AUDITING II
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN
PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERPILIH
ONIZALIONI 1410532008
KARTIKA NINGRUM 1410532013
RIMA RAHAYU HARMELIA 1410532017
GITA RAHAYU 1410532054
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PENYELESAIAN PENGUJIAN AUDIT SIKLUS
PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN :
AUDIT AKUN ASET TETAP , BEBAN DIBAYAR DIMUKA, LIABILITAS AKRUAL,
AKUN- AKUN BEBAN DAN PENDAPATAN.
Aset tetap (property dan peralatan) adalah asset yang diharapkan memiliki
umur lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk
dijual kembali.
Penggunaan asset tetap dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur
ekonomis lebih dari satu tahun merupakan karakteristik utama yang
membedakan asset tersebut dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan
investasi.
Beban dibayar dimuka, beban yang ditangguhkan, dan aset tidak berwujud
adalah aset yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Hal tersebut termasuk :
Prosedur analisis sering kali sudah mencukupi untuk beban dibayar dimuka,
beban yang ditangguhkan, dan aset tidak berwujud. Dalam audit tertentu,
beberapa dari aset terebut dapat menjadi signifikan dan melibatkan
pertimbangan yang kompleks.
Contoh audit atas asuransi dibayar dimuka akan digunakan sebagai
representatif akan kelompok ini karena :
1. Asuransi dibayar dimuka ditemukan pada sebagian besar audit.
2. Masalah yang umumnya dihadapi dalam audit asuransi dibayar dimuka
merupakan hal yang umum bagi kelas akun ini.
3. Tanggung jawab auditor untuk mereview cakupan asuransi merupakan
pertimbangan yang tidak ditemukan pada akun lainnya dalam kategori ini.
1. Bandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan total
tahun sebelumnya untuk pegujian kelayakan.
2. Hitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
bandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Bandingkan coverage dari masing-masing polis asuransi pada skedul yang
diperoleh dari klien dengan skedul tahun lalu untuk pengujian terhadap
penghapusan polis-polis tertentu atau perubahan dalam coverage asuransi.
4. Bandingkan saldo asuransi dibayar di muka yg dihitung untuk tahun
berjalan dengan dasar masing-masing polis dengan hasil perhitungan tahun
sebelumnya untuk pengujian kekeliruan penghitungan.
5. Telaah insurance coverage yang dimuat pada skedul asuransi dibayar di
muka dengan pegawai klien yang tepat atau broker asuransi akan kecukupan
coverage.
a. Polis asuransi dalam skedul asuransi dibayar di muka memang ada dan
polis yang ada telah dicatat (eksistensi dan kelengkapan).
Pengujian atas eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku
dapat dilakukan pada skedul asuransi dibayar dimuka klien dengan salah
satu dari 2 cara berikut :
- Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk
dibandingkan dengan skedul.
- Memperoleh konfirmasi informasi asuransi dari agen asuransi
perusahaan.
b. Klien mempunyai hak atas semua polis asuransi dalam skedul asuransi
dibayar di muka (hak).
Pihak yang akan menerima manfaat jika klaim asuransi diajukan adalah
mereka yang memiliki hak.
c. Jumlah dibayar di muka pada skedul sudah tepat dan totalnya sudah
dijumlahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar umum
(keakuratan dan detail tie-in).
Pengujian audit untuk memverifikasi keakuratan asuransi dibayar dimuka
melibatkan verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode polis, dan alokasi
premi ke asuransi yang belum jatuh tempo.
d. Beban asuransi yang berhubungan dengan asuransi dibayar di muka
telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi).
Klasifikasi yang benar atas pendebetan ke akun beban asuransi yang
berbeda harus direview sebagai pengujian atas laporan laba rugi.
f. Transaksi asuransi telah dicatat pada periode yang benar (pisah batas).
Pisah batas untuk akuisisi asuransi biasanya bukan merupakan masalah
yang signifikan karena jumlah polisnya kecil dan jumlahnya tidak material.
1. Utang akrual
1. Utang Gaji
2. Pajak atas Utang Gaji
3. Bonus Karyawan Akrual
4. Komisi Akrual
5. Honor Profesional Akrual
6. Sewa Akrual
7. Utang Bunga
2. Estimasi jumlah kewajiban yang jatuh temponya tidak pasti
Seperti kewajiban pajak penghasilan daerah dimana kemungkinan
jumlah yang tercantum dalam pengembalian pajak akan berubah setelah
petugas pajak mengaudit pengembalian tersebut. Biaya garansi akrual
dan biaya pensiun akrual juga merupakan akrual yang sama.
Verifikasi beban akrual bervariasi bergantung pada sifat akrual dan
kondisi klien. Pada kebanyakan audit, akrual menghabiskan waktu
cukup banyak. Dalam kondisi lain, akun-akun tertentu seperti pajak
penghasilan akrual, biaya garansi, dan biaya pensiun kadang-kadang
material dan memerlukan pertimbangan audit. Pembahasan berikut
mengenai pajak properti akrual merupakan contoh audit yang akrual.
ProsedurAnalitis.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Pengujian perincian saldo.
Jika klien salah dalam mengikuti GAAP atau salah menghitung alokasi,
maka laporan keuangan bisa salah saji secara material.
Dua prosedur audit terpenting dalam audit alokasi adalah pengujian untuk
keseluruhan kewajaran dengan prosedur analitis dan perhitungan kembali atas
hasil perhitungan klien. Auditor biasanya melakukan pengujian tersebut
sebagai bagian dari audit aset dan utang terkait. Hal ini meliputi verifikasi
beban depresiasi sebagai bagian dari audit asset tetap. Pengujian amortisasi
sebagai bagian dari verifikasi paten atau penghentian yang lama, dan
verifikasi alokasi antara persediaan dan harga pokok penjualan sebagai bagian
dari audit persediaan.