Anda di halaman 1dari 10

RMK SAP 10 AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

NERACA LPD
PERTEMUAN KE-10

Oleh:
Kelompok 4

1. Ni Wayan Yantiari NIM. 1607532029 / 03 (…………)


2. Ade Surya Indrawan NIM. 1607532031 / 04 (…………)
3. Clara Yunneke Tanadi NIM. 1607532037 / 05 (…………)
4. Ni Wayan Ardyanti NIM. 1607532101 / 29 (…………)
5. Ni Putu Lia Sumertiasih NIM. 1607532108 / 35 (…………)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
NERACA LPD

0
10.1. PENGERTIAN NERACA
Di dalam akuntansi keuangan, neraca adalah bagian dari laporan keuangan
suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Dengan kata lain,
neraca merupakan laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Informasi yang dapat disajikan di neraca
antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk
memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

1. Aktiva (Asset)
Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan dan memegang peranan penting
dalam operasional perusahaan.
2. Hutang (Liabilitas)
Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang berasal dari kreditur.
3. Modal
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan.
Atau dengan kata lain, modal yakni kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

10.2. FORMAT LAPORAN NERACA LPD


Format laporan neraca berisikan informasi tentang jumlah aktiva
sesuai dengan pos-pos aktiva dan jumlah pasiva sesuai dengan pos-pos

1
pasiva pada periode balan laporan. Adapun format laporan necara LPD
sebagai berikut:

LPD_________________________
LAPORAN NERACA BULANAN
Periode Bulan:________

AKTIVA
Perkiraan Sandi Jumlah (Rp)
l.Kas 100
2. Antar Bank Aktiva
a. Giro 171
b. Tabungan 171
c. Deposito 171
3. Pinjaman
a. Pinjaman yang diberikan 171
b. Cadangan Piutang Ragu-ragu -/- 172
4.Aktiva Tetap dan Inventaris
a. Harga Perolehan 211
b. Akumulasi Penyusutan -/- 212
5. Rupa-Rupa Aktiva 230
JUMLAH AKTIVA
PASIVA
Perkiraan Sandi Jumlah (Rp)
1. Tabungan 320
2. Simpanan Berjangka (Deposito) 330
3. Antar Bank Pasiva 350
4. Pinjaman yang diterima 369
5. Rupa-rupa Passiva 400

2
MODAL
6. Modal disetor: Modal Dasar
7. Cadangan Umum 430
8. Laba/Rugi Tahun Lalu 441
9. Laba/Rugi Tahun Berjalan 442
JUMLAH PASIVA

10.3. POS-POS NERACA LPD


a. AKTIVA
1. Kas (sandi 100)
Diisi dengan kas, yaitu uang tunai yang ada dalam kas LPD berupa
uang kertas dan uang logam yang merupakan alat pembayaran yang
sah di Indonesia.
2. Antarbank Aktiva (sandi 130)
Diisi dengan bank/antarbank aktiva. Yaitu semua jenis
simpanan/tagihan LPD pelapor dalam rupiah kepada LPD/bank
pelapor seperti giro, deposito berjangka, pinjaman yang diberikan
dan lainnya.
Saldo rekening-rekening ini tidak boleh di kompensasikan dengan
saldo rekening-rekening simpanan dan tagihan LPD/bank lain kepada
LPD pelapor.
3. Pinjaman
a. Pinjaman yang diberikan (sandi 171)
Diisi dengan pinjaman yang diberikan (pada nasabah)/jasa pinjaman.
Yaitu semua realisasi pemberian pinjaman oleh LPD pelapor kepada
pihak ketiga bukan bank, termasuk pinjaman kepada pegawai LPD
sendiri.
b. Cadangan piutang ragu-ragu (sandi 172)
Diisi dengan cadangan pinjaman/piutang ragu-ragu yaitu cadangan
yang dibentuk untuk menampung kerugian yang mungkin timbul
sebagai dari tidak dapat diterimanya kembali sebagai seluruh

3
pinjaman yang diberikan. Catatan: Untuk LPD pos ini diisi dengan
jumlah cadangan pinjaman ragu-ragu yang ada dibagian pasiva
neraca.
4. Aktiva tetap dan inventaris
a. Harga perolehan (sandi 211)
Diisi dengan aktiva tetap. Yaitu harga perolehan atau nilai
revaluasi masing-masing dari tanah, gedung kantor,rumah dan
perabot milik LPD pelapor. Termasuk pula kedalam pos ini biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk:
- Pembangunan gedung mesin dalam penyelesaian (proses)
- Mengubah bentuk, menambah dan memperbaiki/mengganti.
b. Akumulasi penyusutan (sandi 212)
Diisi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap, yaitu saldo
rekening-rekening aktiva lainnya yang tidak dapat dimasukkan
atau kedalam salah satu pos 1 sampai dengan 9 diatas, misalnya
persediaan barang-barang yang tidak merupakan obyek penyusutan
seperti persediaan kertas dan formulir, pembebanan sementara,
setoran jaminan listirik dan angsuran pajak selama masa pajak jika
dibukukan sebagai uang muka pajak. Metode penyusutan yang
dibolehkan berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 11 (1)) adalah :
a. Metode garis lurus (straight-line method) yaitu metode yang digunakan
untuk menghitung penyusutan yang dilakukan dalam bagian-bagian yang
sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.
Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan,
perbaikan atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus
hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang
dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu (1) tahun
dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat
yang ditetapkan bagi harta tersebut.
b. Metode saldo menurun (declining-balance method) yaitu metode yang
digunakan untuk menghitung penyusutan dalam bagian-bagian yang
menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku

4
dan nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan sekaligus.
Metode ini tidak dapat digunakan untuk menghitung penyusutan atas
bangunan.
5. Rupa-rupa aktiva (sandi 230)
Diisi dengan rupa-rupa aktiva/aktiva Iain-lain. Yaitu saldo rekening-
rekening aktiva lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau kedala,
salah satu pos 1 s/d 9 diatas, misalnya persediaanbarang yang
merupakan obyek penyusutan seperti persediaaan kertas dan formulir,
pembebanan sementara dan angsuran pajak selama masa pajak jika
dibukukan sebagai uang muka pajak.

b. PASIVA
1. Tabungan (sandi 320)
Diisi dengan tabungan. Yaitu simpanan pihak ketiga bukan bank/BPR
yang penarikannya hanya dapat di lakukan menurut syarat-syarat dan
cara-cara tertentu. Catatan: Untuk LK.P di NTB Pos simpanan
dimasukkan dalam sandi ini.
2. Simpanan berjangka (sandi 330)
Diisi dengan simpanan berjangka/deposito yaitu deposito berjangka
yang penarikannnya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak ketiga dengan BPR
pelapor.
3. Antar Bank Pasiva (sandi 350)
Diisi dengan antar bank pasiva. Yaitu semua jenis kewajiban BPR
pelapor kepada bank/BPR pelapor lainnya seperti deposito berjangka,
pinjaman yang diterima dal lainnya.
4. Pinjaman yang diterima (sandi 369)
Diisi dengan pinjaman yang diterima/pinjaman iuar. Yaitu pinjaman
yang diterima dari pihak ketiga bukan bank/LPD yang jangka
waktunya lebih dari 15 hari.
5. Rupa-rupa pasiva (sandi 400)

5
Diisi dengan rupa-rupu pasiva/kewajiban lain-lain/hutang yaitu saldo
rekcning pasiva lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau
digolongkan kedalam salah satu pos 1 sampai dengan 4 dan 6 sampai
dengan 8. Catatan: untuk LPD Bali post titipan dimasukkan dalam
sandi ini.
6. Modal disetor
Yang dimaksud modal disetor adalah jumlah modal atau simpanan
pokok dan simpanan wajib yang benar-benar telah disetor, pos ini
dirinci atas:
a. Modal dasar (sandi 421)
Diisi dengan modal disetor/modal. Yaitu jumlah modal atau simpanan
pokok dan simpanan wajib yang tercantum dalam undang-
undang/anggaran dasar LPD pelapor.
7. Cadangan Umum (sandi 430)
Diisi dengan cadangan modal/cadangan umum dan cadangan khusus.
Yaitu cadangan-cadangan yang dibentuk menurut kctentuan anggaran
dasar dan keputusan pemilik/rapat pemegang saham LPD pelapor
sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
(1) Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba
bersih.
(2) Cadangan tujuan, yaitu bagian laba yang disisihkan untuk tujuan tertentu
(3) Cadangan Piutang Ragu – Ragu (CPRR), yaitu cadangan yang dibentuk
untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai dari tidak dapat
diterimanya kembali sebagian/seluruh pinjaman yang diberikan dan
disajikan sebagai pos pengurang pinjaman yang diberikan. Pembentukan
CPRR pada LPD didasarkan kepada kualitas pinjaman yang diberikan
yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
a. 0,5% dari pinjaman yang diberikan yang memiliki kualitas lancar;
b. 10% dari pinjaman yang diberikan dengan kualitas kurang lancar;
c. 50% dari pinjaman yang diberikan dengan kualitas diragukan;
d. 100% dari pinjaman yang diberikan dengan kualitas macet.
8. Laba/Rugi

6
Yang dimaksud kedalam Pos ini adalah selisih antara rekening-
rekening pendapatan dan rekening-rckening biaya tahun berjalan
ditambah atau dikurangi dengan saldo laba/rugi tahun-lahun yang lalu
yang belum dibagikan. Pos ini terdiri dari salah satu sub pos dibawah
ini;
a. Laba (sandi 441) Yaitu sepanjang selisih tersebut diatas
menghasilkan laba.
b. Rugi (sandi 442) Yaitu sepanjang selisih tersebut diatas
menghasilkan rugi

10.4. JENIS-JENIS NERACA LPD


Dalam laporan keuangan LPD terdapat beberapa jenis neraca yaitu:
1. Neraca Percobaan
Neraca percobaan adalah suatu yang berisi perkiraan-perkiraan buku besar
serta penjumlahan-penjumlahan Debet dan Kredit perkiraan-perkiraan itu. Neraca
Percobaan dibuat secara berkala, bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan
atau 1 tahun. Tujuan dibuatnya Neraca Percobaan adalah untuk mengetahui
keseimbangan antara jumlah Debet dengan jumlah Kredit pada Buku Besar.
Apabila tidak seimbang antara jumlah Debet dengan jumlah Kredit pada Buku
Besar, maka Buku Besar tersebut salah. Untuk mengetahui dari mana kesalahan
yang ada pada Buku Besar, maka pertama-tama perlu ditelusuri Buku Jurnal, baru
dapat diketahui kesalahannya.

2. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah suatu daftar yang dipergunakan untuk mencatat selisih
antara jumlah Debet dan Kredit yang ada pada Neraca Percobaan. Neraca Saldo
dibuat setelah Neraca Percobaan disusun.
Tata cara mengerjakan Neraca Saldo yaitu:
a. Saldo debet dibukukan pada sisi debet
b. Saldo kredit dibukukan pada sisi kredit

Contoh Neraca Percobaan:

LPD DESAADAT ..........

7
NERACA PERCOBAAN
TANGGAL
Perkiraan Saldo Awal Mutasi hari ini Saldo Akhir
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

Kas
Jank
Giro
Tabungan
Pinjaman yg diberikan kpd nasabah
Pinjaman Bulanan
Pinjaman Musiman
Aktiva tetap
Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan (-)
Aktiva Iain-lain
Tabngan :
Wajib
Sukarela
Simpanan berjangka
Pinjaman Luar
Titipan
Kewajiban Iain-lain
Modal :
Modal disetor
Modal donasi
Cadangan Urnum
Cadangan Khusus/Cad.Tujuan
Cadangan Pinjaman Ragu-ragu
Rugi(laba) thJberjalan [Rpj
Rugi(laba) th.lalu bejum dibagjkan
Pendapatan bunga dan :
Nasabah
Lain-lain
Ongkos administrasi
Pendapatan Iain-lain
Biaya bunga :
- Tabungan
- Simpanan berjangka
- Lain-lain
Biaya Pegawai
Biaya Kantor
Biaya PerjaJanan
Biaya Penyusutan
Biaya Pinjaman Ragu-ragu
Biaya Lain-lain

8
Jumlah

DAFTAR PUSTAKA

LPD Kota Denpasar.2014.Buku Pedoman Pembiayaan LPD Kota


Denpasar.Denpasar:LPD Kota Denpasar

Anda mungkin juga menyukai