Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Susiyanti Basri

NIM : 012221038
Tugas Individu

Membuat Rangkuman / Resume tentang : Metode Pengumpulan, Pengolahan dan


Analisa Data.

Metode pengumpulan data :


Secara umum, pengumpulan data adalah langkah yang strategis dalam penelitian yang
disebabkan karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data untuk
memenuhi standar yang sudah ditetapkan dalam menjawab rumusan permasalahan yang
diungkapkan di dalam penelitian.
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi,
metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon,
email, atau video call melalui Zoom atau skype.
Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui
dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini,
peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera
untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas.
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan
spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari
responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan
gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya
tidak terlalu besar.
Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant observation Dalam participant observation, peneliti terlibat secara
langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber
data.
b. Non Participant observation Perlawanan dengan participant observation, non
participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden.
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
a. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek
penelitian untuk menjawab.
b. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian.
Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode
kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah
diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kemauan mereka.
4. Studi Dokumen Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang
meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang
dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.

Proses Pengumpulan Data


Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesnya harus
terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan
kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik mengumpulkan
data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya sudah dikumpulkan
oleh peneliti.
1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli
Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli
sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam
penelitian.
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat dimana data
akan dikumpulkan
Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah peneliti harus
mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang kemudian
penelitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya
Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan
lingkungannya. Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan
responden dan cara berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan
lain sebagainya untuk mendukung berlangsungnya penelitian.
4. Uji coba atau pilot study
Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen
penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan
sampel. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup
dipahami, bisa digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.
5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan
Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang
relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung
makna yang signifikan dan substantif.
6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat
guna memudahkan proses analisis.
7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk
menguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap
validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis
Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbagai
data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga
tidak ada data yang kurang valid. (OL-1)

Pengolahan Data
Pengolahan data adalah sebuah proses yang dilakukan ketika data yang kamu kumpulkan
diolah menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.
Biasanya pengolahan data dilakukan oleh seorang data scientist. Bagi mereka, pengolahan
data adalah sebuah proses yang penting karena akan berdampak pada hasil akhir atau output
data yang akan dihasilkan.

Ada 6 Langkah pengolahan data


1. Data collection atau pengumpulan data
Langkah pengolahan data yang pertama adalah data collection atau mengumpulkan data.
Pada langkah ini, data akan diambil dari sumber yang telah tersedia seperti pada data
warehouse. Dalam langkah pengumpulan data, kamu harus memastikan sumber data
yang tersedia dapat dipercaya dan dibangun dengan baik, sehingga data yang
dikumpulkan untuk diolah menjadi informasi memiliki kualitas yang baik.
2. Data preparation atau mempersiapkan data
Selanjutnya, setelah data dikumpulkan, maka data akan masuk ke dalam langkah
persiapan. Pada langkah mempersiapkan data, data mentah akan disortir dan diatur untuk
proses selanjutnya. Selama mempersiapkan dara, data mentah juga akan diperiksa
dengan sangat teliti. Hal ini bertujuan untuk menyaring data agar menghasilkan data
yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas.
3. Data input atau memasukkan data
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke sebuah tempat untuk mengolah data.
Misalnya, CRM seperti Salesforce atau Redshift. Langkah memasukkan data ini adalah
sebuah langkah pertama dimana data mentah mulai berbentuk informasi yang dapat
digunakan untuk diolah.
4. Data processing atau pengolahan data
Kemudian setelah data-data dimasukan, maka data tersebut akan memasuki langkah
pengolahan data. Dalam langkah ini, data akan diproses dengan cara yang beragam,
biasanya proses pengolahan data akan disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.
5. Data output atau hasil pengolahan data
Langkah data output atau hasil pengolahan data adalah proses dimana data sudah dapat
digunakan oleh para non-data scientist. Data yang ada pada proses ini telah
diterjemahkan dan dapat dibaca. Biasanya, data hasil pengolahan berbentuk grafik,
video, teks, gambar dan lain-lain.
6. Data storage atau penyimpanan data
Terakhir, setelah semua data melalui beberapa langkah pengolahan data, kini data akan
disimpan untuk digunakan di waktu yang akan datang. Beberapa informasi dapat segera
digunakan, namun tak jarang juga ada informasi yang disimpan untuk kemudian hari.
Data juga harus disimpan dengan benar agar dapat dengan mudah diakses kembali oleh
karyawan atau pihak perusahaan yang membutuhkan data tersebut.
Tipe pengolahan data
Tipe pengolahan data terdiri dari beberapa jenis. Hal ini disesuaikan dengan sumber data dan
langkah-langkah yang diambil untuk menghasilkan data. Berikut penjelasan mengenai
berbagai tipe pengolahan data.
1. Batch processing
Tipe pengolahan data yang pertama adalah batch processing. Sesuai dengan namanya,
tipe pengolahan data ini biasanya akan mengumpulkan dan mengolah data per batch dan
sangat cocok digunakan untuk data dengan jumlah yang besar. Contohnya seperti sistem
payroll.
2. Real-time processing
Real-time processing adalah sebuah tipe pengolahan data yang mengolah data dalam
hitungan waktu yang sangat singkat. Real-time processing digunakan untuk data dengan
jumlah yang tidak terlalu banyak, seperti melakukan penarikan uang tunai melalui ATM.
3. Online processing
Menggunakan tipe pengolahan data online processing, data secara otomatis akan
dimasukkan ke dalam CPU sesegera mungkin setelah tersedia. Online processing
diterapkan untuk pengolahan data yang dilakukan secara terus menerus, contohnya
adalah pemindaian barcode.
4. Multiprocessing
Multiprocessing adalah sebuah tipe pengolahan data yang memecah data menjadi
beberapa bagian lalu diproses dengan menggunakan dua atau lebih CPU dalam satu
sistem komputer. Biasanya hal tersebut dikenal sebagai parallel processing. Salah satu
contoh penerapan multiprocessing adalah data perkiraan cuaca.
5. Time sharing
Tipe pengolahan data yang terakhir adalah time sharing. Time sharing akan
mengalokasikan sumber daya komputer dengan data kepada penggunanya dalam waktu
yang bersamaan.

Analisa Data
Secara istilah analisis data merupakan sebuah kegiatan analisa penelitian yang dilakukan
dengan cara memeriksa segala bentuk data dari komponen penelitian, seperti catatan,
dokumen, hasil tes, rekaman, oral history dan lain sebagainya. Pengertian lainnya adalah
sebuah metode untuk memproses atau mengolah data menjadi informasi valid yang mudah
dipahami ketika disajikan kepada khalayak umum untuk kemudian dimanfaatkan untuk
menemukan solusi dari permasalahan.
1. Teknik Analisis Kualitatif
Adalah teknik analisis yang tidak bisa dilihat dari hasil perhitungan angka. Artinya
sumber data yang diolah berasal dari selain skoring angka, seperti rekaman, catatan,
tinjauan pustaka, partisipasi dan wawancara. Tumpuan teknik analisis ini terletak pada
penyebab, penjelasan dan hal yang melatarbelakangi topik yang sedang diteliti. Dengan
kata lain merupakan teknik untuk mendalami fenomena secara alami (natural setting).
Tajuk pertanyaannya seputar kenapa dan bagaimana. Dalam teknik analisis kualitatif ini
ada beberapa jenis seperti analisis konten, naratif, wacana, kerangka kerja dan teori
beralas.
2. Teknik Analisis Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif ini adalah kebalikan dari kualitatif. Artinya teknik untuk
sebuah penelitian yang datanya dapat diukur secara skoring atau dinumerikkan. Data
yang didapatkan diolah melalui metode statistik dan komputerisasi. Perlu diketahui
bahwa dalam analisis kuantitatif, statistika sangatlah lekat karena hampir semua proses
pengolahan data dilakukan menggunakan disiplin ilmu statistika. Secara hitungan
matematis, hasil teknik kuantitatif ini lebih objektif, masuk akal dan tidak ada bias di
dalamnya. Karena hasil data didapatkan dari hitungan matematika. Selain itu juga
dianggap merepresentasikan populasi karena sampelnya diambil dari beberapa populasi.
Di dalam teknik ini ada beberapa jenis seperti analisis deskriptif, statistik inferensial dan
diskriminan.
3. Teknik Analisis Data Taksonomi
Teknik analisis ini memiliki tujuan memberi domain atau variabel pada permasalahan
penelitian. Untuk penggunaannya sendiri dibagi menjadi beberapa sub variabel untuk
memudahkan peneliti mendalami tiap-tiap variabel tersebut. Jika dirasa pembahasannya
kurang rinci, maka sub variabel tersebut dapat dibagi atau dipisahkan kembali dan
seterusnya hingga pembahasannya dapat diperinci secara jelas. Teknik ini hanya dapat
digunakan untuk membantu kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara pada sampel dan dokumentasi. Sedangkan untuk penyajiannya menggunakan
diagram bentuk dan garis agar mudah dipahami.
4. Teknik Menganalisa Isi Data
Data yang digunakan dalam teknik ini biasa diperoleh dari media massa. Seperti koran,
majalah, televisi, radio artikel, sosial media dan media massa lainnya. Selain itu biasanya
menggunakan teknik koding simbol yang di dalamnya disajikan penjelasan dari hasil
pengkodingan data tersebut.
5. Teknik Analisis Domain
Teknik pengumpulan data domain ini merupakan analisis data yang menggunakan
gambaran dalam mendapatkan data. Objek penelitiannya lebih dinamis dibanding teknik
lainnya, sehingga sangat cocok untuk sebuah penelitian yang membutuhkan eksplorasi
yang lebih mendalam. Karena penyajiannya dalam bentuk sebuah gambaran, maka pada
kesimpulannya peneliti hanya memberi sebuah gambaran saja. Tanpa menuliskan
deskripsi kesimpulan yang terlalu panjang.
6. Teknik Analisis Interaktif Miles Dan Huberman
Teknik ini berasal dari teori yang dimiliki oleh dua tokoh yaitu miles dan huberman,
yaitu analisis data interaktif. Sehingga banyak digunakan pada model penelitian
kualitatif. Di dalamnya terdapat tiga alur. Pertama, reduksi data yaitu data yang diperoleh
kemudian direduksi atau dicari kesamaan dan perbedaannya. Kedua, penyajian data yaitu
hasil analisis dan observasi kemudian disajikan dalam bentuk penguatan teori dari
sumber analisa. Ketiga, verifikasi yaitu pembuktian kebenaran permasalahan sehingga
diketahui kesimpulan dan manfaat dari sebuah penelitian tertentu.
7. Teknik Analisis Komparatif Konstan
Pertama kali dikenalkan oleh L.Strouss dan Barney Galaster. Mereka berdua memberi
nama teknik analisis komparatif konstan. Hal ini karena pada saat melakukan penelitian
setiap masalah harus dipadukan dengan teori yang digunakan. Lebih jelasnya teori ini
digunakan untuk mencari perbandingan permasalahan yang sedang atau akan diteliti.
Prosesnya sendiri mulai awal penelitian hingga penelitian selesai dilakukan.

Referensi :
https://mediaindonesia.com/humaniora/539107/teknik-pengumpulan-data-dan-metode-penelitian
https://www.ekrut.com/media/pengolahan-data
https://www.binaracademy.com/blog/teknik-analisis-data

Anda mungkin juga menyukai