Anda di halaman 1dari 14

Tugas Resume Pengumpulan dan Penyajian Data Statistik

Nama : Ahmad Ihsyan

NIM : (1913351039)

Kelas : Reguler 1 Semester 4

Dosen Pengampu : Bpk Prayudhy Yushananta

PROGRAM STUDI D-IV SANITASI LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


2021
Tugas Resume Pengumpulan dan Penyajian Data

Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan  dalam jumlah tertentu untuk  mencapai tujuan penelitian.
Pada umumnya  seorang peneliti telah memiliki dugaan sementara atau hipotesis sebelum
penelitian dilakukan. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris maka peneliti harus
melakukan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.

I. Data
Data adalah sesuatu hal yang belum memiliki arti penting  sehingga perlu dilakukan suatu
pengolahan. Data dapat berupa berbagai wujud seperti : gambar, suara, huruf, angka, bahasa,
simbol bahkan keadaan.

II. Jenis Data


Data Berdasarkan Sumber
Data Primer, sebuah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari subjek atau objek
penelitian.  Contohnya : kuesinoner, data  hasil wawancara langsung , kelompok fokus dan panel.
Data Sekunder, sebuah data yang diperoleh oleh peneliti tidak secara langsung dari subjek/ objek
penelitian atau dari sumber yang sudah ada.
Contohnya : dokumentasi berupa data dari koran/majalah, data absensi karyawan, data riwayat
hidup dll.

III.Data Berdasarkan  Tipe Penelitian


1. Data Kuantitatif, yaitu data yang diolah dalam skala pengukuran statiskan sehingga
berupa angka/numerik.
2. Data Kualitatif, yaitu data yang menggunakan kata-kata menggambarkan fakta sehingga
tidak berupa angka/numerik.

IV. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah tahapan proses penelitian dimana seorang peneliti
menerapkan cara dan teknik ilmiah dalam pengumpulan data secara sistematis guna keperluan
analisis.  Dalam pengumpulan data sendiri harus dilakukan secara ilmiah dan sistematis agar
menghasilkan data yang berkualitas baik dan valid.
Sedangkan instumen pengumpulan data yaitu berupa alat alat yang digunakan dalam
pengumpulan data, seperti check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk
mengambil gambar.
Metode pengumpulan data yang digunakan harus sesuai dengan  tujuan dan apa yang sedang
ditelit. Untuk itu sebelum menentukan jenis metode pengumpulan data apa yang akan diterapkan,
maka seorang peneliti harus memiliki desain penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Terdapat beberapa metode pengumpulan data yang bisa diterapkan dalam sebuah penelitian.

Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri  atau lebih validnya dengan
mengggabungkan dua metode atau lebih.
Berikut beberapa teknik pengumpulan data yang banyak digunakan :
1. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab  langsung antara narasumber dan peneliti terkait topik yang diteliti
secara eksklusif.
Saat ini dengan perkembangan teknologi, wawancara dapat dilakukan melalui media digital
seperti telepon maupun video call. Metode pengumpulan jenis ini banyak digunakan dalam
penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Penelitian dengan jumlah sample yang banyak, wawancara hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan, karena  misal jumlah sample 250 tidak memungkinkan untuk melakukan
wawancara semua responden. Sementara pada jumlah sample yang sedikit dan memungkinkan
maka dapat diterapkan.
Metode wawancara dapat dibagi menjadi dua kategori , antara lain :
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara Terstruktur adalah wawancara yang telah disusun secara sistematis dimana seorang
peneliti telah mengetahui pasti apa informasi yang akan digali dari seorang narasumber. Pada
wawancara jenis ini, jadwal, tempat dan daftar pertanyaan telah disiapkan sebelumnya oleh
peneliti.
Beberapa instrumen penelitian yang dapat digunakan oleh peneliti pada wawancara ini adalah
alat bantu recorder, kamera, maupun alat bantu lain.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara Tidak Terstruktur adalah wawancara bebas dimana seorang  peneliti tidak
menerapkan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik namun hanya memuat poin-poin penting informasi yang hendak digali dari narasumber.
Wawancara secara tatap muka maupun dengan telepon memiliki kelebihan dan kekurangnnya 
masing-masing diantaranya :
 Wawancara Tatap Muka
Kelebihan
1. Dapat memotivasi dan membina hubungan dengan responden.
2. Dapat mengklarifikasi pertanyaan, meyakinkan keraguan dan menambah pertanyaan
baru.
3. Dapat menggali data dan informasi sebanyak-banyaknya
4. Dapat membaca bahasa isyarat non verbal
Kekurangan
1. Memerlukan waktu yang cukup lama
2. Narasumber dengan tempat tinggal yang jauh akan memakan biaya cukup besar
3. Narasumber dapat menghentikan proses wawancara sewaktu-waktu.
4. Dapat membuat bias pewawancara

 Wawancara dengan Telepon


Kelebihan
1. Tidak butuh biaya banyak dan lebih cepat
2. Dapat dilakukan dengan narasumber yang memiliki daerah dimanapun
3. Anomalitas lebih besar
Kekurangan
1. Tidak mampu membaca bahasa isyarat non verbal
2. Wawancara hanya bisa dilakukan dengan singkat

Contoh
Contoh metode pengumpulan data dengan wawancara
Misalnya  pada penelitian mengenai “Peran Seniman terhadap pariwisata di Yogyakarta”. Maka
seorang peneliti dapat mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara terhadap
beberapa seniman dalam berbagai bidang.

2. Angket / Kuesioner
Angket / Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan yang telah ditulis/disiapkan sebelumnya kepada sejumlah
responden untuk dijawab.  Jumlah responden yang menjawab harus ditentukan dengan
rumus/cara yang telah ada.

Metode pengumpulan data jenis ini lebih efektif dan efisien jika peneliti telah mengetahui
dengan pasti variabel yang hendak diukur dan apa yang digali dari responden. Kuesioner juga
sangat tepat diterapkan bila jumlah responden banyak dant tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner terbagi menjadi dua jenis, diantaranya adalah :
1. Kuesioner terbuka, yaitu kuesioner yang memberikan kebebasan terhadap responden
untuk memberikan jawabannya.
2. Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh responden.

Isi dan tujuan pertanyaan, apabila isi pertanyaan bertujuan untuk mengukur maka harus ada skala
yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa, bahasa yang digunakan harus jelas dan sesuai dengan kemampuan responden. Tidak
mung menggunakan bahasa dengan istilah-istilah bahasa asing yang tidak dimengerti oleh
responden.
Bentuk pertanyaan, apakah tipe dan bentuk pertanyaan yang diberikan terbuka atau tertutup.
Contoh
Contoh Metode Pengumpulan Data Kuesioner
Misalnya pada penelitian mengenai “ Pengaruh promosi jabatan dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan”. Maka peneliti dapa mengumpulkan data dengan cara menyebar angket/kuesioner
kepada sejumlah responden dimana di dalamnya terdapat seperangkat pertanyaan mengenai
promosi jabatan, kompensasi dan kinerja karyawan.

Kelebihan Kuesioner
1. Dapat membina hubungan dan memotivasi responden
2. Lebih mudah bila diberikan langsung dalam satu kelompok
3. Respon cukup tinggi
4. Kekurangan Kuesioner
Ada kemungkinan besar kelompok tidak dapat atau menolak untuk dilakukannya survey,
terutama untuk karyawan dari pihak perusahaan.

3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap responden
(wawancara dan angket), namun juga digunakan untuk mengamati dan merekam berbagai 
fenomena yang tejadi (situasi/kondisi).
Teknik pengumpulan data observasi biasanya digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam.  Observasi juga sangat tepat
digunakan dengan jumlah responden yang tidak terlalu banyak.

Dalam prosesnya, observasi sangat membutuhkan ketelitian dan kecermatan untuk menangkap
berbagai fenomena yang ada di sekitar untuk dijadikan data.
Metode pengumpulan data observasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Participant Observation
Dalam observasi jenis ini, peneliti terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sehari-hari
orang atau lingkungan yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya penelitian tentang “Tawuran  pemuda di antara dua kampung tetangga”, maka peneliti
mendatangi langsung lokasi kampung untuk mengamati tempat-tempat dimana para pemuda
berkumpul, kegiatan apa saja yang dilakukan pemuda pemuda tersebut dan bagaimana situasi
kampung.
2. Non Participan Observation
Pada observasi jenis ini peneliti tidak terjun dan ikut secara langsung dalam kegiatan maupun 
proses yang sedang diamati.
Sebagai contoh tetap dengan penelitian yang sama yaitu “ Tawuran pemuda  di antara dua
kampung tetangga”, maka peneliti hanya menempatkan dirinya sebagai pengamat dengan hanya
menanyakan beberapa saksi terkait kejadian dan mencatat beberapa hal yang dianggap bisa
menjadi data penelitian.
4. Studi Dokumen
Studi Dokumen merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
meneliti berbagai macam dokumen yang dibutuhkan untuk bahan analisis.  Data dokumen bisa
berupa literatur, majalah, buku harian, biografi,  rekaman audio, video, foto dan sebagainya.
Secara Interpretatif, dokumen dapat didefinisikan sebagai sebuah rekaman kejadian masa lalu
yang dibuat, ditulis atau dicetak.
Teknik pengumpulan data dengan dokumen dilakukan bila peneliti memilliki
argumentasi yang kuat bahwa data-data yang dibutuhkan terdapat pada dokumen tertentu. Tidak
semua dokumen memiliki kredibel yang tinggi sehingga seorang peneliti juga perlu menyeleksi
setiap dokumen yang dikumpulkan.
Dokumen terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Dokumen primer, adalah dokumen yang dibuat atau ditulis sendiri oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa. Misalnya adalah autobiografi.
2. Dokumen sekunder, adalah dokumen yang dibuat/ditulis berdasarkan laporan/cerita dari
narasumber atau orang lain. Misalnya adalah biografi
V. Prinsip – Prinsip Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan,
antara lain :
Data-data yang digali dan dikumpulkan harus berdasarkan kondisi yang objektif dari lokasi
penelitian, tidak boleh direka maupun dikira-kira oleh pemikiran.
Instrumen penelitian atau alat pengumpulan data haruslah relevan dengan tujuan penelitian.
Untuk itu terdapat perbedaan mendasar dalam proses pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Pihak-pihak yang menjadi sample penelitian/responden dan subjek penelitian haruslah relevan
dengan apa yang hendak diteliti.
Menerapkan prinsip kerahasiaan, dimana sampel penelitian atau responden harus dijaga
kerahasiannya.
VI. Etika Pengumpulan Data
Beberapa hal mengenai isu etis yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data,
diantaranya :
Menjaga informasi yang diberikan responden dengan selalu memegang prinsip kerahasiaan dan
senantiasa menjaga privasi responden merupakan sebuah tanggung jawab peneliti.
Peneliti harus jujur apa adanya dan tidak boleh mengemuklakan hal yang tidak benar mengenai
sifat penelitian kepada subjek. Sehingga peneliti wajib menyampaikan tujuan dari penelitian
kepada subjek dengan jelas dan apa adanya.
Tidak boleh mempertanyakan mengenai informasi pribadi atau mencampuri urusan
pribadi. Bila hal tersebut multak dibutuhkan dalam penelitian, maka penyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden dan memberikan alasan yang
spesifik mengapa informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek penlitian tidak boleh
dilanggar.
Tidak boleh ada paksaan kepada calon responden yang tidak bersedia berpartisipasi
dalam penelitian.
Subjek penelitian harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan penelitian.
Subjek penelitian tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam keselamatan mereka,
baik secata fisik maupun mental.
Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang telah
dikumpulkan selama penelitian.

 Sumber : COMFLIT, ditulis oleh Andra https://comflit.com/metode-pengumpulan-data/


diakses kamis 21 Januari 2021
 Sumber : adalah.co.id ditulis oleh Akbar Asfihan https://adalah.co.id/teknik-
pengumpulan-data/ diakses kamis 21 januari 2021
PENYAJIAN DATA

A.Pengertian Penyajian Data


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang
telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Data
yang disajikan harus sederhanaan jelas agar mudau dibaca.Penyajian data juga dimaksudkan agar
para pengamat dapat dengan  mudah memahami apa yang kita ajikan untuk selanjutnya
dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

B.Jenis Jenis Cara Penyajian Data


I. Penyajian Data Dalam Bentuk  Tulisan (Textular Presentation)
            Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentang
kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm bentuk tulisan hanya
digunakan untuk memberikan informasi.
            Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang
sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil penelitian
kualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang telah
dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program
pemerintah atau program pelayanan pada manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang
terdapat didaerah.

Contoh
Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang
dipimpinnya.
“Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ketahun
hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat dibagian penyakit dalam.Dengan semakin
banyak penderita yang menjalani rawat inap menunjukkan bahwa pelayanan yang kita berikan
sudah cukup memadai.Yang masih harus kita tingkatkan adalah penambahan gedung dan sarana
ynag dibutuhkan seperti tempat tidur,terutam dibagian penyakit  dalam”

II. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)


            Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang
disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam bentuk tebel banyak
digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah
memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.Suatu tabel yang
lengkap terdiri dari :
 Nomor tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar mudah untuk
mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan diatas sebelah kiri sejajar
denga judul tabel.
 Judul Tabel
Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang dapat mengetahui
tentang apa yang disajikan.
 Catatan Pendahuluan
Catatan pendahuluan biasanya diletakkan dibawah judul dan berfungsi sebagai keterangan
tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatam yang dilakukan.
 Badan Tabel
Badan atbel terdiri dari judul kolom,judul baris,judul kompartemen dan sel.
 Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau ukuran yang
digunakan.Bisanya dengan member tanda yang sesuai dengan tanda yang terdapat dikanan atas
singkatan yang digunakan.Tanda yang biasanya dapat berupa  *x dan lain lain.Catatan kaki
diletakkan dibawah kiri tabel.
 Sumber Data
Sumber data diletakan dibagian kiri bawah(dibawah catatan kaki),sumber ini mempunyai arti
penting bila data yang sajikan berupa data sekunder.

Contoh
Judul tabel
Catatan pendahuluan
Judul
Judul Jumlah
Kompartemen

Catatan kaki    :
Sumber            :

Jenis Jenis Tabel


      Berdasarkan fungsinya
1. Tabel Sinopsis
Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam koloman baris dengan
urutan yang sama.Contoh:
Variabel Variabel dalm suatu penelitian yang akan dikumpulkan adalah :
 Tingkat pendidikan
 Jenis pekerjaan
 Jumlah anak
 Pertolongan persalinan
Tabel sinopsis
1 2 3 4
1
2
3
4

2. Tabel Induk
            Tabel ini berfungsi sebagai referensi.Oleh karena itu,tabel induk sering disebut tabel
referensi yang dapat diambil sebagian dan disisipkan dalam laporan penulisan laporan.Pada tabel
induk terddapat semua variable yang dikumpulkan.
Tabel Induk
Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan
Golongan
Pria Wanita Buruh Tani Dagan SD SMP SMU Dsb
umur
g

Jumlah

3. Tabel Teks
Tabel teks adalah tabel yang menggambarkan beberapa variable secara rinci.Tabel ini berguna
untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian,mengadakan
perbandingan antar variable atau untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara
dua variable.
Tabel Teks
Tingkat Jenis Pekerjaan
Pendidikan Buruh Tani Dagang Pengusaha
Tidak sekolah
SD
SMP
SMU
Perguruan Tinggi
Lain Lain
Jumlah
4. Tabel Kontigensi
            Tabel kontigensi Disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom.Tabel ini disajikan
untuk memberikan gambaran hasil penelitian.Tabel ini juga banyak digunakan dalam
perhitungan statistic inferensial untuk pengujian hipotesis.
Contoh.
Tabel 2 x 2
Tabel 2 x 3

      Berdasarkan Penyusunan Judul Baris


1. Penyusunan Judul Baris menurut abjad
            Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk memudahkan pencarian kembali
tabbel yang dibutuhkan.Oleh karena itu,tabel ini banyak terdapat paa tabel induk.
2. Penyusunan Judul Baris Menurut Geografis
            Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah .Oleh karena itu, tabel
yang disusun menurut geografis banyak dikeluarkan oleh instansi pemerintah seperti:Biro Pusat
Statistik.
3. Penyusunan Tabel Berdasarkaan Perkembang Waktu
            Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi bersamaan
berjalannya waktu.Perkembangan tersebut dapat berupa perubahan alami atau perubahan yang
disebabkan oleh intervensi manusia.
Contoh: Jumlah akseptor KB didaerah A 1990 -1994
Tahun Jumlah akseptor
1990 245
1991 267
1992 578
1993 498
1994 324
Jumlah 2.012

4. Penyusunan Tabel Berdasarkan Besarnya Angka


            Penyusunan angka dapat dilakukan dari angka terkecil sampai angka terbesar atau
sebaliknya.
Contoh Distribusi Penyakit Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Penyakit Jumlah
Pria Wanita
Saluran napas 825 415 410
Saluran pencernaan 730 400 330
Penyakit kulit 245 200 54
Penyakit mata 100 85 15
Jumlah 2089 1260 829
           
5. Penyusunan Berdasarkan Kelaziman
Penyusunan tabel ini didasarkan pada kelaziman.Oleh karena itu tidak terdapat ketentuan yang
baku.
6. Penyusunan Berdasarkan Tingkatan
            Misalnya,penyusunan tingkat pendidikan diawali dari pendidikan yang terendah sampai
yang tertinggi.

III.Penyajian Data DalamBentuk Grafik ( Grafical Or Diagram Presentation)


Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak dilakukan dalam
berbagai bidang,termasuk bidang kedokteran karna penyajian dalam bentuk grafik lebih menarik
dan mudah dipahami.
        Manfaat Grafik
Penyajian dalam bentuk grafik bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
 Membandingkan beberapa variable,beberapa kategori dalam variable atau satu variable
pada  waktu dan tempat yang berbeda.
  Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalan nya waktu ( time series )
  Mengetahui adanya hubungan dua variable atau lebih.
  Memberikan penerangan pada masyarakat.

Macam Macam Grafik


1.Grafik Batang (Bar diagram)
Yang dimaksud grafik batang adalah grafik yang berbentuk batang yang penilaiannya dilakukan
berdasarkan tinggi batang.Grafik batang dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan
beberapa variable dalam waktu dan tempat yang sama atau satu variable dalam waktu dan tempat
yang berbeda.

 Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu dengan
yang lainnya tanpa ruang antara.Grafik ini diperoleh dari data kuantitatif yang kontinu dalam
bentuk distribussi frekuensi.

 Poligon
            Bila titik titik tengah dari batang ddalam histogram dihubungkan sattu dengan yang
lainnya akan menghasilan frekuensi histogram.

2.Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Lingkaran dapat
digambar dalam 3 dimensi sehingga menyerupai kue karna itu disebut pie diagram.Grafik
lingkaran digunakan untuk membandingkan secara relatif kategori-kategori dalam satu variable.
3.Grafik Garis
            Grafik garis merupakan Penyajian data dalam bentuk garis.Agar lebih jelas maka disini
akan diberikan contoh contoh grafik garis.
 Grafik garis proporsional
Grafik ini merupakan grafik garis yang dinyatakan dalam persen.Seperti pada grafik batang
proporsional,grafik garis proporsional juga dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan
beberapa variable atau perubahan satu variable yang terjadi dengan berjalannya waktu.
 Grafik Frekuensi kumulatif ( Ogive)
Ogive dihasilkan dari data frekuensi disrtibusi kumulatif dan digunakan untuk mengetahui posisi
individu dalam suatu kelompok.
 Grafik Garis Patah Patah
            Grafik ini banyak dijumpai pada garfik deret berkala yang digunakan untuk mengetahui
perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu.
 Grafik Garis lengkung
            Kurva merupakan grafik yang dihasilkan secaera teoriti.Dalam praktiknya kurva yang
adda merupakan hasil penghalusan.Bentuk kurva bermacam macam,secar garis besar dapat
dibagi:
-Berdasarkan simetrisitas
1.Kurva simetris
2.Kurva asimetris

-Berdasarkan tinggi puncak


1.Kurva normal ( mesokurtik)
2.Kurva leptokurtik
3.Kurva Platikurtik

-Berdasarkan jumlah puncak


1.Kurva unimodal
2.Kurva bimodal
3.Kurva multimodal
-Berdasarkan bentuk
1.Kurva bentuk J
2.Kurva bentuk L

 4.Diagram Pencar ( Scattered Diagram )


            Grafik pencar dihasilkan dari titik koordinat dan merupakan grafik korelasi atau
kecendrungan karena digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang
berpasangan.
-Gafik korelasi sempurna
-Tidak mempunyai korelasi
5.Grafik Model
            Grafik ini berbentuk batang yang menyerupai bentuk aslinya.Grafik model banyak
digunakan untuk member penerangan kepada masyarakat.Misalnya untuk menggambar jumlah
penduduk maka digambar bentuk orang.Grafik ini harus dibuat sedemikian rupa agar menarik
perhatian orang.

6.Grafik Peta ( Map Diagram )


            Grafik ini berupa peta,biasa terdapat pada instansi yang mempunyai wilayah kerja,seperti
puskesmas,desa dan kecamatan.Grafik ini digunakan untuk mengetahui hal hal berikut:
-Batas desa
-Lokasi
-Letak suatu produksi daerah

Sumber : H.Ma’mun Zahrudin http://metodologinurelghazy.blogspot.com/2015/09/penyajian-


data.html diakses 21 januari 2021

Sumber : dosengeofrafi.com ditulis oleh pak dosen https://dosengeografi/penyajian-data/ diakses


kamis 21 januari 2021

Anda mungkin juga menyukai