Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

RPS 10
“DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA”
DOSEN PENGAJAR:
Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, S.E., M.Si.

OLEH :
KELOMPOK 3

1. LARASATI MALDA PUTRI 1707521001


2. CANTIKA SIFA BINTI SYARIF BASALAMAH 1707521019
3. NI MADE ARDANI SUARI 1707521037
4. NI PUTU OPPIE WIDIANTARI 1707521038
5. MADE OLIVIA DWI PUTRI 1707521039

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
POKOK BAHASAN
“DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA”

1.1 Jenis Data


1.2 Sumber Data
1.3 Pengumpulan Data Sekunder
1.4 Pengumpulan Data Primer
PEMBAHASAN
“DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA”

1.1 Jenis Data


Data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Adapun jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifat data, sumbernya, cara
memperolehnya, waktu pengumpulannya, dan sifatnya, diantaranya sebagai berikut :
Berdasarkan sifatnya :
1) Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka.
Contohnya : Kuesioner Pertanyaan tentang kepuasan kerja, loyalitas dan kinerja
karyawan.
2) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.
Contohnya : Gaji dan upah karyawan di perusahaan X.
Berdasarkan sumbernya :
1) Data Internal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan
organisasi tersebut.
Contohnya : Bagaimana loyalitas karyawan di perusahaan X.
2) Data Eksternal adalah data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu
organisasi.
Contohnya : Kepuasan pelanggan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
Berdasarkan cara memperolehnya :
1) Data Primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview ataupun observasi.
2) Data Sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan
oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya
sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Berdasarkan waktu pengumpulannya :
1) Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point
of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Contohnya : Mengukur kinerja karyawan dengan menggunakan kuesioner.
2) Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.
Contohnya : Mengukur kinerja karyawan pada awal bulan hingga akhir bulan untuk
mengetahui apakah mengalami peningkatan atau tidak.

1.2 Sumber data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya,
dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari
sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Sumber Data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti,
baik pertanyaan tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya
bias berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi,
maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.

Sumber data didapat dari :


1) Angket
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai
wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran
(dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran
dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
c) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2) Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

3) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber
atau sumber data.
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a) Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo,
dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
b) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden.

1.3 Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi
kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan
diteliti?
2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita
butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta
biaya.
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Pemahaman Masalah.
Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah
yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam
suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif
lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang
muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah
penelitian.
2) Penjelasan Masalah.
Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih
operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita
dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal
ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan
diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-
pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
3) Formulasi Alternatif-Alternatif Penyelesaian Masalah yang Layak.
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternatif
lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternatif lain yang
mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin
banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi
jauh lebih mudah.
4) Solusi Masalah.
Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan
mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan
jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara
manual atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus
menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu :
lokasi internal atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita perlu
menentukan tipe strategi pencarian ; kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia
informasi ataupun database yang cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan
penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data
sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses
penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan
kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik
dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah
yang akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab
masalah yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah
dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika data tidak
dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder harus dilakukan lagi
dengan strategi yang sama.
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita
memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara manual,
online dan kombinasi (manual dan online).
1) Pencarian Secara Manual
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai
data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu
melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika
kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu
organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang paling efisien
ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai
dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari sudut pandang peneliti dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal data yang sudah tersedia di lapangan;
dan data eksternal data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
2) Lokasi Internal
Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari database
khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting
perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya,
data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya
boleh diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan
banyak membantu dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah
yang akan kita teliti di perusahaan tersebut.
3) Lokasi Eksternal
Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di
perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan
universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan dan biasanya sudah dalam
bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka,
ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
4) Pencarian Secara Online
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang
menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan
bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti
dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya
ialah:
(1) Hemat waktu : karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan
komputer.
(2) Ketuntasan : melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses
secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu.
(3) Kesesuaian : peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang
sesuai dengan mudah dan cepat.
(4) Hemat biaya : dengan menghemat waktu dan cepat dalam
memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.

Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder


Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut :
1) Waktu Keberlakuan : Apakah data mempunyai keberlakuan waktu ? Apakah data dapat
kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah
kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
2) Kesesuaian : Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita ? Kesesuaian berhubungan
dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.
3) Ketepatan : Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat
mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya ?
Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut ?
4) Biaya : Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut ? Jika biaya jauh
lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.

1.4 Pengumpulan Data Primer


Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei
dan (2) metode observasi.
Metode Survei (Survey Methods)
1) Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis.
2) Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek
(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
3) Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
4) Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
5) Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.

Metode Observasi (Observation Methods)


Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda)
atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti. Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang
dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini
menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
Terdapat tipe-tipe observasi, diantaranya sebagai berikut :
1) Observasi Langsung (Direct Observation)
Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk
mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam
observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati.
Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif.
Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik observasi langsung ini hasilnya
lebih akurat dan memerlukan biaya yang relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan
teknik wawancara atau pertanyaan yang digunakan dalam metode survei. Data yang
diperoleh melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.
2) Observasi Terhadap Perilaku dan Lingkungan Sosial
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-
kejadian dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada
penelitian terhadap lingkungan sosial, yaitu : (1) partisipant observation dan (2)
nonpartisipant observation.
a) Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian dari
lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat
memperoleh data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara
langsung mengamati perilaku dan kejadian kejadian dalam lingkungan sosial yang
diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh
lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara formal dan
nonformal.
b) Nonparticipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri
atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misalnya,
seorang peneliti dapat berada di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan
mencatat bagaimana seorang manajer menggunakan waktunya. Kegiatan ini
umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang diamati
jumlahnya relatif banyak.
3) Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik
observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa :
iklan, kontrak kerja, laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristik atau
informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi
yang objektif dan sistematik.
4) Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi
mekanik dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi
fisik atau bagian tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Rahyuda, Ketut. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Udayana University Press.


Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-data/12856/4 (Diakses 3 November 2019)
https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/ (Diakses 3
November 2019)

Anda mungkin juga menyukai