Anda di halaman 1dari 4

Resume Materi 7

Mata Kuliah Metodologi Penelitian Komunikasi Kuantitatif

Nama Mahasiswa/NIM : Rafli/ 209; Rini/ 201


Kelompok/Kelas : 5 (lima) / KPI 5E
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen
penelitian. dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen
tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
A. Mengumpulkan Data
Menurut Bungin (2005:161) proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram
dan terencana. Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah
sebagai berikut :
1. Schedule Penelitian
Schedule penelitian biasanya memuat hal-hal yang harus dikerjakan, kapan pelaksanaan, dan
selesainya suatu kegiatan, serta berapa banyak waktu yang dibutuhkan.
2. Persiapan Administrasi
Persiapan yang dimaksud adalah persiapan administrative seperti persiapan surat menyurat,
pengurusan izin penelitian (kalau dibutuhkan), pembuatan surat keputusan (pada penelitian
kelompok), penerbitan surat tugas, dan lain-lain.
3. Organisasi Tim Peneliti
Organisasi peneliti biasanya ada pada penelitian kolektif, sedangkan pada penelitian
individual relative tidak menggunakan organisasi seperti ini. Sama halnya dengan kegiatan-
kegiatan lainnya, organisasi peneliti yang baik seharusnya menggunakan unsur pimpinan,
unsur pembantu pimpinan, dan unsur anggota
4. Penyusunan Anggaran Penelitian
Bagi penelitian individual, penyusunan anggaran penelitian tidak mutlak membutuhkan
karena semua pengeluaran dana langsung di koordinasi sendiri dan dibiayai sendiri. Namun
pada penelitian kelompok atau penelitian yang membutuhkan donor dari pihak lain,
penyusunan anggaran penelitian menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan.
5. Lembaga donor
Lembaga donor ini dibagi menjadi dua yaitu lembaga donor pemerintah dan non pemrintah.
6. Uji coba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket. Sedangkan
jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus diuji cobakan.
Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
7. Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
8. Mengambil Data di Lapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data bisa
dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada
pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
Menurut Creswell (2008: 145) dalam pengumpulan data kuantitatif meliputi 5 langkah pokok
sebagai panduan dalam melaksanakan penelitian, lima ide pokok tadi adalah :
1. Spesifikasi populasi dan sampel
Proses yang termasuk dalam pengumpulan data kuantitatif yang sangat dipertimbangkan
dan harus dicermati adalah pemilihan peserta yang akan dijadikan peserta penelitian,
serta memutuskan ukuran sampel.
2. Mendapatkan izin dan persetujuan dari peserta penelitian
Izin harus didapatkan dari pimpinan suatu lembaga atau organisasi, perorangan atau
tempat peserta penelitian lebih spesifik (orang tua dari anak-anak yang dijadikan peserta
penelitian) atau juga dari lembaga perguruan tinggi.
3. Memutuskan tipe-tipe data yang dikumpulkan
Keputusan dimulai dengan menspesifikasikan variabel yang digunakan dalam hipotesis
dan pertanyaan, menentukan variabel-variabel dan mencari maksud/tujuan dari definisi
operasional.
4. Menempatkan, memodifikasi atau instrumen yang membangun yang menyediakan
maksud-maksud yang ingin dicapai.
Prosedur yang paling mudah adalah untuk pengadaan instrumen atau memodifikasi satu
atau lebih dari pengembangan instrumen yang dibuat sendiri. Instrumen yang dijadikan
pertimbangan dalam realibilitas dan validitas.
5. Pengumpulaan data kuantitatif sebenarnya
Prosedur yang dilakukan memerlukan standar bahwa dalam keragaman prosedur dalam
pengumpulan data serta semua fase atau tahapan dalam proses pengumpulan data
sebenarnya
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai
dengan tujuannya.. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara,
pengamatan (observasi), kuesioner atau angket, dan dokumenter. (Gulo, 2002: 79)
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi
berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan
mimik responden merupakan bola media yang melengkapi katakata secara verbal. (Gulo,
2002: 81)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2013:137)
2. Kuesioner (Angket)
Menurut Surachmad (Syahrum, Salim, 1980:135), menjelaskan angket sebagai interview
tertulis dengan beberapa pembedaan. Pada angket yang disebut juga
questioner/questionnaire sampel dihubungi melalui daftar pertanyaan tertulis.
Secara singkat angket adalah tekhnik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan
tertulis untuk mendapatkan informasi atau data dari sumber data atau responden (Syahrum,
Salim, 2012: 135)
3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner
selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga
obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono, 2013:145)
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar. (Sugiyono, 2013:145)
4. Dokumenter
Menurut Bungin (2008:108) Dokumenter salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi sosial. Pada intinya metode ini adalah metode yang digunakan
untuk menelusuri data historis. Dokumentasi digunakan dengan alasan karena sumber ini
selalu tersedia dan murah, kaya secara kontekstual, relevan serta mendasar dalam
konteksnya.

B. Mengolah Data Penelitian


Menurut Bungin (2005:174) pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan
data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan
dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses
pembeberan (tabulating)
1. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di
lapangan. Proses editing yang paling baik adalah dengan Teknik Silang, yaitu seorang
peneliti atau field worker memeriksa hasil pengumpulan data peneliti lain dan sebaliknya
pada suatu kegiatan penelitian tertentu Proses editing dimulai dengan memberi identitas
pada instrument penelitian yang telah terjawab. Kemudian memeriksa satu per satu
lembaran instrument pengumpulan data, kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang
tersedia.
2. Pengkodean
Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi data-
data tersebut melalui tahapan koding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut
diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Pengkodean ini
menggunakan dua cara, pengkodean frekuensi, dan pengkodean lambing. Pengkodean
frekuensi digunakan apabila jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi
tertentu. Sedangkan pengkodean lambing, digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot
tertentu.
3. Tabulasi (Proses Pembeberan)
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan
data pada table-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Ada
beberapa jenis table yang bisa dipakai dalam penelitian social, yaitu table data dan tabel
kerja. Tabel data adalah tabel yang dipakai untuk mendekripsikan data sehingga
memudahkan peneliti untuk memahami struktur dari sebuah data. Sedangkan tabel kerja
adalah tabel yang dipakai untuk menganalisis data yang tertuang dalam tabel data.
C. Menganalisis Data Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan tahap kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti setelah semua data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Dalam analisis
data kuantitatif terdapat peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari analisis ini yaitu
penggunaan softwere yang berhubungan dengan statistika. Sebagai analisis data, beberapa
rumus pengolahan data statistika telah dibuat dalam program-program siap pakai yang
tersimpan pada floppy disk, hardisk, seperti Synastat, Micristat dan sebagainya. Dengan
menggunakan program-program tersebut, maka form-form pengolahan dan analisa data,
menghitung data-data serta menarik kesimpulan sementara dapat dilakukan dengan mudah.
(Bungin, 2005: 180)
Penggunaan statistik sendiri sangat penting dalam analisa ilmu-ilmu sosial untuk membantu
menganalisis gejala-gejala sosial. Untuk menjelaskan gejala-gejala sosial tersebut, terdapat dua
bentuk statistik dalam metode kuantitatif yaitu statistik deskriptif (descriptive statistic) dan
statistik inferensial. (Jamaludin, 2018: 114)
Statistika deskriptif adalah statistika yang digunukan peneliti untuk mendeskripsikan data yang
telah dikumpulkannya tanpa bermaksud untuk langsung menarik kesimpulan yang
digeneralisasikan. Sedangkan, Bentuk statistik kedua yaitu statistik inferensial, yaitu bentuk
yang digunakan peneliti untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi (Jamaludin, 2018: 114)

D. Daftar Pustaka
Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Syahrum dan Salim. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka media
Jamaludin, Adon Nasrullah. (2018). Metode Penelitian Sosial. Bandung: FISIP UIN Sunan
Gunung Djati.
Creswell, J. W.(2008). Educational research, planning, conducting, and evaluating quantitative
and qualitative research. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Bungin, Burhan. (2008). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai