0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
318 tayangan14 halaman
[Ringkasan]
1. Dokumen menjelaskan tentang audit atas akun properti, pabrik, dan peralatan perusahaan. Hal ini meliputi verifikasi atas akuisisi, pelepasan, saldo akhir, beban penyusutan, dan pengungkapan aset tetap selama periode berjalan.
2. Auditor melakukan berbagai prosedur analitis dan substantif untuk memastikan bahwa transaksi dan saldo aset tetap dicatat dengan benar sesuai standar akuntansi.
3.
[Ringkasan]
1. Dokumen menjelaskan tentang audit atas akun properti, pabrik, dan peralatan perusahaan. Hal ini meliputi verifikasi atas akuisisi, pelepasan, saldo akhir, beban penyusutan, dan pengungkapan aset tetap selama periode berjalan.
2. Auditor melakukan berbagai prosedur analitis dan substantif untuk memastikan bahwa transaksi dan saldo aset tetap dicatat dengan benar sesuai standar akuntansi.
3.
[Ringkasan]
1. Dokumen menjelaskan tentang audit atas akun properti, pabrik, dan peralatan perusahaan. Hal ini meliputi verifikasi atas akuisisi, pelepasan, saldo akhir, beban penyusutan, dan pengungkapan aset tetap selama periode berjalan.
2. Auditor melakukan berbagai prosedur analitis dan substantif untuk memastikan bahwa transaksi dan saldo aset tetap dicatat dengan benar sesuai standar akuntansi.
3.
Peralatan Properti, Pabrik dan Peralatan adalah aset yang memiliki umur yang diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan tidak diperoleh untuk dijual kembali. Tujuan penggunaan aset ini sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan umur diharapkannya yang lebihb dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang membedakannya dengan persediaan, beban dibayar dimuka dan investasi Beberapa contoh klasifikasi akun properti,, pabrik, dan peralatan yang umum, yaitu: • Tanah dan pengembangan tanah • Bangunan dan perbaikan bangunan • Peralatan • Perabotan dan perkakas • Mobil dan truk • Pengembangan leasehold • Konstruksi dalam proses unutk properti, pabrik, dan peralatan 1. Tinjauan atas Akun yang Berkaitan dengan Peralatan • Pada Figur 19-1 tersebut dapat dilihat bahwa saldo debit akun peralatan timbul dari siklus akuisisi dan pembayaran. Karena debit dalam akun aktiva adalah jurnal perolehan, maka sistem akuntansi diuji apakah telah membukukan tambahan peralatan manufaktur periode berjalan. Karena tambahan peralatan sangat jarang dan sering berjumlah besar maka memerlukan pengendalian khusus, seperti persetujuan dewan direktur, auditor memutuskan untuk tidak bergantung sepenuhnya pengujian tersebut. Catatan akuntansi utama untuk akun peralatan serta properti, pabrik, dan peralatan lainnya pada umumnya adalah file induk aset tetap (fixed asset master file) yang mencakup catatan terperinci untuk setiap peralatan dan jenis properti yang dimiliki yang isinya deskripsi aset, tanggal akuisisi, original cost, penyusutan tahun berjalan, dan akumulasi penyusutan properti. File ini juga berisi informasi tentang properti yang diperoleh dan disposed (dilepas) selama tahun berjalan. Auditor dalam memverifikasi peralatan berbeda dengan akun aset lancar, hal ini karena: • Biasanya perolehan peralatan lebih sedikit, terutama peralatan besar yang digunakan dalam proses manufaktur. • Setiap perolehan peralatan nilainya seringkali material. • Peralatan kemungkinan disimpan dalam catatan akuntansi selama beberapa tahun. Sehingga, audit peralatan menekankan verifikasi perolehan pada periode saat ini daripada saldo dalam akun yang dilakukan dari tahun sebelumnya. Selain itu, umur aset yang diperkirakan selama satu tahun memerlukan biaya penyusutan dan akumulasi akun penyusutan. Peralatan dapat dijual atau dibuang yang kemudian menimbulkan adanya untung atau rugi yang mungkin perlu diverifikasi oleh auditor. Dalam audit atas peralatan dan akun- akun terkait, auditor harus memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut: • Melaksanakan prosedur analitis • Memverifikasi akuisisi tahun berjalan • Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan • Memverifikasi saldo akhir akun aset • Memverifikasi beban penyusutan • Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan 2. Melaksanakan Prosedur Analisis Prosedur audit bergantung pada sifat bisnis operasi klien. Tabel 19-3 mengilustrasikan prosedur analitis yang sering dilakukan untuk peralatan. Sebagian besar prosedur analitis yang lazim dilaksanakan itu berhubungan dengan menilai kemungkinan salah saji material di dalam akun beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. 3. Memverifikasi Akuisisi Tahun Berjalan Perusahaan harus mencatat penambahan aset pada tahun berjalan dengan benar karena aset mempunyai efek jangka panjang pada laporan keuangan. Kegagalan untuk mengkapitalisasi aset tetap, atau pencatatan perolehan dengan jumlah yang tidak benar akan mempengaruhi neraca sampai perusahaan melepas/menghapus aset tersebut. Laporan Laba Rugi juga akan terdampak sampai seluruh aset di depresiasi. Maka, auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka referensi bagi pengujian atas rincian saldo, antara lain: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban. Biasanya eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi dan hak dan kewajiban merupakan tujuan utama untuk bagian audit ini. Seperti di semua bidang audit lainnya, pengujian audit dan ukuran sampel sangat bergantung pada materialitas kinerja, risiko bawaan, dan risiko pengendalian yang dinilai. Titik awal untuk verifikasi perolehan tahun berjalan biasanya adalah skedul yang diperoleh dari klien dari semua perolehan yang dicatat dalam akun buku besar properti, pabrik, dan peralatan selama tahun tersebut. Pengujian tambahan, di luar apa yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi, sering diperlukan karena kompleksitas transaksi peralatan dan materialitas jumlahnya. Merupakan hal yang normal bagi auditor untuk memverifikasi transaksi yang besar dan tidak biasa sepanjang tahun. Tingkat pengujian tergantung pada risiko kontrol auditor yang dinilai untuk perolehan dan materialitas dari penambahan aset. Dalam pengujian akuisisi, auditor harus: • Memahami standar akuntansi untuk memastikan klien mengikuti persyaratan terkait • Mengetahui kebijakan kapitalisasi klien untuk menentukan apakah perolehan aset diperlakukan secara konsisten dengan perolehan pada tahun sebelumnya. • Memverifikasi transaksi yang dicatat apakah sudah diklasifikasikan dengan benar di antara berbagai akun peralatan. • Memeriksa apakah klien memiliki hak untuk mencatat peralatan sebagai aset. Auditor sering memeriksa kontrak pembelian atau leasing untuk menentukan apakah kapitalisasi peralatan telah sesuai. 4. Memverifikasi Pelepasan Tahun Berjalan Tujuan utama auditor dalam memverifikasi pelepasan adalah untuk mengumpulkan bukti yang cukup bahwa semua pelepasan telah dicatat dan pada jumlah yang benar. Titik awal dalam memverifikasi pelepasan itu dimulai dari skedul yang berisi catatan pelepasan aset selama periode berjalan, pengujian detail tie-in juga sangat diperlukan. Karena kelalaian untuk mencatat pelepasan dapat mempengaruhi secara signifikan laporan keuangan, pencarian pelepasan yang tidak tercatat merupakan hal penting. Dan luas pencariannya dipengaruhi oleh pengendalian untuk pelepasan aset tetap. Prosedur berikut ini sering digunakan untuk memverifikasi pelepasan asset: • Mereview apakah aset yang baru diakuisisi menggantikan aset yang ada • Menganalisisi keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset serta pendapatan rupa- rupa yang diterima dar pelepasan aset • Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, perubahan peralatan terkait komputer utama yang mahal, pajak properti, atau cakupan asuransi untuk indikasi penghapusan • Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personil produksi mengenai kemungkinan pelepasan 5. Memverifikasi Saldo Akhir Akun Aset Dua tujuan auditor ketika mengaudit saldo akhir akun peralatan termasuk menentukan bahwa: • Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal nerasa (eksistensi) • Semua peralatan yang dimiliki telaah dicatat (kelengkapan) Auditor mempertimbangkan pengendalian internal terhadap peralatan. Pengendalian internal yang penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aset tetap, pengendalian fisik yang memadai terhadap aset yang mudah dipindahkan, penulisan nomor identifikasi pada setiap aset tetap, serta perhitungan fisik periodik atas aset tetap dan rekonsiliasinya oleh personil akuntansi. Langkah audit pertama berkenaan dengan tujuan detail tie-in. Setelah auditor menilai risiko pengendalian untuk tujuan eksistensi, auditor memutuskan apakah perlu memverifikasi eksistensi setiap item peralatan yang tercantum dalam file induk. Biasanya auditor tidak menguji keakuratan atau klasifikasi aset tetap karena sudah diverifikasi dalam audit sebelumnya ketika diperoleh. Auditor juga melaksanakan prosedur audit yang terkait dengan empat tujuan penyajian dan pengungkapan aset tetap. Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan aset tetap adalah kemungkinan adanya pelanggaran hukum yang timbul dari penggunaan aset tetap sebagai jaminan untuk pinjaman. Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan terbebani, termasuk: • Membaca syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman dan kredit. • Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan instansi pemberi pinjaman lainnya. • Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hukum. Penyajian dan pengungkapan yang tepat dalam laporan keuangan harus dievaluasi secara hati-hati untuk memastikan bahwa standar audit diikuti. Auditor harus melaksanakan pengujian yang mencukupi untuk memverifikasi bahwa keempat tujuan pengujian dan pengungkapan dipenuhi. 6. Memverifikasi Beban Penyusutan Beban penyusutan adalah salah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Jumlah yang dicatat ditentukan oleh alokasi internal dan bukan oleh transaksi pertukaran dengan pihak luar. Ketika biaya penyusutan nilainya material, lebih banyak pengujian atas rincian beban penyusutan diperlukan daripada untuk akun yang telah diverifikasi melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan adalah keakuratan. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang konsisten dan apakah perhitungan beban penyusutan telah benar. Auditor harus mempertimbangkan empat aspek: • Umur manfaat akuisisi periode berjalan • Metode penyusutan • Estimasi nilai sisa • Kebijakan penyusutan aset dalam tahun akuisisi dan disposisi Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan yaitu: • Prosedur analitis atas kelayakan yang dilakukan dengan cara: aset tetap yang belum disusutkan x tingkat penyusutan tahun tersebut. auditor harus melakukan penyesuaian untuk penambahan dan pelepasan tahun berjalan, aset dengan umur yang berbeda, dan aset dengan metode depresiasi yang berbeda. • Jika pengujian kelayakan secara menyeluruh tidak dapat dicapai, diperlukan pengujian yang lebih terinci dengan menghitung kembali beban penyusutan atas aset tertentu untuk menentukan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang benar dan konsisten. • Auditor akan menjalankan prosedur guna memperoleh bukti bahwa empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk penyusutan telah dipenuhi. 7. Memverifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Saldo debit untuk akumulasi depresiasi biasanya diuji sebagai bagian dari audit pelepasan/penghapusan aset, sedangkan saldo kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban depresiasi. Jika auditor menelusuri transaksi yang dipilih ke catatan akumulasi penyusutan di file master properti sebagai bagian dari pengujian ini, maka diperlukan sedikit pengujian tambahan untuk saldo akhir akumulasi penyusutan Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan adalah: • Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan buku besar Dipenuhi dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam file induk dan menelusuri totalnya ke buku besar umum. • Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah Dalam beberapa kasus umur peralatan mungkin akan berkurang secara signifikan. Auditor harus mengevaluasi kememadaian penyisihan untuk akumulasi penyusutan setiap tahun guna memastikan bahwa nilai buku bersih tidak melampaui nilai realisasi aset.