dari :
ISI PROPOSAL
Secara umum isi proposal berupa usulan kegiatan. Adapun isi secara khusus dapat
bermacam-macam bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkan. Proposal penelitian
memiliki perbedaan dengan proposal kegiatan seperti kerja bakti atau bakti osial,
perlombaan, dan kegiatan sejenis lainnya.
6. Kata Perincian
Penggunaan kata perincian biasanya berupa pertama, kedua, selain itu, ketiga, dan lain
sebagainya.
7. Kata Keakanan
Penggunaan kata keakanan biasanya yang berkaitan dengan waktu ataupun peristiwa yang
akan datang. Misalnya saja kata, akan direncanakan, diharapkan, dan lain sebagainya. Hal itu
terjadi karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk rencana, usulan, ataupun rancangan
dari suatu program kegiatan.
8. Kata Denotatif
Penggunaan kata denotatif atau kata-kata bermakna lugas. Hal itu penting untuk menghindari
kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-
sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau
lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui
media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call melalui Zoom
atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi
apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya
sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa
menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera
untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi
tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi
cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan
pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan
data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih
efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan
tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang
meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.
Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi
dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/
cerita orang lain, misalnya: biografi.
1. Halaman judul
Pada umumnya, struktur maupun urutan kerangka proposal penelitian tidak jauh
berbeda dengan urutan laporan hasil penelitian. Di mana dalam proposal juga
memiliki halaman judul.
Urutan yang pertama dari kerangka proposal ialah halaman judul. Sesuai
dengan namanya, halaman judul menyajikan informasi terkait judul proposal,
penyusunannya dimulai dengan kata proposal, lalu dilanjutkan dengan judul
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Pada halaman judul pula, peneliti perlu mencantumkan data diri seperti nama,
NIDK atau NIDN bagi dosen, nama perguruan tinggi tempat peneliti mengajar
atau kuliah, tahun ajaran dan lain sebagainya yang sesuai dengan ketentuan
penyusunan kerangka proposal.
2. Daftar isi
Setelah halaman judul, urutan kedua dalam kerangka proposal adalah daftar isi.
Daftar isi menjelaskan mengenai letak halaman seluruh bab yang ada pada
proposal. Biasanya, daftar isi diletakan di depan proposal sebelum bab
pendahuluan.
Meskipun proposal penelitian biasanya tidak mencapai puluhan lembar, akan
tetapi daftar isi tetap diperlukan dan harus disediakan. Karena daftar isi dapat
membudahkan pembaca maupun penilai proposal untuk mengecek bagian inti
dari proposal.
Contohnya pada bagian RAB atau landasan teori yang menjadi dasar dari
pemilihan topik penelitian. Bagian tersebut biasanya akan langsung menjadi
tujuan bagi penilai atau pembaca. Oleh karena itu, daftar isi membantu pembaca
untuk langsung menuju halaman yang dinilai penting tersebut.
3. Bab I – Pendahuluan
Urutan ketiga dalam kerangka proposal ialah bab I yang berisi pendahuluan
penelitian. Pada bab I ini, ada empat sub bab yaitu latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.
Pada bab pertama dari kerangka proposal, biasanya disertakan pula laporan
hasil penelitian. Sehingga peneliti dapat melakukan copy dan paste agar
pengerjaan penelitian menjadi lebih efisien. Kecuali apabila ada perubahan pada
beberapa sub-sub bab yang telah disebutkan.
Seperti halnya bab I, pada bab II juga berisi beberapa sub bab. Dimulai dari
review literatur atau referensi penelitian, batasan konseptual, hingga kerangka
teori atau kerangka hipotesis penelitian.
Bab III pada kerangka proposal berisi tentang metodologi penelitian. Pada bab
ketiga ini, peneliti juga perlu menyertakan beberapa sub bab. Sub bab tersebut
mencakup teknik pengumpulan data, metode penelitian hingga teknik analisis
data. Seluruh sub bab tersebut perlu dijelaskan dalam proposal yang disusun,
tujuannya untuk menginformasikan metode penelitian serta teknik pengumpulan
seperti apa yang digunakan oleh peneliti.
Begitu pula dengan penjelasan terkait teknik yang digunakan untuk
menganalisis data penelitian yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti. Untuk
menjelaskan sub-sub bab pada bab ketiga ini, penulis perlu memaparkannya
dengan singkat dan padat.
6. Daftar pustaka
Daftar pustaka dalam kerangka proposal menjelaskan tentang referensi yang
digunakan oleh peneliti untuk membuat proposal tersebut. Biasanya daftar
pustaka bersumber dari jurnal ilmiah, buku, artikel yang terbit di internet
maupun website dan artikel ilmiah.
7. Lampiran