan diameter yang lebih kecil (luas
permukaan lebih sempit sehingga meningkatkan densitassel untuk
membantu menghitung seldi bawah mikroskop. Contoh : air sampler
modern yang menggunakan teknik ini adalah Airport MD8
(Sartorius,Goettingen,Germany).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Penyegaran udara adalah suatu upaya yang dilakukan untuk membuat udara menjadi
segar baik di luar (outdoor) maupun di dalam (indoor) sesuai dengan baku mutu yang ada
dengan metode tertentu.
2. Sistem penyegaran udara umumnya dibagi 2 yaitu: Penyegaran udara untuk
kenyamanan dan penyegaran udara untuk industry.
3. Tentang udara dalam ruangan (indoor)
a. Definisi udara dalam ruangan (indoor) menurut NHMRC (1989,1993), udara dalam
ruangan adalalah udara di dalam area kerja dimana orang menghabiskan waktu
selama 1 hari atau lebih dan bukan merupakan gedung industry.
b. Baku mutu udara dalam ruangan (indoor) Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang persyaratan kualitas udara dalam
ruang.
c. Parameter kualitas udara dalam ruang(indoor) terbagi 3 yatu parameter fisik,biologi
dan kimia.
d. Menurut NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health), terdapat lima
sumber pencemaran udara dalam ruangan:
1) Pencemaran dari dalam gedung.
2) Pencemaran dari luar gedung.
3) Pencemaran akibat bahan bangunan.
4) Pencemaran akibat mikroba.
5) Gangguan ventilasi udara.
e. Penyegaran udara dalam ruang yaitu Udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi
polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan
polutan. Dan juga dalam penyegaran udara dalam ruang agar dapat merasakan nyaman
dapat menggunnakan AC,kipas angin dan vrentilasi, serta Dan Pencegahan pencemaran
udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
1) Ventilasi yang sesuai,
2) Filtrasi yaitu dengan memasang filter.
3) Pembersihan udara secara elektronik.
2. Tentang udara di luar ruangan (outdoor)
a. Udara di luar ruangan terbuat dari partikel-partikel kimia. Ketika asap atau polutan lain
masuk udara, partikel-partikel yang ditemukan dalam polusi bercampur dengan udara.
b. Baku mutu udara di luar ruangan (outdoor) yaitu pada PP No.41 tahun 1999 tentang
baku mutu udara ambient nasional.
c. Sebagian besar polusi udara dapat ditelusuri pada pembakaran bahan bakar f
osil,pertanian dan Sumber-sumber lain dari polusi udara meliputi produksi plastik,
pendingin, dan aerosol, dalam tenaga nuklir dan pertahanan, dari tempat pembuangan
sampah dan pertambangan, dan dari senjata biologis.
d. Penyegaran udara di luar ruangan yaitu sebagai berikut:
1) Pembatasan usia kendaraan.
13
2) Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check).
3) Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang
lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
4) Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
5) Menghemat Energi yang digunakan

3.2 Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut
menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai
kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak membuang gas yang berbahaya secara
sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara
tetap terjaga.

14
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Wiranto Aris & Saito, Heizo, 1995 Penyegaran Udara, Pradaya Pratama,
JAKARTA.

Jones, W Jerold and Stoecker, F Wilbert, Terj. Supratman Hara., 1994, Refrigerasi dan
Pengkondisian Udara, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai